DISUSUN OLEH
NIM : 14194779
KELAS : C/KM/II
SEMESTER : II
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu coronavirus
jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyeakitnya disebut Coronavirus Disease (COVID-19).
Diketahui, bahwa asal mula virus ini berawal dari Wuhan, Tiongkok. Ditemukan pada akhir
Desember tahun 2019. Sampai saat ini sudah dipastikan terdapat ratusan negara yang telah
terjangkit virus ini.
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan oleh WHO sebagai pandemic dan
Pemerintah Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah menyatakan
COVID-19 sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang wajib dilakukan upaya
penanggulangan.
World Health Organization (WHO) memberi nama virus baru tersebut Severe acute
respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya sebagai penyeakitnya
disebut Coronavirus Disease (COVID-19) (WHO, 2020). Pada mulanya transmisi virus ini belum
dapat ditentukan apakah dapat melalui antara manusia-manusia. Jumlah kasus terus bertambah
seiring dengan berjalannya waktu. Akhirnya dikonfirmasi bahwa transmisi pneumonia ini dapat
menular dari manusia ke manusia (Relman, 2020). Sampai saat ini virus ini dengan cepat menyebar
masih misterius dan berbagai penelitian masih berlanjut.
C. Tujuan
1. Untuk lebih memahammi apa itu COVID-19.
2. Mengaplikasikan cara pencegahan penyebaran COVID-19.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian COVID-19
Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen.
Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Struktur coronavirus
membentuk struktur seperti kubus dengan protein S berlokasi di permukaan virus. Protein S atau
spike protein merupakan salah satu protein antigen utama virus dan merupakan struktur utama
untuk penulisan gen. Protein S ini berperan dalam penempelan dan masuknya virus ke dalam sel
host (interaksi protein S dengan reseptornya di sel inang) (Wang, 2020).
Coronavirus bersifat sensitif terhadap panas dan secara efektif dapat diinaktifkan oleh
desinfektan mengandung klorin, pelarut lipid dengan suhu 56℃ selama 30 menit, eter, alkohol,
asam perioksiasetat, detergen non-ionik, formalin, oxidizing agent dan kloroform. Klorheksidin
tidak efektif dalam menonaktifkan virus (Wang, 2020; Korsman, 2012).
Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona menyebar
seperti virus lain pada umumnya, seperti:
Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-rata gejala
yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping itu, metode
transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19
diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada
beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar.
3. Gejala COVID-19
Gejala infeksi virus corona bervariasi, dari flu ringan hingga radang paru-paru
atau pneumonia. Keluhan-keluhan dapat muncul pada 2-14 hari setelah terjadi paparan
virus.Keluhan dapat membaik dengan mudah pada sebagian pasien. Namun sebagian pasien
lainnya bisa mengalami pemburukan gejala dengan cepat.
a. Gejala umum
• Demam
• Menggigil
• Batuk kering
• Sakit tenggorokan
• Sesak napas
• Nyeri otot
• Kelelahan
• Gangguan pada indera penciuman dan pengecap
Ada pula sederet keluhan lain yang lebih jarang terjadi dan menandakan infeksi virus corona.
Beberapa di antaranya meliputi:
• Mual
• Muntah
• Diare
• Gangguan pada kulit, contohnya bentol yang gatal serta bintil berair seperti cacar air.
Baru-baru ini pun muncul berita bahwa ruam keunguan pada jari-jari kaki yang dialami
oleh beberapa penderita COVID-19. Tapi gejala yang disebut covid toes ini belum bisa
dipastikan sebagai tanda khas dari infeksi virus corona.Harap diingat bahwa tidak semua orang
akan mengalami gejala yang sama. Anda bisa saja didera sesak napas dan demam, tapi tanpa
keluhan mual atau muntah.
Karena itu, perlu diagnosis medis yang memadai untuk mendeteksi apakah Anda benar-benar
terinfeksi virus corona atau tidak.Infeksi coronavirus bisa mengancam nyawa apabila sudah
menyebabkan komplikasi. Contohnya, pneumonia, gagal napas, atau syok sepsis.Sementara
kematian lebih rentan terjadi pada penderita lanjut usia (lansia) dan orang yang memiliki sistem
kekebalan tubuh lemah.
Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya. Virus tidak bisa hidup tanpa
sel host. Berikut siklus dari Coronavirus setelah menemukan sel host sesuai tropismenya. Pertama,
penempelan dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada dipermukaan virus.
Protein S penentu utama dalam menginfeksi spesies host-nya serta penentu tropisnya (Wang,
2020). Pada studi SARS-CoV protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2
(angiotensin-converting enzyme 2). ACE-2 dapat ditemukan pada mukosa oral dan nasal,
nasofaring, paru, lambung, usus halus, usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal,
otak, sel epitel alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel endotel arteri vena, dan sel otot polos.
Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA genom virus. Selanjutnya
replikasi dan transkripsi dimana sintesis virus RNA melalui translasi dan perakitan dari kompleks
replikasi virus. Tahap selanjutnya adalah perakitan dan rilis virus (Fehr, 2015).
Setelah terjadi transmisi, virus masuk ke saluran napas atas kemudian bereplikasi di sel epitel
saluran napas atas (melakukan siklus hidupnya). Setelah itu menyebar ke saluran napas bawah.
Pada infeksi akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut meluruh
beberapa waktu di sel gastrointestinal setelah penyembuhan. Masa inkubasi virus sampai muncul
penyakit sekitar 3-7 hari (PDPI, 2020).
5. Pencegahan Infeksi Covid-19
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona. Namun, setidaknya ada
beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit virus ini. Berikut upaya
yang bisa dilakukan:
• Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih.
• Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau belum
dicuci.
• Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.
• Hindari menyentuh hewan atau unggas liar.
• Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan.
• Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan
cuci tangan hingga bersih.
• Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
• Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala
penyakit saluran napas.
Selain itu, kamu juga bisa perkuat sistem kekebalan tubuh dengan konsumsi vitamin dan
suplemen sebagai bentuk pencegahan dari virus ini.
6. Pengobatan COVID-19
Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona. Umumnya pengidap akan
pulih dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan
gejala infeksi virus corona. Contohnya:
• Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan batuk. Namun,
jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan berikan obat batuk pada anak di
bawah empat tahun.
• Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu meredakan sakit
tenggorokan dan batuk.
• Perbanyak istirahat.
• Perbanyak asupan cairan tubuh.
• Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia layanan
kesehatan terdekat.
Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit serius, seperti SARS, MERS, atau
infeksi COVID-19, penanganannya akan disesuaikan dengan penyakit yang diidap dan kondisi
pasien.
Bila pasien mengidap infeksi coronavirus, dokter akan merujuk ke RS Rujukan yang telah ditunjuk
oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila tidak bisa dirujuk karena beberapa alasan, dokter
akan melakukan:
• Isolasi diri.
• Serial foto toraks sesuai indikasi.
• Terapi simptomatik.
• Terapi cairan.
• Ventilator mekanik (bila gagal napas)
• Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen.
Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Struktur coronavirus
membentuk struktur seperti kubus dengan protein S berlokasi di permukaan virus. Protein S
atau spike protein merupakan salah satu protein antigen utama virus dan merupakan struktur
utama untuk penulisan gen. Protein S ini berperan dalam penempelan dan masuknya virus ke
dalam sel host (interaksi protein S dengan reseptornya di sel inang) (Wang, 2020).
Pencegahan:
• Isolasi diri.
• Serial foto toraks sesuai indikasi.
• Terapi simptomatik.
• Terapi cairan.
• Ventilator mekanik (bila gagal napas)
• Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.
2. Saran
Sebaiknya kita tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah ditentukan,apalagi sekarang
pemerintah telah menetapkan kehidupan NEW NORMAL tetapi kita tetap perlu
melakukan physical distancing, menggunakan masker,mencuci tangan,menjaga jarak,dll.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran COVID-19.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.klikdokter.com/penyakit/coronavirus
https://www.sehatq.com/penyakit/virus-corona
https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus