Anda di halaman 1dari 11

Makalah Bahasa Arab

‫باب االفعال‬
Makalah ini dibuat untuk memenuhi
Salah satu tugas remedial : Bahasa Arab Munas

Disusun oleh:
Imam Saputra
XII Teknik komputer jaringan
SMK Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayatnya kepada
penulis, sehingga penulis mampu merampungkan salah satu tugas yang berbentuk makalah sebagai
salah satu persyaratan untuk menempuh mata pelajarab Bahasa Arab.
Makalah ini bertujuan untuk menguji mendeskripsikan karakteristik Macam-macam Fi’il,
terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari sumbangsih para orang-orang terdekat penulis, karena
itu dengan tulus penulis sampaikan banyak terimah kasih kepada:
1. Hendra Lesmana, S.Ag., M.Pd. yang telah memberi kami gambaran untuk mata pelajaran
Bahasa arab yang telah membantu kami mencari beberapa referensi.
2. Teman-teman sekelas yang telah memberi kami semangat dan motivasi untuk menyelesaikan
makalah ini.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Hal ini dikarenakan kelemahan dan
keterbatasan kemampuan penulis semata. Saran dan Kritik yang konstruktif tetap kami harapkan dari
peserta diskusi yang budiman. Akhirnya semoga makalah ini membawa manfaat tidak hanya bagi
penulis, namun juga pengembangan ilmu pengetahuan.

Penulis

Nadril Ilham
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kalimah adalah susunan dari beberapa huruf hijaiyah yang mempunyai arti/makna,
kalimah dibagi menjadi tiga yaitu : kalimah isim (kata yang menujukkan arti suatu benda
yang tidak di sertai waktu dan tempat), kalimah fi’il (kata kerja) dan  kalimah huruf (kata
yang tidak mampu berdiri sendiri kecuali jika dirangkai dengan kata yang lain). Jika kalimah
itu di masuki ‘amil maka ada yang akan terjadi suatu perubahan pada kalimat tersebut,dan
pula ada yang tetap.
Dalam bahasa Arab itu terdapat pula Kalimat Fi’il yaitu kata yang menunjukkan arti
pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang
dan yang akan datang).
Di makalah ini kita akan membahas mengenai macam-macam fi’il berdasarkan waktu
yaitu terbagi menjadi tiga macam: Fi’il Madli, Fi’il Mudlore’, Fi’il Amar. Fi’il Madli itu
menunjukkan kata kerja di masa lampau, Fi’il Mudlore’ iitu menunjukkan kata kerja di masa
sekarang atau masa yang akan datang, sedangkan Fi’il Amar itu menunjukkan kata kerja
bentuk perintah. Dari makalah inilah kita dapat mengetahui maccam—macam fi’il, tanda-
tanda dan bentuknya pula.

B.     Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian Fi’il?
2.    Apa pengertian Fi’il Madli?
3.    Apa pengertian Fi’il Mudlore’?
4.    Apa pengertian Fi’il Amar?

C.     Tujuan Penulisan Makalah


1.    Mengetahui pengertian Fi’il
2.    Mengetahui pengertian Fi’il Madli
3.    Mengetahui pengertian Fi’il Mudlore’
4.    Mengetahui pengertian Fi’il Amar
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Fi’il
Kalimah Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang
ditimbulkan dari lafadz itu sendiri dan bersamaan dengan waktu pada asal wadlo’nya. Jika
pekerjaan tersebut dilakukan pada waktu yang sudah lewat, maka disebut fi’il madli. Dan jika
pekerjaan tersebut sedang dikerjakan atau akan dikerjakan maka disebut fi’il mudlore’.
adapun yang  menunjukkan arti perintah yang dilakukan pada waktu yang akan datang maka
disebut fi’il amar.[1]

Contoh:
Bekerjalah ‫اُ ْف ُعــ ْل‬ Sedang/ akan ‫يَ ْفــ ُعــ ُل‬ Telah bekerja ‫فَـ َعــ َل‬
bekerja
Pembagian Kalimah Fi’il
Berdasaran waktu terjadinya:
     a. Fi’il Madli
     b. Fi’il Mudlore’
     c. Fi’il Amar

B.     Fi’il Madli
1.    Definisi

ِ ‫ص ْو ِل َع َم ٍل ِفى ال َّز َم ِن ال َم‬


‫اضى‬ ِ ‫اَ ْلفِ ْع ُل ا ْل َم‬
ُ ‫اضى ُه َو ُك ُّل فِ ْع ٍل َي ُد ُّل َعلَى ُح‬
Fi’il Madli ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau
peristiwa pada waktu lampau (past tense).[2]
Contoh:
‫س ِم َع‬
َ     [Sami’a] artinya: “Telah mendengar”                 
‫َكت ََب‬     [Kataba] artinya: “Telah menulis”                      
‫فَ ِه َم‬             [Fahima] artinya: “Telah memahami”                 
‫َخ َر َج‬ [Khoroja] artinya: “Telah keluar”                       
‫تَ َكلَّ َم‬ [Takallama] artinya: “Telah berbicara”               

Fi’il Madli itu hukumnya selalu dimabnikan fathah asal tidak bertemu dengan dlomir
marfu’ mutaharrik (dlomir yang berharokat yang mahal rofa’ karena menjadi fa’il atau
naibul fa’il) dan wawu jama’ (wawu yang menunjukkan arti banyak).[3]
2. Tanda-tanda
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada
umumnya mengandung suara “a” , misalnya ‫َـب‬ َ َ‫ق‬ (telah
َ ‫كَـت‬ (telah menulis), ‫ــرأ‬
membaca). Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nis Sakinah juga menjadi tanda fi’il madli,
ِ ‫ فَقَ ْد‬, ُ‫قُ ْمت‬
contoh: ]4[ ْ‫ َعقَدَت‬,‫ت‬
3. Bentuk
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir (pelaku).
Dhamir itu berfungsi sebagai pengganti fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh
kata ‫َـب‬
َ ‫كَـت‬ (kataba), maka terdapat 14 bentuk sebagai berikut:
No Dhamir F. Madhi Arti Keterangan

1 ‫ُـو‬
َ ‫ه‬ ‫َكت ََب‬ Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa
perubahan

2 ‫ُه َمـا‬ ‫َكتَبَـا‬ Keduanya (lk) telah menulis + ‫ا‬ pada huruf terakhir

3 ‫هُـ ْم‬ ‫َكتَبُـو ْا‬ Mereka (lk) telah menulis ْ ُ ‫ـــ‬ pada huruf terakhir
+ ‫وا‬

4 ‫ـي‬
َ ‫ِه‬ ْ‫َكتَبَـت‬ Dia (pr) telah menulis ْ
+ ‫ـت‬ pada huruf terakhir

5 ‫ُه َمـا‬ ‫َكتَبَـتَا‬ Keduanya (pr) telah menulis + ‫ـتا‬ pada huruf terakhir

6 َّ‫هُـن‬ َ‫َكتَبْـن‬ Mereka (pr) telah menulis +  َ‫ـْــن‬ pada huruf terakhir

7 َ‫اَ ْنـت‬ َ‫َكتَبْـت‬ Kamu (lk) telah menulis +  َ‫ـْــت‬ pada huruf terakhir

8 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫َكتَ ْبتُمـَا‬ Kalian (lk) telah menulis + ‫ـْــتُ َمـا‬ pada huruf terakhir

9 ‫اَ ْنتُـم‬ ‫َكتَ ْبتُـ ْم‬ Kalian (lk) telah menulis + ‫ـْــتُ ْم‬ pada huruf terakhir

10 ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ ِ ‫َكتَ ْبـ‬
‫ت‬ Kamu (pr) telah menulis + ‫ت‬
ِ ‫ـْـ‬ pada huruf terakhir

11 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫َكتَ ْبتُ َما‬ Kalian (pr) telah menulis + ‫ـْتُ َمـا‬ pada huruf terakhir

12 َّ‫ا ْنتُـن‬ َّ‫َكتَ ْبتُـن‬ Kalian (pr) telah menulis َّ ُ‫ـْـت‬ pada huruf terakhir
+ ‫ـن‬

13 ‫اَنَـا‬ ُ‫َكتَبْـت‬ Saya telah menulis ُ ْ‫ـ‬ pada huruf terakhir


+ ‫ــت‬

14 ُ‫نَ ْحن‬ ‫َكتَ ْبـنَا‬ Kami, kita telah menulis + ‫ــْـنَـا‬ Pada huruf terakhir

C.      Fi’il Mudlore’
1.    Definisi
‫ضا َر َع ِة‬
َ ‫ف ال ُم‬ ِ ‫ف ِمنْ اَ ْح ُر‬ ٍ ‫ستَ ْقبَ ِل َوالَ بُ َّد اَنْ يَ ُك ْونُ َم ْبد ُْو ًءا بِ َح ْر‬
ْ ‫الحا ِل اَ ِو ال ُم‬ ْ ‫ع ه َُو ُك ُّل ِف ْع ٍل يَ ُد ُّل َعلَى ُح‬
َ ‫ص ْو ٍل َع َم ٍل ِفى ال َّز َم ِن‬ َ ‫الفِ ْع ُل ا ْل ُم‬
ُ ‫ض ِر‬
‫َو ِه َي ال َه ْم َزةُ َوالنُّ ْونُ َوا ْليَا ُء َوالتَّا ُء‬
Fi’il Mudlore’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang
terjadi (present tense) atau akan terjadi (future tense). Dan salah satu cirinya yaitu
ditandai dengan huruf mudloro’ah (Hamzah, Nun, Ya’, dan Ta’).[5]
2.  Ciri/ tandanya:
1. Dapat dimasuki huruf sin ‫س‬  dan saufa  َ‫س ْوف‬
َ   contoh: ]6[‫س ْوفَ يَشْـ َه ُد‬
َ ,ُ‫سيَشْـ َهد‬
َ
     2. Dapat dimasuki nun taukid ( ّ‫)ن‬/ nun yang untuk menguatkan nisbah/jumlah[7]

ْ َ‫لَي‬  
Contoh: َّ‫ َو الَتَسَْئ ِمن‬, َّ‫ستَ ِحقَّن‬
3. Dapat dimasuki  (‫)ال‬   yang berarti tidak
    Contoh: ‫ب‬
ُ ‫ضـ ِر‬ ُ ‫الَ يَ ْذه‬
ْ َ‫ الَ ي‬,ُ‫ الَ يَشْـ َهد‬,‫َـب‬
4. Dapat dimasuki ya’ mu’annatsah mukhotobah/ ya’ yang menunjukkan
arti  perempuan[8]
ْ َ‫اَنْ ت‬
Contoh: ‫شتَ ِر ِكى‬
5. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ) ُ‫ت (اَنَيْت‬,‫ي‬,‫ن‬,‫ا‬  yang disebut
dengan huruf mudloro’ah[9]

Huruf Contoh Huruf Contoh

‫ا‬ ُ ‫ْأذه‬
‫َـب‬ ‫ي‬ َ‫ َي ْذ َهبُــون‬,‫ـان‬
ِ َ‫ َي ْذ َهب‬,‫َـب‬
ُ ‫يَ ْذه‬

‫ن‬ ُ ‫نَ ْذه‬


‫َـب‬ ‫ت‬ َ‫ ت َْذ ِهبْــن‬,‫ــان‬
ِ َ‫ ت َْذ َهب‬,‫َـب‬
ُ ‫ت َْذه‬

3.  Bentuk
     Seperti Fi’il madhi, Fi’il mudhari’ juga mempunyai 14 bentuk sesuai dhamirnya.
Contoh:

No Dhamir F. Madhi Arti Perub Letak perubahan

1 ‫هُـ َو‬ ‫ب‬


ُ ‫ضـ ِر‬
ْ َ‫ي‬ Dia (lk) sedang/ akan …. Akhir kata
memukul

2 ‫ُه َمـا‬ ‫ض ِربَـا ِن‬


ْ َ‫ي‬ Keduanya (lk) sedang/ ….َ‫ان‬
ِ Akhir kata
akan memukul

3 ‫هُـ ْم‬ َ‫ض ِربُـون‬


ْ َ‫ي‬ Mereka (lk) sedang/ akan …ُ َ‫ْون‬ Akhir kata
memukul

4 ‫ِهـ َي‬ ‫ب‬


ُ ‫َضـ ِر‬
ْ ‫ت‬ Dia (pr) sedang/ akan َ‫…ت‬. Awal kata
memukul

5 ‫ُه َمـا‬ ‫َض ِربا ِن‬


ْ ‫ت‬ Keduanya (pr) sedang/ ‫َان‬
ِ … َ‫ت‬ Awal dan akhir
akan memukul

6 َّ‫هُـن‬ َ‫ضـ ِربْن‬


ْ َ‫ي‬ Mereka (pr) sedang/ akan َ‫تَ …بْن‬ Awal dan akhir
memukul

7 َ‫اَ ْنـت‬ ‫ب‬


ُ ‫َضـ ِر‬
ْ ‫ت‬ Kamu (lk) sedang/ akan َ‫…ت‬ Awal kata
memukul

8 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫َضـ ِربا ِن‬


ْ ‫ت‬ Kalian (lk) sedang/ akan ‫َان‬
ِ … َ‫ت‬ Awal dan akhir
memukul

9 ‫اَ ْنتُـم‬ ‫َضـ ِربُ ْو ِن‬


ْ ‫ت‬ Kalian (lk) sedang/ akan َ‫ت… ُْون‬ Awal dan akhir
memukul

10 ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ َ‫َضـ ِربِيْن‬
ْ ‫ت‬ Kamu (pr) sedang/ akan َ‫تَ …بِيْن‬ Awal dan akhir
memukul

11 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫َضـ ِربَا ِن‬


ْ ‫ت‬ Kalian (pr) sedang/ akan ‫َان‬
ِ … َ‫ت‬ Awal dan akhir
memukul

12 َّ‫ا ْنتُـن‬ َ‫َضـ ِربْن‬


ْ ‫ت‬ Kalian (pr) sedang/ akan َ‫تَ …بْن‬ Awal dan akhir
memukul

13 ‫اَنَـا‬ ‫ب‬ ْ َ‫ا‬


ُ ‫ضـ ِر‬ Saya sedang/ akan ‫…ا‬.. Awal kata
memukul

14 ُ‫نَ ْحن‬ ‫ب‬ ْ َ‫ن‬


ُ ‫ضـ ِر‬ Kami, kita sedang/ akan َ‫……ن‬ Awal kata
memukul

D. Fi’il Amar
1.    Definisi
‫ستَ ْقبَ ِل‬
ْ ‫شٍئ فِ ْى ال َّز َم ِن ال ُم‬
َ ‫ص ْو ُل‬ ُ َ‫ِف ْع ُل االَ ْم ِر ُه َو ُك ُّل ِف ْع ٍل يُ ْطل‬
ُ ‫ب بِ ِه ُح‬
Fi’il Amar adalah kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative)
untuk   melaksanakan pekerjaan pada waktu yang akan datang.[10]

2.  Tanda-tanda
1. Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Contoh :
‫اُ ْكت ُْب‬ Tulislah ‫اِ ْقـ َر ْء‬ Bacalah ‫اِ ْحفَ ْظ‬ Hafalkan
2. Dapat menerima nun taukid (nun yang berfungsi untuk menguatkan nisbat/jumlah)[11]
Contoh:  َّ‫ َوا ْع َملَن‬, َّ‫اِ ْحتَ ِر َمن‬
3. Dapat dimasuki ya’ mu’annats mukhotobah[12]
Contoh: ‫اِ ْجتَ ِه ِدى‬
3.  Cara membuat
a. Dari Fi’il mudhari’,
b. Dibuang ya mudhari’nya (yaitu huruf awal Fi’il mudhari’)
c. Huruf akhir diberi harakat sukun
d. Bila setelah dibuang ya mudhari’nya ternyata huruf awalnya berharakat sukun(‫)ْــ‬
maka   ditambah dengan hamzah washal (‫ )ا‬yang berkasrah yang tak perlu ditulis harakat
kasrahnya.[13]
Langkah-langkah membuat Fi’il amar

ُ ‫يَ ْذه‬
‫َـب‬ ُ ‫ْذه‬
‫َـب‬ ْ ‫ْذه‬
‫َـب‬ ْ ‫ْاذه‬
‫َـب‬
1 2 3 4
4.  Bentuk
       Bentuk Fi’il Amar hanya ada 6, yaitu:

No Dhamir F. Amar Arti Perubahan

1 ‫هُــ َو‬ – ——— ———

2 ‫هُـ َمـا‬ – ——— ———

3 ‫هُــ ْم‬ – ———- ———

4 ‫ِهـ َي‬ – ———- ———

5 ‫ُه َمـا‬ – ———- ———

6 َّ‫هُـن‬ – ———- —–

7 َ‫اَ ْنـت‬ ‫اُ ْكـت ُْب‬ Memukullah kamu (lk) Asli

8 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫اُ ْكتُبَــا‬ Memukullah kalian (lk) …..َ‫ا‬

9 ‫اَ ْنتُـم‬ ْ ُ‫اُ ْكـتُب‬


‫ـوا‬ Memukullah kalian (lk) ….ُ‫ْو‬

10 ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ ‫اُ ْكـتُبِي‬ Memukullah kamu (pr) ….ِ‫ي‬
ْ

11 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫اُ ْكـتُبَتَـا‬ Memukullah kalian (pr) …َ‫تَـا‬

12 َّ‫ا ْنتُـن‬ َ‫اُ ْكـتُبْـن‬ Memukullah kalian (pr) ….ْ‫ِن‬

13 ‫اَنَــا‬ – —- —-

14 ُ‫نَ ْحـن‬ – —- —–

Contoh:
ْ‫اُ ْد ُخل‬   (udkhul)=masuklah                            ْ‫ِإجْ لِس‬   (ijlis)=duduklah
ْ‫اُ ْخرُج‬          (ukhruj)=keluarlah                             ْ‫اِرْ فَع‬   (irfa’)=angkatlah
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Kalimah Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada
suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Fi’il berdasarkan waktu
itu dibagi menjadi tiga: fi’il madly, fi’il mudlore’, fi’il amar.
Fi’il Madli ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa pada
waktu lampau. Contoh: ‫َـب‬
َ ‫كَـت‬ (kataba).
Fi’il Mudlore’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi
(present tense) atau akan terjadi (future tense). Contoh:  َ‫ يَ ْذ َهبُــون‬,‫ يَ ْذ َهبَـا ِن‬,‫َـب‬
ُ ‫يَ ْذه‬
Fi’il Amar adalah kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk   melaksanakan
ْ ‫ْاذه‬
pekerjaan. Contoh: ‫َـب‬
Fi’il Madli dan Fi’il Mudlore’ sama-sama mempunyai 14 bentuk sesuai dengan dlomirnya
kecuali Fi’il Amar hanya mempunyai 6 bentuk saja.

B.  Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat, dan jika ada kekeliruan dalam segi penulisan
pemakalah mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mungkin teman-teman dapat memahami isi dari
apa yang telah dijelaskan tadi bukan hanya dari makalah ini, akan tetapi juga mecari di referensi
lain yang dapat menambah wawasan.

DAFTAR RUJUKAN
Maftuhin Sholeh, Muhammad. 2010. Terjemah Alfiyah Ibnu Malik Juz I, Lamongan: Maktabah as-
Shafa.
Amin Musthofa dan Al-Jarim Ali. 1990.  Terjemah Nahwu Wadhih, Surabaya: Al-Hidayah.
Maftuhin Sholeh, Muhammad. 1989. Terjemah Nadhom ‘Imrithi, Surabaya: Al-Hidayah Surabaya.

Hakim,Taufiqul. 2003. Qoidati (Program pemula membaca kitab kuning), Jepara: Al-Fath Offset.

[1] Muhammad Maftuhin Sholeh, Terjemah Alfiyah Ibnu Malik Juz I, (Lamongan: Maktabah as-
Shafa’, 2010), 19.
[2] Ali Al-Jarim dan Musthofa Amin, Terjemah Nahwu Wadhih, (Surabaya: Al-Hidayah, 1990),

[3] Muhammad Maftuin Sholeh, Terjemah Nadhom ‘Imrithi, (Surabaya: Al-Hidayah Surabaya, 1989),


135.
[4] Muhammad Maftuhin Sholeh, Terjemah Alfiyah Ibnu Malik Juz I, (Lamongan: Maktabah as-
Shafa’, 2010), 19.
[5] Ali Al-Jarim dan Musthofa Amin, Terjemah Nahwu Wadhih, (Surabaya: Al-Hidayah, 1990),
[6] Taufiqul Hakim, Qoidati (Program pemula membaca kitab kuning), (Jepara: Al-Fath Offset,
2003), 29.
[7] Muhammad Maftuhin Sholeh, Terjemah Nadhom ‘Imrithi, (Surabaya: Al-Hidayah Surabaya,
1989), 24.
[8]Muhammad Maftuhin Sholeh, Terjemah Alfiyah Ibnu Malik Juz I, (Lamongan: Maktabah as-
Shafa’, 2010), 18.
[9] Taufiqul Hakim, Qoidati (Program pemula membaca kitab kuning), (Jepara: Al-Fath Offset,
2003) 29.
[10] Ali Al-Jarim dan Musthofa Amin, Terjemah Nahwu Wadhih, (Surabaya: Al-Hidayah, 1990),
[11] Muhammad Maftuhin Sholeh, Terjemah Alfiyah Ibnu Malik Juz I, (Lamongan: Maktabah as-
Shafa’, 2010), 21.
[12] Ibid.
[13] Taufiqul Hakim, Qoidati (Program pemula membaca kitab kuning), (Jepara: Al-Fath Offset,
2003) 33

Anda mungkin juga menyukai