Anda di halaman 1dari 13

“Pembagian Fi’il (Madhi, Mudhari, Amr)”

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:

BAHASA ARAB

Oleh :

RISKA ARFIANI 21.11.0101.0031

SAPNA PUTRI BAWONO 21.11.0101.0033

PAI IV B

Dosen Pengampu : Hasanuddin arafah s. Pd. I, M. Pd

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUHAMMADIYAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TANJUNG REDEB
2023
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya Kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab Dalam penyusunan tugas atau materi
ini, tidak sedikit hambatan yang Kami hadapi, sehingga kendala-kendala yang
Kami hadapi teratasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang PEMBAGIAN FI’IL Makalah ini di susun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. kami sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu Kami meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah Kami dan mengharapkan kritik
dan saran.

Wassalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh

Selasa, 07 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Masalah.............................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Pengertian Fi’il..............................................................................................2
B. Fi’il Madli.....................................................................................................2
C. Fi’il Mudhore’...............................................................................................3
D. Fi’il Amar......................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................7
PENUTUP...............................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................7
B. Saran..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalimah adalah susunan dari beberapa huruf hijaiyah yang
mempunyai arti/makna, kalimah dibagi menjadi tiga yaitu : kalimah isim
(kata yang menujukkan arti suatu benda yang tidak di sertai waktu dan
tempat), kalimah fi’il (kata kerja) dan kalimah huruf (kata yang tidak
mampu berdiri sendiri kecuali jika dirangkai dengan kata yang lain). Jika
kalimah itu di masuki ‘amil maka ada yang akan terjadi suatu perubahan
pada kalimat tersebut,dan pula ada yang tetap.
Dalam bahasa Arab itu terdapat pula Kalimat Fi’il yaitu kata yang
menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa
atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang).
Di makalah ini kita akan membahas mengenai macam-macam fi’il
berdasarkan waktu yaitu terbagi menjadi tiga macam: Fi’il Madli, Fi’il
Mudlore’, Fi’il Amar. Fi’il Madli itu menunjukkan kata kerja di masa
lampau, Fi’il Mudhore’ itu menunjukkan kata kerja di masa sekarang atau
masa yang akan datang, sedangkan Fi’il Amar itu menunjukkan kata kerja
bentuk perintah. Dari makalah inilah kita dapat mengetahui macam-
macam fi’il, tanda-tanda dan bentuknya pula

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Fi’il?
2. Apa pengertian Fi’il Madli?
3. Apa pengertian Fi’il Mudhore’?
4. Apa pengertian Fi’il Amar?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian Fi’il
2. Mengetahui pengertian Fi’il Madli
3. Mengetahui pengertian Fi’il Mudhore’
4. Mengetahui pengertian Fi’il Amar

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Fi’il
Kalimah Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau
peristiwa yang ditimbulkan dari lafadz itu sendiri dan bersamaan dengan
waktu pada asal wadlo’nya. Jika pekerjaan tersebut dilakukan pada waktu
yang sudah lewat, maka disebut fi’il madli. Dan jika pekerjaan tersebut
sedang dikerjakan atau akan dikerjakan maka disebut fi’il mudhore’.
adapun yang menunjukkan arti perintah yang dilakukan pada waktu yang
akan datang maka disebut fi’il amar.
Contoh:
Bekerjalah ْ‫اُ ْفعُــل‬ Sedang/ akan bekerja ‫يَ ْفــعُــ ُل‬ Telah bekerja ‫فَـ َعــ َل‬
Pembagian Kalimah Fi’il
Berdasaran waktu terjadinya:
a. Fi’il Madli
b. Fi’il Mudlore’
c. Fi’il Amar

B. Fi’il Madli
1. Definisi

ِ ‫اَ ْلفِ ْع ُل ْال َما‬


ِ ‫ضى هُ َو ُكلُّ فِ ْع ٍل يَدُلُّ َعلَى ُحصُوْ ِل َع َم ٍل فِى ال َّز َم ِن ال َما‬
‫ضى‬
Fi’il Madli ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu
pekerjaan atau peristiwa pada waktu lampau (past tense).’
Contoh:
[Sami’a] artinya: “Telah mendengar” ‫َس ِم َع‬
َ ‫َكت‬
[Kataba] artinya: “Telah menulis” ‫َب‬
[Fahima] artinya: “Telah memahami” ‫فَ ِه َم‬
[Khoroja] artinya: “Telah keluar” ‫َخ َر َج‬
[Takallama] artinya: “Telah berbicara” ‫تَ َكلَّ َم‬
Fi’il Madli itu hukumnya selalu dimabnikan fathah asal tidak
bertemu dengan dlomir marfu’ mutaharrik (dlomir yang berharokat
yang mahal rofa’ karena menjadi fa’il atau naibul fa’il) dan wawu
jama’ (wawu yang menunjukkan arti banyak).

2
2. Tanda-tanda
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata
kerjanya dan pada umumnya mengandung suara “a”, misalnya ‫َـب‬ َ ‫َكـت‬
َ َ‫( ق‬telah membaca). Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nis Sakinah
(telah menulis), ‫ــرأ‬
ْ ‫ َعقَد‬,‫ت‬
juga menjadi tanda fi’il madli, contoh: ‫َت‬ ُ ‫قُ ْم‬
ِ ‫ فَقَ ْد‬,‫ت‬
3. Bentuk
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya
dhamir (pelaku). Dhamir itu berfungsi sebagai pengganti fa’il (pelaku).
Dengan mengambil contoh kata ‫َـــب‬ َ ‫( َكـت‬kataba), maka terdapat 14
bentuk sebagai berikut:
No Dhomir F. Madhi Arti Keterangan
1. ‫هُـ َو‬ َ ‫َكت‬
‫َب‬ Dia (lk) telah Bentuk asli tanpa
menulis perubahan
2. ‫هُ َمـا‬ ‫َكتَبَـا‬ Keduanya (lk) + ‫ ا‬pada huruf
telah menulis terakhir
3. ‫هُـ ْم‬ ْ ‫َكتَب‬
‫ُـوا‬ Mereka (lk) telah ْ ‫ـــــ‬
+ ‫وا‬ ُ pada huruf
menulis terakhir
4. ‫ِهـ َي‬ ْ َ‫َكتَب‬
‫ـت‬ Dia (pr) telah + ‫ــــت‬ ْ pada huruf
menulis terakhir
5. ‫هُ َمـا‬ ‫َكتَبَـتَا‬ Keduanya (pr) + ‫ ــــتا‬pada huruf
telah menulis terakhir
6. َّ ‫ه‬
‫ُـن‬ َ‫َكتَ ْبـن‬ Mereka (pr) telah + َ‫ ـْـــــن‬pada huruf
menulis terakhir
7. َ‫اَ ْنـت‬ َ‫َكتَبْـت‬ Kamu (lk) telah + َ‫ ـْــــت‬pada huruf
menulis terakhir
8. ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫َكتَ ْبتُمـَا‬ Kalian (lk) telah + ‫ ـْــتُ َمـا‬pada huruf
menulis terakhir
9. ‫اَ ْنتُـم‬ ‫َكتَ ْبتُـ ْم‬ Kalian (lk) telah + ‫ ـْـــــتُ ْم‬pada huruf
menulis terakhir
10. ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ ِ ‫َكتَبْـ‬
‫ت‬ Kamu (pr) telah + ‫ت‬ ِ ‫ ـْــــ‬pada huruf
menulis terakhir
11. ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫َكتَ ْبتُ َما‬ Kalian (pr) telah + ‫ ـْتُ َمـا‬pada huruf
menulis terakhir
12. َّ ُ‫ا ْنت‬
‫ـن‬ َّ ُ‫َكتَ ْبت‬
‫ـن‬ Kalian (pr) telah َّ ُ‫ ـْـت‬pada
+ ‫ـــن‬ huruf
menulis terakhir
13. ‫اَنَـا‬ ُ ‫َكتَب‬
‫ْـت‬ Saya telah menulis + ‫ــــت‬ُ ْ‫ ـ‬pada huruf
terakhir
14. ُ‫نَحْ ن‬ ‫َكتَبْـنَا‬ Kami, kita telah + ‫ ــْـنَـا‬Pada huruf
menulis terakhir

C. Fi’il Mudhore’
1. Definisi
‫ع هُ َو ُكلُّ فِع ٍْل يَدُلُّ َعلَى حُصْ وْ ٍل َع َم ٍل فِى ال َّز َم ِن ال َحا ِل اَ ِو ال ُم ْستَ ْقبَ ِل َوالَ بُ َّد اَ ْن‬ َ ‫الفِ ْع ُل ْال ُم‬
ُ ‫ض ِر‬

3
‫ضا َر َع ِة َو ِه َي الهَ ْم َزةُ َوالنُّوْ نُ َو ْاليَا ُء َوالتَّا ُء‬ ٍ ْ‫يَ ُكوْ نُ َم ْب ُدوْ ًءا بِ َحر‬
ِ ‫ف ِم ْن اَحْ ر‬
َ ‫ُف ال ُم‬
Fi’il Mudlore’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa
yang sedang terjadi (present tense) atau akan terjadi (future tense).
Dan salah satu cirinya yaitu ditandai dengan huruf mudloro’ah
(Hamzah, Nun, Ya’, dan Ta’).
2. Ciri/ tandanya:
1. Dapat dimasuki huruf sin ‫ س‬dan saufa َ‫ َسوْ ف‬contoh: َ‫ َسـوْ ف‬,ُ‫َسيَ ْشــهَد‬
‫يَ ْشـهَ ُد‬
ّ
2. Dapat dimasuki nun taukid (‫)ن‬/ nun yang untuk menguatkan
nisbah/jumlah
Contoh: ‫ َو الَتَسَْئ ِم َّن‬,‫لَيَ ْستَ ِحقَّ َّن‬
3. Dapat dimasuki (‫ )ال‬yang berarti tidak

ِ ْ‫ الَ يَض‬,ُ‫ الَ يَ ْشـهَد‬, ُ‫الَ يَ ْذهَـب‬


Contoh: ُ‫ـرب‬
4. Dapat dimasuki ya’ mu’annatsah mukhotobah/ ya’ yang
menunjukkan arti perempuan
Contoh: ‫اَ ْن تَ ْشت َِر ِكى‬
5. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ‫ت‬,‫ي‬,‫ن‬,‫ا‬
ُ ‫ (اَنَي‬yang disebut dengan huruf mudloro’ah
)‫ْت‬
Huruf Contoh Huruf Contoh

‫ا‬ ُ‫ْأذهَـب‬ ‫ي‬ ,‫ يَ ْذهَبَـا ِن‬, ُ‫يَ ْذهَـب‬


َ‫يَ ْذهَبُــون‬
‫ن‬ ُ‫ن َْذهَـب‬ ‫ت‬ ِ َ‫ ت َْذهَب‬, ُ‫ت َْذهَـب‬
,‫ــان‬
َ‫ت َْذ ِه ْبــن‬

3. Bentuk
Seperti Fi’il madhi, Fi’il mudhari’ juga mempunyai 14 bentuk
sesuai dhamirnya. Contoh:
No Dhomir Fi’il. Arti Perub Letak
Mudhari perubahan
1. ‫ُـو‬
َ ‫ه‬ ُ‫ب‬ ‫ـر‬
ِ ْ‫ض‬ َ ‫ي‬ Dia (lk) sedang/ …. Akhir Kata
akan memukul
2. ‫هُ َمـا‬ ‫ـان‬
ِ َِ َ ‫ب‬‫ر‬ ْ‫ض‬ ‫ي‬ Keduanya (lk) ….َ‫ا ِن‬ Akhir Kata
sedang/ akan
memukul
3. ‫هُـ ْم‬ َ‫يَضْ ِربُـون‬ Mereka (lk) ُ… َ‫وْ ن‬ Akhir Kata
sedang/ akan
memukul
4. ‫ِهـ َي‬ ُ‫ـرب‬ِ ْ‫َض‬ ‫ت‬ Dia (pr) sedang/ …. َ‫ت‬ Awal kata
akan memukul
5. ‫هُ َمـا‬ ‫بان‬
ِ ِ ‫ر‬ ْ‫َض‬ ‫ت‬ Keduanya (pr) ‫تَ …َا ِن‬ Awal dan
sedang/ akan akhir

4
memukul
6. َّ ‫ه‬
‫ُـن‬ َ‫ـر ْبن‬
ِ ْ‫يَض‬ Mereka (pr) َ‫تَ … ْبن‬ Awal dan
sedang/ akan akhir
memukul
7. َ‫اَ ْنـت‬ ِ ْ‫تَض‬
ُ‫ـرب‬ Kamu (lk) ... َ‫ت‬ Awal Kata
sedang/ akan
memukul
8. ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫بان‬
ِ ‫ـر‬ِ ْ‫تَض‬ Kalian (lk) ‫تَ …َا ِن‬ Awal dan
sedang/ akan akhir
memukul
9. ‫اَ ْنتُـم‬ ِ ْ‫تَض‬
‫ـربُوْ ِن‬ Kalian (lk) َ‫ت…ُوْ ن‬ Awal dan
sedang/ akan akhir
memukul
10. ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ َ‫ـربِ ْين‬
ِ ْ‫تَض‬ Kamu (pr) َ‫تَ …بِ ْين‬ Awal dan
sedang/ akan akhir
memukul
11. ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫ان‬ ِ ْ‫تَض‬
ِ َ‫ـرب‬ Kalian (pr) ‫تَ …َا ِن‬ Awal dan
sedang/ akan akhir
memukul
12. َّ ُ‫ا ْنت‬
‫ـن‬ َ‫ـر ْبن‬
ِ ْ‫تَض‬ Kalian (pr) َ‫تَ … ْبن‬ Awal dan
sedang/ akan akhir
memukul
13. ‫اَنَـا‬ ِ ْ‫اَض‬
ُ‫ـرب‬ Saya sedang/ …‫ا‬ Awal kata
akan memukul
14. ُ‫نَحْ ن‬ ِ ْ‫نَض‬
ُ‫ـرب‬ Kami, kita … َ‫ن‬ Awal kata
sedang/ akan
memukul

5
D. Fi’il Amar
1. Definisi
ْ ‫فِ ْع ُل االَ ْم ِر هُ َو ُكلُّ فِ ْع ٍل ي‬
‫ُطلَبُ بِ ِه ُحصُوْ ُل َشٍئ فِ ْى ال َّز َم ِن ال ُم ْستَ ْقبَ ِل‬
Fi’il Amar adalah kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative)
untuk melaksanakan pekerjaan pada waktu yang akan datang.
2. Tanda-tanda
1. Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat
sukun. Contoh :
ْ َ‫ اِحْ ف‬Hafalkan
‫ظ‬ ‫ اِ ْقـ َر ْء‬Bacalah ْ‫ اُ ْكتُب‬Tulislah
2. Dapat menerima nun taukid (nun yang berfungsi untuk
menguatkan nisbat/jumlah)
Contoh: ‫ َوا ْع َملَ َّن‬,‫اِحْ ت َِر َم َّن‬
3. Dapat dimasuki ya’ mu’annats mukhotobah
Contoh: ‫اِجْ تَ ِه ِدى‬
3. Cara membuat
a. Dari Fi’il mudhari’,
b. Dibuang ya mudhari’nya (yaitu huruf awal Fi’il mudhari’)
c. Huruf akhir diberi harakat sukun
d. Bila setelah dibuang ya mudhari’nya ternyata huruf awalnya
berharakat sukun(‫ )ْــ‬maka ditambah dengan hamzah washal (‫)ا‬
yang berkasrah yang tak perlu ditulis harakat kasrahnya.
Langkah-langkah membuat Fi’il amar
ُ‫يَ ْذهَـب‬ ُ‫ْذهَـب‬ ْ‫ْذهَـب‬ ْ‫ْاذهَـب‬
1 2 3 4
4. Bentuk
Bentuk Fi’il Amar hanya ada 6, yaitu:
No Dhomir F. Amar Arti Keterangan
1. ‫هُـ َو‬ - - -
2. ‫هُ َمـا‬ - - -

6
3. ‫هُـ ْم‬ - - -
4. ‫ِهـ َي‬ - - -
5. ‫هُ َمـا‬ - - -
6. َّ ‫ه‬
‫ُـن‬ - - -
7. َ‫اَ ْنـت‬ ْ‫اُ ْكـتُب‬ Menulislah kamu Asli
(lk)
8. ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫اُ ْكتُبَــا‬ Menulislah kalian …..َ‫ا‬
(lk)
9. ‫اَ ْنتُـم‬ ‫اُ ْكـتُبُـوْ ا‬ Menulislah kalian ….ُ ْ‫و‬
(lk)
10. ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ ‫اُ ْكـتُبِي‬ Menulislah kamu ….ِ ْ‫ي‬
(pr)
11. ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫اُ ْكـتُبَتَـا‬ Menulislah kalian …َ‫تَـا‬
(pr)
12. َّ ُ‫ا ْنت‬
‫ـن‬ َ‫اُ ْكـتُ ْبـن‬ Menulislah kalian ….ْ‫ِن‬
(pr)
13. ‫اَنَـا‬ - - -
14. ُ‫نَحْ ن‬ - - -
Contoh:
ْ‫( اُ ْد ُخل‬udkhul)=masuklah ْ‫( ِإجْ لِس‬ijlis)=duduklah
ْ‫( اُ ْخرُج‬ukhruj)=keluarlah ‫( اِرْ فَ ْع‬irfa’)=angkatlah

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kalimah Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau
peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau,
sekarang dan yang akan datang). Fi’il berdasarkan waktu itu dibagi
menjadi tiga: fi’il madly, fi’il mudlore’, fi’il amar.
Fi’il Madli ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu
َ ‫( َكـت‬kataba).
pekerjaan atau peristiwa pada waktu lampau. Contoh: ‫َـب‬
Fi’il Mudlore’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa
yang sedang terjadi (present tense) atau akan terjadi (future tense). Contoh:
َ‫ يَ ْذهَبُــون‬,‫ يَ ْذهَبَـا ِن‬, ُ‫يَ ْذهَـب‬
Fi’il Amar adalah kata kerja yang menunjukkan perintah
(imperative) untuk melaksanakan pekerjaan. Contoh: ْ‫ْاذهَـب‬
Fi’il Madli dan Fi’il Mudlore’ sama-sama mempunyai 14 bentuk
sesuai dengan dlomirnya kecuali Fi’il Amar hanya mempunyai 6 bentuk
saja.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat, dan jika ada kekeliruan
dalam segi penulisan pemakalah mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Mungkin teman-teman dapat memahami isi dari apa yang telah dijelaskan
tadi bukan hanya dari makalah ini, akan tetapi juga mecari di referensi lain
yang dapat menambah wawasan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Maftuhin Sholeh, Muhammad. 2010. Terjemah Alfiyah Ibnu Malik Juz I,


Lamongan: Maktabah as-Shafa.
Amin Musthofa dan Al-Jarim Ali. 1990. Terjemah Nahwu Wadhih, Surabaya:
Al-Hidayah.
Maftuhin Sholeh, Muhammad. 1989. Terjemah Nadhom ‘Imrithi, Surabaya: Al-
Hidayah Surabaya.
Hakim,Taufiqul. 2003. Qoidati (Program pemula membaca kitab kuning), Jepara:
Al-Fath Offset.

Anda mungkin juga menyukai