Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sapna putri b.

Kelas : PAI 1B
Matkul : Kewiraan

 KEDUDUKAN WARGA NEGARA BERDASARKAN UUD 1945 DAN UU


KEWARGANEGARAAN

Menurut pasal 26 ayat(2) UUD 1945, penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang
Asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Selanjutnya pasal 26 ayat (1) UUD 1945 mengatakan
bahwa, warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.

Penduduk, yaitu yang memiliki domisili atau tempat tinggal tetap di wilayah negara itu,
yang dapat di bedakan warga negara dengan warga negara asing (WNA). sedangkan yang
dimaksud Bukan penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat
sementara sesuai dengan Visa yang diberikan oleh Negara (kantor imigrasi) yang bersangkutan
seperti turis.

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang


Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara
Indonesia (WNI) yaitu :

 Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI


 Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI
 Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga
negara asing (WNA), atau sebaliknya
 Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang
tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak
memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut
 Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia
dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI
 Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI
 Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh
seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak
tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin.
 Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir
tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
 Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia
selama ayah dan ibunya tidak diketahui
 Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya
tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
 Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI,
yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
 Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia
Dalam konteks UUD 1945, Kedudukan warga negara dan penduduk diatur dalam pasal
26 yaitu :

 Yang menjadi warga negara ialah orang-orang warga Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai warga negara.
 Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang tinggal di
Indonesai.
 Hal-hal mengenai warga negara penduduk di atur dengan UU.

 Asas Kelahiran (Ius soli) Adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat
atau daerah kelahiran seseorang. Pada awalnya asas kewarganegaraan hanyalah asas ius
soli saja. Hal itu di dasarkan pada suatu anggapan bahwa seseorang yang lahir di suatu
wilayah negara otomatis dan logis ia menjadi warga negara tersebut.
 Asas Keturunan (Ius sanguins) adalah pedoman kewarganegaraan berdasarkan
keturunan atau pertalian darah. Jika suatu negara menganut asas ius sanguins seseorang
anak yang lahir dari orang tua yang memiliki kewarganegaraan suatu negara seperti
Indonesia. Anak tersebut berhak mendapat status kewarganegaraan orang tuanya, yaitu
warga negara Indonesia
 Asas Perkawinan Status Kewarganegaraan dapat dilihat dari sisi perkawinan yang
dimiliki asas kesatuan hukum , yaitu paradigma suami isteri atau iktan keluarga
merupakan inti masyarakat yang mendambakan suasana sejahtera, sehat, dan bersatu.
Disamping itu asas perkawinan mengandung asas persamaan derajat karena suatu
perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaran masing-masing pihak.
 Dalam Naturalisasi ada yang bersifat aktif dan ada pula yang bersifat pasif. Dalam
Naturalisasi aktif seseorang dapat menggunakan hak opsi untuk memilih atau
mengajukan kehendak untuk menjadi warga negara dari suatu negara, sedangkan dalam
naturalisasi pasif seesorang yang tidak mau di warganegarakan oleh suatu negara atau
tidak mau di beri status warga negara suatu negara dapat menggunakan hak repudiasi,
yaitu hak untuk menolak pemberian kewarganegaraan tersebut.

 Sehubungan dengan problem status kewarganegaraan seseorang, apabila asas


kewarganegaraan di atas di terapkan secara tegas dalam sebuah negara, akan mengakibatkan
status kewarganegaraan seseorang mengalami hal sebagai berikut :
 Apatride, yaitu seseorang tidak mendapat kewarganegaraan disebabkan oleh orang
tersebut lahir di sebuah negara yang menganut asas ius sanguinis.
 Bipatride, yaitu seseorang akan mendapatkan dua kewarganegaraan apabila orang
tersebut berasal dari orang tua yang mana negaranya menganut asas ius sanguinis
sedangkan dia lahir di sutu negara yang menganut asas ius soli.
 Multipatride, yaitu seseorang (penduduk) yang tinggal di perbatasan antara dua
negara.

Anda mungkin juga menyukai