Kelas : PAI 1B
Matkul : Kewiraan
Menurut pasal 26 ayat(2) UUD 1945, penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang
Asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Selanjutnya pasal 26 ayat (1) UUD 1945 mengatakan
bahwa, warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Penduduk, yaitu yang memiliki domisili atau tempat tinggal tetap di wilayah negara itu,
yang dapat di bedakan warga negara dengan warga negara asing (WNA). sedangkan yang
dimaksud Bukan penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat
sementara sesuai dengan Visa yang diberikan oleh Negara (kantor imigrasi) yang bersangkutan
seperti turis.
Yang menjadi warga negara ialah orang-orang warga Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai warga negara.
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang tinggal di
Indonesai.
Hal-hal mengenai warga negara penduduk di atur dengan UU.
Asas Kelahiran (Ius soli) Adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat
atau daerah kelahiran seseorang. Pada awalnya asas kewarganegaraan hanyalah asas ius
soli saja. Hal itu di dasarkan pada suatu anggapan bahwa seseorang yang lahir di suatu
wilayah negara otomatis dan logis ia menjadi warga negara tersebut.
Asas Keturunan (Ius sanguins) adalah pedoman kewarganegaraan berdasarkan
keturunan atau pertalian darah. Jika suatu negara menganut asas ius sanguins seseorang
anak yang lahir dari orang tua yang memiliki kewarganegaraan suatu negara seperti
Indonesia. Anak tersebut berhak mendapat status kewarganegaraan orang tuanya, yaitu
warga negara Indonesia
Asas Perkawinan Status Kewarganegaraan dapat dilihat dari sisi perkawinan yang
dimiliki asas kesatuan hukum , yaitu paradigma suami isteri atau iktan keluarga
merupakan inti masyarakat yang mendambakan suasana sejahtera, sehat, dan bersatu.
Disamping itu asas perkawinan mengandung asas persamaan derajat karena suatu
perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaran masing-masing pihak.
Dalam Naturalisasi ada yang bersifat aktif dan ada pula yang bersifat pasif. Dalam
Naturalisasi aktif seseorang dapat menggunakan hak opsi untuk memilih atau
mengajukan kehendak untuk menjadi warga negara dari suatu negara, sedangkan dalam
naturalisasi pasif seesorang yang tidak mau di warganegarakan oleh suatu negara atau
tidak mau di beri status warga negara suatu negara dapat menggunakan hak repudiasi,
yaitu hak untuk menolak pemberian kewarganegaraan tersebut.