Anda di halaman 1dari 4

NAMA: EKA FITRA SAKINA

NIM: 70100122059
KELAS: A FARMASI

1. Menurut undang-undang no 21 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan


Indonesia, yang dimaksud warga negara adalah warga suatu negara yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Lalu siapakah yang
termasuk warga negara Indonesia itu? telusuri kembali dari berbagai sumber,
siapa sajakah yang termasuk warga negara Indonesia. bagaimana pula statuta
warga negara asing yang menikah dengan warga pribumi?

Dalam UU ini yang dimaksud Warga Negara Indonesia adalah:


a. setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang- undangan
dan/atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia
dengan negara lain sebelum Undang- Undang ini berlaku sudah
menjadi Warga Negara Indonesia
b. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan
ibu Warga Negara Indonesia
c. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah
Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing
d. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah
warga negara asing dan ibu Warga Negara Indonesia
e. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu
Warga Negara Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai
kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak
memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut
f. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari
setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan
ayahnya Warga Negara Indonesia
g. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu
Warga Negara Indonesia;
h. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu
warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah Warga
Negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan
sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun atau
belum kawin
i. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada
waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya
j. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik
Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui;
k. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila
ayah dan ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak
diketahui keberadaannya;
l. anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia
dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena
ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan;
m. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan
permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya
meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia

bagaimana pula statuta warga negara asing yang menikah dengan warga pribumi?

pada ketentuan Undang-Undang kewarganegaraan RI yang berlaku saat ini yaitu UU


No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia (“UU
Kewarganegaraan”). Mengenai status kewarganegaraan dalam perkawinan
campuran,
hal tersebut diatur di dalam Pasal 26 UU Kewarganegaraan, yang berbunyi:
(1) Perempuan Warga Negara Indonesia yang kawin dengan laki-laki warga negara
asing kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia jika menurut hukum
negara asal suaminya, kewarganegaraan istri mengikuti kewarganegaraan suami
sebagai akibat perkawinan tersebut
(2) Laki-laki Warga Negara Indonesia yang kawin dengan perempuan warga negara
asing kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia jika menurut hukum
negara asal istrinya, kewarganegaraan suami mengikuti kewarganegaraan istri
sebagai akibat perkawinan tersebut.
(3) Perempuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau laki-laki sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) jika ingin tetap menjadi Warga Negara Indonesia dapat
mengajukan surat pernyataan mengenai keinginannya kepada Pejabat atau
Perwakilan Republik Indonesia yang wilayahnya meliputi tempat tinggal
perempuan atau laki-laki tersebut, kecuali pengajuan tersebut mengakibatkan
kewarganegaraan ganda.
(4) Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diajukan oleh
perempuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau laki-laki sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) setelah 3 (tiga) tahun sejak tanggal perkawinannya
berlangsung.

Jadi, jika kita melihat ketentuan Pasal 26 ayat (1) dan ayat (3) UU
Kewarganegaraan, dapat diketahui bahwa apabila hukum negara asal si suami
memberikan kewarganegaraan kepada pasangannya akibat perkawinan
campuran, maka istri yang WNI dapat kehilangan kewarganegaraan Indonesia,
kecuali jika dia mengajukan pernyataan untuk tetap menjadi WNI. Kemudian,
Anda juga menanyakan mengenai status kewarganegaraan si suami yang WNA
jika pasangan perkawinan campuran tersebut menetap di Indonesia. Di dalam
ketentuan UU Kewarganegaraan, tidak ditentukan bahwa seorang WNA yang
kawin dengan WNI maka secara otomatis menjadi WNI, termasuk jika menetap
di Indonesia. Hal yang perlu diperhatikan oleh si WNA selama tinggal di
Indonesia adalah haru

2. Sebagai warga negara dengan beragam suku dan budaya, berikan


tanggapan/argumen terkait internalisasi budaya asing yang berpotensi
menggerus budaya, etika, dan moral dari bangsa sendiri. Baik dalam segi
berpakaian, bahasa, etika dalam masyarakat. Silahkan menggunakan artikel,
buku cetak, atau literatur lain sebagai acuan dalam memberikan argumen.

Semua Negara diberbagai belahan Dunia tentunya memiliki ciri khasnya


tersendiri dalam menonjolkan eksistensinya entah itu dibidang budaya,
keamanan, keagamaan, dan lain sebagainya. Manusia sebagai makhluk
individu yang tidak ada kemajuan dalam hidupnya tanpa individu lain ,begitu
pula sebuah negara tidak akan menuju kemajuan tanpa adanya campur
tangan dari negara lain .Salah satu wujudnya yaitu dengan adanya hubungan
bilateral bahkan multirateral guna untuk kepentiangan dan kemajuan sebuah
Negara, Budaya berfungsi sebagai media untuk melengkapi kebutuhan hidup
suatu masyarakat tertentu yang dapat berwujud rumah, senjata, bahasa, baju
adat, makanan, lagu daerah dan lain sebagainya, Nilai nilai suku budaya
dengan segala keunikannya bisa dapat menjadi sebuah strategi bangsa
kita,bukan malah menjadi tombak untuk negara kita sendiri.dengan adanya
nilai suku budaya dan saling menghargai budaya lain bisa menjadi kekuatan
dan persatuan untuk negara ini,manusia tidak akan bisa hidup sendiri
makanya sikap toleransi disini sangat diperlukan untuk menjaga kedamaian
dibangsa Indonesia ini. nah dalam beretika sesama warga Negara sendiri kita
tetap harus sopan dan beradap yang baik, apa lagi dengan warga Negara
asing yag tentunya dalam beretika sangat berbeda kita sebaga WNI harus
tetap menjaga etika kita dalam berbicara dengan warga asing, dan juga
dengan cara berpakaian tentunya sangat-sangat berbeda dengan kita yang di
mana Indonesia sangat dominan beragama islam sebagai warga Negara asing
kita tetap harus menghormati dan mengikuti ketentuan yang sudah berlaku
dan memakai pakaian yang sopan.

3. Sebuah kerusuhan bersifat SARA terjadi akibat seorang warga (Ibu X) meminta
kepada pimpinan masjib untuk mengecilkan volume suaranya. Hal ini
dikarenakan warga tersebut memiliki seorang bayi. Namun, yang terjadi
beberapa warga justru menolak dan geram atas pernyataan Ibu X, meskipun
telah berdialog. Alhasil kerusuhanpun tak terhindarkan akibat emosi yang
berlebih. Akibat dari ini, beberapa rumah dan tempat ibadah (klenteng)
dibakar warga. Identifikasikan permasalahan dan berikan tanggapan atas
permasalahan diatas, dalam hal ini anda sebagai warga negara yang
hendaknya menjaga persatuan antar umat yang berbeda keyakinan?
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik sebagai sesuatu yang tidak dapat
dihindari karena di dalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan
pandangan atau pendapat antar anggota. Tetapi dalam permasalahan di atas
sungguh sangat tidak bisa di contoh karena {ibu x] ini juga salah walaupun
sudah berargument tetapi harus juga menghargai agama kita dan juga
masyarakat yang membakar rumah warga juga salah karena banya
mengakibatkan ergihan yang sangat besar dan merugikan masyarakat yang
tidak tahu apa-apa

4. Seorang pegawai apotek yang hendak meminta izin untuk mengikuti kegiatan
keagamaan dalam rangka memperingati hari raya Idul Adha. Seperti yang
diketahui bahwa apotek tetap buka meskipun hari raya. Pegawai tersebut
meminta izin untuk tidak masuk diwaktu tersebut. Pemilik sarana apotek tetap
menginginkan apotek tersebut buka pada hari raya tersebut. Identifikasikanlah
permasalahan tersebut dan berikan solusi, baik sebagai pemilik sarana apotek
maupun sebagai pegawai apotek?

 Dalam kasus di atas kita dapat berargument atau pun bependapat bahwa
pegawai apotek tetap bisa cuti dalam rangka memperingati hari raya Idul
Adha tetapi setelah shalat Idul Adha pegawai apotek tetap masuk, jadi
pemilik apotek tetap mengizinkan pegawai apotek tersebut untuk ikut shalat
Idul Adha dan setelah mengikuti shalat Idul Adha pegawai tetap masuk.

Anda mungkin juga menyukai