Kata kerja menunjukkan kejadian bentuk lampau, yang telah terjadi sebelum masa berbicara.
Seperti :
َ قَ َرَأ
“Telah membaca”.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nits Sakinah. Seperti :
َقَ َرأَت
QORO’TU = “Aku telah membaca” dan
Kata kerja menunjukkan kejadian sesuatu pada saat berbicara atau setelahnya, pantas
digunakan untuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung.
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan dimasukkannya Lam Taukid
dan Ma Nafi. Seperti:
.َان,َأن,َلن,َسوف,س
SYIN, SAUFA, LAN, AN dan IN
Seperti:
فَي َرى
َ سو َ ََوأ َ َّن
َ َسعيَه
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
َسعَ ِت ِه
َ ََمن َّ ََوإِنَيَتَفَ َّرقَاَيغ ِن
ِّ ِ ًََّّللاَكال
Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya
dari limpahan karunia-Nya.
َلَمََيَق َرأ
artinya: tidak membaca.
Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu أ
– ن – ي – تdisingkat menjadi أنيت.
أضرب
ADHRIBU = aku akan memukul
Huruf Mudhara’ah Nun dipakai untuk Mutakallim Ma’al Ghair/pembicara/orang pertama
jamak/Kami. contoh
نــضرب
NADHRIBU = kami akan memukul
Huruf Mudhara’ah Ya’ dipakai untuk Ghaib Mudzakkar/orang ketiga male, tunggal, dual atau
jamak/dia atau mereka. contoh
يــضرب
YADHRIBU = dia (pr) akan memukul
يــضربان
YADHRIBAANI = dia berdua (lk-pr) akan memukul
يــضربون
YADHRIBUUNA = mereka (lk) akan memukul
يــضربن
YADHRIBNA = mereka (pr) akan memukul
Huruf Mudhara’ah Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang kedua male atau female,
juga dipakai untuk orang ketiga female tunggal dan dual. contoh
تــضرب
TADHRIBU = kamu (lk)/dia (pr) akan memukul
تــضربا
TADHRIBAA = kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) akan memukul
تــضربون
TADHRIBUUNA = kamu sekalian (lk) akan memukul
تــضربين
TADHRIBIINA = kamu (pr) akan memukul
تــضربن
TADHRIBNA = kamu sekalian (pr) akan memukul
Kata kerja untuk memerintah atau mengharap sesuatu yang dihasilkan setelah masa berbicara.
contoh:
َاقرأ
IQRO’ = bacalah.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah. contoh
A.Fi’il Madhi
Kalimat Fiil Madhi – Bentuk kalimat fiil berdasarkan waktunya dibedakan ke dalam 3
kategori waktu, yaitu fiil madhi, mudhari dan amar. Pada tulisan ini kita akan belajar
mengenai bantuk fiil berdasarkan waktunya yang pertama yaitu fiil madhi. Sebelum
memahami kedua bentuk fiil selanjutnya, kita hendaknya memahami apa itu yang dimaksud
dengan fiil madhi, bagaimana pengunaannya dalam bahasa arab dan bagaimana contoh-
contohnya supaya kita lebih mudah untuk memahaminya
Pengertian kalimat fiil madhi secara bahasa adalah “kata kerja yang lampau”, maksudnya
adalah sebuah kata kerja yang menunjukan masa lampau. Pengertian fiil madhi secara bahasa
ini sejalan dengan pengertiannya menurut istilah ilmu nahwu dalam bentuk bahasa arab yaitu
:
َ َضى َوا ْنق
ضى َ َما دَ َّل
ٍ َعلى َحد
َ ث َم
Artinya : Lafadz yang menunjukan kejadian di masa lampau.
Jadi, setiap kejadian yang terjadi di masa lampau maka itulah yang dimaksud dengan fiil
madhi.
Misalnya :
Kata “ ”قرأpada kalimat di atas termasuk kalimat fiil madhi karena kegiatan membacanya
dilakukan pada masa yang sudah lewat dan sekarang sudah tidak sedang membaca lagi, jika
kegiatan membaca itu sedang terjadi maka namanya bukan fiil madhi akan tetapi fiil mudhari
(untuk penjelasan fiil mudhari akan kita bahas pada tulisan selanjutnya).
Lalu, Bagaimana caranya supaya kita mengetahui apakah itu fiil madhi atau fiil mudhari? ini
adalah salah satu pertanyaan yang penting dan banyak ditanyakan oleh teman-teman saya
ketika hendak belajar bahasa arab. Ada dua hal yang bisa kita lakukan untuk mengetahui
apakah itu fiil madhi atau fiil mudhari, yaitu :
Kedua, dilihat dari bentuk wazannya. Karena setiap kalimat fiil memiliki bentuk wazan
masing-masing yang berbeda-beda, akan tetapi untuk mengetahui bentuk wazan tersebut kita
harus mempelajari ilmu sharaf (insyaallah akan kita bahas pada tulisan selanjutnya).
1 َـو
َ ه َ َ َكت
َب Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa
perubahan
2 ه َمـا َكتَبَـا Keduanya (lk) telah menulis ا+pada huruf terakhir
3 َهـم ََكتَبـو Mereka (lk) telah menulis + ـــ ُ ْوpada huruf terakhir
4 َـي
َ ِه ََكتَبَـت Dia (pr) telah menulis ْ
+ ـتpada huruf terakhir
5 ه َمـا َكتَبَـتَا Keduanya (pr) telah menulis + ـتـَََ اpada huruf terakhir
8 َاَنت َمـا َكتَبتمـَا Kalian (lk) telah menulis + ـْــت ُ َمـاpada huruf terakhir
9 اَنتـم ََكتَبتـم Kalian (lk) telah menulis + ـْــت ُ ْمpada huruf terakhir
10 ِ اَنـ
َت ِ َكتَبـ
َت Kamu (pr) telah menulis + ت
ِ ـْـpada huruf terakhir
11 اَنت َمـا َكتَبت َما Kalian (pr) telah menulis + ـْت ُ َمـاpada huruf terakhir
12 ََََّ انتـن َََّكتَبتـن Kalian (pr) telah menulis َّ ُ ـْـتpada huruf terakhir
+ ـن
contoh:
ََخلَق (kholaqo)=telah menciptakan ( أَ ََ َم َرamaro)=telah memerintahkan
خ ََر َج (khoroja)= telah mengeluarkan ( أَ َك َلakala)=telah memakan
Rangkuman
Kalimah fi’il adalah kata kerja yang menunjukkan pekerjaan. Pembagian kalimah fi’il
sebagai berikut; Berdasaran waktu terjadinya adalah Fi’il madhi, Fi’il Mudhari’, dan Fi’il
Amar; Menurut Jenis hurufnya: Fi’il Shahih yang meliputi (Fi’il Salim, Fi’il Mahmuz,Fi’il
Mudho’af) dan Fi’il Mu’tal (Fi’il Mitsal, Fi’il Ajwaf, Fi’il Naqish, Fi’il Mafruq, Fi’il
Maqrun); Menurut Objek Penderitanya ada: Fi’il Lazim dan Fil muta’addi; Menurut Bentuk
Aktif/ Pasifnya terdapat Fi’il Ma’lum dan Fi’il Majhul; sedangkan Menurut Susunan
Hurufnya :Fi’il Mujarrad dan Fi’il Mazid
FI’IL MUDHARI’
َــارع
ِ ض َ فِـعـلَالمـ
A. Definisi
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi
(present tense) atau akan terjadi (future tense).
B. Ciri/ tandanya:
1. Dapat dimasuki huruf sin سdan saufa فََ سو
َ contoh: َفَيَشـهَد
َ سو
َ َ,سيَشـهَد
َ
2. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf َ )ت َ(اَنَيت,ي,ن,اyang disebut huruf
mudhara’ah
C. Bentuk
Seperti Fi’il madhi, Fi’il mudhari’ juga mempunyai 14 bentuk sesuai dhamirnya. Contoh
Rangkuman
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi
(present tense) atau akan terjadi (future tense).
Cara membuatnya Huruf asli dalam Fi’il madhi diberi tambahan salah satu huruf mudhara’ah,
huruf ke dua sukun (mati)
Ciri/ tandanya adalah (1) Dapat dimasuki huruf sin سdan saufa َف
َ سو
َ (2) dapat diawali
dengan salah satu di antara empat huruf َ )ت َ(اَنَيت,ي,ن,اyang disebut huruf mudhara’ah (3)
Dapat dimasuki huruf َ( َلtidak) Bentuknya ada 14 bentuk sesuai dhamirnya.
FI’IL AMAR
فِــ ِعــلَالمــر
A. Definisi
Fi’il Amar adalah: kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk melaksanakan
pekerjaan
B. Tanda-tanda
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Contoh :
ْا ُ ْكتُب tulislah َ اِ ْقBacalah
ـر ْء ْ َ اِحْ فHafalkan
ظ
C. Cara membuat
a. Dari Fi’il madhi,
b. dibuang ya mudhari’nya (yaitu huruf awal Fi’il mudhari’)
c. huruf akhir diberi harakat sukun
d. Bila setelah dibuang ya mudhari’nya ternyata huruf awalnya berharakat sukun( )ـْـmaka
ditambah dengan hamzah washal ( )اyang berkasrah yang tak perlu ditulis harakat kasrahnya.
Langkah-langkah membuat Fi’il amar
َيَذ َهـب َذ ََهـب َذ َهـب َاذ َهـب
1 2 3 4
D. Bentuk
Bentuk Fi’il Amar hanya ada 6, yaitu
10 ِ اَنـ
َت اكـت ِبي Memukullah kamu (pr) ….َِي
13 ا َ َنــا – —- —-
14 َنَحـن – —- —–
Contoh :
Rangkuman
Fiil Amar adalah kata kerja yang menunjukkan arti perintah untuk melakukan pekerjaan..
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Bentuknya ada enam