A. Latar Belakang
Kalimah adalah suatu susunan dari beberapa huruf hijaiyah yang mempunyai arti/makna, kalimah
dibagi menjadi tiga yaitu kalimah isim (katA yang menujukksebuah arti suatu benda yang tidak di sertai waktu
dan tempat), kalimah gagal (kata kerjA) dan kalimah huruf (kata yang tidak mampu berdiri sendiri kecuali jika
dirangkai dengan kata yang lain). Jika kalimah itu di masuki 'amil MakA ada yang akusebuah terjadi suatu
perubahan pada kAlimat tersebut,dan pula ada yang tetap. Dalam bahasa Arab terdapa pula Kalimat Faku
akan yaitu kata yang menunjukksebuah arti pekehjaan atau peristiwa yang terjadi Pada suatu masa atau waktu
tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). aku akan Madhi itu menunjukkan kata kerya di masa lampau,
Faku akan Mudhari' itu menunjukkAN kata kerja di masa detikarang atau masa yang akusebuah
datang, sedangkAn Fi'il Amr itu menunjukkan kata kitu bentuk perintah
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Fiil?
2. Pembagian Fiil?
3. Contoh contoh Fiil ?
C. TUJUAN PENULISAN
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi:
Kalimah Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa
atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Hampir seperti pengertian kata kerja dalam
bahasa Indonesia, namun ada perbedaan sedikit.
Contoh:
Bekerjalah اُفْعُــ ْْل Sedang/ akan ْيَفْــعُــ ُل Telah bekerja ْفَــعَــ َل
bekerja
a. Fi’il madhi
b. Fi’il Mudhari’
c. Fi’il Amar
a. Fi’il Shahih
1) Fi’il Salim
2) Fi’il Mahmuz
3) Fi’il Mudho’af
b. Fi’il Mu’tal
1) Fi’il Mitsal
2) Fi’il Ajwaf
3) Fi’il Naqish
4) Fi’il Mafruq
5) Fi’il Maqrun
a. Fi’il Lazim
2
b. Fil muta’addi
a. Fi’il Ma’lum
b. Fi’il Majhul
a. Fi’il Mujarrad
b. Fi’il Mazid
1. Pembagian Fi’il berdasarkan waktu
A. Fi’il Madhi
1. Definisi
Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa pada waktu lampau
(past tense).
2. Tanda-tanda
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya mengandung suara “a” ,
misalnya َـب َ َ( قtelah membaca)
َْ ( كَـتtelah menulis), َــرأ
3. Bentuk
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir (pelaku). Dhamir itu berfungsi sebagai
fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh kata َـب
َْ ( كَـتkataba), maka terdapat 14 bentuk sebagai berikut:
1 ُْـو
َ ه ْكَت ََب Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa perubahan
2 هُ َمـا كَتَبَـا Keduanya (lk) telah menulis ا+ pada huruf terakhir
3 ْهُـ ْم ْكَتَب ُْـو Mereka (lk) telah menulis + ـــُوpada huruf terakhir
4 ِْـي
َ ه ْْكَتَبَـت Dia (pr) telah menulis + ـتpada huruf terakhir
5 هُ َمـا كَتَبَـتَا Keduanya (pr) telah menulis + ـتـَاpada huruf terakhir
6 ُـن
ْ ه َْكَتَبْـن Mereka (pr) telah menulis + ـــنpada huruf terakhir
8 اَنْتُ َمـْا كَتَبْتُمـَا Kalian (lk) telah menulis + ـــتُمـاpada huruf terakhir
3
9 اَنْتُـم ْكَتَبْتُـ ْم Kalian (lk) telah menulis + ـــتُمpada huruf terakhir
10 ِْ اَنْـ
ت ِْ كَتَبْـ
ت Kamu (pr) telah menulis + ــتpada huruf terakhir
11 اَنْتُ َمـْا كَتَبْتُ َما Kalian (pr) telah menulis + ـتُمـاpada huruf terakhir
12 ْ ََ انْت
ُـن ْكَتَبْتُـن Kalian (pr) telah menulis + ــتُـنpada huruf terakhir
14 ُْ ْنَح
ن كَتَبْـنَا Kami, kita telah menulis + ـــنـاPada huruf terakhir
contoh:
Rangkuman
Kalimah fi’il adalah kata kerja yang menunjukkan pekerjaan. Pembagian kalimah fi’il
sebagai berikut; Berdasaran waktu terjadinya adalah Fi’il madhi, Fi’il Mudhari’, dan Fi’il Amar; Menurut Jenis
hurufnya: Fi’il Shahih yang meliputi (Fi’il Salim, Fi’il Mahmuz,Fi’il Mudho’af) dan Fi’il Mu’tal (Fi’il Mitsal,
Fi’il Ajwaf, Fi’il Naqish, Fi’il Mafruq, Fi’il Maqrun); Menurut Objek Penderitanya ada: Fi’il Lazim dan Fil
muta’addi; Menurut Bentuk Aktif/ Pasifnya terdapat Fi’il Ma’lum dan Fi’il Majhul; sedangkan Menurut Susunan
Hurufnya :Fi’il Mujarrad dan Fi’il Mazid
4
FI’IL MUDHARI’
ِ فِـعْـلُْالْ ُمـض
ْْ َــار
ع
A. Definisi
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi (present tense)
atau akan terjadi (future tense).
B. Ciri/ tandanya:
ا ُْ أذْه
َـب ي َْ ْيَذْهَب,َـان
ُــون ِ ْيَذْهَب,َـب
ُ يَذْه
ن ُْ نَذْه
َـب ت َْ ْتَذْ ِهب,َــان
ْــن ِ ْتَذْهَب,َـب
ُ تَذْه
Contoh:
ْب
ُ ْـر ُ لَْيَذْه
ِ ْلَْيَض,ُْلَْيَشْـ َهد,َـب
Contoh :
C. Bentuk
Seperti Fi’il madhi, Fi’il mudhari’ juga mempunyai 14 bentuk sesuai dhamirnya. Contoh
1 ُْـو
َ ه ْب
ُ يَض ِْـر Dia (lk) sedang/ akan .… Akhir kata
memukul
5
2 هُ َمـا َْـان
ِ يَض ِْرب Keduanya (lk) sedang/ akan َان
ِْ .… Akhir kata
memukul
3 ْهُـ ْم َْيَض ِْربُـون Mereka (lk) sedang/ akan َْ… ُْون Akhir kata
memukul
4 ِْـي
َ ه ُ تَض ِْـر
ْب Dia (pr) sedang/ akan .… َت Awal kata
memukul
6 ُـن
ْ ه َْ يَض ِْـرب
ْن Mereka (pr) sedang/ akan َْ تَ …ب
ْن Awal dan akhir
memukul
9 اَنْتُـم ْتَض ِْـرب ُْو ِن Kalian (lk) sedang/ akan َْت… ُْون Awal dan akhir
memukul
10 ِْ اَنْـ
ت َْ تَض ِْـربِي
ْن Kamu (pr) sedang/ akan َْ تَ …بِي
ْن Awal dan akhir
memukul
12 ْ ََ انْت
ُـن َْ تَض ِْـرب
ْن Kalian (pr) sedang/ akan َْ تَ …ب
ْن Awal dan akhir
memukul
14 ُْ ْنَح
ن ُ نَض ِْـر
ْب Kami, kita sedang/ akan ……َن Awal kata
memukul
Rangkuman
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi (present tense)
atau akan terjadi (future tense).
Cara membuatnya Huruf asli dalam Fi’il madhi diberi tambahan salah satu huruf mudhara’ah, huruf ke dua
sukun (mati)
Ciri/ tandanya adalah (1) Dapat dimasuki huruf sin سdan saufa ف
َْ ( س َْو2) dapat diawali dengan salah satu di
antara empat huruf ْ) ُتْ (اَنَيْت,ي,ن,اyang disebut huruf mudhara’ah (3) Dapat dimasuki huruf َْ( لtidak)
Bentuknya ada 14 bentuk sesuai dhamirnya.
6
FI’IL AMAR
فِــعِــلْالمــر
A. Definisi
Fi’il Amar adalah: kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk melaksanakan pekerjaan
B. Tanda-tanda
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Contoh :
C. Cara membuat
d. Bila setelah dibuang ya mudhari’nya ternyata huruf awalnya berharakat sukun( )ــmaka ditambah
dengan hamzah washal ( )اyang berkasrah yang tak perlu ditulis harakat kasrahnya.
ُْ يَذْه
َـب ُْ ذْه
َـب ْْذْهَـب ْْاذْهَـب
1 2 3 4
D. Bentuk
1 ُْــو
َ ه ——— ———
4 ِْـي
َ ه – ———- ———
6 ُـن
ْ ه – ———- —–
10 ِْ اَنْـ
ت اُكْـتُبِي Memukullah kamu (pr) ْ ِْي.…
7
12 ْ ََ انْت
ُـن َْ اُكْـتُب
ْـن Memukullah kalian (pr) ْ ِْن.…
13 اَنَــا – —- —-
14 ُْ ْنَح
ـن – —- —–
Contoh :
Rangkuman
Fiil Amar adalah kata kerja yang menunjukkan arti perintah untuk melakukan pekerjaan.. Biasanya diawali
dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Bentuknya ada enam
A. Fi’il shahih
Definisi
Fi’il shahih adalah kalimah Fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf illat yaitu (ي,ا,) و.
Pembagian
a. Fi’il salim, yaitu fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf hamzah atau tidak mudha’af (dobel)
contoh :
ُ يَـذْه-
َْب َْ ذَه
َــب ْيَكْــت ُُب -َــب
َْ كَت ْس
ُ يَــد ُْر –ْس
َ د ََر
b. Fi’il mahmuz, adalah Fi’il yang salah satu hurufnya berupa huruf illat. Berdasarkan huruf illatnya,
Fi’il mahmuz terdiri dari
1. mahmuz fa’, yaitu apabila huruf awal (fa’ fi’il) kata kerja berupa hamzah,contoh
8
َأَ َخـــ ْذ َْـذ َخـــ َْأ —Mahmuz fa
َـــرْْأ
َ َق َْأ ـــر َقَْـ —Mahmuz lam
3 2 1
2. Mahmuz ‘ain yaitu apabila huruf kedua (‘ain fi’il) kata kerja berupa hamzah
3. Mahmuz lam, yaitu apabila huruf akhir (lam fi’il) kata kerja berupa hamzah
c. Fi’il Mudha’af ialah kata yang huruf kedua (‘ain Fi’il) dan huruf ketiga (lam Fi’il) berupa huruf
yang sama, kemudian ditasydidkan, contoh
3 2 1
B. Fi’il Mu’tal
Definisi
Fi’il mutal ialah fi’il yang huruf aslinya berupa huruf illat.
Pembagian
a. Fi’il mitsal, yaitu Kata yang fa’ fi’il (huruf pertama) berupa wawu( (وdisebut Mitsal
wawi ( ) ميثال واويatau berupa ya ( ) يdisebut mitsal Ya’I ( ) ْميثالْيأـي, contoh:
َْـــر
َ َيس ْـر
َ سَـ يَـ Mitsal ya’i
ـــس
َْ ِيَب ْـس
َ ْب
ِ ََ يـ
3 2 1
1) Ajwaf Wawi ( ( أجوف واوىyaitu kata yang huruf keduanya berupa huruf wawu و, dan
2) Ajwaf Ya’i () أجوف يأى, yaitu kata yang huruf keduanya ( )عberupa huruf Ya ( ) ي
Contoh:
َْصَـاْن َْ َـو
ن َ ص َْن ــو ََْ َص Ajwaf wawi
9
ْـاب
َ َ هـ َْب
َ هَـي ْب
َ ـيـ َهْـ Ajwaf ya’i
3 2 1
c. Fi’il naqish, yaitu kata kerja yang huruf ketiga (lam fi’il) berupa huruf wawu atau
ya.
َْــــر َو
ُ س َْــــر َو
ُ س َُْ َو ـــر سَـ Naqish wawi
َـــرى
َ س ْي
َ َــر
َ س ْي
َ ْــر
َ ْس
َ Naqish ya’i
3 2 1
d. Fi’il lafif mafruq ( ق ُ ْ )لَ ِفيْــفْ َمفyaitu kata kerja yang huruf pertamanya (fa’
ْ ــر ْو
Fi’il) berupa wawu ( ) وdan huruf ketiganya (lam Fi’il) berupa ya ()ي
e. Fi’il Lafif Maqrun kata kerja yang huruf kedua (’ain Fi’il) berupa wawu ( ) وdan huruf
ketiganya (lam Fi’il) berupa ya ()ي
contoh
َـوى
َ ش َـوى
َ ش ى ْـ ِو شَـ Lafif maqrun
َ قَــ ِو
ْي َ قَــ ِو
ْي ي و قـ Lafif maqrun
3 2 1
Rangkuman
Fi’il shahih adalah kalimah Fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf illat yaitu (ي,ا,) و. Fiil mu’tal
adalah fiil yang terdapat huruf illat. Berdasarkan letak huruf illat terdapat fiil bina’ mahmuz, naqish,
ajwaf, mitsal,dan lafif
A. Fi’il Lazim
10
Fi’il Lazim yaitu fi’il yang hanya memiliki fa’il atau pelaku, tetapi tidak memiliki maf’ul bih
(pelengkap penderita). Dalam bahasa Indonesia disebut kata kerja intransitif. Contoh
Fi’il Muta’addi yaitu fi’il yang tidak hanya memiliki pelaku (Fa’il) tetapi harus dilengkapi dengan
maf’ul bih (Objek penderita). Di dalam bahasa Indonesia disebut Kata kerja transitif. Contoh
ْب
ُ ْـر
َ يَش-ب
َْ َـر
َ ش Minum يُعْطِ ــى-اَ ْعطَـى Memberi
Fi’il muta’addi dapat dibentuk dari fi’il lazim. Beberapa Fi’il lazim dapat menjadi Fi’il muta’addi
dengan mengikuti wazan-wazan (pola) sebagai berikut
3.4 Rangkuman
Fi’il Lazim /kata kerja intransitive yaitu fi’il yang hanya memiliki fa’il atau pelaku, tetapi tidak
memiliki maf’ul bih (pelengkap penderita). Sedang Fi’il Muta’addi / Kata kerja transitif yaitu fi’il
harus dilengkapi dengan maf’ul bih (Objek penderita).
A. Fi’il Ma’lum
Definisi
Fi’il Ma’lum adalah fi’il yang disebutkan fa’ilnya dan mempunyai pengertian aktif.
Contoh
ْأكَــلَْ َمحَمــدٌْالـرز ٌَْ ْالـرز َمحَمــ ْد ْأكَــ َل Muhammad makan nasi
11
َْــاب
َ ِـيْال ِكت َ َق
ٌّ ــراَْعَـل َْــاب
َ ال ِكت ِْـي
ٌّ عَـل َ َق
َــرْا Ali membaca buku
B. Fi’il Majhul
Definisi
Fi’il majhul ialah Fi’il yang fa’ilnya dibuang dan digantikan oleh maf’ul bih (objek penderita). Fi’il ini
disebut juga kata kerja pasif. Fi’il ini hanya mempunyai dua bentuk yaitu Fi’il madhi dan fi’il mudhari’
Huruf pertama Fi’il madhi diberi harakah dhammah, huruf sebelum terakhir diberi harakat kasrah.
2.2 Contoh
menerjemahkan
ـر ـف ـغـ تـ سـ ََا ـم جـ ـر تـ ـب ـت كــ
ـر ـف ـغـ َ ُت سـ ُا ـم جـ ـر ُت ـب ـتـ كُـ
6 5 4 3 2 1 4 3 2 1 3 2 1
Apabila fi’il berupa bina’ ajwaf (huruf tengahnya mu’tal), maka bentuk fi’il majhulnya dibentuk
dengan cara ‘ain Fi’il (huruf kedua) diganti huruf ya. Contoh
berkata menambah
ق َِـ ِيـــــل
ِ َِْزيْـــــ َد
dikatakan Ditambah
Cara membuat fi’il majhul dari Fi’il mudhari” adalah didhammahkan huruf pertama dan difathahkan
huruf sebelum terakhir. Contoh
ُ يَـسْـــتَغْـــف
ِْـر َْــرجَــ ُم
ْ يُـت َــزيْــ ُد
ِ ي
Meminta ampun menerjemahkan menambah
ــر
ُ ـف غــ ـت ـسـ يـ ـ ُم ـجـ ر تـ يُـ ُـد يــ ــز يـ
ــر
ُ فـ غــ ـت ـسـ يُـ ـ ُم ـجـ ر تـ يُـ ُـد ا ــز يُـ
12
ـــر
ُ يُستغــــــف يُتـــــرجــ ُم ُيُـــــزا د
A. Fi’il Mujarrad
Definisi
Fi’il mujarrad adalah kata kerja yang semua hurufnya huruf asli, belum mendapatkan tambahan huruf.
Contoh:
1. Fi’il Tsulatsy mujarrad, yaitu fi’il yang huruf aslinya terdiri tiga huruf. Fi’il ini ada 6
macam, yaitu
No Wazan (pola) Contoh Rumus
B. Fi’il Mazid
Definisi
Pembagian
Fi’il ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu fi’il tsulatsy mazid dan fi’il ruba’y mazid.
1. fi’il tsulatsy mazid, adalah fi’il tsulatsy (aslinya 3 huruf) yang mendapatkan tambahan satu
huruf, dua huruf dan tiga huruf.
a) yang mendapatkan tambahan satu huruf ada tiga pola (wazan) yaitu
13
No Pola contoh
b) yang mendapatkan tambahan dua huruf ada lima pola (wazan) yaitu
c) yang mendapatkan tambahan tiga huruf ada empat pola (wazan) yaitu
2 اِفْع ْ
َــوعَـلَْ–ْيَفْعَوعِـ ُلْ اِ ْغ َ
ـر ْو ِرقَْ–ْيَغْ َ
ـر ْو ِر قَْ
4 اَفْعَـــولَْ–ْيَفْع ِ
َــو ُلْ طُ
اِعْـلَـوطَْ–ْيَعْـلَ ِو ْ
1. Fi’il ruba’I mazid adalah fi’il ruba’I (huruf asal 4 huruf) yang mendapakan tambahan satu
atau dua huruf. Fi’il ini mempunyai pola sebagai berikut
a) Yang mendapatkan tambahan satu huruf
Pola Contoh
14
Rangkuman
Pada dasarnya kata kerja (kalimah fiil) itu berjumlah tiga huruf (tsultsy) dan empat huruf (ruba’i).
Dari huruf asal tadi ada yang mendapat tambahan mulai dari satu huruf sampai tiga huruf. Fiil
berdasarkan tambahannya hurufnya fiil dibagi menjadi fiil mujarrad dan fiil mazid. Perubahan
mujarrad menjadi mazid tersebut mempunyai fungsi-fungsi tertentu.
1. فَـعــ َْل
c. menjadi sesuatu
e. hampir
15
d. berarti mujarrad
َ َسَافZaid pergi
contoh ــرْزَ يْ ٌْد
b. pura-pura
َْ ــرتُ ْالـزجَـاجَْفَتَكَس
contoh ــر ْ كَسSaya memecah kaca, maka kaca
menjadi pecah
b. memaksakan diri
d. tuntutan
6. Polaْاَفْتَعَــلَْ–ْيَفْتَـعِــ ُْل
b. Mengambil
c. Menyangatkan makna
َْ جْفَانْكَس
Contoh: َـر َ كَس ْـرتُ ْالـزجَـاSaya memecahkan kaca, maka kaca
menjadi pecah
16
b. Akibat/ hasil dari أَفْعَـلَْ–ْيُفْــعِــ ُْل
ْــر
ُْ اِحْ َمــرْت َْمkurma itu memerah
ْستَقَــرْا َْيْقَــر
ْ ِ اmenetap
ُْْالطيْن
ِ ــرَ اِحْ تَجlumpur itu berubah menjadi batu
ْ ْاِفْع
10. Polaَــوعَـلَْ–ْيَفْعَوعِـ ُْل
a. menyangatkan , contoh
َبْزَ يْ ٌْد
َ اِحْ د َْودZaid menjadi sangat bungkuk
b. berarti فَعَــ َْلmujarrad, contoh
ُْصفَــرْالْ َم ْـوز
ْ ِاPisang itu telah menguning
ِ اَفْعَــولَْ–ْيَفْع
12. Pola َْــو ُل
ْـروطَْشُعَـاعُْالش ْم ِس
َ ْ اَحSinar matahari itu sangat memancar
13. Pola ْتًفَعْلَــلَْ–ْيَتَفَـعْـلَــ ُل
ْج َ َْـرْفَتَدَح
َ ـــر َ ـرجْ تُ ْال َحج
َ ْ دَحSaya
mengguling-gulingkan batu,
maka batu itu menjadi
berguling-guling
17
اِقْشَـعَــرْالْ ِجلْــ ُْدKulit merinding.
Keterangan selanjutnya tentang bab ini akan dibahas lebih lanjut di buku Bahasa Arab II
4. Pola
yaitu kata kerja lampau yang terdiri dari tiga huruf. Polanya
yaitu kata kerja lampau yang terdiri dari empat huruf. Polanya ada tiga, yaitu
yaitu kata kerja lampau yang terdiri dari lima huruf. Polanya ada empat , yaitu
yaitu kata kerja lampau yang terdiri dari enam huruf. Polanya hanya ada satu
18
Pola Contoh
ْستَفْعَـــ َل
ْ ِا َ ست َْخ
َْ ــر
ج ْ ِْا,ــــر ْ ِْا,َــوذ
َ َستَغْف َ ْستَح
ْ ِا
ْستَفْعَـــ َل
ْ ِا ْتَفــعـ َل ْاِفْتَعَـــ َل ْاِنْفَـعَــ َل ْأَْفْـعَـ َل ْفَعــ َل
َ َستَغْف
ْــر ْ ِا ْتَقَــد َم اِجْ تَ َمــ َْع اِنْقَطَـ َْع ْأَ ْرسَــ َل ْنَــز َل ْه َُو
َ َستَغْف
ْْــرت ْ ِا ْْتَقَــد َمت ْْاِجْ تَ َمــعَت ْْاِنْقَطَـعَت ْْأَ ْرسَــلَت ْْنَــزلَت ِْي
َ ه
ْ َستَغْف
َْــرت ْ ِا َْتَقَــد ْمت َْاِجْ تَ َمــعْت َْاِنْقَطَـعْت َْأَ ْرسَــلْت َْنَــزلْت َْاَنْت
ْ َستَغْف
ِْ ــر
ت ْ ِا ِْ تَقَــد ْم
ت ِْ اِجْ تَ َمــ ْع
ت ِْ اِنْقَطَـ ْع
ت ِْأَ ْرسَــلْت ِْ ْنَــزل
ت ِْ ْاَن
ت
ْ َستَغْف
ُْــرت ْ ِا ُْتَقَــد ْمت ُْاِجْ تَ َمــعْت ُْاِنْقَطَـعْت ُْأَ ْرسَــلْت ُْنَــزلْت اَنا
KESIMPULAN
Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata, misalkan pada dhomir (kata ganti). Berbeda
dengan bahasa Indonesia yang hanya memiliki 7 kata ganti (dia, kamu, kalian, mereka, kami, kita, dan saya)), di
dalam bahasa Arab kata gantinya ada 12. Antara kata ganti untuk dua orang dengan lebih dari dua orang
dibedakan di dalam bahasa Arab, tidak terdapat pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris (read :
Bahasa Internasional).
Di antara keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat dan padat, misalnya, jika kita ingin mengungkapkan
“dia sedang menulis”, maka cukup dengan menggunakan kalimat yaktubu dan ini sekaligus menunjukkan
bahwa yang sedang menulis itu adalah seorang laki-laki, adapun jika yang menulisnya itu seorang perempuan,
maka kita gunakan kalimat taktubu saja. Singkat dan padat. Dan banyak lagi keunggulan bahasa arab di atas
bahasalain.
Al Kalam menurut ulama nahwu adalah ungkapan dai suatu lafadz yang brfaidah yang mampu membuat yang
diajak bicara diam karena mengerti. Lafadzh sendiri meliputi Al Kalam (kalimat), Al Kalimah (kata), dan Al
Kalim (akan dijelaskan kemudian). Maksud dari berfaidah adalah bisa dimengerti oleh yang diajak berbicara.
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah adalah kata. Sedangkan Al Kalim adalah
istilah untuk sesuatu yang tersusun dari 3 kata (baik itu fi’il, isim) atau lebih, baik berfaidah atau tidak.Fg FB
vm
Catatan:
1. Semua Fi’il madhi dapat dimasuki kata قَـــ ْدyang artinya sungguh, contoh
19
َقَــ ْد اِسْــتَغْـفَـــرْ ت Sungguh aku telah meminta ampun
2. Jika di depan Fi’il madhi terdapat huruf َمـا, maka artinya tidak, contoh:
DAFTAR PUSTAKA
KH. Moch Anwar, Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Jjurumiyyah dan ‘mrithy, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 1995), cet. Ke 6, hal, 55.
KH. Moch Anwar, Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Jjurumiyyah dan ‘mrithy, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 1995), cet. Ke 6, hal, 55.
KH. Moch Anwar, Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Jjurumiyyah dan ‘mrithy, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 1995), cet. Ke 6, hal, 55.
KH. Moch Anwar, Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Jjurumiyyah dan ‘mrithy, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 1995), cet. Ke 6, hal, 56.
KH. Moch Anwar, Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Jjurumiyyah dan ‘mrithy, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 1995), cet. ke 6, hal, 56.
20