Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BAHASA ARAB FI'IL

‫الفعـــــــــــــــــــــــــل‬
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PEMBAGIAN FIIL”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian FIIL atau yang lebih khususnya
membahas tentang pembagian Fiil dan contohnya,  Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang macam-macam Fiil.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
Makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Peranap               February 2012

Kelompok IV

A. Definisi:
Kalimah Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada
suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Hampir seperti
pengertian kata kerja dalam bahasa Indonesia, namun ada perbedaan sedikit.

Contoh:
Bekerjalah ‫اُ ْف ُعــ ْل‬ Sedang/ akan ‫َي ْفــ ُعــ ُل‬ Telah bekerja ‫فَــ َعــ َل‬
bekerja
B. Pembagian Kalimah Fi’il.
1. Berdasaran waktu terjadinya
a. Fi’il madhi
b. Fi’il Mudhari’
c. Fi’il Amar
2. Menurut Jenis hurufnya:
a. Fi’il Shahih
1) Fi’il Salim
2) Fi’il Mahmuz
3) Fi’il Mudho’af
b. Fi’il Mu’tal
1) Fi’il Mitsal
2) Fi’il Ajwaf
3) Fi’il Naqish
4) Fi’il Mafruq
5) Fi’il Maqrun
3. Menurut Objek Penderitanya
a. Fi’il Lazim
b. Fil muta’addi
4. Menurut Bentuk Aktif/ Pasif:
a. Fi’il Ma’lum
b. Fi’il Majhul
5. Menurut Susunan Huruf:
a. Fi’il Mujarrad
b. Fi’il Mazid
1. Pembagian Fi’il berdasarkan waktu
A.    Fi’il Madhi
1. Definisi
Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa pada
waktu lampau (past tense).
2. Tanda-tanda
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya
mengandung suara “a” , misalnya ‫َـب‬َ ‫ َكـت‬ (telah menulis), ‫قَــ َر َأ‬ (telah membaca)
3. Bentuk
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir (pelaku). Dhamir itu
berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh kata ‫َـب‬ َ ‫ َكـت‬ (kataba), maka
terdapat 14 bentuk sebagai berikut:

No Dhamir F. Arti Keterangan


Madhi
1 ‫هُـ َو‬ ‫َكت ََب‬ Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa
perubahan
2 ‫ُه َمـا‬ ‫َكتَبَـا‬ Keduanya (lk) telah menulis + ‫ا‬ pada huruf terakhir

3 ‫هُـ ْم‬ ْ ُ‫َكتَب‬


‫ـو‬ Mereka (lk) telah menulis +  ْ‫ـــُو‬ pada huruf terakhir

4 ‫ِهـ َي‬ ْ‫َكتَبَـت‬ Dia (pr) telah menulis ْ


+ ‫ـت‬ pada huruf terakhir

5 ‫ُه َمـا‬ ‫َكتَبَـتَا‬ Keduanya (pr) telah menulis + ‫ـتـَا‬ pada huruf terakhir
6 َّ‫هُـن‬ َ‫َكتَبْـن‬ Mereka (pr) telah menulis +  َ‫ـْــن‬ pada huruf
terakhir
7 َ‫اَ ْنـت‬ َ‫َكتَبْـت‬ Kamu (lk) telah menulis +  َ‫ـْــت‬ pada huruf
terakhir
8 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫َكتَ ْبتُمـَا‬ Kalian (lk) telah menulis + ‫ـْــتُ َمـا‬ pada huruf
terakhir
9 ‫اَ ْنتُـم‬ ‫َكتَ ْبتُـ ْم‬ Kalian (lk) telah menulis + ‫ـْــتُ ْم‬ pada huruf
terakhir
10 ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ ِ ‫َكتَ ْبـ‬
‫ت‬ Kamu (pr) telah menulis + ‫ت‬
ِ ‫ـْـ‬ pada huruf terakhir

11 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫َكتَ ْبتُ َما‬ Kalian (pr) telah menulis + ‫ـْتُ َمـا‬ pada huruf
terakhir
12 َ َّ‫ا ْنتُـن‬ َّ‫َكتَ ْبتُـن‬ Kalian (pr) telah menulis َّ ُ‫ـْـت‬ pada huruf
+ ‫ـن‬
terakhir
13 ‫اَنَـا‬ ُ‫َكتَ ْبـت‬ Saya telah menulis + ‫ــت‬ُ ْ‫ـ‬ pada huruf
terakhir
14 ُ‫نَ ْحن‬ ‫َكتَ ْبـنَا‬ Kami, kita telah menulis + ‫ــْـنَـا‬ Pada huruf
terakhir

contoh:

‫ق‬َ َ‫ َخل‬    (kholaqo)=telah menciptakan       ‫ ََأ َم َر‬    (amaro)=telah memerintahkan


‫ َخ َر َج‬  (khoroja)= telah mengeluarkan     ‫ َأ َك َل‬    (akala)=telah memakan

Rangkuman
Kalimah fi’il adalah kata kerja yang menunjukkan pekerjaan. Pembagian kalimah fi’il
sebagai berikut; Berdasaran waktu terjadinya adalah Fi’il madhi, Fi’il Mudhari’, dan Fi’il
Amar; Menurut Jenis hurufnya: Fi’il Shahih yang meliputi (Fi’il Salim, Fi’il Mahmuz,Fi’il
Mudho’af) dan Fi’il Mu’tal (Fi’il Mitsal, Fi’il Ajwaf, Fi’il Naqish, Fi’il Mafruq, Fi’il
Maqrun); Menurut Objek Penderitanya ada: Fi’il Lazim dan Fil muta’addi; Menurut Bentuk
Aktif/ Pasifnya terdapat Fi’il Ma’lum dan Fi’il Majhul; sedangkan Menurut Susunan
Hurufnya :Fi’il Mujarrad dan Fi’il Mazid
FI’IL MUDHARI’
َ ‫فِـ ْعـ ُل ا ْل ُم‬
‫ـضــا ِر ْع‬
A. Definisi
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi
(present tense) atau akan terjadi (future tense).
B.     Ciri/ tandanya:
1. Dapat dimasuki huruf sin ‫س‬ dan saufa  َ‫س ْوف‬
َ  contoh: ُ‫س ْوفَ َيشْـ َهد‬
َ ,ُ‫سيَشْـ َهد‬
َ
2. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ) ُ‫ت (اَنَيْت‬,‫ي‬,‫ن‬,‫ا‬ yang disebut huruf
mudhara’ah

Huruf Contoh Huruf Contoh

‫ا‬ ُ ‫ْأذه‬
‫َـب‬ ‫ي‬ َ‫ يَ ْذ َهبُــون‬,‫ـان‬
ِ َ‫ يَ ْذ َهب‬,‫َـب‬
ُ ‫يَ ْذه‬
‫ن‬ ُ ‫نَ ْذه‬
‫َـب‬ ‫ت‬ َ‫ ت َْذ ِهبْــن‬,‫ــان‬
ِ َ‫ ت َْذ َهب‬,‫َـب‬
ُ ‫ت َْذه‬

3. Dapat dimasuki huruf َ‫ال‬ (tidak)


Contoh:

‫ب‬
ُ ‫ضـ ِر‬ ُ ‫الَ يَ ْذه‬
ْ َ‫ الَ ي‬,ُ‫ الَ يَشْـ َهد‬,‫َـب‬
Contoh :

ُ ُ‫ يَ ْخل‬   (yakhluqu)=sedang/akan menciptakan


‫ق‬
‫ يَ ْخ ُر ُج‬  (yakhruju)= sedang/akan mengeluarkan
‫ يَْأ ُمر‬    (ya’muru)= sedang/akan memerintahkan
‫ يَْأ ُك ُل‬   (ya’kulu)= sedang/akan memakan
C.     Bentuk
Seperti Fi’il madhi, Fi’il mudhari’ juga mempunyai 14 bentuk sesuai dhamirnya. Contoh

No Dhamir F. Madhi Arti Perub Letak perubahan


1 ‫ُـو‬
َ ‫ه‬ ‫ب‬
ُ ‫ضـ ِر‬
ْ َ‫ي‬ Dia (lk) sedang/ akan …. Akhir kata
memukul
2 ‫ُه َمـا‬ ‫ـان‬
ِ َ‫ض ِرب‬
ْ َ‫ي‬ Keduanya (lk) sedang/ ….َ‫ان‬
ِ Akhir kata
akan memukul
3 ‫هُـ ْم‬ َ‫ض ِربُـون‬
ْ َ‫ي‬ Mereka (lk) sedang/ …ُ َ‫ْون‬ Akhir kata
akan memukul
4 ‫ـي‬
َ ‫ِه‬ ‫ب‬
ُ ‫َضـ ِر‬
ْ ‫ت‬ Dia (pr) sedang/ akan َ‫…ت‬. Awal kata
memukul
5 ‫ُه َمـا‬ ‫بان‬
ِ ‫َض ِر‬
ْ ‫ت‬ Keduanya (pr) sedang/ ‫َان‬
ِ … َ‫ت‬ Awal dan akhir
akan memukul
6 َّ‫هُـن‬ َ‫ضـ ِربْن‬
ْ َ‫ي‬ Mereka (pr) sedang/ َ‫تَ …بْن‬ Awal dan akhir
akan memukul
7 َ‫اَ ْنـت‬ ‫ب‬
ُ ‫َضـ ِر‬
ْ ‫ت‬ Kamu (lk) sedang/ akan َ‫…ت‬ Awal kata
memukul
8 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫بان‬
ِ ‫َضـ ِر‬
ْ ‫ت‬ Kalian (lk) sedang/ ‫َان‬
ِ … َ‫ت‬ Awal dan akhir
akan memukul
9 ‫اَ ْنتُـم‬ ‫َضـ ِربُ ْو ِن‬
ْ ‫ت‬ Kalian (lk) sedang/ َ‫ت… ُْون‬ Awal dan akhir
akan memukul
10 ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ َ‫َضـ ِربِيْن‬
ْ ‫ت‬ Kamu (pr) sedang/ akan َ‫ تَ …بِيْن‬Awal dan akhir
memukul
11 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫ان‬
ِ َ‫َضـ ِرب‬
ْ ‫ت‬ Kalian (pr) sedang/ ‫َان‬
ِ … َ‫ت‬ Awal dan akhir
akan memukul
12 َ َّ‫ا ْنتُـن‬ َ‫َضـ ِربْن‬
ْ ‫ت‬ Kalian (pr) sedang/ َ‫تَ …بْن‬ Awal dan akhir
akan memukul
13 ‫اَنَـا‬ ‫ب‬ ْ َ‫ا‬
ُ ‫ضـ ِر‬ Saya sedang/ akan ‫…ا‬.. Awal kata
memukul
14 ُ‫نَ ْحن‬ ‫ب‬ ْ َ‫ن‬
ُ ‫ضـ ِر‬ Kami, kita sedang/ akan َ‫……ن‬ Awal kata
memukul

Rangkuman
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi
(present tense) atau akan terjadi (future tense).
Cara membuatnya Huruf asli dalam Fi’il madhi diberi tambahan salah satu huruf mudhara’ah,
huruf ke dua sukun (mati)
Ciri/ tandanya adalah (1) Dapat dimasuki huruf sin ‫س‬ dan saufa )2(  َ‫س ـ ْوف‬ َ dapat diawali
dengan salah satu di antara empat huruf ) ُ‫ت (اَنَيْت‬,‫ي‬,‫ن‬,‫ا‬ yang disebut huruf mudhara’ah (3)
Dapat dimasuki huruf َ‫ال‬ (tidak) Bentuknya ada 14 bentuk sesuai dhamirnya.

FI’IL AMAR
‫ــعــل االمــر‬
ِ ِ‫ف‬
A.    Definisi
Fi’il Amar adalah: kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk melaksanakan
pekerjaan
B.     Tanda-tanda
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Contoh :
ْ‫اُ ْكتُب‬ tulislah ْ‫ اِ ْقـ َرء‬Bacalah ْ َ‫ اِحْ ف‬Hafalkan
‫ظ‬
C.    Cara
membuat
a. Dari Fi’il madhi,
b. dibuang ya mudhari’nya (yaitu huruf awal Fi’il mudhari’)
c. huruf akhir diberi harakat sukun
d. Bila setelah dibuang ya mudhari’nya ternyata huruf awalnya berharakat sukun(‫ )ْــ‬maka
ditambah dengan hamzah washal (‫ )ا‬yang berkasrah yang tak perlu ditulis harakat kasrahnya.
Langkah-langkah membuat Fi’il amar
ُ ‫يَ ْذه‬
‫َـب‬ ُ ‫ْذه‬
‫َـب‬ ْ ‫ْذه‬
‫َـب‬ ْ ‫ْاذه‬
‫َـب‬
1 2 3 4
D. Bentuk
Bentuk Fi’il Amar hanya ada 6, yaitu

No Dhamir F. Amar Arti Perubahan


1 ‫ُــو‬
َ ‫ه‬ ——— ———
2 ‫هُـ َمـا‬ – ——— ———
3 ‫هُــ ْم‬ – ———- ———
4 ‫ـي‬َ ‫ِه‬ – ———- ———
5 ‫ُه َمـا‬ – ———- ———
6 َّ‫هُـن‬ – ———- —–
7 َ‫اَ ْنـت‬ ‫اُ ْكـت ُْب‬ Memukullah kamu (lk) Asli
8 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫اُ ْكتُبَــا‬ Memukullah kalian (lk) …..َ‫ا‬

9 ‫اَ ْنتُـم‬ ْ ُ‫اُ ْكـتُب‬


‫ـوا‬ Memukullah kalian (lk) ….ُ‫ْو‬

10 ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ ‫اُ ْكـتُبِي‬ Memukullah kamu (pr) ….ِ‫ي‬
ْ

11 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫اُ ْكـتُبَتَـا‬ Memukullah kalian (pr) …َ‫تَـا‬

12 َ َّ‫ا ْنتُـن‬ َ‫اُ ْكـتُبْـن‬ Memukullah kalian (pr) ….ْ‫ِن‬

13 ‫اَنَــا‬ – —- —-
14 ُ‫نَ ْحـن‬ – —- —–

Contoh :

ْ‫ اُ ْد ُخل‬   (udkhul)=masuklah                            ْ‫ ِإجْ لِس‬  (ijlis)=duduklah


ْ‫ اُ ْخ ُُرج‬  (ukhruj)=keluarlah                            ‫ اِرْ فَ ْع‬   (irfa’)=angkatlah
Rangkuman
Fiil Amar adalah kata kerja yang menunjukkan arti perintah untuk melakukan pekerjaan..
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Bentuknya ada enam
2. Menurut Jenis hurufnya:
A.    Fi’il shahih
Definisi
Fi’il shahih adalah kalimah Fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf illat yaitu (‫ي‬,‫ا‬,‫و‬ ).

Pembagian
Fi’il shahih ini dibedakan menjadi beberapa tipe (bina’)
a.       Fi’il salim, yaitu fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf hamzah atau tidak mudha’af (dobel)
contoh :
ُ ‫يَ ْـذه‬
-‫َب‬ َ ‫َذه‬
‫َــب‬ ‫يَ ْكــت ُُب‬ َ ‫ َكت‬-
‫َــب‬ ‫س‬
ُ ‫يَــ ْد ُر‬ ‫س‬
َ ‫– د ََر‬
b.      Fi’il mahmuz, adalah Fi’il yang salah satu hurufnya berupa huruf illat. Berdasarkan huruf illatnya,
Fi’il mahmuz terdiri dari
1. mahmuz fa’, yaitu apabila huruf awal (fa’ fi’il) kata kerja berupa hamzah,contoh
‫فَـ َعــ َل‬ ‫ـعــ ـل‬ ‫فـ‬
‫َخـــ َذ‬ ‫َأ‬ ‫َخـــ ـ َذ‬ ‫َأ‬ —Mahmuz fa
‫ســَأ َل‬َ ‫ـــَأ ـ َل‬ ‫س‬ َ —Mahmuz ‘ain
‫قَـــ َر َأ‬ ‫ـــر َأ‬ َ ‫قَـ‬ —Mahmuz lam
3 2 1
2. Mahmuz ‘ain yaitu apabila huruf kedua (‘ain fi’il) kata kerja berupa hamzah
3. Mahmuz lam, yaitu apabila huruf akhir (lam fi’il) kata kerja berupa hamzah
c.       Fi’il Mudha’af ialah kata yang huruf kedua (‘ain Fi’il) dan huruf ketiga (lam Fi’il) berupa huruf yang
sama, kemudian ditasydidkan, contoh
‫ـــل‬ ‫ـــ َعــ‬ ‫فَـ‬
‫َمـــ َّد‬ ‫َمـــ َد َد‬ ‫د‬ ‫َد‬ ‫َمـ‬
‫ســـ َّد‬َ ‫ســـ َد َد‬َ ‫َد‬ ‫َد‬ ‫سـ‬َ
‫هَـــ َّز‬ َ‫هَـــ َزز‬ َ‫َز‬ ‫ز‬ ‫هَـ‬
3 2 1
B. Fi’il Mu’tal
Definisi
Fi’il mutal ialah fi’il yang huruf aslinya berupa huruf illat.
Pembagian
Fi’il mu’tal ini terdiri 5 macam yaitu:
a.       Fi’il mitsal, yaitu Kata yang fa’ fi’il (huruf pertama) berupa wawu((‫و‬ disebut Mitsal wawi ( ‫ميثال‬
‫واوي‬ ) atau berupa ya (‫ي‬ ) disebut mitsal Ya’I ( ‫ميثال يأـي‬ ) , contoh:
‫ــل‬ ‫ـ َعـ‬ ‫َفـ‬
‫َوعَـــ َد‬ ‫ــ َد‬ ‫عَـ‬ ‫َو‬ Mitsal wawi
‫ضــ َع‬َ ‫َو‬ ‫ـ َع‬ ‫ضـ‬ َ ‫َو‬
‫ـــر‬
َ ‫س‬ َ َ‫ي‬ ‫ـ َر‬ ‫سـ‬ َ ‫َيـ‬ Mitsal ya’i
‫ـــس‬
َ ِ‫يَب‬ ‫ـس‬َ َ‫ب‬ ِ ‫يـ‬
3 2 1
b. Fi’il ajwaf, Fi’il ini terdiri dari dua macam yaitu
1) Ajwaf Wawi (‫أجوف واوى‬ ( yaitu kata yang huruf keduanya berupa huruf wawu ‫و‬ , dan
2) Ajwaf Ya’i (‫أجوف يأى‬ ), yaitu kata yang huruf keduanya ( ‫ )ع‬berupa huruf Ya ( ‫ي‬ )
Contoh:
‫ـ َعـ ـل‬ ‫فَـ‬
َ‫صـا ن‬ َ َ‫ـون‬ َ ‫ص‬ َ َ‫ــو ن‬ ‫ص‬ َ Ajwaf wawi
‫صــا َم‬ َ ‫صـ َو َم‬ َ ‫َم‬ ‫ــ َو‬ ‫صـ‬ َ Ajwaf wawi
‫ـاب‬
َ َ ‫هـ‬ ‫هَـيَ َب‬ ‫َب‬ ‫ـيـ‬ َ ‫هـ‬ Ajwaf ya’i
‫بَــا َع‬ ‫بَـيَـ َع‬ ‫ـيـ ـ َع‬ َ ‫بـ‬ Ajwaf ya’i
3 2 1
c. Fi’il naqish, yaitu kata kerja yang huruf ketiga (lam fi’il) berupa huruf wawu atau ya.
Fi’il ini ada dua macam yaitu
1) Naqish wawi ( ‫نا قص واوي‬ ) kata yang huruf ketiganya berupa wawu ( ‫)و‬, dan
2) Naqish Ya’i (‫نا قص يَأي‬ ): Kata yang huruf ketiganya berupa ya ( ‫ي‬ )
‫ـ َعـ ـل‬ ‫فَـ‬
‫َغـــــــزَ ا‬ ‫َغــــ َز َو‬ ‫َغ ـــز ـَو‬ Naqish wawi
‫ســــ ُر َو‬ َ ‫ســــ ُر َو‬ َ ُ‫سـ ـــر َو‬ َ Naqish wawi
‫ســـ َرى‬ َ ‫ي‬ َ ‫ــر‬
َ ‫س‬ َ ‫ي‬َ ‫ــ َر‬ ‫س‬ َ Naqish ya’i
‫َخشـــِي‬ ‫شــي‬ ِ ‫َخ‬ ‫شـ ـي‬ ِ ‫َخـ‬ Naqish ya’i
3 2 1

 
d. Fi’il lafif mafruq ( ‫ )لَفِ ْيــف َم ْفــ ُر ْوق‬yaitu kata kerja yang huruf pertamanya (fa’ Fi’il) berupa
wawu (‫و‬ ) dan huruf ketiganya (lam Fi’il) berupa ya (‫)ي‬
e. Fi’il Lafif Maqrun kata kerja yang huruf kedua (’ain Fi’il) berupa wawu (‫و‬ ) dan huruf
ketiganya (lam Fi’il) berupa ya (‫)ي‬
contoh
‫ـل‬ ‫ـ َعـ‬ ‫فَـ‬
‫َوقَـــى‬ ‫َوقَــى‬ ‫ـى‬ َ ‫قـ‬ ‫َو‬ Lafif mafruq
‫َولـــَى‬ ‫َولَــى‬ ‫ى‬ ‫َل‬ ‫َو‬ Lafif mafruq
‫َـوى‬َ ‫ش‬ ‫َـوى‬
َ ‫ش‬ ‫ى‬ ‫ـ ِو‬ ‫ شَـ‬Lafif maqrun
َ ‫قَــ ِو‬
‫ي‬ َ ‫قَــ ِو‬
‫ي‬ ‫ي‬َ ‫ِو‬ ‫قَـ‬ Lafif maqrun
3 2 1

Rangkuman
Fi’il shahih adalah kalimah Fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf illat yaitu (‫ي‬,‫ا‬,‫و‬ ). Fiil
mu’tal adalah fiil yang terdapat huruf illat. Berdasarkan letak huruf illat terdapat fiil bina’
mahmuz, naqish, ajwaf, mitsal,dan lafif

3. Pembagian Fi’il menurut Objek Penderitanya


Fi’il Lazim dan Fil muta’addi
A. Fi’il Lazim
Fi’il Lazim yaitu fi’il yang hanya memiliki fa’il atau pelaku, tetapi tidak memiliki maf’ul bih
(pelengkap penderita). Dalam bahasa Indonesia disebut kata kerja intransitif. Contoh
ْ ُ‫قَـَا َم – َيق‬
‫ـو ُم‬ berdiri ‫ـس‬
ُ ِ‫ يَ ْجل‬-‫س‬ َ َ‫َجل‬ Duduk
B.Fi’il Muta’addi,
Fi’il Muta’addi yaitu fi’il yang tidak hanya memiliki pelaku (Fa’il) tetapi harus dilengkapi
dengan maf’ul bih (Objek penderita). Di dalam bahasa Indonesia disebut Kata kerja transitif.
Contoh
‫ب‬ ُ ‫يَشْـ َر‬-‫ شَـ َر َب‬Minum ‫يُ ْع ِطــى‬-‫اَ ْعطَـى‬ Memberi
‫يَ ْتبَــ ُع‬-‫تَبِــ َع‬ mengikuti ُ َ
ُّ‫ظــنَّ –يَظــن‬ Mengira
Fi’il muta’addi dapat dibentuk dari fi’il lazim. Beberapa Fi’il lazim dapat menjadi Fi’il
muta’addi dengan mengikuti wazan-wazan (pola) sebagai berikut
Arti Muta’addi Pola Arti lazim
Mengeluarkan َ ‫َأ ْخ‬
‫يُ ْخـ ِر ُج‬-‫ـر َج‬ ‫اَ ْف َعـ َل – يُ ْف ِعـ ُل‬ Keluar ‫َخـ َر َج‬
Menggembirakan ‫ـر ُح‬ِّ َ‫َفـ َّر َح – يُف‬ ‫فَعَّـ َل – يَُفَ ِّعــ ُل‬ Gembira َ َ‫ف‬
‫ـر َح‬
menyetujui ‫ق‬ َ ‫َوافَـ‬
ُ ِ‫ يُ َواف‬- ‫ق‬ ‫فَا َع َل – يُفَا ِعـ ُل‬ Setuju َ ‫َوفَــ‬
‫ق‬

3.4 Rangkuman
Fi’il Lazim /kata kerja intransitive yaitu fi’il yang hanya memiliki fa’il atau pelaku, tetapi
tidak memiliki maf’ul bih (pelengkap penderita). Sedang Fi’il Muta’addi / Kata kerja transitif
yaitu fi’il harus dilengkapi dengan maf’ul bih (Objek penderita).

4. Pembagian Fi’il Menurut Bentuk Aktif/ Pasifnya


A. Fi’il Ma’lum
Definisi
Fi’il Ma’lum adalah fi’il yang disebutkan fa’ilnya dan mempunyai pengertian aktif.
Contoh
contoh Maf’ul Fa’il Fi’il Arti
bih lazim
‫الـر َّز‬
ُّ ‫أ َكــ َل َم َح َّمــ ٌد‬ ٌ ‫الـر َّز‬
ُّ ‫َم َح َّمــد‬ ‫أ َكــ َل‬ Muhammad makan nasi
َ ‫قَــ َراَ عَـلِـ ٌّي ال ِكت‬
‫َــاب‬ ‫َــاب‬
َ ‫ال ِكت‬ ‫ـي‬
ٌّ ِ‫عَـل‬ َ‫قَــ َرا‬ Ali membaca buku

B. Fi’il Majhul

Definisi
Fi’il majhul ialah Fi’il yang fa’ilnya dibuang dan digantikan oleh maf’ul bih (objek
penderita). Fi’il ini disebut juga kata kerja pasif. Fi’il ini hanya mempunyai dua bentuk yaitu
Fi’il madhi dan fi’il mudhari’
Cara membuat Fi’il ma’lum menjadi fi’il majhul
Huruf pertama Fi’il madhi diberi harakah dhammah, huruf sebelum terakhir diberi
harakat kasrah.
2.2 Contoh
6 huruf 4 huruf Tiga huruf
َ َ‫اِ ْستَ ْغــف‬
‫ـر‬ ‫تَــرْ َجــ َم‬ َ ‫ َكــت‬ menulis
‫َــب‬
menerjemahkan
‫ـر‬ َ‫تـ َ ـ ْغـ ـف‬ ْ‫اَِْ سـ‬ ‫َجـ ـ َم‬ ْ‫تَـ ـر‬ ‫ـب‬
َ َ‫ـت‬ ‫َكــ‬

‫ـف ـر‬
ِ ‫ت ـ ْغـ‬ َُ ْ‫اُ سـ‬ ‫ـ َم‬‫ِجـ‬ ْ‫ت ـر‬ُ ‫ـب‬
َ ‫ـتِـ‬ ‫ُكـ‬
6 5 4 3 2 1 4 3 2 1 3 2 1
َ ِ‫اُسْــتُ ْغــف‬
‫ـــر‬ ‫تُــرْ ِجـــ َم‬ َ ِ‫ُكــت‬
‫ــب‬
Diminati ampunan diterjemahkan Ditulis
Apabila fi’il berupa bina’ ajwaf (huruf tengahnya mu’tal), maka bentuk fi’il majhulnya
dibentuk dengan cara ‘ain Fi’il (huruf kedua) diganti huruf ya. Contoh

‫قَـــا َل‬ ‫زَا َد‬


berkata menambah
‫ـ َل‬ ‫ــا‬ َ ‫قـ‬ ‫َد‬ َ‫ز ا‬

‫ـ َل‬ ‫ـ ْيـ‬ ‫ق‬


ِ ‫ـ َد‬ ‫ْيـ‬ ‫ِز‬
‫قِـيِـــــل‬ ‫َ ِز ْيـــــ َد‬
dikatakan Ditambah

Cara membuat fi’il majhul dari Fi’il mudhari” adalah didhammahkan huruf pertama dan
difathahkan huruf sebelum terakhir. Contoh
‫ســـتَ ْغـــفِـ ُر‬
ْ ‫يَـ‬ ‫َــر َجــ ُم‬
ْ ‫يُـت‬ ‫َيــ ِز ْيــ ُد‬
Meminta ampun menerjemahkan menambah
‫ـف ــ ُر‬
ِ ‫ْغــ‬ َ‫يـ َ ـسْـ ـت‬ ‫ـ ِجـ ـ ُم‬ ْ‫يُـ تَـ ر‬ ‫يَـِ ــز يْــ ـ ُد‬

‫فَـ ــ ُر‬ ‫يُـ ـسْـ ـتَ ْغــ‬ ‫يُـ تَـ رْ ـ َجـ ـ ُم‬ ‫يُـِ ــَز ا ـ ُد‬
‫يُ ْستَ ْغــــــفَـــ ُر‬ ‫يُتَـــــرْ َجــ ُم‬ ‫يُـــــزَا ُد‬
Dimintai ampun diterjemahkan ditambah

5. Pembagian Fi’il menurut menurut susunan huruf


Fi’il Mujarrad dan Fi’il Mazid
A. Fi’il Mujarrad
Definisi

Fi’il mujarrad adalah kata kerja yang semua hurufnya huruf asli, belum mendapatkan
tambahan huruf.
Contoh:

ُ‫ َزلَـ َز َل – يُـ َز ْلـ ِزل‬, ‫ُب‬


ُ ‫َكت ََب – يَ ْكت‬
Fi’il mujarrad dibedakan menjadi dua macam
1. Fi’il Tsulatsy mujarrad, yaitu fi’il yang huruf aslinya terdiri tiga huruf. Fi’il
ini ada 6 macam, yaitu
No Wazan (pola) Contoh Rumus
1 ‫فَـ َعــ َل – يَ ْفــ ُعـ ُل‬ ‫ د ََجــ َل‬,‫صــ َر‬ َ َ‫ ن‬, ‫َكبَتَ – يَ ْكت ُُب‬ ‫ ـُــــ‬, ‫ـَـــ‬
2 ‫فَـ َعــ َل – يَـ ْف ِـعـ ُل‬ ‫ َر َجـ َع‬, ‫ضـ َر َب‬ َ ‫س‬ ُ ِ‫س – يَ ْجـل‬ َ َ‫َجل‬ ‫ ـِــــ‬,‫ــَـــ‬
3 ‫فَـ َعــ َل – يَـ ْفـ َعــ ُل‬ ‫صنَـ َع‬َ , ‫َــح‬ َ ‫قَـ َرَأ – يَ ْقـ َرُأ فَت‬ ‫ ــَــــ‬, ‫ــَـــ‬
4 ‫ يَـ ْفـ َعــ ُل‬- ‫فَـ ِعــ َل‬ ‫ســلِـ َم‬َ ,‫ فَ ِهــ َم‬, ‫عَـلِ َم – يَـ ْعــلَ ُم‬ ‫ ــَـــ‬, ‫ــِـــ‬
5 ‫ يَ ْفــ ُعـ ُل‬- ‫فَــ ُعــ َل‬ ‫ َكــ ُر َم‬, ‫َـج َع‬
ُ ‫ ش‬, ُ‫سن‬ ُ ‫َحـسُنَ – يَ ْح‬ ‫ ــُـــ‬, ‫ـُـــ‬
6 ‫ يَـ ْف ِـعـ ُل‬- ‫فَــ ِعــ َل‬ ‫ َو ِر َث‬, ‫ق‬ َ ‫ َو ِم‬, ‫ـب‬ ُ ‫س‬ ِ ‫س َب – يَ ْح‬ ِ ‫َحـ‬ ‫ ــِـــ‬, ‫ـِـــ‬

B. Fi’il Mazid
Definisi
Fi’il mazid adalah fi’il yang huruf aslinya mendapatkan tambahan.
Pembagian
Fi’il ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu fi’il tsulatsy mazid dan fi’il ruba’y mazid.
1. fi’il tsulatsy mazid, adalah fi’il tsulatsy (aslinya 3 huruf) yang mendapatkan tambahan
satu huruf, dua huruf dan tiga huruf.
a) yang mendapatkan tambahan satu huruf ada tiga pola (wazan) yaitu
No Pola contoh
1 ‫فَ َّعــ َل – يُفَـ ِّعــ ُل‬ ‫ســلَّــ َم‬
َ , ‫عَـلَّــ َم‬
2 ِ َ‫فَاعَـ َل – يُف‬
‫ـاعـ ُل‬ ‫قَـاتَــ َل َجــاهَـ َد‬
3 ‫َأ ْفــ َعـ َل – يُ ْفــ ِعــ ُل‬ ‫ســلَــ َم‬ َ ‫اَ ْك‬
ْ َ‫ــر َم – ا‬
b) yang mendapatkan tambahan dua huruf ada lima pola (wazan) yaitu
No pola Contoh kata
1 ‫تَفَـاعَـ َل – يَتَفَــاعَـ ُل‬ ُ ‫ يَتَقَـا َر‬- ‫تَقَـا َر َب‬
‫ب‬
2 ‫تَفَـعَّــ َل – يَتَفَـعَّــ ُل‬ ‫تَقَـ َّد َم – يَتَقَـ َّد ُم‬
3 ‫اَ ْفتَ َعــ َل – يَ ْفت َِـعــ ُل‬ ‫اِ ْجتَ َمــ َع – يَ ْجتَ ِمــ ُع‬
4 ‫اِ ْنفـ َعــ َل – يَ ْنفَ ِـعــ ُل‬ ‫اَ ْنقَطَــ َع – يَ ْنقَ ِطــ ُع‬
5 ‫اِ ْفـ َعــ َّل – يَفـْ َعــ ُّل‬ ‫ــر‬
ُّ ‫اِ ْح َمــ َّر – يَ ْح َم‬
c) yang mendapatkan tambahan tiga huruf ada empat pola (wazan) yaitu
No Pola Contoh kata
1 ‫ــع ُل‬ ِ ‫ستَ ْف‬ ْ َ‫ ي‬- ‫ستَــ ْف َع َل‬ْ ِ‫ا‬ ‫ستَ ْغــفِ ُر‬ْ َ‫ستَــ ْغـفَ َر – ي‬ْ ِ‫ا‬
2 – ‫ــوعَـ َل‬ْ ‫اِ ْف َع‬ َ ‫ق – يَ ْغـ َر ْو ِر‬
‫ق‬ َ ‫اِ ْغـ َر ْو ِر‬
ِ ‫يَ ْف َع‬
‫وعـ ُل‬
3 ‫اَ ْفــ َعـا َّل – يَ ْف َعــا ُّل‬ ُّ ‫اَ ْح َمـا َّر – يَ ْح َم‬
‫ــار‬
4 ‫ــو ُل‬ِّ ‫اَ ْف َعـــ َّو َل – يَ ْف َع‬ ُ‫اِعْـلَـ َّوطَ – يَ ْعـلَ ِّوط‬
1. Fi’il ruba’I mazid adalah fi’il ruba’I (huruf asal 4 huruf) yang mendapakan
tambahan satu atau dua huruf. Fi’il ini mempunyai pola sebagai berikut
a) Yang mendapatkan tambahan satu huruf
Pola Contoh
‫تًفَ ْعـلَــ َل – يَتَـفَـ ْعـلَــ ُل‬ ْ َ‫ تَب‬, ‫تَد َْخــ َر َج‬
‫س َمــ َل‬

b) Yang mendapatkan tambahan satu huruf


No Pola Contoh kata
1 ‫اِ ْف َع ْنلَـ َل – يَ ْفـ َع ْنـلِـ ُل‬ ‫ـر ْن َجــ َم – يَ ْخـ َر ْن ِجـ ُم‬َ ‫اِ ْخ‬
2 ‫اَ ْف َعلَــ َّل – يَ ْف ِـعــ ُّل‬ ُّ‫اِ ْط َمـَأنَّ – يَ ْط َمـِئـن‬

Rangkuman
Pada dasarnya kata kerja (kalimah fiil) itu berjumlah tiga huruf (tsultsy) dan empat huruf
(ruba’i). Dari huruf asal tadi ada yang mendapat tambahan mulai dari satu huruf sampai tiga
huruf. Fiil berdasarkan tambahannya hurufnya fiil dibagi menjadi fiil mujarrad dan fiil mazid.
Perubahan mujarrad menjadi mazid tersebut mempunyai fungsi-fungsi tertentu.

KESIMPULAN
Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata, misalkan pada dhomir
(kata ganti). Berbeda dengan bahasa Indonesia yang hanya memiliki 7 kata ganti (dia, kamu,
kalian, mereka, kami, kita, dan saya)), di dalam bahasa Arab kata gantinya ada 12. Antara
kata ganti untuk dua orang dengan lebih dari dua orang dibedakan di dalam bahasa Arab,
tidak terdapat pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris (read : Bahasa
Internasional).
Di antara keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat dan padat, misalnya, jika kita
ingin mengungkapkan "dia sedang menulis", maka cukup dengan menggunakan
kalimat yaktubu dan ini sekaligus menunjukkan bahwa yang sedang menulis itu adalah
seorang laki-laki, adapun jika yang menulisnya itu seorang perempuan, maka kita gunakan
kalimat taktubu saja. Singkat dan padat. Dan banyak lagi keunggulan bahasa arab di atas
bahasalain.
Al Kalam menurut ulama nahwu adalah ungkapan dai suatu lafadz yang brfaidah yang
mampu membuat yang diajak bicara diam karena mengerti.  Lafadzh sendiri meliputi Al
Kalam (kalimat), Al Kalimah (kata), dan Al Kalim (akan dijelaskan kemudian).  Maksud dari
berfaidah adalah bisa dimengerti oleh yang diajak berbicara.
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah adalah kata.
Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu  yang tersusun dari 3 kata (baik itu fi'il,
isim) atau lebih, baik berfaidah atau tidak.

B.    Saran
Semoga dengan pembuatan makalah ini senatiasa menambah wawsan serta
pengetahuan dan yang terpenting adalah menjadi motivasi, baik bagi penyusun
maupun rekan-rekan sekalian.
Dengan penuh pengharapan kepada Allah Swt. semoga makalah ini bisa bisa
menjadi pembuka jalan untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak dan manfaat lgi
guna bekal untuk kehidupan yang akan datang.

Catatan:

1. Semua Fi’il madhi dapat dimasuki kata ْ‫قَـــد‬ yang artinya sungguh, contoh


َ‫ـــرت‬ ْ ِ‫قَــ ْد ا‬  
ْ َ‫ســتَ ْغـف‬ Sungguh aku telah meminta ampun
2. Jika di depan Fi’il madhi terdapat huruf ‫ َمـا‬ , maka artinya tidak, contoh:
ْ َ‫ســتَ ْغـف‬
َ‫ـــرت‬ ْ ِ‫مَــا ا‬   Aku tidak meminta ampun

C. Fungsi perubahan mujarrad menjadi mazid


1. ‫فَـعَّــ َل‬
Wazan ini berfungsi antara lain
a. mengubah lazim menjadi muta’addi (‫)لِلتَّ ْعــ ِديَة‬
contoh ‫ــر َح‬ َ َ‫ف‬ senang —- ‫فَــ َّر َح‬ = menyenangkan
b. menunjukkan arti memperbanyak
contoh ‫قَـطَـ َع‬ = memotong, ‫قَـطَّـ َع‬ = memotong-motong
c. menisbatkan maf’ul kepada asalnya fa’il
contoh ‫ َكفَّـ َر زَ ْي ٌد َع ْمــ ًرا‬ : Zaid menisbatlan Umar kepada kekafiran
2. Pola ‫َأ ْفــ َعـ َل – يُ ْفــ ِعــ ُل‬
a. mengubah lazimmenjadi muta’addi
contoh ‫اَ ْكــ َر ْمتُ زَ ْيــدًا‬ Saya memuliakan Zaid
b. memasuki sesuatu
contoh ‫ســافِـ ُر‬ َ ‫ســى اَ ْل ُم‬
َ ‫اَ ْم‬ musafir memasuki petang
c. menjadi sesuatu
contoh: ُ‫ــر اَ ْلبَــلَد‬ َ َ‫اَ ْفق‬ Negara itu menjadi tandus
d. mendapati sesuatu dalam sifatnya
contoh: ُ‫اً ْعظَـ ْمتُـه‬ Aku menemukan (mengenal) Dia itu agung (besar)
e. hampir
contoh: ُ‫صــ َد الـ َّز ْرع‬ َ ‫اَ ْح‬ tanaman itu hampir panen
3. Pola ‫ـاعـ ُل‬ ِ ‫فَـاعَـ َل – يُف‬
َ
a. saling melakukan antara dua orang
contoh: ‫ــار َب زَ ْي ٌد َع ْمـ ًرا‬ َ ‫ض‬ َ  : Zaid dan Amir saling memukul
b. menunjukkan arti memperbanyak
contoh ‫ضـاعَفَ هللاُ ثَ َوابًا‬ : َ Mudah-mudahan Allah memperbanyak pahala
c. mengubah lazim menjadi muta’addi
contoh : ُ‫عَــافَكَ هللا‬Semoga Allah menyembuhkanmu
d. berarti mujarrad
contoh ٌ‫ــر زَ ْيد‬ َ َ ‫سا ف‬ َ  Zaid pergi
4. Pola ‫تَفَـاعَـ َل – يَتَفــاعَـ ُل‬َ
a. saling melakukan antara dua orang atau lebih
contoh: ‫ـو ُم‬ ْ َ‫صــالَ َح ا ْلق‬ َ َ‫ت‬ kaum itu saling berdamai
b. pura-pura
contoh: ٌ‫ض زَ ْيد‬ َ ‫تَ َمــا َر‬ Zaid pura-pura sakit
c. kejadian beruntut
contoh: ‫َـوا َر َد القَ ْو ُم‬ َ ‫ت‬ Kaum itu datang beruntut
d. akibat/ hasil dari ‫فَاعَـ َل‬
contoh: َ‫بَا َع ْدتُهُ فَتَبــا َعد‬ : Saya menjauhinya, maka ia menjadi jauh
5. Pola ‫تَفَـعَّــ َل – يَتَفَـعَّــ ُل‬
a. hasil/ akibat ‫فَعَّــ َل‬
contoh ‫ــر‬ َ ‫س‬ َّ ‫ـاج فَتَ َك‬ َ ‫الـز َج‬ُّ ُ‫ــرت‬ ْ ‫س‬ َّ ‫ َك‬ Saya memecah kaca, maka kaca menjadi pecah
b. memaksakan diri
contoh : ٌ‫َــجـ َع زَ ْيـد‬ َّ ‫تَش‬ Zaid memberanikan diri
c. menjadikan asal fi’il menjadi maf’ul
contoh:  َ‫تَبَنَّيْتُ يُ ْوسُــف‬ Saya menjadikan Yusuf sebagai anak
d. tuntutan
contoh:  ‫ش ْيـَئ‬ َّ ‫تَبَــيَّنَ ال‬ Dia mencari penjelasan tentang sesuatu
6. Pola ‫اَ ْفتَ َعــ َل – يَ ْفت َِـعــ ُل‬
a. Akibat/ hasil dari ‫فَ َعــ َل‬
Contoh: ‫اجتَ َم َع‬ ْ َ‫االبِـ َل ف‬ِ ُ‫ج َمعْت‬ Saya
َ mengumpulkan unta, maka mereka menjadi berkumpul
b. Mengambil
Contoh: ٌ‫اِ َختَبَــزَ َز ْيــد‬ Zaid mengambil roti
c. Menyangatkan makna
Contoh: ‫س َب زَ ْي ٌد‬ َ َ‫اِ ْكت‬ contoh Zaid bersungguh-sungguh
d. Tuntutan
Contoh: ٌ‫اِ ْكتَـ َّد زَ ْيد‬ Zaid mina agar bekerja keras
7. Pola ‫اِ ْنفـ َعــ َل – يَ ْنفَ ِـعــ ُل‬
a. Akibat/ hasil ‫فَـعَّــ َل‬
Contoh: ‫سـ َر‬ َ ‫ـاج فَا ْن َك‬ َ ‫الـز َج‬ُّ ُ‫ـرت‬ ْ ‫س‬ َّ ‫ َك‬ Saya memecahkan kaca, maka kaca menjadi pecah
b. Akibat/ hasil dari ‫َأ ْف َعـ َل – يُ ْفــ ِعــ ُل‬
Contoh: ‫َـج‬ َ ‫اَ ْزع ََجــهُ فَا ْنـ َزع‬ Dia membingungkannya, maka dia menjadi bingung
8. Pola ‫اِ ْف َعــ َّل – يَفـْ َعــ ُّل‬
Berfungsi menunjukkan arti masuk dalam suatu sifat, misalnya
‫اِ ْح َمــ َّر تَ ْمــ ُر‬ kurma itu memerah
9. Pola ‫ــع ُل‬ ِ ‫ستَ ْف‬ ْ َ‫ ي‬- ‫ستَــ ْف َع َل‬
ْ ِ‫ا‬
a. menuntut suatu perbuatan, contoh
َ‫سـتَ ْغفِــ ُر هللا‬ ْ َ‫ا‬ Saya memohon ampun kepada Allah
b. berarti ‫فَ َعــ َل‬ mujarrad, contoh
‫ي قَــ َّر‬ ْ َ‫ستَقَــ َّر ا‬ ْ ِ‫ا‬ menetap
c. Berubah menjadi, contoh
ُ‫ــر الطِّيْن‬ َ ‫اِ ْحت ََّج‬ lumpur itu berubah menjadi batu
10. Pola ‫وعـ ُل‬ ِ ‫ــوعَـ َل – يَ ْف َع‬ْ ‫اِ ْف َع‬
a. menyangatkan , contoh
‫َب زَ ْي ٌد‬ َ ‫اِ ْحد َْود‬ Zaid menjadi sangat bungkuk
b. berarti ‫فَ َعــ َل‬ mujarrad, contoh
‫اِ ْحلَ ْولَى التَّ ْمــ ُر‬ kurma itu sudah manis
11. Pola ‫اَ ْف َعـا َّل – يَ ْف َعــا ُّل‬
Berfungsi antara lain menyangatkan, contoh
‫ـو ُز‬ ْ ‫صفَــ َّر ا ْل َم‬ ْ ِ‫ا‬ Pisang itu telah menguning
12. Pola ‫ــو ُل‬ ِّ ‫اَ ْف َعــ َّو َل – يَ ْف َع‬
Wazan ini berefungsi menyangatkan, contoh
‫س‬ِ ‫ش ْم‬ َّ ‫ش َعـا ُع ال‬ ُ َ‫اَ ْحـ َر َّوط‬ Sinar matahari itu sangat memancar
13. Pola ‫تًفَ ْعلَــ َل – يَتَفَـ ْعـلَــ ُل‬
Pola ini berfungsi akibat/ hasil ‫فَ ْعلَــــ َل‬, contoh
‫ـــر َج‬َ ‫ـر فَتَد َْح‬ َ ‫الح َج‬َ ُ‫د َْحـ َر ْجت‬ Saya mengguling-gulingkan batu, maka batu itu menjadi berguling-
guling
14. Pola ‫اِ ْف َع ْنـلَـ َل – يَ ْفـ َع ْنـلِـ ُل‬
Pola ini berfungsi akibat/ hasil ‫فَ ْعلَـــ َل‬, contoh
‫ـر ْن َجـ َم‬ َ ‫اح‬ ْ َ‫ـر َج ْمتُ ا ِالبِـ َل ف‬ ْ ‫ح‬ Saya
َ mengumpulkan unta, maka unta itu jadi berkumpul
15. Pola ‫اَ ْف َعلَــ َّل – يَ ْف ِـعــ ُّل‬
Berfungsi menyangatkan, contoh
‫اِ ْقشَـ َعــ َّر ا ْل ِج ْلــ ُد‬ Kulit merinding.
Keterangan selanjutnya tentang bab ini akan dibahas lebih lanjut di buku Bahasa Arab II

4. Pola
Fi’il Madhi Tsulatsy,
 yaitu kata kerja lampau yang terdiri dari tiga huruf. Polanya

‫فَــ َعـ َل‬ ‫ـر‬َ َ‫ َكـف‬,‫صـ َر‬ َ َ‫ ن‬,‫ض َر َب‬ َ (memukul, menolong, ingkar)
ِ َ‫ف‬
‫ــعـ َل‬ َ
‫ف ِهــ َم شَـ ِهـ َد عَـلِـ َم‬ َ (memahami, menyaksikan, mengetahui)
‫فَـ ُعــ َل‬ ‫حــ ُر َم َكــ ُر َم بَـ ُعـد‬ 
َ (mengharamkan, memuliakan,
menjauhkan)

Fi’il Madhi Ruba’i,


yaitu kata kerja lampau yang terdiri dari empat huruf. Polanya ada tiga, yaitu

1 ‫فَ َّعــ َل‬ ‫ســلَّ َم‬


َ ,‫ عَـلَّ َم‬,‫نَــ َّز َل‬
2 ‫أ َ ْفـ َعـ َل‬ ‫ َأ ْنــ َز َل‬,‫ســلَ َم‬
ْ ‫ َأ‬,‫ســ َل‬َ ‫َأ ْر‬
3 ‫َفـاعَـ َل‬ َ ‫ َخـا‬,‫ســافَ َر‬
‫ قَـاتَـ َل‬,‫س َم‬ َ

Fi’il Madhi Khumasi,


yaitu kata kerja lampau yang terdiri dari lima huruf. Polanya ada empat , yaitu
‫‪1‬‬ ‫اِ ْنفَـ َعــ َل‬ ‫اِ ْنقَـلَ َب‪ ,‬اِ ْنطَلَــقَ‪ ,‬اِ ْنقَطَـ َع‬
‫‪2‬‬ ‫اِ ْفتَ َعـــ َل‬ ‫ـب‬‫اِ ْقتَــ َر َب‪ ,‬اِ ْجتَ َمــ َع‪ ,‬اِ ْجتَنَ َ‬
‫‪3‬‬ ‫تَفــعَّـ َل‬ ‫تَ َعلَّــ َم‪ ,‬تَــَأ َّخــ َر‪َ ,‬تقَــ َّد َم‬
‫‪4‬‬ ‫تَفَــاعَـ َل‬ ‫ســـاهَـ َل‪ ,‬ت ََجـــا َه َل‬ ‫ســاقَفَ ‪ ,‬تَ َ‬
‫تَ َ‬

‫‪Fi’il Madhi Sudasi,‬‬


‫‪yaitu kata kerja lampau yang terdiri dari enam huruf. Polanya hanya ada satu‬‬
‫‪Pola‬‬ ‫‪Contoh‬‬
‫ستَ ْف َعـــ َل‬
‫اِ ْ‬ ‫ست َْخ َ‬
‫ــر َج‬ ‫ــــر‪ ,‬اِ ْ‬ ‫ــو َذ‪ ,‬اِ ْ‬
‫ستَ ْغفَ َ‬ ‫ست َْح َ‬
‫اِ ْ‬
‫‪Contoh Perubahan Fi’il Madhi, rubai, khumasi, dan sudasi‬‬

‫‪Sudasi‬‬ ‫‪Khumasi‬‬ ‫‪Ruba’i‬‬ ‫‪Dhomir‬‬


‫ستَ ْف َعـــ َل‬ ‫اِ ْ‬ ‫تَفــعَّـ َل‬ ‫اِ ْفتَ َعـــ َل‬ ‫اِ ْنفَـ َعــ َل‬ ‫أ َ ْفـ َعـ َل‬ ‫فَعَّــ َل‬
‫ستَ ْغفَ َ‬
‫ــر‬ ‫اِ ْ‬ ‫تَقَــ َّد َم‬ ‫اِ ْجتَ َمــ َع‬ ‫اِ ْنقَطَـ َع‬ ‫ســ َل‬ ‫َأ ْر َ‬ ‫نَــ َّز َل‬ ‫ُه َو‬
‫ستَ ْغفَــ َرتْ‬ ‫اِ ْ‬ ‫تَقَــ َّد َمتْ‬ ‫اِ ْجتَ َمــ َعتْ‬ ‫اِ ْنقَطَـ َعتْ‬ ‫ســلَتْ‬ ‫َأ ْر َ‬ ‫نَــ َّزلَتْ‬ ‫ِه َي‬
‫ــرتَ‬‫ستَ ْغفَ ْ‬ ‫اِ ْ‬ ‫تَقَــ َّد ْمتَ‬ ‫اِ ْجتَ َمــعْتَ‬ ‫اِ ْنقَطَـعْتَ‬ ‫َأ ْر َ‬
‫ســ ْلتَ‬ ‫نَــ َّز ْلتَ‬ ‫اَ ْنتَ‬
‫ت‬‫ــر ِ‬ ‫ستَ ْغفَ ْ‬ ‫اِ ْ‬ ‫تَقَــ َّد ْم ِ‬
‫ت‬ ‫اِ ْجتَ َمــ ْع ِ‬
‫ت‬ ‫اِ ْنقَطَـ ْع ِ‬
‫ت‬ ‫ســ ْل ِ‬
‫ت‬ ‫َأ ْر َ‬ ‫نَــ َّز ْل ِ‬
‫ت‬ ‫اَ ْن ِ‬
‫ت‬
‫ــرتُ‬ ‫ستَ ْغفَ ْ‬ ‫اِ ْ‬ ‫تَقَــ َّد ْمتُ‬ ‫اِ ْجتَ َمــ ْعتُ‬ ‫اِ ْنقَطَـ ْعتُ‬ ‫َأ ْر َ‬
‫ســ ْلتُ‬ ‫نَــ َّز ْلتُ‬ ‫اَنا‬

‫‪E. Pola‬‬
‫‪1. Fi’il Mudhari’ Tsulatsy‬‬
‫)‪Fi’il Mudhari’ yang berasal dari Fi’il madhi tsulatsy (tiga huruf‬‬
‫‪Madhi‬‬ ‫’‪Mudhari‬‬ ‫‪contoh‬‬ ‫‪rumus‬‬ ‫‪rumus‬‬
‫فَـ َعـ َل‬ ‫يَ ْعـ ُعـ ُل‬ ‫يَ ْكفُــ ُر‬ ‫َــ ُــ‬ ‫ض ٍّم‬ ‫فَ ْت ُح َ‬
‫يَ ْف ِعــ ُل‬ ‫ـس‬
‫يَ ْجلِ ُ‬ ‫َــ ِــ‬ ‫فَ ْت ُح‬
‫س ٍر‬ ‫َك ْ‬
‫يَ ْف َعــ ُل‬ ‫َـب‬‫يَ ْذه ُ‬ ‫َــ َــ‬ ‫فَ ْت َحتَا ِن‬
‫فَـ ُعـ َل‬ ‫يَ ْعـ ُعـ ُل‬ ‫يَ ْحــ ُر ُم‬ ‫ُــ ُــ‬ ‫ض ٍّم‬‫ض ُّم ّ‬ ‫َ‬
‫فَ ِـعـ َل‬ ‫يَ ْف َعــ ُل‬ ‫ش َهـ ُد‬ ‫ي يَ ْ‬ ‫ِــ َــ‬ ‫س ُر‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ك‬
‫فَ ْت ٍ‬
‫ح‬
‫يَ ْف ِعــ ُل‬ ‫ْنــ ِز ُلَ‬ ‫ِــ ِــ‬ ‫س َرتَـا ِن‬ ‫َك ْ‬
‫)‪2. Fi’il Mudhari’ yang berasal dari Fi’il madhi ruba’I (4 huruf‬‬
‫ض‬
‫َمـا ِ‬ ‫ضـا ِر ْع‬ ‫ُم َ‬ ‫ض‬‫َمـا ِ‬ ‫ضـا ِر ْع‬ ‫ُم َ‬ ‫ض‬‫َمـا ِ‬ ‫ضـا ِر ْع‬
‫ُم َ‬
‫َأ ْف َعـ َل‬ ‫يُ ْف ِعــ ُل‬ ‫فَعَّــ َل‬ ‫يُفَ ِّعــ ُل‬ ‫فَـا َع َل‬ ‫يُفَ ِ‬
‫اعـ ُل‬
‫َأش َ‬
‫ْـركَ‬ ‫نَــ َّز َل‬ ‫قَـاتَ َل‬
‫ـر َج‬‫َأ ْخ َ‬ ‫عَــلَّ َم‬ ‫َخـا َ‬
‫س َم‬
‫َأ ْخبَ َ‬
‫ـر‬ ‫ق‬ ‫نَــ َّو َ‬ ‫سـافَ َر‬‫َ‬
‫)‪4 Fi’il Mudhari’ yang berasal dari Fi’il madhi khumasi (5 huruf‬‬
‫ض‬
‫َمـا ِ‬ ‫ضـا ِر ْع‬ ‫ُم َ‬ ‫ض‬‫َمـا ِ‬ ‫ضـا ِر ْع‬ ‫ُم َ‬ ‫ض‬
‫َمـا ِ‬ ‫ضـا ِر ْع‬ ‫ُم َ‬
‫تَفَعَّـ َل‬ ‫يَتَفَعَّـ ُل‬ ‫اِ ْفتَ َعـ َل‬ ‫يَ ْفت َِعـ ُل‬ ‫اِ ْنفَ َعـ َل‬ ‫يَ ْنفَ ِعـ ُل‬
‫تَقَــ َّد َم‬ ‫ـس‬‫اِ ْلتَ َم َ‬ ‫ـب‬ ‫اِ ْنقَلَ َ‬
‫تََأ َّخ َ‬
‫ــر‬ ‫اِ ْجتَ َمـ َع‬ ‫ق‬ ‫اِ ْنطَلَـ َ‬
‫)‪4. Fi’il Mudhari’ yang berasal dari Fi’il madhi sudasi (6 huruf‬‬
‫ض‬
‫َمـا ِ‬ ‫ضـا ِر ْع‬ ‫ُم َ‬
‫ستَ ْف َعـــ َل‬
‫ا ْ‬ ‫ستَ ْف ِعــ ُل‬‫يَ ْ‬
‫ـر َج‬‫ست َْخ َ‬ ‫اِ ْ‬
‫ــرِ‬‫ْاِسـتَ ْغفَ َ‬

‫‪E. Pola Fi’il Amar‬‬


‫‪1. Fi’il Amar yang berasal dari Fi’il madhi tsulatsy‬‬
‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬
‫االمـر‬ ‫ض المضارع‬ ‫َ ِ‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ال‬ ‫االمـر‬ ‫المضارع‬ ‫ض‬
‫ال َما ِ‬
‫ْاذه ْ‬
‫َــب‬ ‫َي ْذه ُ‬
‫َـب‬ ‫َذه َ‬
‫َـب‬ ‫اح ُكــ ْم‬
‫ْ‬ ‫َي ْح ُكـ ُم‬ ‫َح َكـ َم‬
‫شَــ ِه َد‬ ‫َعبَــ َد‬
‫عَــلِ َم‬ ‫ضـ َر‬ ‫َح َ‬
‫صـر‬ ‫نَ َ‬
‫اضــ ِر ْب‬
‫ْ‬ ‫ب‬
‫ضـ ِر ُ‬
‫يَ ْ‬ ‫ضـ َر َب‬ ‫َ‬
‫س‬ ‫َ‬
‫َجـل َ‬
‫نَــ َز َل‬
‫‪Catatan:‬‬
‫‪d. Fi’il Tsulatsy di atas jika dibentuk menjadi Fi’il amar, maka harus ditambah hamzah‬‬
‫)اِ( )ـِـــ( ‪) dan bila dilafalkan selalu kasrah‬ا( ‪washal‬‬
‫‪ maka‬يَ ْح ُكـ ُم‪) misalnya ‬ـُــ( ‪e. Fi’il tsulasy yang huruf tengahnya (‘ain Fi’il) berhrakat dhummah‬‬
‫)ـُــ( ‪harakat hamzah washalnya juga dhammah‬‬
‫‪2. Fi’il Amar yang berasal dari Fi’il madhi ruba’i‬‬
‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬
‫االمـر‬ ‫ض المضارع‬ ‫َ ِ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫االمـر‬ ‫المضارع‬ ‫ض‬
‫ال َما ِ‬
‫ا ْف ِـعـ ْل‬ ‫يُ ْف ِعــ ُل‬ ‫َأ ْف َعـ َل‬ ‫فَـ ِّعـ ْل‬ ‫يُفَ ِّعــ ُل‬ ‫فَعَّــ َل‬
‫سلَـــ َم‬ ‫اَ ْ‬ ‫قَــ َّد َر‬
‫ســنَ‬ ‫اَ ْح َ‬ ‫َحــ َّر َك‬
‫ســ َل‬ ‫اَ ْر َ‬ ‫َو َّحــ َد‬
‫اَ ْنـــ َز َل‬
‫‪Catatan:‬‬
Membuat Fi’il amar dari Fi’il madhi ruba’I dengan pola ‫ـــل‬ َ ‫َأ ْف َع‬, ada pengecualian yaitu dengan
ditambah hamzah qath’I ( ). Contoh ‫َأ‬
‫ا ْفـ ِعــ ْل‬ ‫يُ ْف ِعـــ ُل‬ ‫َأ ْف َعـــ َل‬
‫ســـلِ ْم‬ َ
ْ ‫ا‬ ‫ســلِ ُم‬
ْ ُ‫ي‬ ‫سلَـــ َم‬ ْ َ‫ا‬
3. Fi’il Amar yang berasal dari Fi’il madhi khumasi (5 huruf)
‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬
‫االمـر‬ ‫ض المضارع‬ ِ ‫ال َما‬ ‫االمـر‬ ‫ض المضارع‬ ِ ‫ال َما‬
‫اِ ْفت َِعـ ْل‬ ‫يَ ْفتَ ِعـ ُل‬ ‫اِ ْفتَ َعـ َل‬ ‫اِ ْنفَ ِعــ ْل‬ ‫يَ ْنفَ ِعــ ُل‬ ‫اِ ْنفَ َعـ َل‬
‫اِ ْجتَ َمـ َع‬ ‫اِ ْنقَطَـ َع‬

‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬ ‫فِ ِعـل‬


‫االمـر‬ ‫المضارع‬ ‫ض‬
ِ ‫ال َما‬
‫تَفَ ِّعــ ْل‬ ‫يَتَفَعَّـ ُل‬ ‫تَفَعَّــ َل‬
‫تَقَــ َّد َم‬

Isilah bagian yang kosong di atas dengan kata yang tepat


4. Fi’il Amar yang berasal dari Fi’il madhi sudasi (6 huruf)
‫فِ ِعـل االمـر‬ ‫فِ ِعـل المضارع‬ ‫ض‬
ِ ‫فِ ِعـل ال َما‬
‫ستَ ْف ِعــ ْل‬
ْ ِ‫ا‬ ‫ستَ ْف ِعــ ُل‬
ْ َ‫ي‬ ‫ستَ ْف َعـــ َل‬
ْ ‫ا‬
ْ ِ‫ستَ ْغف‬
‫ــر‬ ْ ِ‫ا‬ َ َ‫ْاِسـتَ ْغف‬
‫ــر‬

Maaf sebelumnya jika penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, maklum saya baru
belajar

Anda mungkin juga menyukai