Anda di halaman 1dari 11

Fi'il Madhi dan Fi'il Mudhari'

Pada seri ke-8 kita sudah sedikit mengenal apa itu Fi'il. Menurut waktunya, Fi'il dibagi dua, yaitu
Fi'il Madhi dan Fi'il Mudhari'. Nama kedua fi'il tersebut tampak susah, tetapi jangan khawatir,
sebenarnya sangat mudah kok memahaminya.

Fi'il Madhi adalah Fi'il atau Kata Kerja dalam Bahasa Arab yang digunakan untuk menyatakan
pekerjaan yang SUDAH dikerjakan (lampau). 

Fi'il Mudhari' adalah fi'il atau Kata Kerja dalam Bahasa Arab yang digunakan untuk
menyatakan pekerjaan yang SEDANG atau AKAN dikerjakan.

Lalu bagaimana cara membedakannya?

Langsung ke contoh saja, misalnya kita mencari terjemah Bahasa Arab dari kata "duduk" di
dalam kamus, maka kita akan mendapati kata berikut:

َ َ‫َجل‬
ُ‫ يَجْ لِس‬- ‫س‬
Kata yang berwarna biru adalah Fi'il Madhi, dan yang berwarna merah
adalah Fi'il Mudhari'. Perhatikan dua contoh berikut:

‫س أَحْ َم ُد‬
َ َ‫َجل‬
Ahmad SUDAH duduk
 

‫يَجْ لِسُ أَحْ َم ُد‬


Ahmad SEDANG duduk   

Jadi, jika kalimat tersebut menyatakan pekerjaan yang sudah terjadi maka harus menggunakan
Fi'il Madhi, begitu juga sebaliknya, jika pekerjaan terjadi di masa kini atau masa mendatang
maka harus menggunakan Fi'il Mudhari'. 
Jelas bukan? Sedikit catatan, Fi'il Mudhari' selalu diawali oleh salah satu dari huruf :

‫ ن‬,‫ ي‬,‫ ت‬,‫أ‬


Penggunaan lebih jelasnya akan kita bahas pada seri berikutnya.

Terjemah  Fiil Fiil  Kata Ganti

Mudhoori Madhi

‫يَ ْق َر ُء‬ َ ‫َق‬


 ‫ر َء‬
Dia sedang/telah membaca ‫ه َو‬
ُ (dia – laki laki)
 Dia sedang/telah membaca
  ‫ر ُء‬
َ ‫تَ ْق‬ ْ ‫َق َر َء‬
‫ت‬ ‫ي‬
َ ‫ه‬
ِ (dia-wanita)

 Kamu sedang/telah membaca


  ‫ر ُء‬
َ ‫تَ ْق‬  ‫ت‬َ ‫َق َر ْء‬ ‫ت‬
َ ‫(أ ْن‬Kamu – laki2)

َ ‫تَ ْق َر ِء ْي‬
‫ن‬ َ ‫َق‬
 ِ‫ر ْءت‬
 Kamu sedang/telah membaca ‫ت‬
ِ ‫( أ ْن‬kamu-wanita)

  ‫ر ُء‬َ ‫أَ ْق‬ ُ ‫َق َر ْء‬


 ‫ت‬
 Aku sedang/telah membaca ‫( أنا‬Aku)

  ‫ر ُء‬
َ ‫نَ ْق‬ َ ‫َق‬
  ‫ر ْءنَا‬
 Kami sedang/telah membaca ‫ن‬
ُ ‫ح‬
ْ َ‫( ن‬Kami)

Pelajaran Shorof 2: Dhomir, Fi'il Madhi, Fi'il Mudhori'


19 Oktober 2009 pukul 6:05

Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata, misalkan pada dhomir (kata
ganti). Berbeda dengan bahasa Indonesia yang hanya memiliki 7 kata ganti (dia, kamu, kalian,
mereka, kami, kita, dan saya)), di dalam bahasa Arab kata gantinya ada 12. Antara kata ganti
untuk dua orang dengan lebih dari dua orang dibedakan di dalam bahasa Arab, tidak terdapat
pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris (read : Bahasa Internasional).

Di antara keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat dan padat, misalnya, jika kita ingin
mengungkapkan "dia sedang menulis", maka cukup dengan menggunakan kalimat yaktubu dan
ini sekaligus menunjukkan bahwa yang sedang menulis itu adalah seorang laki-laki, adapun jika
yang menulisnya itu seorang perempuan, maka kita gunakan kalimat taktubu saja. Singkat dan
padat. Dan banyak lagi keunggulan bahasa arab di atas bahasa lain.
Pada pelajaran kali ini, kita akan membahas tentang tentang dhomir, fi'il madhi, fi'il mudhori'.
Berikut penjelasannya:

Dhomir = kata ganti, seperti dia, kamu, mereka, dll.


Fi'il Madhi = kata kerja lampau, bermakna telah.
Fi'il Mudhori' = kata kerja sekarang atau yang akan datang
Tabel 1 : Dhomir, Fi'il Madhi, dan Fi'il Mudhori'

Keterangan:

 Kolom paling kanan menunjukkan dhomir dalam keadaan rofa'.

 Kemudian di sebelahnya ada kolom "arti" yang merupakan arti dari masing-masing
dhomir.
‫( هُ َو‬huwa) = Dia (1 lk)

‫( هُ َما‬huma) = Mereka (2 lk)

‫( هُ ْم‬hum) = Mereka (> 2 lk)

‫( ِه َي‬hiya) = Dia (1 pr)

dst...

 Kolom berikutnya (nomor 2 dari kanan) adalah fi'il madhi dari masing-masing dhomir.
Karena arti kata fa'ala = melakukan, maka:

‫( فَ َع َل‬fa'ala) = dia (1 lk) telah melakukan

َ‫( فَ َعال‬fa'alaa) = mereka (2 lk) telah melakukan

‫( فَ َعل ُو ْا‬fa'aluu) = mereka (>2 lk) telah melakukan

ْ َ‫( فَ َعل‬fa'alat) = dia (1 pr) telah melakukan


‫ت‬

dst...

 Kolom paling kanan menunjukkan fi'il mudhori' dari masing-masing dhomir.

ُ‫( يَ ْف َع َل‬yaf'alu) = dia (1 lk) sedang/akan melakukan

‫( يَ ْف َعالَ ِن‬yaf'alaani) = mereka (2 lk) sedang/akan melakukan

َ‫( يَ ْف َعلوُن‬yaf'aluuna) = mereka (>2 lk) sedang/akan melakukan

‫( تَفَ َع ُل‬taf'alu) = dia (1 pr) sedang/akan melakukan

dst...

Hafalkan tabel 1 di atas secara berurutan (dari atas ke bawah) berserta artinya,
tentunya dengan cara Anda sendiri
Ada beberapa catatan yang perlu disampaikan:

Catatan 1:

Fi'il madhi memiliki banyak pola (wazan), diantaranya adalah fi'il tsulasi mujarrod (fi'il yang
tersusun dari tiga huruf).
Fi'il madhi tsulasi mujarrod ini memiliki 6 macam pola, yaitu:

 Fa'ala - yaf'alu (seperti pada contoh di atas)


 Fa'ala - yaf'ulu
 Fa'ala - yaf'ilu
 Fa'ila - yaf'alu
 Fa'ila - yaf'ilu
 Fa'ula - yaf'ulu

Perhatikan bahwa fi'il madhi yang berpola fa'ala memiliki tiga kemungkinan fi'il mudhori' (yaitu
yaf'alu, yaf'ulu, dan yaf'ilu). Fi'il madhi yang berpola fa'ila memiliki dua kemungkinan fi'il
mudhori' (yaitu yaf'alu dan yaf'ilu).

Sementara fi'il madhi yang berpola fa'ula hanya memiliki satu kemungkinan fi'il mudhori' (yaitu
yaf'ulu).

َ ‫ َكت‬yang berpola fa'ala, ada 3 kemungkinan fi'il mudhori', yaitu


Misalkan kata "kataba" ‫َب‬
yaktabu, yaktubu, atau yaktibu. Mana yang benar?
Jawabannya: yaktubu.

Sementara kata "fataha" ‫ فَـتَ َح‬fi'il mudhori'nya yaftahu. Kenapa tidak yaftuhu? Padahal sama-
sama berpola fa'ala seperti kata "kataba". Jawabanya: karena di kamus seperti itu.

Adapun kata "hasuna" ‫ َحس َُن‬fi'il mudhori'nya pasti yahsunu, karena pola fa'ula hanya memiliki
satu kemungkinan, yaitu yaf'ulu.

Catatan 2

Selain fi'il tsulasi mujarrod, ada lagi fi'il tsulasi maziid, yaitu pola fa''ala, faa'ala, af'ala,
ifta'ala, infa'la, tafaa'ala, tafa''ala, if'alla, istaf'ala, if'au'ala, if'awwala, dan if'aalla.

Ada juga fi'il ruba'i mujarrod, yaitu fa'lala, dan terakhir fi'il ruba'i mazid, yaitu tafa'lala,
if'anlala, dan if'allala.
Masing-masing memiliki pola fi'il mudhori' tersendiri. Pada pelajaran shorof 2 ini, kita batasi
pembahasan fi'il hanya fi'il tsulatsi mujarrod saja.

Catatan 3 (penting!)
Tabel di atas itu adalah contoh dari fi'il tsulatsi mujarrod yang berpola fa'ala - yaf'alu. Jika pola
ْ َ‫ ي‬- ‫َس ِم َع‬
fi'ilnya fa'ila - yaf'alu, maka tinggal mengganti harokat tengahnya, misalnya kata ‫س َم ُع‬
(sami'a - yasma'u) = mendengar,
cara mentasrif fi'il madhinya:

‫( َس ِم َع‬sami'a) = dia (1 lk) telah mendengar

َ ‫( َس ِمعا‬sami'aa) = mereka (2 lk) telah mendengar

‫( َس ِمعُوا‬sami'uu) = mereka (> 2 lk) telah mendengar

ْ ‫( َس ِم َع‬sami'at) = dia (1 pr) telah mendengar


‫ت‬

‫( َس ِم َعـتَا‬sami'ataa) = mereka (2 pr) telah mendengar

َ‫( َس ِم ْعن‬sami'na) = mereka (> 2 pr) telah mendengar

َ‫( َس ِمعْت‬sami'ta) = kamu (1 lk) telah mendengar

‫( َس ِمعْـتُـ َما‬sami'tumaa) = kalian (2 lk) telah mendengar

‫( َس ِمعْـتُـ ْم‬sami'tum) = kalian (> 2 lk) telah mendengar

‫ت‬
ِ ‫( َس ِمـعْـ‬sami'ati) = kamu (1 pr) telah mendengar

‫( َس ِمـعْـتُـ َما‬sami'tumaa) = kalian (2 pr) telah mendengar

َّ ُ‫( َس ِمعْــت‬sami'tunna) = kalian (> 2 pr) telah mendengar


‫ـن‬

ُ ‫( َس ِمع‬sami'tu) = saya telah mendengar


‫ْـت‬

َ ‫( َس ِمـعْنا‬sami'naa) = kami/kita telah mendengar

cara mentasrif fi'il mudhori'nya:

‫( يَ ْس َم ُع‬yasma'u) = dia (1 lk) sedang/akan mendengar


ِ ‫( يَ ْس َم َع‬yasma'aani) = mereka (2 lk) sedang/akan mendengar
‫ان‬

َ‫( يَ ْس َمعُون‬yasma'uuna) = mereka (>2 lk) sedang/akan mendengar


‫( تَ ْس َم ُع‬tasma'u) = dia (1 pr) sedang/akan mendengar

ِ ‫( تَ ْس َم‬tasma'aani) = mereka (2 pr) sedang/akan mendengar


‫عان‬

َ‫( يَ ْس َم ْعن‬yasma'na) = mereka (> 2 pr) sedang/akan mendengar

‫( تَ ْس َم ُع‬tasma'u) = kamu (1 lk) sedang/akan mendengar

ِ ‫( تَ ْس َم َع‬tasma'aani) = kalian (2 lk) sedang/akan mendengar


‫ان‬

َ‫( تَ ْس َمعُون‬tasma'uuna) = kalian (> 2 lk) sedang/akan mendengar

َ‫( تَ ْس َم ِعين‬tasma'iina) = kamu (1 pr) sedang/akan mendengar

ِ ‫( تَ ْس َم‬tasma'aani) = kalian (2 pr) sedang/akan mendengar


‫عان‬

َ‫( تَ ْس َم ْعن‬tasma'na) = kalian (> 2 pr) sedang/akan mendengar

‫( أ ْس َم ُع‬asma'u) = saya sedang/akan mendengar

‫( نَ ْس َم ُع‬nasma'u) = kami/kita sedang/akan mendengar

Tabel 2 di bawah ini merupakan contoh-contoh fi'il madhi dengan mudhori'nya yang berpola
fa’ula – yaf’ulu, fa’ila – yaf’alu, fa’ala – yaf’ulu, fa’ala – yaf’alu

ISIM ISYARAH (Kata Tunjuk)


Untuk lebih memahami penggunaan Mudzakkar dan Muannats, serta Mufrad, Mutsanna dan
Jamak dalam pengelompokan Isim, kita akan mempelajari tentang Isim Isyarah atau Kata Tunjuk
dan Isim Maushul atau Kata Sambung.
Pertama, Isim Isyarah. Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk:

1) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat:  ‫ َه َذا‬ (=ini).


‫اب‬ ِ
Contoh dalam kalimat: 
ٌ َ‫كت‬ ‫ َه َذا‬ (= ini sebuah buku)
2) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh:  َ ِ‫ َذل‬ (=itu).
‫ك‬
‫اب‬ ِ َ ِ‫ذَل‬ (= itu sebuah buku)
Contoh dalam kalimat: 
ٌ َ‫كت‬ ‫ك‬
Bila Isim Isyarah itu menunjuk kepada Isim Muannats maka:

1) ‫ َه َذا‬ menjadi: ‫ َه ِذ ِه‬ (=ini). Contoh: ٌ‫ َم َجلَّة‬ ‫ َه ِذ ِه‬ (= ini sebuah majalah)


2) ‫ك‬َ ِ‫ َذل‬ menjadi: ‫ْك‬ َ ‫تِل‬ (=itu). Contoh: ٌ‫ َم َجلَّة‬ ‫ْك‬ َ ‫تِل‬ (= itu sebuah majalah)
Adapun bila Isim yang ditunjuk itu adalah Mutsanna (Dual), maka:
ِ ‫ َه َذ‬. Contoh: ِ‫كِتَابان‬ ‫ان‬
‫ َه َذا‬ menjadi ‫ان‬ ِ ‫ َه َذ‬ (= ini dua buah buku)
1) 
َ
ِِ ِ ِ ِ
2) ‫هذه‬ menjadi ‫هتان‬. Contoh: ‫مجلَّتان‬ ‫هتان‬ (= ini dua buah majalah)
َ ََ َ َ َ ََ
3) ‫ك‬َ ِ‫ َذل‬ menjadi ‫ك‬ ِ ‫كِتَاب‬ ‫ك‬
َ ِ‫ َذان‬. Contoh: ‫ان‬ ِ
َ َ ‫ َذان‬ (= itu dua buah buku)
َ ‫تِل‬ menjadi ‫ك‬
4) ‫ْك‬ َ ِ‫تَان‬. Contoh: ‫ان‬ِ َ‫مجلَّت‬ ‫ك‬ َ ِ‫تَان‬ (= itu dua buah majalah)
ََ
Sedangkan bila Isim yang ditunjuk itu adalah Jamak (lebih dari dua):
1) Bila Isim yang ditunjuk itu adalah tidak berakal, maka baik Isim Mudzakkar maupun Isim

Muannats, menggunakan:  ‫ َه ِذ ِه‬ (=ini) untuk menunjuk yang dekat dan ‫ْك‬


َ ‫تِل‬ (=itu) untuk
menunjuk yang jauh. Contoh dalam kalimat:

‫ب‬ ‫ت‬ ‫ك‬


ُ   ِ ‫ =(ه ِذ‬ini buku-buku); ‫ت‬
‫ه‬ ٌ َّ
‫ال‬ ‫ج‬ ‫م‬ ِ ‫ه ِذ‬ (= ini majalah-majalah)
‫ه‬
 
ٌ ُ َ ََ َ
 ‫كتب‬
ٌ ُ ُ ‫ْك‬ َ ‫تِل‬ (= itu buku-buku); ‫ت‬
ٌ َّ‫ْك َم َجال‬َ ‫تِل‬ (= itu majalah-majalah)
2) Bila Isim yang ditunjuk itu adalah berakal, maka baik Isim Mudzakkar maupun Isim

Muannats, menggunakan:  ‫ َه ُؤالَ ِء‬ (=ini) untuk menunjuk yang dekat dan‫ك‬


َ ِ‫أُولَئ‬ (=itu) untuk
menunjuk yang jauh. Contoh dalam kalimat:
ِ ٌ َ‫طَالِب‬ ‫ َه ُؤالَ ِء‬ (= ini siswi-siswi)
 
ٌ َّ‫طُال‬ ‫ َه ُؤالَء‬ (= ini siswa-siswa); ‫ات‬
‫ب‬
 
ٌ َّ‫طُال‬ ‫ك‬
‫ب‬ ٌ َ‫طَالِب‬ ‫ك‬
َ ِ‫أُولَئ‬ (= itu siswa-siswa); ‫ات‬ َ ِ‫أُولَئ‬ (= itu siswi-siswi)
ISIM MAUSHUL (Kata Sambung) ‫االسم الموصول‬ 

Isim Maushul (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa
kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. 
Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh kata: "yang".
isim maushul ini tidak dapat berdiri sendiri. Ada beberapa isim yang dapat menjadi isim mausul,
yaitu: ‫ ما‬, ‫ من‬, serta ‫الذي‬

ْ ‫ الَّ ِذ‬ (yang). 
Bentuk asal/dasar dari Isim Maushul adalah: ‫ي‬

Perhatikan contoh penggunaan Isim Maushul dalam menggabungkan dua kalimat di bawah ini:
Kalimat ُ‫ َجا َء الطَّالِب‬ :     = datang mahasiswa itu

Kalimat II ‫يَدرُسُ ال َّش ِري َعة‬  ُ‫ الطَّالِب‬  : = mahasiswa itu belajar Syari’ah

Kalimat III  ‫ يَدرُسُ ال َّش ِري َعة َجا َء الطَّالِبُ الَّ ِذي‬   = datang mahasiswa yang
belajar Syari’ah

Kalimat III menghubungkan Kalimat I dan II dengan Isim Maushul:


ْ‫الَّ ِذي‬ 

Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Muannats maka:


*   ْ‫ الَّ ِذي‬menjadi: ‫الَّتِ ْي‬

‫ت الطَّالِبَةُ الَّتِي تَ ْدرُسُ ال َّش ِري َعة‬


ِ ‫ َجا َء‬ datang mahasiswi yang belajar Syari’ah

Bila Isim Maushul itu digunakan untuk Mutsanna (Dual) maka:

* ْ‫ الَّ ِذي‬ menjadi:  ‫ان‬


‫ الَّ َذ ِـ‬ sedangkan  ‫ الَّتِ ْي‬ menjadi:  ‫الَّتَا ِن‬
‫ان ال َّش ِري َعة‬ ‫ َجا َء الطَّالِبَا ِن الَّ ِـ‬ = datang dua mahasiswa yang belajar
ِ ‫ذان يَ ْد ُر َس‬
Syari’ah

‫ان ال َّش ِري َعة‬ ِ َ‫ت الطَّالِبَت‬


ِ ‫ان الَّتَا ِن تَ ْد ُر َس‬ ِ ‫=جا َء‬
َ datang dua mahasiswi yang belajar
Syari’ah

Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Jamak maka:

* ْ‫ الَّ ِذي‬ menjadi:   ‫ الَّ ِذي َْن‬sedangkan: ‫ الَّتِ ْي‬ menjadi: ‫الالَّئِ ْي‬/‫الالَّتِ ْي‬

= ‫ُون ال َّش ِري َعة‬


َ ‫ين يَ ْد ُرس‬ ُّ ‫ َجا َء‬datang mahasiswa-mahasiswa yang
َ ‫الطاَّل بُ الَّ ِذ‬
belajar Syari’ah

ُ َ‫ت الطَّالِب‬
‫ات الاَّل تِي يَ ْد ُرس َْن ال َّش ِري َعة‬ ِ ‫=جا َء‬
َ datang mahasiswi-mahasiswi yang
belajar Syari’ah.

Anda mungkin juga menyukai