Anda di halaman 1dari 5

Analisis Kritik Iklan Berdasarkan Etika Pariwara

Tugas ini disusun guna memenuhi Mata Kuliah Komunikasi Antar Pribadi

Dengan Dosen Pengampu :

Dr. Rama Kertamukti, S.Sos, M.Sn

Disusun Oleh :

Reynaldy Yusuf Satya Nugraha 19107030041

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

Periklanan merupakan kegiatan yang dilakukan guna untuk memasarkan produk


atau jasa yang disediakan oleh suatu instansi. Di dalam pelaksanaan periklanan selalu
meliputi paid promotion atau promosi berbayar. Iklan dipasarkan melalui biro iklan.
Seseorang yang ingin mengiklankan jasa atau produk mereka secara massif diperlukan
keterlibatan biro iklan. Biro iklan akan memasarkan nya melalui media tertentu yang
bersifat massif seperti iklan siaran televisi, iklan di media cetak dan media baru seperti
di Internet.

Iklan pun juga memiliki ruang lingkup nya. Iklan dalam ruangan maupun luar
ruangan. Iklan luar ruangan biasa dipajang di tempat terbuka dan di tempat yang mudah
dilihat seperti papan reklame, iklan pada videotron, iklan di halted an lain sebagainya.
Dalam memasang iklan pun perlu memperhatikan hokum dan etika dalam periklanan
agar memenuhi syarat dan tidak merugikan pihak manapun.

Di dalam tugas ini saya akan membahas mengenai iklan di luar ruangan yang
menyimpang atau tidak sesuai. Berdasarkan panduan dalam Etika Pariwara Indonesia.
Kita akan mengamati penyimpangan yang tidak sesuai dengan hukum dan etika
periklanan. Serta memuat kritik dan sarannya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Etika Pariwara Indonesia

Indonesia mengatur tentang hukum dan etika dalam periklanan dalam


Etika Pariwara. Dewan Periklanan Indonesia merumuskan Etika Pariwara pada
tanggal 17 September 1981. Dan telah mengalami empat kali amandemen yhang
mana terakhir dirumuskan amandemen keempat pada tanggal 20 Fubruari 2020.

Etika Pariwara Indonesia dibuat dengan tujuan meluruskan hakikat dari


iklan yaitu suatu bentuk komunikasi tentang produk dan/atau merek kepada
khalayak sasarannya, agar mereka memberikan tanggapan yang sesuai dengan
tujuan pengiklan. Iklan harus bersifat jujur, benar dan bertanggung jawab.
Dengan adanya Etika Pariwara diharapkan para pemangku kepentingan atau
pelaku periklanan dapat bersaing dengan sehat dan sejalan dengan hukum yang
berlaku. Tidak ada unsur merendahkan suatu golongan, budaya atau agama lain.

B. Iklan Yang Menyimpang

Saya tidak bisa leluasa pergi keluar untuk melakukan pengamatan iklan
secara langsung dikarenakan aturan social distancing yang masih diberlakukan
di Balikpapan. Maka dari itu saya berupaya melakukan pengamatan lewat
internet dan mencari iklan yang menyimpang yang ada di daerah saya. Saya
mendapatkan sebuah foto baliho di kota saya yang berisikan ajakan kampanye
pasangan calon dari suatu partai politik.
Source : https://www.jawapos.com/jpg-today/28/04/2018/langgar-perwali-baliho-kpu-di-
balikpapan-bisa-ditertibkan-satpol-pp/

Baliho tersebut melanggar Perwali Nomor 6 Tahun 2013 tentang


Pemasangan dan Penempatan Atribut Partai Politik Peserta Pemilu, Organisasi
Kemasyarakatan, dan Organisasi Lainnya. Pelanggaran yang dapat diidentifikasi
disini adalah penempatan baliho kampanye tersebut yang berpotensi
membahayakan pengguna jalan. Sesuai Perwali, pemasangan baliho harus
berjarak 50 meter dari bahu jalan protokol.
Sedangkan dalam Etika Pariwara dicantumkan Ketentuan Tata Krama
Media Luar Griya (Out-Of-Home Media) Poin 4.5.1 dan Poin 4.5.4. Pada poin
4.5.1 “Hanya dapat ditempatkan pada lokasi yang telah memperoleh izin dari
pihak yang berwenang.”. Sebagian dari baliho itu tidak mengantongi izin maka
baliho tersebut harus disita oleh pihak yang berwenang. Lalu dalam poin 4.5.4
“Iklan luar griya yang berbentuk papan iklan tidak boleh didirikan di median,
separator, atau pulau jalan.”. Baliho termasuk papan iklan jika dilihat dalam
foto tersebut dan terlihat jelas dipasang di tepi separator jalan yang dapat
membahayakan pejalan kaki maupun pengguna jalan yang lain.
BAB III

PENUTUP

Sangat penting bagi kita mempelajari hukum dan etika dalam periklanan. Karena
tidak bisa begitu saja memasarkan atau mengiklankan sesuatu secara bebas atau tanpa
aturan. Adanya hukum dalam periklanan akan membuat sistem periklanan jadi lebih
terarah dan bertanggung jawab. Dengan penggunaan etika dalam periklanan akan
membuat iklan tersebut dapat diterima semua kalangan dan nilai moral bangsa tetap
terjaga. Dengan adanya Etika Pariwara Indonesia dan Dewan Periklanan Indonesia akan
lebih mudah mewujudkan pelaksanaan Hukum dan Etika di dalam dunia periklanan
indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Etika Pariwara Indonesia : Amandemen 2020, Jakarta, Dewan Periklanan Indonesia

: https://www.jawapos.com/jpg-today/28/04/2018/langgar-perwali-baliho-kpu-di-
balikpapan-bisa-ditertibkan-satpol-pp/

Anda mungkin juga menyukai