Perilaku
Konsumen
Marketing ethics and Social
Responsibility
14
Ekonomi dan Bisnis Manajemen W311710002 Shinta Rahmani, SE., M.Si.
Abstract Kompetensi
Etika pemasaran dan tanggung jawab Mahasiswa mampu menjelaskan
sosial tentang etika pemasaran dan
tanggung jawab sosial.
Pendahuluan
Etika pemasaran adalah prinsip moral yang mengatur perilaku pemasar. Pada
tingkat pribadi, prinsip-prinsip ini mengungkapkan perbedaan antara perilaku yang
benar dan salah dan baik atau buruknya karakter manusia. Tujuan dari sebagian
besar organisasi nirlaba dan kelompok advokasi konsumen adalah untuk
mempromosikan perilaku yang baik dan bermanfaat secara sosial seperti
berkontribusi pada amal, menggunakan energi secara bertanggung jawab, dan
mengurangi perilaku buruk seperti menggunakan narkoba, diskriminasi, dan
mengemudi sambil mengemudi. SMS atau mabuk. Sebagai contoh, selama
beberapa dekade, PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) telah
berkampanye menentang para pembuat furrier dan perancang busana yang
menggunakan bulu dan kulit, melarang konsumen menggunakan kosmetik yang
diproduksi dengan pengujian hewan, dan meminta orang untuk memilih solusi yang
manusiawi ketika mereka menemukan tikus, tupai, rakun, dan hewan liar lainnya di
pekarangan dan rumah mereka.
2. Analitis (7-11 tahun), di mana anak-anak menangkap maksud persuasif dari iklan,
mulai memproses isyarat fungsional mengenai produk, dan mengembangkan
pengaruh pembelian dan strategi negosiasi.
3. Reflektif (11-16 tahun), ketika anak-anak memahami taktik dan daya tarik
periklanan, menjadi skeptis tentang iklan, memahami skrip belanja yang rumit, dan
menjadi mampu mempengaruhi
Isu etika yang terkait dengan periklanan fokus pada keakuratan informasi yang
diberikan dan potensi penyalahgunaan kemampuan persuasif pesan promosi.
Mengenai akurasi, iklan pasta gigi yang menyatakan bahwa "merek A adalah yang
terbaik" dianggap sebagai bentuk iklan "bengkak" yang dapat diterima karena
konsumen umumnya memahami bahwa tidak ada cara yang kredibel untuk
menentukan apa arti "terbaik". Iklan pasta gigi yang menyatakan bahwa merek
tersebut “didukung oleh American Dental Association” adalah pernyataan objektif
fakta yang mencakup informasi yang mudah diverifikasi. Namun, apakah iklan yang
Iklan Palsu atau Menyesatkan digunakan untuk menutupi klaim yang menipu.
Terlalu banyak pesan pemasaran yang menyampaikan stereotipe dan citra yang
tidak diinginkan secara sosial, beberapa di antaranya cenderung mendorong
perilaku berisiko atau ilegal atau menciptakan persepsi yang tidak realistis. Banyak
penelitian telah berfokus pada penggunaan tema yang tidak pantas dalam iklan dan
menemukan bahwa penggambaran negatif dari orang atau objek tertentu
mempengaruhi persepsi konsumen.
Banyak penelitian telah berfokus pada penggunaan tema yang tidak pantas dalam
periklanan. Sebagai contoh,
satu studi tentang iklan TV yang ditujukan pada anak-anak menemukan bahwa
beragam etnis disalahpahami diwakili dibandingkan dengan Kaukasia dan
menunjukkan perlunya perwakilan etnis yang lebih beragam dalam iklan TV anak-
anak. Ini adalah rekomendasi penting karena anak-anak adalah umumnya sangat
terlibat dalam menonton TV dan penggambaran iklan mempengaruhi pandangan
ofensif mereka daripada yang disampaikan melalui media lain.