Anda di halaman 1dari 14

NORMA DAN ETIKA DALAM PEMASARAN

Disusun oleh : Kelompok 5


- Asrina (2020008171)
- Aulia Dwi Safitri (2020008266)
- Diki Ramadhan (2020008192)
- Muhammat Fajar Sodik (2020008173)
3A5 Manajemen

Dosen Pembimbing : Jajuk Herawati, Dra., MM.


NORMA DAN ETIKA DALAM
PEMASARAN
Norma dan etika dalam pemasaran adalah ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang
dilakukan dengan perbuatan baik dan buruk sesuai pemahaman tiap individu agar dapat mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia dan sosial dengan cara yang menguntungkan.

Etika pemasaran terbagi dalam 4 (empat) konteks, yaitu :

Etika pemasaran dalam Etika pemasaran dalam


konteks produk dan konteks tempat /
harga distribusi dan promosi
PASAR DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

Pasar adalah tempat jual beli yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk
bertukar item menggunakan alat transaksi yang sah yaitu uang. Adanya usaha menjual
barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Kegiatan ini
merupakan bagian dari perekonomian. Persaingan sangat penting dalam pasar dan
memisahkan pasar dari perdagangan. Dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki
pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak.

Dalam teori, konsumen yang menginginkan informasi bisa mencarinya di organisasi organisasi seperti
consumers union, yang berbisnis memperoleh dan menjual informasi. Dengan kata lain, mekanisme pasar perlu
menciptakan pasar informasi konsumen jika itu yang diinginkan konsumen. (Velazquez, 2005:319).
Dengan adanya pasar bebas dan kompetitif,
banyak orang meyakini bahwa konsumen secara
otomatis terlindungi dari kerugian sehingga
pemerintah dan pelaku bisnis tidak perlu
mengambil langkah-langkah untuk memberikan
perlindungan kepada konsumen. Pasar bebas
mendukung alokasi, penggunaan, dan distribusi
barang-barang yang dalam artian tertentu, adil,
menghargai hak, dan memiliki nilai kegunaan
maksimum bagi orang-orang yang berpartisipasi
dalam pasar.
Iklan ialah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang
keunggulan suatu produk sehingga mengubah pikiran konsumen untuk melakukan pembelian.

Fungsi Iklan:
a. Iklan sebagai pemberi informasi tentang produk yang ditawarkan di pasar.
b. Iklan sebagai pembentuk pendapat umum tentang sebuah produk.

Persoalan Etis Dalam Iklan


a. Iklan merongrong otonomi dan kebebasan manusia.
b. Iklan yang manipulatif dan persuasif non-rasional menjadikan manusia yang konsumtif.
c. Iklan merongrong rasa keadilan sosial dan memicu kesenjangan sosial.

IKLAN DAN DIMENSI ETIS


Prinsip-prinsip Etis Dalam Iklan

a. Tidak boleh menyampaikan informasi yang palsu dengan maksud memperdaya


konsumen.
b. Wajib menyampaikan semua informasi tentang produk yang diiklankan.
c. Tidak boleh mengarah pada pemaksaan.
d. Tidak boleh mengarah pada tindakan yang bertentangan dengan moralitas.
Dalam periklanan, etika dan persaingan yang sehat
sangat diperlukan untuk menarik konsumen. Karena dunia
periklanan yang sehat sangat berpengaruh terhadap kondisi
ekonomi suatu negara. Tidak adanya etika dalam beriklan akan
sangat merugikan bagi masyarakat, selain itu juga bagi ekonomi
suatu negara. Saat ini banyak kita jumpai iklan-iklan di media
cetak dan media elektronik menyindir dan menjelek-jelekkan
produk lain. Makin tingginya tingkat persaingan menyebabkan
produsen lupa atau bahkan pura-pura lupa bahwa iklan itu harus
beretika.
PRIVASI KONSUMEN

Privasi konsumen merupakan hak konsumen untuk


memutuskan apa, pada siapa, dan berapa banyak informasi tentang
diri konsumen yang boleh diungkapkan pada pihak lain atau
perusahaan. Kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan
untuk mencapai interaksi seperti yang diinginkan. kepercayaan
konsumen mengenai kinerja pihak lain dalam suatu lingkungan
selama transaksi atau konsumsi.
MULTIMEDIA ETIKA BISNIS

Salah satu cara pemasaran yang efektif adalah melalui multimedia seperti stasiun TV,
koran, majalah, buku, radio, internet provider, event organizer, advertising agency, dll.
Multimedia memegang peranan penting dalam penyebaran informasi produk, salah satunya
dapat terlihat dari iklan-iklan yang menjual satu kebiasaan/produk yang nantinya akan
menjadi satu kebiasaan populer. Sebagai saluran komunikasi, media berperan efektif
sebagai pembentuk sirat konsumerisme. Namun perkembangan multimedia tidak lepas dari
media cetak yang menjadi dasar dari perkembangan multimedia yang ada saat ini.
Etika Berbisnis Dalam Multimedia Didasarkan Pada Pertimbangan:

1. Akuntabilitas perusahaan, di dalamnya termasuk corporate governance, kebijakan


keputusan, manajemen keuangan, produk dan pemasaran serta kode etik.
2. Tanggung jawab sosial, yang merujuk pada peranan bisnis dalam lingkungannya,
pemerintah lokal dan nasional, dan kondisi bagi pekerja.
3. Hak dan kepentingan stakeholder, yang ditujukan pada mereka yang memiliki andil
dalam perusahaan, termasuk pemegang saham, owners, para eksekutif, pelanggan,
supplier dan pesaing.
Etika dalam berbisnis tidak dapat diabaikan, sehingga pelaku
bisnis khususnya multimedia, dalam hal ini perlu merumuskan kode etik
yang harus disepakati oleh stakeholder, termasuk di dalamnya production
house, stasiun TV, radio, penerbit buku, media masa, internet provider,
event organizer, advertising agency, dll.
Dalam penggunaan multimedia ini agar pelaku bisnis itu beretika
tentunya harus ada batasan-batasan aturan yang dibuat oleh pemerintah,
seperti larangan penggunaan multimedia yang menjurus kepada SARA, atau
yang bersifat membahayakan kepentingan masayarakat umum. Sehingga
siapa yang melanggar akan dikenakan sanksi hukum yang berlaku.
KESIMPULAN

Pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.


Salah satu definisi yang paling baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan
dengan cara yang menguntungkan. Pemasaran merupakan hal inti dalam proses berbisnis. Sebaik
dan seunggul apapun sebuah produk, jika tidak melakukan pemasaran produk tersebut tetap tidak
dapat menarik minat masyarakat, karena masyarakat tidak mengetahui seberapa baik dan unggul
produk tersebut jika tidak dilakukan pemasaran atau pengiklanan produk. Untuk memasarkan
produk kita dapat melakukannya melalui media cetak maupun multimedia seperti televise, radio,
dan lainnya. Dan tentu saja, dalam hal pemasaran tidak lepas dari norma dan etika yang sudah
seharusnya ditaati.
Etika pemasaran dalam konteks
produk:

a. Produk yang dibuat berguna dan dibutuhkan masyarakat


b. Berpotensi ekonomi atau benefit
c. Bernilai tambah tinggi, dapat memuaskan masyarakat

Etika pemasaran dalam konteks harga:

a. Harga diukur dengan kemampuan daya beli masyarakat.


b. Perusahaan mencari margin laba yang layak
c. Harga dibebani cost produksi yang layak
Etika pemasaran dalam konteks tempat /
distribusi:

a. Barang dijamin keamanan dan keutuhannya


b. Konsumen mendapat pelayanan cepat dan tepat.

Etika Pemasaran dalam konteks promosi :

a. Sebagai sarana menyampaikan informasi yang benar dan obyektif.


b. Sebagai sarana untuk membangun image positif.
c. Tidak ada unsur memanipulasi atau memberdaya konsumen.
d. Selalu berpedoman pada prinsip2 kejujuran.
e. Tidak mengecewakan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai