Anda di halaman 1dari 21

MATERI KULIAH

HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

ASPEK PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN


PEMASARAN DAN PERIKLANAN

PRODI ILMU HUKUM


UNIMA
 

Dr. ENGELI LUMAING, SH.MH

SELASA, 28 APRIL 2020


Apa itu pemasaran
 Menurut Philip Khotler pemasaran dirumuskan sebagai suatu
proses social di mana individu dengan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai
dengan individu dan kelokompok lainnya. Beberapa kata
kunci dari defenisi di atas adalah kebutuhan, produk, nilai
(kepuasan), transaksi, dan pasar. Dengan demikian,
pemasaran jauh lebih luas dari sekedar penjualan (transaksi)
 manajemen pemasaran adalah penganalisisan, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian terhadap program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun dan
mempertahankan pertukaran dan hubungan yang
menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Hal penting berkaitan dengan
pemasaran
 tugas untuk merangsang permintaan terhadap produk suatu perusahaan.
Untuk ini dilakukanlah kegiatan promosi (periklanan). Kemudian, ada
kegiatan produksi (pembuatan barang-barang kebutuhan pasar).
Singkatnya manajemen pemasaran berarti manajemen atas permintaan
(demand management). Namun yang tidak boleh dilupakan dalam kaitan
ini adalah adanya hubungan yang saling menguntungkan antara produsen
dan konsumen.

Karena itu tugas utama manajemen perusahaan adalah meningkatkan


produksi dan efisiensi, distribusi, serta menurunkan (menekan) harga.
Konsep penjualan mengatakan bahwa konsumen tidak akan membeli
produk perusahaan kecuali mereka dirangsang melalui upaya penjualan
dan promosi. Sedangkan konsep pemasaran berangkat dari pemikiran
bahwa tugas utama dari perusahaan adalah menentukan dan selanjutnya
menyesuaikan produk dengan selera masyarakat. Tampaklah bahwa
variable-variabel penting dalam manajemen pemasaran adalah produk,
harga, tempat dan promosi
Aspek periklanan
 Periklanan merupakan media informasi
yang sangat penting dalam rangka promosi
atau pemasaran suatu produk. Media ini
dipandang sebagai sarana terpenting dari
sejumlah media pemasaran yang dikenal
dalam perdagangan. Dengan demikian,
periklanan sangat erat sekali hubungannya
dengan dunia usaha, karena media iklan
merupakan jembatan penting antara pelaku
usaha dan konsumen.
Definisi iklan menurut para ahli
 Menurut Sidabalok (2006:243) iklan adalah suatu bentuk
komunikasi untuk promosi memakai jasa media, dan ada
sponsornya. Dimana didalamnya terdapat sekurang-
kurangnya tiga pihak yaitu pemesan (pemilik produk yang
diiklankan), perusahaan media yang mengiklankan (agen
periklanan), dan masyarakat pemirsa/pembaca sebagai
konsumen.
 Menurut Miru, (2000:48) iklan merupakan salah satu
bentuk informasi, merupakan alat bagi produsen untuk
memperkenalkan produknya kepada masyarakat agar
dapat mempengaruhi kecendrungan masyarakat untuk
menggunakan atau mengonsumsi produknya. Demikian
pula sebaliknya, masyarakat akan memperoleh gambaran
tentang produk yang dioasarkan melalui iklan.
Tujuan iklan
 Iklan informatif dimaksudkan untuk
menciptakan kesadaran dan pengetahuan
tentang produk baru atau cirri baru produk yang
sudah ada.
 Iklan persuasif dimaksudkan untuk menciptakan
kesukaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian
suatu produk atau jasa.
 Iklan pengingat dimaksudkan untuk
merangsang pembelian produk dan jasa kembali
 Iklan penguatan dimaksudkan untuk
meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka
trlah melakukan pilihan yang tepat
Makna iklan
1. Informasi yaitu segala sesuatu mengenai apa (produk) yang
diiklankan itu
2. Ajakan atau undanga lklan yaitu mengajak atau mengundang
masyarakat konsumen supaya datang memenuhi maksud
dari produsen
3. Pengaruh/bujukan, yaitu mempengaruhi/membujuk
masyarakat sedemikian rupa supaya mau membeli atau
memakai/mengkonsumsi produk yang diiklankan.
Mempengaruhi atau membujuk konsumen tentulah sebagai
tujuan dari produsen dan hal ini merupakan keharusan bagi
pengusaha/produsen
4. Janji/jaminan, iklan dapat pula mengandung janji-janji dari
produsen sedemikian rupa bahwa konsumen akan
mendapatkan kemanfaatan/kegunaan tertentu lebih dari
produk lainnya kalaun memakai/mengkonsumsi produk yang
diiklankan
5. Peringatan, iklan juga seringkali berisi peringatan mengenai
kemungkinan adanya barang tiruan.
Secara teoritik iklan terbagi dua
1. Iklan standar adalah iklan yang ditata secara
khusus untuk keperluan memperkenalkan
barang/jasa pelayanan untuk konsumen melalui
media. Tujuan iklan ini adalah merangsang
motif dan minat para konsumen , sehingga
konsumen mengambil sikap terhadap barang
dan jasa yang ditawarkan.
2. iklan layanan masyarakat adalah iklan yang
bersifat non profit tapi umumnya bertujuan
memberikan informasi dan penerangan serta
pendidikan terhadap masyarakat untuk
berpartisipasi atau bersikap positif terhadap
pesan yang disampaikan.
Dua kategori iklan yang merugikan konsumen, menurut Saidi :

 Pemakaian pernyataan-pernyataan yang secara jelas-


jelas salah. Misalnya menyebutkan adanya sesuatu
yang sebenarnya tidak ada, atau menyebutkan tidak
adanya sesuatu yang sebenarnya sesuatu itu ada
dalam produksi yang diiklankan.
 Pernyataan-pernyataan yang menyesatkan. Disamping
itu juga ditemukan istilah-istilah, seperti puffery,
mocks-ups, deceptive. Puffery adalah iklan yang
menyatakan suatu produksi secara berlebihan dengan
menggunakan opini subjektif. Contohnya iklan yang
menggunakan kata-kata: Nomor satu; terbaik; lebih
unggul; pasti cocok; tiada tandingan dan ungkapan
lain tanpa memberikan suatu fakta tertentu.
Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan periklnanan
1. Produsen atau pelaku usaha. Dalam kinerjanya produsen
mempunyai hak dan kewajiban. Hak diatur dalam pasal 6
Undang-Undang Perlindungan Konsumen, kewajiban
dirumuskan dalam pasal 7 Undang-Undang Perlindungan
Konsumen.
2. Perusahaan periklanan. Secara definitif istilah ini tidak
tercantum dalam aturan tata krama dan tala cara
periklanan Indonesia yan disempurnakan maupun dalam
Undang-UndangNo.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
konsumen. Walaupun secara definitif istilah perusahaan
periklanan ini tidak terdapat dalam kedua pengaturan
tersebut, tetapi tentang hak dan kewajibannya dirumuskan
dalam ketentuan tata karma dan tata cara periklanan
Indonesia yang disempurnakan yang terdapat dalam bab III
huruf c
3. media massa,
4. konsumen,
Pelaku usaha dalam kegiatan
periklanan
 Pengiklan, yaitu badan usaha yang memesan iklan dan
membayar biaya pembuatannya untuk
promosi/pemasaran produknya dengan menyampaikan
pesan-pesan dan berbagai informasi lain tentang produk
tersebut kepada perusahaan iklan.
 Perusahaan periklanan, yaitu perusahaan atau biro iklan
yang merancang, membuat atau menciptakan iklan
berdasarkan pesan atau informasi yang disampaikan
pengiklan kepadanya.
 Media periklanan, yaitu media nonelektronik (Koran,
majalah dan lain-lain) atau media elektronik (radio,
televisi, computer, dan lain-lain) yang digunakan untuk
menyiarkan dan /atau menayangkan iklan-iklan tertentu
Larangan bagi perusahaan periklanan
 Mengelabui konsumen tentang mutu, jumlah, bahan,
kegunaan dan harga barang atau jasa serta ketepatan
waktu penerimaan barang atau jasa itu.
 Mengelabui jaminan atau garansi yang diberikan kepada
barang atau jasa.
 Memuat informasi yang keliru, salah atau tidak tepat
mengenai barang atau jasa
 Tidak memuat informasi mengenai resiko pemakian
barang atau jasa
 Mengeksploitasi kejadian dan atau seseorang tanpa izin
yang berwenang atau persetujuan yang bersangkutan
 Melanggar etika dan atau ketentuan perundang-
undangan mengenai periklanan
Ketentuan Periklanan di Indonesia
 Beberapa hal penting yang berkaitan dengan
tata krama periklanan diturunkan dibawah
asas-asas periklanan sebagai berikut :
1. Iklan harus jujur, bertanggung jawab, dan
tidak bertentangan dengan hukum yang
berlaku
2. Iklan tidak boleh menyinggung perasaan dan
atau merendahkan martabat agama, tata
susila, adat budaya, suku, golongan.
3. Iklan harus dijiwai oleh persaingan yang sehat
Ketentuan periklanan menurut UUPK
 Pasal 8, pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan
barang dan/jasa yang tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label,
etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan atau jasa tersebut.
Pada intinya substansi dari pasal 8 ini tertuju pada dua hal yaitu larangan
memproduksi barang dan/jasa, dan larangan memproduksi barang dan/jasa
yang dimaksud, agar supaya barang dan/jasa yang beredar di masyarakan
merupakan produk yang layak edar, antara lain asal-usul, kualitas sesuai
dengan informasi pengusaha.
 Pasal 9, tentang larangan menawarkan, mempromosikan atau mengiklankan
suatu barang atau jasa secara tidak benar seolah-olah benar.
 .Pasal 10 tentang larangan menawarkan, mempromosikan atau mengiklankan
pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan.
 Pasal 10 tentang larangan menawarkan, mempromosikan atau mengiklankan
barang dan atau jasa dengan tariff khusus dalam waktu dan jumlah tertentu
padahal sebenarnya tidak bermaksud melaksanakan hal itu.
 Pasal 13, tentang larangan menawarkan, mempromosikan atau mengiklankan
dengan janji hadiah padahal tidak bermaksud memberikan sesuatu tidak
sebagaimana dijanjikan.
 6). Pasal 17, pelaku usaha dilarang memproduksi iklan yang mengelabui
konsumen, memuat informasi yang keliru, tidak memuat informasi mengenai
resiko pemakian, mengeksploitasi kejadian atau seseorang, melanggar etika
dan ketentuan perundang-undangan
 7).Pasal 20, tentang ketentuan larangan-larangan terhadap dan tanggungjawab
pelaku usaha memproduksi iklan.
 Menurut Sidabalok (2006:252), dari pasal-pasal
tentang periklanan dalam UUPK menghendaki
iklan itu harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
1. Jujur, tidak membohongi

2. Sesuai dengan yang sebenarnya, tidak


mengelabui
3. Informasinya benar, tidak keliru atau salah

4. Lengkap, memuat resiko pemakian

5. Etis

6. Tidak mengeksploitasi kejadian atau seseorang

7. Harus dapat dipenuhi


Ketentuan periklanan menurut UU No 18 tahun 2012
tentangPangan
 Pasal 96
1. Pemberian label pangan bertujuan untuk memberikan
informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat tentang
setiap produk pangan yang dikemas sebelum membeli
dan/atau mengkonsumsi pangan
2. Informasi dimaksud sebagaimana ayat 1 terkait dengan asal,
kemanan, mutu, gizi, dan keterngan lain yang diperlukan
 Pasal 100
1. Setiap label pangan yang diperdagangkan wajib memuat
keterangan mengenai pangan dengan benar dan atau tidak
menyesatkan
2. Setiap orang dilarang memberikan keterangan atau
pernyataan yang tidak benar dan/atau menyesatkan pada
label
 Menurut PP nomor 69 tahun 1999 tentang label
dan iklan pangan. Pada dasarnya peraturan
tersebut memuat ketentuan tentang iklan
pangan sebagai berikut :
1. Setiap iklan tentang pangan yang
diperdagangkan wajib memuat keterangan
mengenai pangan secara benar dan tidak
menyesatkan, baik dalam bentuk gambar dan
atau suara, pernyataan, dan atau bentuk
apapun lainnya.
2. Setiap iklan tentang pangan tidak boleh
bertentangan dengan norma-norma
kesusilaan dan ketertiban umu
 Berkaitan dengan pembuatan dan penyebaran
iklan, pasal 47 PP No 69 tahun 1999 ini
mencantumkan sejumlah larangan yaitu:
1. Dilarang mendiskriditkan produk pangan
lainnya.
2. Dilarang mengeksploitasi keberadaan anak-
anak.
3. Dilarang memakai media yang khusus
diperuntukan bagi anak-anak jika produk yang
diiklankan dapat membahayakan anak-anak
4. Dilarang mengiklankan melalui media massa
bagi produk khusus diperuntukan bagi bayi di
bawah satu tahun.
Ketentuan periklanan menurut kode etik dan tata cara
periklanan
 Iklan mengenai obat-obatan harus sesuai dengan

indikasi jenis produk yang disetujui Departemen


Kesehatan.
 Iklan tidak boleh memuat kata-kata yang berisi janji

penyembuhan penyakit, tetapi hanya boleh


membantu menghilangkan gejala penyakit.
 Tidak boleh menyatakan atau mencantumkan kata-

kata aman, tidak berbahaya atau bebas resiko, tanpa


keterangan lengkap yang menyertainya.
 Tidak diperkenankan untuk memakai tenaga
professional kesehatan sebagai model iklan, seperti
dokter, ahli farmasi, perawat, rumah sakit atau
atribut-atribut profesi medis lainnya.
TUGAS
 contoh iklan yang merugikan konsumen, dan
buat analisa apakah iklan tersebut
menyesatkan atau mengelabui
 Tugas ditulis tangan minimal 1 lembar hvs

atau kertas double folio bergaris


 Tugas di foto kemudian di WA langsung ke

dosen, bukan dalam group WA.


 Tugas dikumpul jam 11.40 (siang)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai