Anda di halaman 1dari 10

PENGERERTIAN DAN MACAM-MACAM MODEL DALAM

KEBIJAKAN PUBLIK

OLEH:
Kelompok 2
Kelas D

Mora Julia Sipayung


Astria Harimut
Vitria Pangandaheng
Syalom Bella
Ardi Saul
Rido Sasau
Maria Manayang

FAKULTAS ILMU SOSIAL


PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
T.A. 2018/2019
PENGERERTIAN DAN MACAM-MACAM MODEL DALAM
KEBIJAKAN PUBLIK
Pembahasan

A. Pengertian Kebijakan Publik (Dr. Sahya Anggara,M.Si; 2014)

1.Kebijakan Publik menurut Thomas R.Dye

Kebijakan Publik didefinisikan oleh Thomas R. Dye sebagai apapun yang dipilih
oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan adalah kebijakan public
(Winarno, 2007:17). Dengan definisi tersebut konsep kebijakan menurut Dye
adalah suatu kebijakan dibuat berdasarkan sikap pemerintah ataupun keputusan
pemerintah yang berkenaan dengan masalah-masalah yang terjadi di masayarakat.

2. menurut Bridgeman dan Davis, (2004) dalam Suharto (2008 5-8), menerangkan
bahwa kebijakan publik setidaknya memiliki tiga dimensi yang saling
bertautan/berkaitan, yakni sebagai tujuan (objective), sebagai pilihan tindakan
yang legal dan sah secara hokum (authoritative choice), dan sebagai hipotesis
(hypothesis).

3. Sedangkan menurut James E Anderson, kebijakan publik didefinisikan sebagai


arah tindakan yang mempunyai maksud yang ditetapkan oleh seorang aktor atau
sejumlah aktor dalam mengatasi suatu masalah atau persoalan. (Winarno,
2007:18).

4.Menurut David Easton, kebijakan public adalah pengalokaian nilai-nilai secara


sah kepada seluru anggota masyarakat

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik


adalah usaha yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan
tertentu yang memberikan hambatan-hambaatan dan peluang-peluang dalam
mengatasi suatu masalah atau persoalan. Kebijakan public juga ditujukan untuk
kepentingan masyarakat.

B. Model-model kebijakan publik (Riant Nugroho Dwijowijoto; 2003)

Berikut model-model kebijakan public terdiri dari 3 model kebijakan public yaitu:

1. Model formulasi
Thomas R. Dye merumuskan model-model secara lengkap dalam 9 model
formulasi kebijakan, yaitu:
a. Model kelembagaan (institutional)
Model kelembagaan secara sederhana bermakna bahwa tugas membuat
kebijakan public adalah tugas pemerintah.
b. Model proses (process)
Di dalam model ini , para pengikutnya menerima asumsi bahwa politik
merupakan sebuah aktivitas sehingga mempunyai proses
c. Model kelompok (group)
Model ini mengandalkan kebijakan sebagai titik keseimbangan
(equilibrium)
d. Model elit (elite)
Model teori elit berkembang dari teori politik elit-massa yang
melandaskan di pada asumsi bahwa di dalam setiap masyrakat pasti
terdapa 2 kelompok, yaitu pemegang kekuasaan atau elit dan yang tidak
memiliki kekuasaan atau massa.
e. Model rasional (rational)
Model teoriini mengedepankan gagasan bahwa kebijakan public sebagai
maximum social gain yang berarti pemerintah sebagai pembuat kebijakan
harus mamilih kebijakan yang memanfaatkan optimum bagi masyarakat.
f. Model inkremental (incremental)
Model incrementalis pada dasrnya merupakan kritik terhadap model
rasional
g. Model teori pemaianan (gametheory)
Model seperti ini biasanya di cap sebagai model konsfiratif. Model ini
merupakan model yang sangat abstrak dan deduktif di dalam frmulasi
kebijakan.

h. Model pilihan publik (public choice )


Model kebijakan ini melihat kebijakan sebagai sebuah proses formulasi
kebijakan kolektif dari individu-individu yang berkepentingan atas
keputusan tersebut.
i. Model sistem (sistem)
Model system mengadaikan bahwa kebijakan merupakan hasil atau
output dari system (politik)

2. Model inplementasi
a. Model klasik
Model yang diperkenalkan oleh duet Donald Van Meter dengan Carl Van
Hornd (1975) model ini mengadaikan bahwa implementasi kebijakan
berjalan secara linier dari kebijakan public, implementor, dan kinerja
kebijakan publik
b. Model kerangka
Model kerangaka analisis implementasi yang diperkenalkan oleh Daniel
Maz Manian dan Paul A.Sabatier (1983), mengklarifikasikan proses
implementasi kebijakan ke dalam 3 variabel :
1. Variable indenpenden
2. Variable intervening
3. Varribel dependen

c. Model Hogwood dan Gunn (1978)


Mendasarkan kepada konsep management strategis yang mengarah
kepada praktik management yang sistematis dan tidak meninggalkan
kaidah kaidah pokok kebijakan publik.
d. Model Merilee S.Grindle (1980)
Ditentukan oleh isi kebijakan dan konteks implementasinya. Ide dasarnya
adalh bahwa setelah kebijakan di transformasikan, maka implementasi
kiebijakan dilakukan. Keberhasilannya ditentukan oleh derjat
implementability dari kebijakan tersebut.

e. Model Richard Elmore (1979), Michael Lipsky (1971),dan Benny


Hjern dan David O’porter (1981)
Model implementasi ini didasarkan kepada jenis kebijakan publik yang
mendorong masyarakat untuk mengerjakan sendiri implementasi
kebijakannya atau masih melibatkan pejabat pemerintah namun hanya di
tataran bawah.

3. M0del Evaluasi

Ernest R.House (1980) membuat taksonomi evaluasi yang cukup berbeda,


yang membagi evaluasi menjadi:

1.model system,dengan indicator utama adalah efisiensi

2.model perilaku, dengan indicator utama adlah produktivitas dan


akuntabilitas

3. model formulasi keputusan, dengan indicator utama adlah keefektivan dan


keterjagaan kualitas

4.model tujuan-bebas (goal free), dengan indicator utama adalah pemilihan


pengguna dan manfaat social

5.model kekritisan seni (art criticism), dengan indicator utama adalah standar
yang semakin baik dan kesadaran yang semakin meningkat

6.model riview professional, dengan indicator utama adalah penerimaan


profesiaonl

7.model kuasi legal (quasi-legal), dnegan indicator utama adalh resolusi

8.modle studi kasus, dengan indicator utama pemahaman adal


Daftar isi

Kata pengantar ……………………………...................


Daftar isi …………………………………………….
Bab I …………………………………………....
Pendahuluan …………………………………………….
Bab II …………………………………………….
Pembahasan …………………………………………….
a. Pengertian kebijakan publik………………………………………
b. Model-model kebijakan publik…………………………...............

Bab III ………………………………………………

Penutup …………………………………………….
a. Kesimpulan …………………………………………….
Kata pengantar

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia- Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini. Yang berjudul “pengertian dan
model-model kebijakan publik”, makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah kebijakan
public .Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah serta berbagai pihak yang
mendukung dan membimbing penulisan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat
memperluas wawasan mengenai apa itu kebijakan public dana pa saja model-model dalam
kebijakan publik. Dalam penulisannya, kami mengalami berbagai rintangan hambatan Namun
berkat semangat dan kerja keras, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Tak ada gadum yang retak, demikian juga makalah ini yang jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kerendahan hati kami sangat mengharapkan kritik daN saran dari para pembaca.

Tondano 23 oktober 2019

Penulis
Pendahuluan

Kebijakan publik merupakan suatu proses pemecahan masalah yang


dilakukan oleh seseorang yang memiliki wewenang kekuasaan (pemerintah) dalam
mangatasi permasalahan yang ada dalam masyarakat.

Secara umum, istilah “kebijakan” atau “policy” “publik” atau “public”


digunakan untuk menunjuk perilaku seorang actor (misalnya seorng pejabat, suatu
kelompok, maupun suatu lembaga pemerinatah) atau sejumlah actor dalam suatu
bidang kegiatan rertentu.

Studi kebijakan publik berusaha untuk meninjau berbagai teori dan proses
yang terjadi dalam kebijakan publik. Dapat dikatakan bahwa kebijakan public tidak
lepas dari proses pembentukan itu sendiri. Dengan demikian, salah satu tujuan studi
kebijakan public adalah untuk menganalisis bagaimana tahapan demi tahapan proses
pembentukan kebijakan public tersebut sehingga terwujudlah suatu kebijakan public
tertentu.

Tahapan demi tahapan tersebut terangkum sebagai suatu proses siklus


pembuatan kebijakan public. Setiap tahapan dalam proses pembentukan kebijakan
public mengandung berbagai langkah dan metode yang lebih rinci lagi. Tahapan
yang terdapat dalam pembuatan suatu kebijakan public memiliki berbagai manfaat
serta konsekuensi dari adanya proses tersebut, khususnya bagi para actor pembuat
kebijakan public.
Penutup

Kesimpulan
istilah kebijakan dalam kehidupan sehari-hari sering digunakan untuk
menunjuk suatu kegiatan yang mempunyai maksud berbeda. Para ahli
mengembangkan berbagai macam definisi untuk menjelaskan apa yang di maksud
dengan kebijakan public. Masing-masing definisi memberi penekanan yang
berbeda-beda, namun suatu definisi yang di anggap lebih tepat adalah suatu definisi
yang menekankan tidak hanya apa yang di usulkan pemerintah, tetapi juga
mencakup pula arah tindakan atau apa yang dilakukan oleh pemerintah. Sementara
itu, para ilmuan dalam mengkaji kebijakan public dapat menempatkan ilmu yang
“bebas nilai” atau sebaliknya, ia dapat terlibat aktif dalam memecahkan persoalan-
persoalan masyarakat.

Di sisi yang lain perhatian para ilmuan politik semakin besar. Ini ditujukkan
oleh banyak tulisan dan studi menyangkut kebijakan public.
Daftar pustaka

a. Dr.Sahya Anggara, M.Si. 2014 ‘’pengertian kebijakan publik’’


Bandung-42053.
b. Riant Nugroho D.2003 ‘’kebijakan publik formulasi, implementasi,
dan evaluasi’’ Jakarta 2003.

Anda mungkin juga menyukai