Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS PRAMITA INDONESIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

NAMA : ABDUL MAKSUM


MATA KULIAH : Sistem Politik Indonesia
JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN
SEMESTER : Genap
DOSEN : INTAN RACHMINA KOHO, S.IP., M.Si

JAWABLAH SOAL DIBAWAH INI DENGAN TEPAT DAN JELAS.

1. Bekerjanya suatu sistem politik sangat ditentukan oleh kapabilitas


dalam sistem politik. Apa yang dimaksud dengan kapabilitas dalam
sistem politik ? sebutkan dan jelaskan !
Jawaban :
Kapabilitas Sistem Politik adalah kemampuan sistem politik dalam bidang
ekstraktif, distributif, regulatif, simbolik, responsif dalam negeri dan internasional
untuk mencapai suatu tujuan. Adapun macam-macam Kapabilitas Sistem Politik,
yaitu :
u Kapabilitas Ekstraktif, adalah kemampuan sistem politik untuk
melakukan eksplorasi potensi yang ada pada sumber daya alam dan
sumber daya manusia;
u Kapabilitas Distributif, adalah kemampuan dalam mengelola dan
mendistribusikan sumber daya yang ada dalam negara;
u Kapabiltas Regulatif, adalah kemampuan dalam menyusun peraturan
perundangan dan mengawasi serta mengatur dan mengendalikan tingkah
laku individu dan kelompok serta organisasi yang berada dalam sistem
politik;
u Kapabilitas Simbolik, adalah kemampuan dalam upaya membangun
kebanggaan bangsa terhadap pemimpin negaranya;
u Kapabilitas Responsif, kemampuan dalam menciptakan daya tanggap
masyarakat terhadap hasil input dan output sistem politik;
u Kapabilitas dalam Negeri dan Internasional, adalah kemampuan dalam
berinteraksi dengan lingkungan domestik dan dunia internasional.
2. Jelaskan bagaimana input politik bisa menjadi isu politik ? Berikan
contoh kasusnya
Jawaban :
Input Politik dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : Tuntutan dan Dukungan. Dan
Tuntutan bisa menjadi Isu Politik Karena Isu Politik adalah suatu tuntutan yang
oleh anggota masyarakat ditanggapi dan dianggap sebagai sesuatu yang penting
untuk dibicarakan dan dibahas melalui saluran-saluran sistem politik. Contoh
Kasusnya adalah : Pemilihan Presiden pada sebuah Negara.

3. Input terdiri dukungan dan tuntutan, jelaskan jenis dan bentuk dari
tuntutan dan dukungan
Jawaban :
A. Tuntutan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok:
u Tuntutan internal : berasal dari dalam sistem politik itu sendiri, misalnya:
pengangkatan pemimpin lembaga politik, mekanisme pengambilan
keputusan
u Tuntutan eksternal: tuntutan yang berasal dari lingkungan atau sistem
lain, baik ekologi, ekonomi, kebudayaan, semografi, hukum dan sosial
B. Dukungan ada dua bentuk :
u Dukungan terbuka atau nyata, yaitu tindakan-tindakan yang mendorong
pencapaian tujuan, kepentingan dan tindakan orang lain berupa
pemberian suara terhadap seorang calon dalam pemilu, membela atau
mempertahankan keputusan yang dibuat lembaga resmi
u Dukungan tidak nyata, yang menurut Easton disebut pandangan atau
suasana pikiran

4. Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) fungsi dalam sistem politik ?


Jawaban :
1. Fungsi pembuatan kebijakan umum, yang dimana ialah merupakan fungsi
untuk mempertimbangkan berbagai alternatif kebijakan yang telah diusulkan
oleh partai-partai politik dan pihak-pihak lain, untuk dipilih salah satu
diantaranya sebagai suatu kebijakan pemerintahan
2. Fungsi penerapan kebijakan, yang dimana ialah merupakan fungsi untuk
melaksanakan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak yang
berwenang
3. Fungsi pengawasan pelaksanaan kebijakan, ialah merupakan fungsi untuk
menyelaraskan perilaku masyarakat dan pejabat publik yang menentang
atau menyeleweng dari kebijakan pemerintahan, dengan norma-norma yang
telah berlaku
5. Sistem Politik Indonesia bersifat terbuka, jelaskan maksud dari sifat
tersebut dan berikan contohnya
Jawaban :
Pemerintahan terbuka adalah suatu doktrin pemerintahan yang menyatakan
bahwa kegiatan pemerintah dan pengelolaan negara harus terbuka pada semua
tingkatan dan dapat diawasi oleh publik. Contohnya dalam hal Pemilu (Pemilihan
Umum).

6.Jelaskan apa yang dimaksud dengan artikulasi dan agregasi kepentingan Berikan

contohnya

Jawaban :
Artikulasi Kepentingan adalah suatu proses penginputan berbagai
kebutuhan, tuntutan dan kepentingan melalui wakil-wakil kelompok yang masuk
dalam lembaga legislatif, agar kepentingan, tuntutan dan kebutuhan
kelompoknya dapat terwakili dan terlindungi dalam kebijaksanaan pemerintah.
Agregasi kepentingan merupakan cara bagaimana tuntutan-tuntutan
yang dilancarkan oleh kelompok-kelompok yang berbeda, digabungkan menjadi
alternatif-alternatif kebijaksanaan pemerintah.
Contoh Kasus
Pada tahun 2005 yang lalu kita sering mendengar dan melihat di televisi
banyak kelompok-kelompok masyarakat dan himpunan-himpunan mahasisiswa
turun kejalan untuk berdemo menentang rencana pemerintah menaikan harga
BBM yang dirasakan sangat membebani rakyat kecil. Dari contoh kasus tersebut
dapat kita analisa menjadi dua kemungkinan. Kemungkinan yang pertama bisa
menjadi agregasi kepentingan, kemungkinan yang kedua bisa juga menjadi
artikulasi kepentingan. Maksudnya adalah apabila tuntutan mahasiswa atau
kelompok masyarakat itu ditanggapi dan dijadikan sebuah kebijakan yang
menguntungkan masyarakat, dalam hal ini kenaikan harga BBM tidak jadi naik
maka akan menjadi sebuah agregasi kepentingan. Namun apabila tuntutan
tersebut tidak diindahkan oleh pemerintah akan menjadi sebuah artikulasi
kepentingan.

7.Jelaskan tentang pengaruh lingkungan internasional terhadap sistem politik

Indonesia ?

Jawaban :

Pengaruh lingkungan internasional atau secara teori disebut extrasocietal


diyakini memiliki dampak yang juga signifikan bagi keberlangsungan suatu
sistem politik. Dampak ini jadi semakin mengemuka di suatu era yang umum
disebut globalisasi. Dalam globalisasi, suatu kejadian di level internasional
secara mudah langsung memberi dampak di tingkat sistem politik suatu negara.
Lingkungan extrasocietal terdiri atas sistem politik internasional, sistem
ekologi internasional, dan sistem sosial internasional. Sistem politik internasional
adalah kondisi terbaginya pusat-pusat kekuasaan politik dunia. Sistem ekologi
internasional adalah kondisi geografis persebaran negara yang menciptakan
suatu isu. Sistem sosial international adalah kondisi struktur sosial di tingkat
internasional yang berakibat pada terpengaruhnya kinerja sistem politik suatu
negara. 

8.Menurut Anda apakah seruan hak azasi manusia (HAM) di dunia internasional

berpengaruh dalam sistem politik Indonesia ? Jelaskan jawaban Anda

Jawaban :
Terkait peristiwa reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998.
Dimana ketika itu rakyat Indonesia menuntut pemerintah untuk
menyelenggarakan sistem pemerintahan yang lebih demokratis dan lebih
menghargai HAM. adanya relasi antara peristiwa reformasi di Indonesia dengan
perkembangan norma HAM di dunia internasional. Indonesia beradaptasi
dengan nilai yang berkembang di dunia internasional melalui peristiwa reformasi
untuk membentuk sistem pemerintahan yang sesuai dengan apa yang sedang
berkembang di dunia internaional yaitu terkait perkembangan norma HAM itu
sendiri, melalui sebuah mekanisme yang disebut Process of Norms Socialization
(proses sosialisasi norma). dengan kata lain peristiwa reformasi di Indonesia
telah dipengarui oleh perkembangan norma HAM di dunia internasional.

9.Untuk dapat menyampaikan atau mentramisikan nilai, sikap dan keyakinan politik

diperlukan saran atau agen-agen sosialisasi politik, sebutkan dan jelaskan

Jawaban :

1. Keluarga 
Keluarga merupakan primary group dan agen sosialisasi utama yang
membentuk karakter politik individu oleh sebab mereka adalah lembaga
sosial yang paling dekat. Peran ayah, ibu, saudara, memberi pengaruh yang
tidak kecil terhadap pandangan politik satu individu.
2. Media massa
Media massa merupakan agen sosialisasi politik secondary group. Tidak
perlu disebutkan lagi pengaruh media massa terhadap seorang individu.
Berita-berita yang dikemas dalam media audio visual (televisi), surat kabar
cetak, internet, ataupun radio, yang berisikan perilaku pemerintah ataupun
partai politik banyak memengaruhi kita.
3. Partai politik 
Partai politik adalah agen sosialisasi politik secondary group. Partai politik
biasanya membawakan kepentingan nilai spesifik dari warga negara, seperti
agama, kebudayaan, keadilan, nasionalisme, dan sejenisnya. 

10. Dalam pola rekrutmen politik partai politik merupakan tempat untuk merekrut

anggota-anggota dan kader-kader yang nantinya akan menjadi anggota

legislative, eksekutif dan yudikatif. Menurut anda bagaimana pola rekrutmen

yang bisa diterapkan untuk menjaring kader-kader yang berkualitas?

Jawaban :

Tahap Sertifikasi

A. Persyaratan umum yang seringkali diatur di dalam UU Pemilu ataupun


peraturan internal partai adalah tentang usia, kewarganegaraan, residensi
(domisili), dana deposit, dan pelarangan pencalonan dengan kondisi tertentu
(dibahas kemudian)
B. Persyaratan khusus yang muncul dalam beberapa aturan UU dan partai
diantaranya:
1. Tempat kelahiran kandidat;
2. Status kewarganegaraan akibat naturalisasi;
3. Minimal periode waktu menjadi anggota;
4. partai untuk memastikan loyalitas dan kemampuan mengerti visi-misi-
kebijakan partai;
5. Kuota bagi kelompok tertentu.
C. Terdapat persyaratan yang mengatur pelarangan pencalonan dengan kondisi
tertentu, termasuk:
1. PNS, hakim yudisial, dan pejabat dalam lembaga publik
2. Orang yang terlibat dalam pelanggaran hukum dan tindakan kriminal
serius
3. Orang yang mengalami kebangkrutan finansial
D. Terdapat kriteria khusus yang seringkali muncul menjadi norma informal
yang tak tertulis di dalam masyarakat namun berpengaruh:
1. Kandidat memiliki pengalaman mengikuti training tentang fungsi-kerja
parlemen, training tentang legal drafting, dan training terkait lainnya;
2. Kandidat memiliki pengalaman bekerja pada lembaga parliemen di level
wilayah yang lebih rendah;
3. Kandidat memiliki pengalaman bekerja di lembaga think tanks mengenai
kebijakan publik, media, atau lembaga pemerintahan lokal.
Tahap Nominasi

A. Partai politik dalam proses nominasi ini memiliki beberapa peran:


1. Mencalonkan kandidat di dalam proses pemilu;
2. Memberikan jaringan sosial (konstituen dan elemen pendukung lainnya);
3. Training dan pelatihan peningkatan kapasitas;
4. Pengalaman organisasi berpartai yang meningkatkan kapasitas dalam
pembuatan kebijakan dan lainnya.
B. Tiga hal penting dalam proses nominasi adalah:
1. Derajat sentralisasi partai, yakni apakah pencalonan kandidat ditentukan
secara bertahap mulai dari elit partai di tingkat pusat (top-down) ke
tingkat di bawahnya atau dari elit di level daerah ke level diatasnya
(bottom-up).
2. Kedalaman partisipasi, yakni apakah proses penetapan calon dilakukan
oleh sedikit elit atau banyak elit partai.
3. Jumlah orang yang akan dicalonkan, yakni apakah hanya ada satu calon
tunggal, beberapa atau banyak calon untuk dipilih sebagai kandidat
pemilu.

Tahap Pemilu

A. Sistem pemilu sebagai aturan permainan dalam tahap akhir rekrutmen


pejabat publik dan anggota parlemen:
1. Majoritarian
2. Proporsional
3. Campuran
B. Kebijakan lain dalam pemilu yang terkait dengan rekrutmen:
1. Kebijakan ‘reserved seat’
2. Kebijakan kuota

Selamat mengerjakan, semoga sukses

Anda mungkin juga menyukai