PENDAHULUAN
Dalam berinvestasi tentunya tidak dapat lepas dari resiko. Karena dalam
setiap investasi pasti terdapat resiko yang besarnya tergantung dari jenis
investasi tersebut dan pengetahuan para pihak yang terlibat dalam investasi
tersebut.
1
kerugian yang sangat besar secara langsung. Tapi ada juga investasi yang cukup
atau lebih aman jika dibandingkan terhadap investasi di atas tadi seperti
investasi terhadap surat berharga di mana investor hanya akan dibebankan
kewajiban sesuai dengan dana yang diinvestasikannya. Selain hal tersebut di
atas dalam berinvestasi secara langsung diperlukan modal yang besar serta
tempat yang harus memadai juga, sehingga menyulitkan untuk pihak-pihak
yang mempunyai modal dan tempat yang kecil untuk melakukan investasi juga.
Mengatasi hal tersebut, di tengah perkembangan investasi yang semakin cepat
maka mulai dikenal dengan pasar modal, yaitu tempat untuk mempertemukan
pemilik modal dengan pelaku usaha yang kekurangan modal.
2
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAN
1. Mempelajari Hukum Investasi
2. Memenuhi tugas makalah mata kuliah Hukum Dagang
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Di zaman modern ini kita sudah tak asing lagi dengan kata investasi.
Siapapun bisa menginvestasikan harta yang dimilikinya. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, pengertian investasi yaitu penanaman uang (modal) dalam
suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan mendapatkan keuntungan.
Investasi, yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau
pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat
pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai
pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanaman modal atau perusahaan
untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan untuk
menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang
tersedia dalam perekonomian.
1
Puwaningsih, Endang, 2010, Hukum Bisnis, Bogor: Ghalia Indonesia. h. 258-259.
4
- Jack Clark Francis, investasi adalah penanaman modal yang diharapkan dapat
menghasilkan tambahan dana pada masa yang akan datang. 2
- Frank Reilly, investasi adalah komitmen satu dollar dalam satu periode
tertentu, akan mampu memenuhi kebutuhan investor di masa yang akan datang
dengan: (1) waktu dana tersebut akan digunakan, (2) tingkat inflasi yang terjadi,
(3) ketidakpastian kondisi ekonomi di masa yang akan datang. 3
Pada tahap kedua, dilakukan analisis pada berbagai jenis industri. Pada
tahapan ini, kita memilih jenis industri yang paling memberikan prospek
keuntungan jika dilakukan invstasi. Sektor mana yang akan dijadikan suatu
investasi dapat dilihat dari pergerakan dalam indeks sektoral industri pada suatu
2
Francis, Jack C., Investment: Analysis and Management, 5th edition, McGraw-Hill Inc., Singapore, 1991, Hal. 1
3Reilly, Frank, & Brown, Keith C., Investment Analysis and Portfolio Management, 7th edition, Thomson South-
Western Inc., US, 2003, Hal. 5
5
pasar modal. Sektor yang mempunyai indeks yang bagus untuk investasi jangka
panjang tentunya akan dipilih.
Pada tahap analisis ketiga, dilakukan analisis fundamental pada
perusahaan, dengan menggunakan rasio-rasio keuangan suatu perusahaan.4
- T Mulya Lubis : Hukum Investasi tidak hanya UU, tetapi di dalam hukum dan aturan
lain yang diberlakukan berikutnya yang terkait dengan masalah-masalah investasi asing.
- Budi Sutrisno dan Salim HS, Hukum Investasi adalah keseluruhan kaidah hukum
yang mengatur hubungan antara investor dengan penerima modal, bidang-bidang
usaha yang terbuka untuk investasi, serta mengatur tentang prosedur dan syarat-
syarat dalam melakukan investasi dalam suatu negara.
Mengenai masalah hukum investasi ini dapat kita temukan dalam peraturan
perundang undangan seperti sebagai berikut :
4 http://mr-rasyidin.blogspot.co.id/2012/06/analisis-investasi.html
6
- Asas asas hukum investasi
- Asas ekonomis : Yaitu asas yang menyatakan bahwa hukum investasi memiliiki
nilai yang bersifat ekonomis.
- Asas dokrasi ekonomis : Yaitu penanaman modal dilakukan secara bebas dan
terbuka untuk investor asing. Asas ini menjadi penting karena mendukung adanya
pasar bebas.
Asas asasnya juga diatur dalam pasal 3 Undang Undang no 25 tahun 2007 antara
lain
- Asas keterbukaan : masyarakat berhak mendapat informasi yang benar dan jujur
mengenai penanaman modal yang dilakukan.
- Asas perlakuan yang sama : penanaman modal harus melakukan perlakuan yang
sama terhadap investor (asing maupun tidak) kecuali dalam hal untuk kepentingan
keamanan negara.
7
- Asas efisiensi berkeadilan : mencapai iklim usaha yang adil, kondusif dan
berdaya saing yang sehat.
8
Jenis Penanaman Modal Investasi dapat digolongkan berdasarkan aset,
pengaruh, ekonomi, menurut sumber dan cara penanamannya. Investasi
berdasarkan asetnya Investasi berdasarkan asetnya merupakan penggolongan
investasi dari aspek modal atau kekayaannya. Investasi
Real Asset, yaitu investasi yang berwujud seperti gedung, rumahdan sebagainya
Financial Asset, yaitu investasi berupa dokumen (surat-surat) klaim tidak langsung
pemegangnya terhadap aktivitas riil pihak yangmenerbitkan sekuritas tersebut.
Investasi Portofolio Investasi ini dilakukan melalui pasar modal dengan instrument
surat berharga, seperti saham dan obligasi.
9
Investasi Langsung Investasi langsung adalah investasi aktiva tetap berwujud
termasuk tanah yang digunakan untuk kegiatan usaha dan bentuk investasi dengan
jalan membangun, membeli total, danmengakuisisi perusahaan.
Pasal 12 (1) UU 25 Tahun 2007 menyatakan semua bidang usaha atau jenis usaha
terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha
yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan.
Penjelasan Pasal 12 ayat (1) menyebutkan, bahwa bidang usaha atau jenis
usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan ditetapkan melalui
Peraturan Presiden disusun dalam suatu daftar yang berdasarkan standar
klasifikasi tentang bidang usaha atau jenis usaha yang berlaku di Indonesia, yaitu
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan/atau Internasional
Standard for Industrial Classification (ISIC).
Pasal 12 ayat (2) menetapkan, bahwa bidang usaha yang tertutup bagi
penanam modal asing adalah:
Produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan Bidang usaha
yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang-undang.
10
Ayat (3) pasal ini menyatakan, bahwa Pemerintah berdasarkan Peraturan
Presiden menetapkan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, baik
asing maupu dalam negeri, dengan berdasarkan kriteria kesehatan, moral,
kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan nasional, serta
kepentingan nasional lainnya.
11
BAB III
PEMBAHASAN
12
Indonesia sendiri menurut Pengamat Hukum Juniver Girsang, belum
mampu menghadirkan kepastian hukum untuk investasi dan karena itu
pemerintah disarankan untuk mulai membangun. Hal tersebut semata-mata agar
pertumbuhan investasi bisa moncer.5
Penanaman modal asing di Indonesia tentu saja bukan sesuatu yang baru.
Ia telah ratusan tahun tumbuh, berkembang, dan terus mengembangkan sayap
5
https://ekbis.sindonews.com/read/1399485/34/genjot-investasi-indonesia-butuh-kepastian-hukum-1556365963
13
hingga menjadi bagian penting dari pembangunan nasional. Penanaman modal
menjadi sesuatu yang sifatnya inevitable, tak bisa dihindarkan. 6
6
Aspek Hukum Penanaman Modal Asing di Indonesia, David Kairupan, SH. LL.M. Kencana, Jakarta, 2013.
Hal.2
7
Ibid. Hal.32
14
disebut negative list. Misalnya, daftar negatif yang diatur dalam Peraturan
Presiden No. 36 Tahun 2010.8
8 Ibid. Hal.65-67
15
Untuk percepatan pembangunan ekonomi, maka dilakukan peningkatan
penanaman modal. Ini dilakukan untuk mengolah segala potensi ekonomi
menjadi kinerja ekonomi yang riil atau nyata. Adapun modal tersebut bisa
datang dari dalam atau luar negeri.
UU ini membahas berkenaan dengan apa yang dimaksud dengan investasi atau
penanaman modal sebagai bentuk investasi utama. Menurut UU ini, yang
dimaksud dengan penanaman modal ialah segala bentuk kegiatan yang
dilakukan dalam rangka penanaman modal. Adapun penanam modal atau
investor yang dimaksud di sini bisa berupa investor dalam atau luar negeri.
16
- Kepastian hukum
- Keterbukaan
- Akuntabilitas
- Kemandirian
- Kebersamaan
- Berkelanjutan dan
Dan tak kalah penting, pengusaha perlu paham larangan praktek praktek
monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Pasal 16 huruf c UU No. 25 Tahun
2007 tentang Penanaman Modal tegas mengatur setiap investor berkewajiban
menciptakan iklim usaha persaingan sehat, mencegah praktek monopoli, dan
tindakan-tindakan yang merugikan negara.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
18
Peranan pemerintah dalam menciptakan iklim investasi diperlukan untuk
mengatasi kegagalan pasar (market failure) atau kegagalan laissez faire mencapai
efisien, Dalam hal mengatasi kegagalan tersebut pemerintah dapat melakukan
intervensi melalui hukum dan peraturan. Pemerintah mengatur dunia usaha dan
transaksi untuk meminimalkan information asymetries dan mencegah monopoli.
Dalam praktik, pemerintah acapkali gagal mengurangi kegagalan pasar, bahkan tidak
jarang intervensi dan pemerintah malah memperburuk iklim investasi. Untuk
mengatasi hal tersebut, pemerintah perlu menyusun kerangka acuan yang jelas agar
kompetisi berjalan dengan baik. Pengaturan yang baik akan menciptakan persaingan
antar dunia usaha sehingga hanya perusahaan efisien yang dapat bertahan hidup.
Kondisi mi pada gilirannya akan menguntungkan konsumen.
19
DAFTAR PUSTAKA
- Reilly, Frank, & Brown, Keith C., Investment Analysis and Portfolio
Management, 7th edition, Thomson South-Western Inc., US, 2003, Hal. 5
- https://ekbis.sindonews.com/read/1399485/34/genjot-investasi-
indonesia-butuh-kepastian-hukum-1556365963
20