PENDAHULUAN
Ketika para pebisnis membicarakan mengenai etika bisnis, maka maknanya adalah:
1) Penghindaran terhadap pelanggaran hukum kriminal dalam aktivitas kerja seseorang;
2) Tindakan penghindaran terhadap perlawanan hukum sipil yang dilakukan perusahaan;
3) Penghindaran terhadap penciptaan imej buruk perusahaan.
Bisnis biasanya memperhatikan tiga hal tersebut jika sudah mengalami kerugian
dan reputasi perusahaan mulai menurun. Munculnya kasus-kasus yang melahirkan
problematik etika bisnis bisa beragam sifatnya, seperti adanya kepentingan pribadi yang
berlawanan dengan kepentingan orang lain, hadirnya tekanan persaingan dalam meraih
keuntungan yang melahirkan konflik perusahaan dengan pesaingnya, munculnya
pertentangan antara tujuan perusahaan dengan nilai-nilai pribadi yang melahirkan
pertentangan antara kepentingan atasan dan bawahannya. Terdapat 3 hal penting yang
harus dimiliki oleh perusahaan dalam berbisnis:
1) Transparansi
Masyarakat ingin mengetahui tentang operasi perusahaan. Posisi etis dari perusahaan
harus jelas bagi para pembeli agar mereka dapat menilai. Hal ini biasanya bisa dilakukan
pada perusahaan yang sudah menjadi perusahaan publik.
2) Kejujuran
Ketidakjujuran adalah aspek kritis terbesar dalam etika bisnis. Pemberian label yang
salah atau tidak lengkap, harga yang membingungkan dapat merugikan konsumen.
Kejujuran ini juga meliputi perilaku perusahaan, staf dan personil lainnya yang berkaitan
dengannya.
3) Kerendahan Hati
Perusahaan harus mencegah untuk menggunakan kekuatan atau uangnya untuk
mengamankan posisinya.
Namun demikian konsumen juga mempunyai kewajiban, sebagai berikut (pasal 5):
Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemak; atau pemanfaatan
barang dan /atau jasa demi keamanan dan keselamatan.
Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan jasa
Membayar dengan nilai tukar yang disepakati
Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut;
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan dimasa yang akan datang, iklan informatif akan lebih digemari, karena:
Masyarakat semakin kritis dan tidak lagi mudah dibohongi atau bahkan ditipu oleh
iklan-iklan yang tidak mengukapkan kenyataan secara sebenarnya
Masyarakat sudah bosan atau muak dengan berbagai iklan yang hanya melebih-
lebihkan suatu produk
Peran Lembaga Konsumen yang semakin gencar memberi informasi yang benar dan
akurat kepada konsumen menjadi tantangan serius bagi iklan.
Konsumen merupakan stakeholder yang sangat hakiki dalam bisnis modern. Bisnis
tidak mungkin berjalan, kalau tidak ada konsumen yang menggunakan produk atau jasa
yang di buat dan ditawarkan oleh bisnis.
Konsumen harus diperlakukan dengan baik secara moral, tidak saja merupakan tuntutan
etis, melainkan juga syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis. Etika
dalam praktek bisnis sejalan dengan kesuksesan dalam berbisnis.
Perhatian untuk konsumen
a) Hak Atas Keamanan. Banyak produk mengandung resiko tertentu untuk
konsumen, khususnya resiko untuk kesehatan dan keselamatan
b) Hak Atas Informasi. Konsumen berhak mengetahui segala informasi yang relevan
mengenai produk yang dibelinya, baik apa sesungguhnya produk itu maupun
bagaimana cara memakainya, maupun juga resiko yang menyertai pemakainnya.
c) Hak Untuk Memilih. Dalam ekonomi pasar bebas di mana kompetisi merupakan
unsur hakiki, konsumen berhak untuk memilih antara pelbagai produk dan jasa
yang di tawarkan.
d) Hak Untuk Didengarkan. Konsumen adalah orang yang menggunakan produk
atau jasa. Ia berhak bahwa keinginannya tentang produk atau jasa itu didengarkan
dan dipertimbangkan, terutama keluhannya.
e) Hak Lingkungan Hidup. Konsumen memanfaatkan sumber daya alam, sehingga
tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan atau merugikan berkelanjutan
proses-proses alam.
2.4 Contoh Pelanggaran Etika Pemasaran dan Etika Produksi yang dilakukan
Power Balance pada kasus Internasional
Pada tahun 2010, kita sering melihat orang baik anak-anak, remaja maupun dewasa
mengenakan gelang yang kelihatan berbahan dari karet dan bertuliskan power balance.
saya tidak mengerti untuk apa? katanya sih untuk kesehatan dan banyak juga dijual di
kaki lima, harganya juga cukup mahal. Pada saat berselancar dan masuk ke situs
yahoo.com Ada berita yang cukup menarik judulnya “Akal-akalan Gelang Keseimbangan
“ ini saya kitipkan kembali :
”Situs Power Balance mendadak kebanjiran pengunjung hari ini. Akibatnya, situs
produsen gelang keseimbangan yang mahal itu sulit dibuka. Ada apa gerangan?
Adalah halaman iklan berisi koreksi di http://powerbalance.com/australia/ca yang
dibanjiri tautan dari mana-mana, seperti situs Gizmodo, Reddit, hingga berbagai forum di
berbagai negara. Pasalnya, di halaman itu, Power Balance membuat pengakuan bahwa
klaim ajaib gelang tangan itu adalah bohong belaka.
“Dalam iklan, kami menyatakan bahwa gelang tangan Power Balance meningkatkan
kekuatan, keseimbangan dan fleksibilitas anda. Kami mengakui bahwa tak ada bukti
ilmiah kredibel yang mendukung klaim kami, ”demikian pernyataan di situs itu, yang
dilanjutkan dengan mengakui pelanggaran undang-undang praktek perdagangan.
Power Balance juga menawarkan opsi pemulangan uang yang sudah dibayarkan
untuk produk mereka. Caranya, kunjungi situs mereka (yang masih sulit diakses), atau
menghubungi nomor tertentu. “Penawaran (pengembalian uang) berlaku hingga 30 Juni
2011”. Pengakuan Power Balance itu diumumkan setelah tekanan dari Komisi Konsumen
dan Kompetisi Australia, Desember lalu. Selain disitus sendiri, mereka juga
mengumumkannya dimedia Australia. Sebelum ini, produsen gelang itu diserang oleh
asosiasi konsumen di berbagai negara Eropa karena klaim tak masuk akal tadi. Menurut
situs Gizmodo.com, Ini adalah pertama kalinya sebuah badan berwenang memaksa
mereka mengakui bohongnya klaim itu.
Di Italia pun, otoritas mendenda Power Balance sebesar 300 ribu Euro karena tak
punya bukti ilmiah atas klaim mereka. Gelang Power Balance mengklaim menggunakan
teknologi holografik yang mempengaruhi energi alamiah tubuh. Terdengar aneh,
memang. Tapi tampaknya itu terhapus oleh pemasaran viral dan tren yang dimulai dari
atlet dan seleb. Meski harganya ratusan ribu rupiah, tetap saja laku.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saat ini masih banyak pihak yang terlibat bahwa dalam dunia bisnis beranggapan
bahwa bisnis masih sangat kental dengan praktek tipu menipu. Sehingga kejujuran dalam
praktek bisnis merupakan hal yang sangat langka untuk ditemui. Akan tetapi telah ada
beberapa contoh yang menunjukkan bahwa tanpa adanya prinsip kejujuran maka bisnis
tidak akan bertahan lama.
Contoh tersebut dapat ditemui dalam kasus penjualan Power Balance. Pada saat-
saat awal penjualannya, produk Power Balance (berupa gelang atau kalung) diklaim oleh
produsennya dapat merubah frekuensi buruk menjadi positif dan bukan lagi mengarah
kepada produk fashion. Pada saat perusahaan dituntut untuk membuktikan apa yang telah
diklaim oleh perusahaan, perusahaan sendiri tidak dapat membuktikannya. Hal tersebut
akhirnya berdampak pada adanya tuntutan dari konsumen dalam jumlah yang sedikit dan
akhirnya tuntutan tersebut mengakibatkan kebangkrutan pada perusahaan.