Anda di halaman 1dari 14

Masalah Etis Seputar

Konsumen

Nama Kelompok:
1. Eka Aprilya Setiawati (1221600102)
2. Moh. Ridowan (1221600137)
3. Sayyidah Fathonah (1211508889)
4. Anggun Putri Irwanda (1211508559)
Konsumen merupakan stakeholder
yang sangat hakiki dalam bisnis
modern. Bisnis tidak mungkin
berjalan kalau tidak ada konsumen
yang menggunakan produk atau jasa
yang dibuat dan ditawarkan oleh
bisnis .
Perhatian Untuk Konsumen
Kesadaran akan kewajiban bisnis
terhadap para konsumen belum
begitu lama timbul dalam dunia
bisnis dan di banyak tempat belum
berakar dalam dan belum begitu
kuat. Suatu bisnis dimulai dengan
mencurahkan segala perhatiannya
kepada produk yang dihasilkan
bukan kepada konsumen.
Hak – hak konsumen yang dipandang sebagai jalan
masuk yang tepat dalam masalah etis seputar
konsumen sangat diperlukan. Hak – hak tersebut
adalah sbb:

1. Hak atas Keamanan


Konsumen berhak atas produk-produk yang aman, artinya
produk yang tidak mempunyai kesalahan teknis atau kesalahan
lainya yang bisa merugikan kesehatanya atau bahkan
mengancam jiwanya. Seperti adanya obat pengawet pada
makanan, mainan anak, obat-obatan pestisida, kendaran
bermotor dan alat kerja.
2. Hak atas informasi
Konsumen berhak mengetahui segala informasi yang relevan
mengenai produk yang dibelinya.
3. Hak untuk memilih
Konsumen berhak untuk memilih antara berbagai produk
dan jasa yang ditawarkan.

4. Hak untuk didengarkan


Konsumen berhak keinginanya tentang produk atau jasa
didengarkan dan dipertimbangkan.

5. Hak lingkungan hidup


Melalui produk yang digunakanya konsumen memanfaatkan
sumber daya alam.

6. Hak konsumen atas pendidikan


Konsumen mempunyai hak untuk secara positif dididik ke
arah yang baik terutama di sekolah adan melalui media massa
Tanggung Jawab Bisnis Untuk
Menyediakan Produk Yang Aman
Kerugian konsumen sebagai akibat dari pemakaian
produk tertentu menjadi tanggung jawab produsen.
Akan tetapi produsen hanya bertanggung jawab jika
kerugian disebabkan karena kesalahan produksi atau
konstruksi. Jika produk disalahgunakan oleh
konsumen, maka produsen tidak bertanggung jawab.
Produsen juga tidak bertanggung jawab bila alat yang
berbahaya mengakibatkan kerugian karena konsumen
tidak berhati – hati.
Ada tiga pandangan dasar teoritis bagi pendekatan
etis maupun yuridis mengenai hubungan antara
produsen dan konsumen :
1. Teori kontrak
Menurut pandangan ini hubungan antara produsen dan konsumen
sebaiknya dilihat sebagai semacam kontrak dan kewajiban produsen
terhadap konsumen didasarkan atas kontrak itu. Jika konsumen membeli
sebuah produk, ia seolah-olah mengadakan kontrak dengan perusahaan
yang menjual produk tersebut.
Dari berbagai segi pandangan kontrak tidak memuaskan . ada 3
keberatan terhadap pandangan ini yaitu :
a. Teori kontrak mengandaikan bahwa produsen dan konsumen berada
pada taraf yang sama.
b. Teori kontrak mengandaikan hubungan langsung antara produsen dan
konsumen .
c. Konsepsi kontrak tidak cukup untuk melindungi konsumen dengan
baik. .
2. Teori Perhatian semestinya
Berbeda dengan pandangan kontrak, pandangan kedua ini
tidak menyetarafkan produsen dan konsumen, melainkan
bertolak dari kenyataan bahwa konsumen selalu dalam posisi
lemah , karena produsen mempunyai jauh lebih banyak
pengetahuan dan pengalaman tentang produk yang tidak
dimiliki oleh konsumen.

3. Teori Biaya sosial


Teori biaya sosial menegaskan bahwa produsen bertanggung
jawab atas semua kekurangan produk dan setiap kerugian
yang dialami konsumen dalam memakai produk tersebut.
Tanggung Jawab Lainya Terhadap
Konsumen
Tiga kewajiban moral lain yang masing-masing
berkaitan dengan kualitas produk, harganya, serta
pemberian label dan pengemasan.

1. Kualitas produk
Produk harus sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh
Produsen ( melalui iklan atau informasi lainya) dan apa
yang secara wajar boleh diharapkan oleh konsumen.
Konsumen berhak atas produk yang berkualitas, karena
ia membayar untuk itu.
2. Harga
Harga yang adil merupakan sebuah topik etika yang
sudah tua. Harga merupakan buah hasil
perhitungan faktor faktor seperti biaya produksi,
biaya investasi, promosi, pajak dan laba yang wajar.
Dalam sistem ekonomi pasar bebas, sepintas harga
yang adil adalah hasil akhir dari perkembangan
daya pasar.
Dalam situasi harga yang adil terutama merupakan hasil dari
penerapan dua prinsip tersebut yaitu pengaruh pasar dan
stabilitas harga . Harga menjadi tidak adil setidaknya karena 4
faktor :
1. Penipuan, terjadi bila beberapa produsen berkoalisi untuk
menentukan harga
2. Ketidaktahuan pada pihak konsumen juga mengakibatkan
harga menjadi tidak adil
3. Penyalahgunaan kuasa, terjadi dengan banyak cara. Salah
satunya adalah pengusaha besar yang merasa dirinya kuat
memasang harga murah hingga sainganya tergeser dari
pasaran.
4. Manipulasi emosi merupakan faktor lain yang bisa
mengakibatkan harga menjadi tidak adil. Memanipulasikan
keadaan emosional seorang untuk memperoleh untung besar
melalui harga tinggidan tak lain mempermainkan konsumen
itu sendiri.
Pengemasan dan pemberian label
Pengemasan produk dan label yang ditempelkan pada
produk merupakan aspek bisnis yang semakin penting.
Selain bertujuan melindungi produk dan
memungkinkan mempergunakan produk dengan
mudah.
Kesimpulan
Masalah etis menjadi lebih berat
lagi , karena dalam hal ini
konsumen sendiri tidak berdaya .
Pada umumnya boleh dikatakan ,
konsumen sendiri juga mempunyai
tranggung jawab
Terimah Kasih

Anda mungkin juga menyukai