Anda di halaman 1dari 10

Masalah Etis Seputar Konsumen

Imaculata Silviy 1721083


Elizabeth Sylvia 1721084
C. Yesi Guslaini 1721123
1. Perhatian untuk konsumen
Hak – hak konsumen yang dipandang sebagai jalan masuk yang tepat dalam masalah etis seputar
konsumen sangat diperlukan . Hak – hak tersebut adalah sebagai berikut.

a. Hak atas keamanan


Konsumen berhak atas produk produk yang aman , artinya produk yang tidak
mempunyai kesalahan tekhnis atau kesalahan lainya yang bisa merugikan kesehatanya atau
bahkan mengancam jiwanya seperti adanya obat pengawet pada makanan , mainan anak, dll.

b. Hak atas informasi


Konsumen berhak mengetahui segala informasi yang relevan mengenai produk
yang dibelinya , baik apa sesungguhnya produk itu maupun bagaimana cara memakai yang
benar dan maupun resiko yang menyertai pemakaiannya
c. Hak untuk memilih
Konsumen berhak untuk memilih antara berbagai produk dan jasa yang ditawarkan ,
kualitas dan harga produk bisa berbeda sehingga konsumen berhak membandingkanya
sebelum mengambil keputusan untuk membeli.

d. Hak untuk didengarkan


Konsumen berhak keinginanya tentang produk atau jasa didengarkan dan dipertimbangkan,
terutama keluhanya dan produsen harus menerima baik keluhan tersebut. Hak ini
merupakan hak legal yang dapat dituntut di pengadilan

e. Hak lingkungan hidup


Melalui produk yang digunakanya konsumen memanfaatkan sumber daya alam. Konsumen
berhak bahwa produk dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lingkungan atau
merugikan keberlanjutan proses alam.

f. Hak konsumen atas Pendidikan


Konsumen mempunyai hak untuk secara positif dididik ke arah yang baik terutama di
sekolah dan melalui media massa, masyarakat harus dipersiapkan menjadi konsumen
yang kritis dan sadar akan haknya.
2. Tanggung jawab bisnis untuk menyediakan produk yang aman
a. Teori kontrak
• Menurut pandangan ini hubungan antara produsen dan konsumen sebaiknya dilihat sebagai
semacam kontrak dan kewajiban produsen terhadap konsumen didasarkan atas kontrak itu jika
konsumen membeli sebuah produk , ia seolah olah mengadakan kontrak dengan perusahaan yang
menjual produk tersebut. Transaksi jual beli harus dijalankan sesuai dengan apa yang tertera dalam
kontrak itu dan hak pembeli maupun kewajiban penjual memperoleh dasarnya dari apa yang tertera
.
• Agar kontrak tersebut menjadi sah , kontrak harus memenuhi beberapa syarat lagi, yaitu:
– Kedua belah pihak harus mengetahui betul baik arti kontrak maupun sifat produk
– Kedua belah pihak harus melukiskan dengan benar fakta yang menjadi obyek kontrak .
– Ketiga tidak boleh ada paksaan antar kedua belah pihak .
b. Teori Perhatian semestinya
Berbeda dengan pandangan kontrak, pandangan kedua ini tidak menyetarafkan produsen
dan konsumen melainkan bertolak dari kenyataan bahwa konsumen selalu dalam posisi lemah karena
produsen mempunyai jauh lebih banyak pengetahuan dan pengalaman tentang produk yang tidak
dimiliki oleh konsumen.
Produsen bertanggung jawab atas kerugian yang dialami konsumen dengan memakai
produk walaupun tanggung jawab itu tidak tertera dalam kontrak jual beli atau bahkan disangkal secara
eksplisit .
Pandangan “perhatian semestinya” ini tidak memfokuskan kontrak atau persetujuan antara konsumen
dan produsen melainkan terutama kualitas produk serta tanggung jawab produsen. Karena itu
tekananya bukan pada segi hukum saja akan tetapi pada etika dalam arti luas sehingga teori ini
mempunyai basis etika yang teguh.
Setelah mempelajari seluk beluknya maka pandangan ”perhatian semestinya” ini lebih
memuaskan daripada pandangan kontrak namun demikian hal itu tidak berarti bahwa pandangan ini
pun tidak mempunyai kelemahan. Dua kesulitan yang bisa muncul di teori ini adalah :
• tidak gampang menentukan apa arti ”semestinya”
• pengetahuan produsen juga terbatas .
c. Teori Biaya sosial
Teori biaya sosial menegaskan bahwa produsen bertanggung jawab atas semua
kekurangan produk dan setiap kerugian yang dialami konsumen dalam memakai produk
tersebut . hal itu juga berlaku jika produsen sudah mengambil semua tindakan yang
semestinya dalam merancang serta memproduksi produk bersangkutan atau jika produsen
sudah mengingatkan kepada konsumen tentang resiko yang ditimbulkan dari produk
tersebut . Teori ini terlalu berat sebelah dengan membebankan segala tanggung jawab
pada produsen.
Tanggung jawab bisnis lainnya terhadap konsumen
Selain harus menjamin keamanan produk, bisnis mempunyai kewajiban lain
lagi terhadap konsumen. Berikut 3 kewajiban moral yang berkaitan dengan
kualitas produk, harga dan pemberian label serta pengemasan :
1. Kualitas produk
2. Harga
3. Pengemasan dan pemberian label
Studi kasus : obat hewan yang
membahayakan kesehatan konsumen
Masalah etika mengenai obat ayam

Anda mungkin juga menyukai