Anda di halaman 1dari 18

ETIKA BISNIS ERA DIGITAL

DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Johan Gunady Ony, S.E., M.Si.


PERTUMBUHAN
BISNIS BERTEKNOLOGI TINGGI
1. Perdagangan Elektronik (e-commerce)
• Adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran
barang dan jasa melalui sistem elektronik, seperti internet,
worldwide web (www) atau jaringan komputer lainnya
• Keuntungannya: apat menjangkau pelanggan di seluruh
dunia, berbiaya rendah, mempercepat proses segmentsi
pasar, mempercepat perluasan pasar
• Produsen harus menjamin keamanan transaksi dan
melindungi nama domain dari kemungkinan
penyalahgunaan oleh pihak lain
Business to consumer (B2C)
• Perdagangan elektronik yang ditujuan untuk memikat,
menjual produk dan melayani pelanggan secara individual
• Pedoman kesuksesan B2C  jaga kesederhanaan, berikan
nilai tambah, mudahkan cara pembelian, tunjukkan
sertifikasi keamanan, jaga privasi pelanggan, berikan harga
terendah, mudahkan akses, berikan nomor telepon bebas
pulsa, usahakan tepat waktu, selalu mengendalikan
infrastruktur, berikan jawaban secepatnya, gunakan
penjawab otomatis, lakukan konfirmasi, berikan biaya
pengiriman termurah, sertakan garansi kepuasan
2. Pembelanja Virtual
• Pengembangan internet membawa pengaruh
dalam kehidupan sehari-hari melalui belanja
secara online (online shopping)
• Dampak perdagangan elektronis ini terhadap
jaringan pemasaran sudah melampaui harapan
konsumen tradisional
3. Jejaring Sosial
• Adalah sebuah peta dari semua pertalian antara
struktur sosial organisasi yang diikat oleh satu atau
lebih tipe relasi, seperti ide, teman, perdagangan atau
link web; contoh: twitter, facebook, google+
• Tipe pengguna  visitors (hanya berkunjung satu-dua
kali), novices (anggota yang baru bergabung dan belum
banyak teman), regulars (paling aktif berinteraksi),
leaders (berperan resmi membantu operasionalisasi
jaringan), elders (dianggap pakar dalam bidang tertentu
oleh anggota lainnya)
RUANG LINGKUP PERSOALAN ETIKA
DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI
1. Privacy
Berhubungan dengan koleksi penyimpanan dan penyebaran
informasi individu
Ruang lingkup isu etika, meliputi:
•Informasi apa saja mengenai jati diri yang sebaiknya menjadi
hak individu
•Apa saja yang harus disimpan untuk diri sendiri dan tidak
diumumkan ke orang lain
•Informasi apa saja mengenai individu yang sebaiknya
disimpan dalam database dan bagaimana mengamankan
informasi tersebut
2. Accuracy
Berkaitan dengan authenticity, fidelity dan akurasi pengumpulan dan
pengolahan informasi. Ruang Lingkup ise etik, meliputi:
•Siapa yang bertanggung jawab untuk authenticity, fidelity dan akurasi
informasi yang berhasil dikumpulkan
•Bagaimana kita dapat meyakinkan bahwa informasi akan diproses
secar benar dan ditampilkan secara akurat kepada pengguna
•Bagaimana penyedia jasa dapat meyakinkan bahwa kesalahan dalam
database, transmisi data dan pengolahan data adalah kecelakaan dan
tidak disengaja
•Siapa yang dapat dipercaya untuk menentukan kesalahan informasi
dan dengan cara apa kesalahan tersebut dapat dikompensasi
3. Property
Berhubungan dengan kepemilikan dan nilai informasi (hak atas kekayaan
intelektual). Ruang lingkup isu etika, meliputi:
•Siapa yang memiliki informasi
•Apa saja yang perlu dipertimbangkan dan berapa besarnya biaya pertukaran
informasi
•Bagaimana sebaiknya seseorang menangani pembajakan perangkat lunak
•Pada lingkungan yang bagaimana seseorang dapat menpergunakan proprietary
databases
•Dapatkah computer perusahaan digunakan untuk keperluan pribadi
•Bagaimana sebaiknya para ahli memberikan kontribusi pengetahuannya untuk
membentuk sistem pakar
•Bagaimana sebaiknya akses terhadap jalur informasi dialokasikan
4. Accessibility
Berhubungan dengan hak untuk mengakses informasi dan
pembayaran fee untuk mengakses informasi tersebut.
Ruang lingkup isu etika, meliputi:
•Siapa saja yang diijinkan untuk mengakses informasi
•Berapa besarnya biaya yang dapat dibebankan untuk mengakses
informasi
•Siapa saja yang akan diberi peralatan yang diperlukan untuk
mengakses informasi
•Informasi apa saja bagi pribadi atau organisasi yang mempunyai hak
atau privilege untuk mendapatkan informasi dalam keadaan apapun
dan dengan jaminan keamanan
Kejahatan Internet (cybercrime)
• Adalah tindakan illegal apapun yang terarah dengan
maksud untuk eksploitasi elektronik yang
menargetkan keamanan dari sistem komputer dan
data yang telah diolah
• Adalah tindakan illegal apapun yang telah dilakukan
sehubungan dengan penawaran sistem komputer
atau sistem atau jaringan, mencakup kepemilikan,
penawaran, atau distribusi informasi illegal yang
ditujukan untuk sistem komputer atau jaringan
Bentuk Kejahatan Internet
• Mengakses tanpa ijin/ilegal (unauthorized access)  memasuki atau
menyusup ke sistem jaringan komputer secara tidak sah atau tanpa ijin
atau tanpa sepengetahuan pemilik jaringan
• Konten palsu/ilegal (illegal contents)  memasukkan data atau informasi
yang tidak benar, tidak etis, melanggar hukum, mengganggu ketertiban
umum, contoh: pornografi
• Menyebarkan virus atau WORM  penyebaran virus melalui email atau
melalui fasilitas unduh
• Cyber espionage  memasuki jaringan internet untuk melakukan kegiatan
mata-mata
• Sabotage dan extortion  membuat gangguan, pengrusakan atau
penghancuran terhadap data atau sistem jaringan yang terhubung internet
Bentuk Kejahatan Internet
• Carding  mencuri nomor kartu kredit orang lain dan menggunakannya dalam transaksi
perdagangan di internet
• Hacking  tindakan seseorang yang memasuki sistem orang lain dan mempelajari kekuatan
dan kelemahan sistem tersebut
• Cracking  hacking yang selalu bertujuan merusak atau hal-hal negatif lain di internet
• Cybersquatting  mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain atau tokoh publik
terkemuka dan kemudia menjualnya kepada perusahaan atau tokoh tersebut dengan harga
lebih mahal
• Typosquatting  membuat domain yang mirip dengan nama domain orang lain
• Cyberstalking  mengganggu atau melecehkan orang lain melalui email secara terus menerus
• Hijacking  membajak hak cipta hasil karya orang lain
• Cyber terrorism  terorisme melalui internet, termasuk cracking ke situs pemerintah atau
militer
Hukum Internet (cyberlaws)
Merupakan undang-undang yang mengatur setiap
aspek yang berhubungan dengan orang perorangan
atau subjek hukum yang menggunakan serta
memanfaatkan teknologi internet, dimulai pada
saat online hingga memasuki dunia internet
Aspek Dasar yang Diatur Hukum Internet
Dalam Perdagangan Elektronis
• Yuridiksi hukum dan aspek terkait  menganalisis dan
menetapkan hukum yang berlaku dan diterapkan di internet
• Pemanfaatan internet sebagai media untuk kebebasan yang
berhubungan dengan tanggung jawab pihak yang
menyampaikan, accountability dan tanggung jawab penyedia
jasa internet dalam memberikan jasa online serta tanggung
jawab hukum bagi penyedia jasa pendidikan melalui jaringan
internet
• Intellectual property rights  hak paten dan merek dagang
yang diterapkan di internet
Aspek Dasar yang Diatur Hukum Internet
Dalam Perdagangan Elektronis
• Aspek kerahasiaan yang dijamin oleh ketentuan hukum yang
berlaku di masing-masing yurisdiksi negara asal dari pihak yang
mempergunakan atau memanfaatkan internet sebagai bagian dari
sistem atau mekanisme jasa yang diterapkan
• Aspek hukum yang menjamin keamanan setiap pengguna internet
• Ketentuan hukum yang merumuskan kepemilikan di dalam
internet sebagai bagian investasi, dihitung berdasarkan prinsip-
prinsip keuangan atau akuntansi
• Aspek hukum yang memberikan legalisasi internet dalam
perdagangan atau bisnis
Upaya Penanggulangan Kejahatan Internet
• Melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta hukum
acaranya
• Meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer nasional sesuai
standar internasional
• Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum
mengenai upaya pencegahan, investigasi dan penuntutan perkara
yang berhubungan dengan kejahatan internet
• Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai kejahatan internet
serta pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi
• Meningkatkan kerjasama antarnegara, baik bilateral, regional maupun
multilateral, dalam upaya penanganan kejahatan internet

Anda mungkin juga menyukai