Anda di halaman 1dari 15

KEWAJIBAN KARYAWAN

&
KEWAJIBAN PERUSAHAAN
Johan Gunady Ony, S.E., M.Si.
Kewajiban Karyawan
Terhadap Perusahaan
1. Kewajiban Ketaatan
• Mentaati perintah atasan
• Tidak semua perintah harus ditaati  perintah atas
tindakan sesuatu yang tidak bermoral, perintah
tidak wajar yang bukan demi kepentingan
perusahaan, perintah yang tidak sesuai penugasan
yang disepakati walaupun demi kepentingan
perusahaan
• Cara mengatasi masalah seputar kewajiban
ketaatan  membuat job description
2. Kewajiban Konfidensialitas
• Kewajiban menyimpan informasi yang bersifat
konfidensial yang telah diperoleh dengan
menjalankan suatu profesi
• Contoh trade secret  teknik memproduksi, hasil
penelitian, program computer, kondisi keuangan,
daftar pelanggan, rencana perusahaan
• Alasan etika  perusahaan adalah pemilik
informasi rahasia tersebut (milik fisik dan milik
intelektual)  intellectual property rights
3. Kewajiban Loyalitas
• Merupakan konsekuensi atas status seseorang
sebagai karyawan perusahaan
• Faktor utama yang membahayakan terwujudnya
loyalitas  konflik kepentingan (conflict of
interest)
• Kewajiban loyalitas tidak meniadakan hak
karyawan untuk pindah kerja  tidak ada
masalah etika
Kewajiban Perusahaan
Terhadap Karyawan
1. Tidak Boleh Mempraktekkan Diskriminasi
• Membedakan karyawan karena alasan tidak
relevan yang berakar dari prasangka
• Latar belakang diskriminasi  pandangan
rasisme, sektarianisme, atau seksisme
• Bentuk diskriminasi  gender, orientasi seksual,
cacat fisik, SARA
Argumen Etika Melawan Diskriminasi
• utilitarianisme  diskriminasi merugikan
perusahaan  dalam pasar bebas dapat
menyebabkan ketinggalan dalam kompetisi
• Deonteologi  diskriminasi melecehkan martabat
orang yang didiskriminasi karena alasan diskriminasi
yang tidak relevan dengan pekerjaan
• Teori keadilan  bertentangan dengan kewajiban
menegakkan keadilan, khususnya keadilan
distributif
2. Menjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja
• Dasar etika  setiap pekerja berhak atas kondisi kerja
yang aman dan sehat, manusia harus diperlakukan
sebagai tujuan pada dirinya dan tidak sebagai sarana
belaka (deonteologi), tempat kerja yang aman dan
sehat paling menguntungkan bagi masyarakat dan
ekonomi negara (utilitarianisme)
• Perusahaan tidak boleh dianggap penyebab langsung
kecelakaan kerja  disebabkan oleh banyak faktor
(human error) dan resiko yang tidak bisa dihindarkan
3. Memberi Gaji Yang Adil
• Pertimbangan gaji yang adil  peraturan hukum,
upah yang lazim dalam sektor industri atau
daerah tertentu, kemampuan perusahaan, sifat
khusus pekerjaan, perbandingan dengan gaji lain
dalam perusahaan, dan perundingan gaji yang fair
• Senioritas dan imbalan rahasia  pemberian gaji
didasarkan pada lama waktu kerja dan kontribusi
masing-masing karyawan
4. Tidak boleh memberhentikan
• Pemberhentian didasarkan pada prinsip:
• Alasan yang tepat
• Berpegang pada prosedur yang semestinya
• Membatasi akibat negatif bagi karyawan sampai
seminimal mungkin
Hak Pekerja
• Hak atas pekerjaan
• Hak atau upah yang adil
• Hak untuk berserikat dan berkumpul
• Hak atas perlindungan keamanan dan kesehatan
• Hak untuk diproses hukum secara sah
• Hak untuk diperlakukan secara sama
• Hak atas rahasia pribadi
• Hak atas kebebasan suara hati
Whistle Blowing
• Adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang
atau beberapa orang karyawan untuk
membocorkan kecurangan yang dilakukan
perusahaan atau atasan kepada pihak lain
• Sering dianggap sebagai tindakan membuka
rahasia perusahaan  rahasia tidak
menimbulkan efek kerugian seperti whistle
blowing
Whistle Blowing Internal
• Tindakan melaporkan kecurangan kepada pimpinan
perusahaan yang lebih tinggi
• Motivasi moral  mencegah kerugian bagi
perusahaan
• Apakah merupakan bentuk tidak loyal terhadap
atasan?  loyalitas atau kesetiaan moral hanya
dibenarkan kalau tertuju pada nilai moral tertentu
 whistle blowing = loyalitas terhadap perusahaan
Whistle Blowing Eksternal
• Tindakan melaporkan kecurangan kepada masyarakat
karena kecurangan itu merugikan masyarakat
• Whistle blowing eksternal  merupakan bentuk loyalitas
dan komitmen terhadap nasib jangka panjang perusahaan
• Pertimbangan sebelum melakukan whistle blowing
eksternal  mempertimbangkan sejauh mana kerugian
yang akan dialami perushaan, mendiskusikan upaya
memperbaiki dan menghentikan kecurangan dengan staf
manajemen, melakukan tindakan pelaporan bila
kecurangan tetap berlanjut

Anda mungkin juga menyukai