BAB 26
RENCANA AUDIT YANG TANGGAP
Tinjauan Umum
Tujuannya adalah memperoleh bukti audit yang cukup tepat dan mengenai resiko yang
dinilai. Hal ini dapat dicapai dengan merancang dan mengimplementasi tanggapan yang tepat
terhadap risiko salah saji material yang dinilai pada tingkat laporan keuangan maupun
tingkat asersi.
a) Menanggapi setiap risiko yang dinilai secara bergantian sesuai dengan sifatnya
b) Menangani setiap risiko yang dinilai sesuai dengan materialitas dari area laporan
keuangan atau disclosure yang terkena dampak risiko tersedbut.
c) Memulai dengan daftar prosedur audit baku untuk setiap laporan keuangan dan asersi
yang material dan membuat penyesuaian untuk merancang tanggapan yang tepat
terhadap risiko yang dinilai.
Langkah Awal
Dengan membuat daftar dari semua risiko yang dinilai dan dikembangkan pada akhir tahap
peniilaian risiko.
Risiko yang pervasif pada tingkat laporan keuangan ditangani melalui rancangan dan
implementasi tanggapan menyeluruh oleh auditor. Dalam membuat tanggapan menyeluruh
auditor juga menentukan :
Intensnya anggota tim audit
Staf yangv ditugaskan mempunyai keterampilan dan keahlian khusus.
Perlu memasukkan unsur pendadakan dalam memilih prosedur audit selanjutnya yang
akan dilaksanakan
Setiap perubahan yang harus dibuat berkenaan dengan sifat , waktu , pelaksanaan
atau luasnya prosedur audit.
Faktor kunci dalam menentukan luasnya prosedur audit adalah performance materiality atau
materialitas pelaksanaan. Performance materiality ditetapkan untuk laporan keuangan secara
keseluruhan dan dimodifikasi untuk memperhitungkan risiko tertentu berkenaan dengan suatu
saldo akun, transaksi atau disclosure dalam laporan keuangan.
Risiko kecurangan (fraud) dapat terjadi disemua entitas, dan perlu mendapat perhatian ketika
auditor menyusun rencana audit. Catatan : auditor harus memperlakukan risio salah saji
material yang dinilai karena fraud sebagai risiko signifikan.
Dalam menilai risiko potensial dan tanggapan yang tepat terhadap fraud, auditor
mempertimbangkab :
Tanggapan menyeluruh yang sudah dibuat untuk menghadapi risiko yang dinilai pada
tingkat laporan keuangan
Tanggapan spesifik yang sudah dibuat sehubungan dengan risiko lainnya yang dinilai
pada tingkat asersi.
Skenario mengenai kecurangan jika, ada yang dikembangkan dalam diskusi
perencanaan
Risiko kecurangan yang diidentifikasi sebagai hasil pelaksanaan prosedur penilaian
risiko
Kerentanan saldo aku dan transaksi tertentu terhadap kecurangan
Kasus – kasus yang diketahui mengenai kecurangan dimasa lalu atau dalam tahun
berjalan
Risiko sering dengan managemen override atau tindakan manajemen yang
meniadakan atau melemahkan pengendalian melalui kewenangannya.
Kecurangan pada tingkat laporan keuangan bersifat pervasif, oleh karena itu auditor harus
memperhatikan hal – hal berikut :
Berikut ini tanggapan yang spesifik terhadap risiko kecurangan yang mungkin terjadi.
Beberapa petunjuk dalam menanggapi risiko yang berhubungan dengan manajemen override
1. Jornal entries
2. Estimasi manajemen
3. Transaksi penting
4. Transaksi hubungan istimewa
5. Berdasarkan temuan – temuan diatas
6. Pengakuan pendapat
Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan harus sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang dianut. Prosedur yang spesifik perlu dirancang untuk menanggapi risiko yang
bertalian dengan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Prosedur spesifik ini
memastikan apakah :
Semua laporan dalam perangkat laporan keuangan disajikan dengan cara yang
mencerminkan klasifikasi dan penjelasan informasi keuangan dengan benar.
Penyajian laporan keuangan termasuk pengungkapan yang memadai dari hal hal yang
material dan ketidakpastian.
Manajemen mengungkapkan hal – hal tertentu mengenai situasi dan fakta yang
diketahui auditor pada saat penandatanganan laporan auditor.
Mempertimbangkan apakah faktor faktor yang disajikan dalam bentuk pertanyaan sudah
terjawab.
ISA 260 menetapkan beberapa hal yang harus dikomunikasikan auditor dengan TCWG.
Kewajiban – kewajiban ini dirancang agar terjadi komunikasi dua arah secara effektif
diantara auditor, manajemen, dan TCWG.
BAB 27
PROSEDUR AUDIT SELANJUTNYA
Tinjauan Umum
Ciri penggunaan prosedur audit selanjutnya, yang dirancang untuk menanggapi risiko yang
dinilai pada tingkat asersi.
Prosedur Substantif
Mengumpulkan bukti tentang asersi yang menjadi dasar dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam saldo akun dan jenis transaksi
Mendeteksi salah saji yang material
Prosedur Subtantif
Test of details
Melihat substansi dengan menganalisis rincian atau detailnya. Uji ini dipakai untuk
mengumpulkan bukti bukti audit yang memastikan angka dalam laporan keuangan
berkenaan dengan asersi asersi seperti existance.
Substantive analytical Procedures
Prosedur ini menggunakan hubungan antara data keuangan san non keuangan yang
dapat diprakirakan.
Dalam menentukan prosedur substantif mana yang paling tepat menanggapi risiko yang
dinilai ( assessed risks), auditor dapat melaksanakan:
- Uji rinci(tests of details) saja; atau
- Kalau tidak ada salah saji material yang signifikan,prosedur analitikal substantif
(substantive analytical procedures ) saja ; atau
- Kombinasi uji rinci dan prosedur analitikan substantif.
Konfirmasi Eksternal
Mengenai tujuan prosedur permintaan konfirmasi eksternal ( external confirmations),
ISA 505.5 menyatakan:
“Tujuan auditor dalam menggunakan prosedur konfirmasi eksternal, ialah merancang dan
melaksanakan prosedur untuk memperolehbukti audit yang relevan dan andal.”
Uji pengendalian atau test of controls dirancang untuk memperoleh bukti audit yang cukup
dan tepat mengenai berfungsinya pengendalian. Pengendalian dapat mencegah terjadinya
salah saji, mendeteksi dan mengoreksi jika salah saji sudah terjadi.Pengendalian yang dipilih
untuk diuji adalah pngendalian yang akan dapat memberikan bukti audit berkenaan dengan
asersi yang bersangkutan.
Uji pengendalian atau tests of controls dirancang untuk memperoleh bukti mengenai
berfungsinya pengendalian di dalam setiap unsur dari kelima unsur pengendalian
internal.Dalam entitas yang lebih kecil, beberapa pengendalian pervasif (seperti lingkungan
pengendalian atau control environment) dapat juga menangani risiko salah saji yang khusus
untuk asersi tertentu.