PERHATIAN
UNTUK KONSUMEN
2. Hak
atas informasi
Konsumen berhak mengetahui segala informasi
yang relevan mengenai produk yang dibelinya,
baik apa sesungguhnya produk itu maupun
bagaimana cara memakai yang benar dan
maupun resiko yang ditimbulkan dari produk
tersebut.
3.
Hak untuk memilih
Konsumen berhak untuk memilih antara berbagai
produk dan jasa yang ditawarkan, kualitas dan
harga produk bisa berbeda sehingga konsumen
berhak membandingkannya sebelum mengambil
keputusan untuk membeli.
4.
Hak untuk di dengarkan
Konsumen berhak keinginanya tentang
produk atau jasa didengarkan dan
dipertimbangkan, terutama keluhanya dan
produsen harus menerima baik keluhan tersebut.
Hak ini merupakan hak legal yang dapat dituntut
di pengadilan.
6.
Hak konsumen atas pendidikan
Konsumen mempunyai hak untuk secara
positif dididik ke arah yang baik terutama di
sekolah adan melalui media massa,
masyarakat harus dipersiapkan menjadi
konsumen yang kritis dan sadar akan
haknya.
2. Tanggung jawab bisnis untuk menyediakan
produk yang aman
1. Teori kontrak
1. Teori
kontrak
Menurut pandangan ini hubungan antara
produsen dan konsumen sebaiknya dilihat
sebagai semacam kontrak dan kewajiban
produsen terhadap konsumen didasarkan atas
kontrak itu .
Sebuah kontrak di anggap sah jika:
3. Teori
biaya sosial
Teori biaya sosial menegaskan bahwa produsen
bertanggung jawab atas semua kekurangan
produk dan setiap kerugian yang dialami
konsumen dalam memakai produk tersebut.
3. Tanggung jawab bisnis lainnya
terhadap konsumen
a. Kualitas produk
b. Harga
c. Pengemasan dan pemberian label
a. Kualitas
produk
Produk harus sesuai dengan apa yang dijanjikan
oleh Produsen (melalui iklan atau informasi
lainya) dan apa yang secara wajar boleh
diharapkan oleh konsumen.
b. Harga
Harga merupakan buah hasil perhitungan faktor
faktor seperti biaya produksi, biaya investasi,
promosi, pajak dan laba yang wajar. dalam sistem
ekonomi pasar bebas, sepintas harga yang adil
adalah hasil akhir dari perkembangan daya pasar.
Penipuan Ketidaktahuan
Penyalahgunaa Manipulasi
n Kuasa Emosi
c. Pengemasan dan pemberian
label Pengemasan produk dan label yang
ditempelkan
pada produk merupakan aspek bisnis yang
semakin penting. Selain bertujuan melindungi
produk dan memungkinkan mempergunakan
produk dengan mudah pada produk yang
berbahaya harus disebut informasi yang dapat
melindungi si pembeli dan orang lain
Kasus Ledakan Tabung
Gas Elpiji
Kasus
Ledakan elpiji pada penggunaan tabung gas berukuran tiga kilogram masih
kerap kali terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Kasus itu muncul sejak
penggunaan sarana penunjang kompor gas itu diperkenalkan tahun 2008.
Apakah yang salah dengan sistem tabung tersebut? Introduksi penggunaan
gas petroleum cair (LPG atau elpiji) dua tahun lalu ditargetkan dapat
mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) terutama minyak tanah dalam
jumlah yang signifikan, yaitu sekitar Rp 30 triliun per tahun. Semula subsidi Rp
54 triliun per tahun. Untuk program konversi energi itu, menurut Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia, pemerintah telah membagikan lebih kurang
dari 44 juta tabung gas ukuran 3 kilogram. "Survei di lapangan menemukan
banyak selang dan sistem regulator yang cacat. Adapun dari sisi tabung gas
tidak ditemukan masalah," ungkap Tulus Abadi, Pengurus Harian YLKI.
Regulator adalah penghubung selang dan tabung gas yang berfungsi mengatur
keluarnya gas ke kompor. Oleh karena itu, menurut Tulus, pemerintah harus
mengevaluasi dan memeriksa kondisi system kompor dan tabung gas itu. Bila
ada bagian cacat yang ditemui, maka produk tersebut harus segera ditarik dan
diganti dengan yang sesuai standar.
Faktor
Penyebab
1. Kasus ledakan tabung elpiji akibat kebocoran di selang
dan regulator tabung gas
2. Banyak yang tak berstandar dan di bawah sni 3.
Faktor lain penyebab ledakan, menurut tulus, adalah
perilaku konsumen yang keliru. ”Ketika mencium bau
gas, banyak konsumen malah menyalakan kompor untuk
mengetes,”
44
46
Pandangan Ogilvy David
b. Iklan yang gagal adalah ketika memberikan informasi
yang tidak benar kepada konsumen
47
3 pihak yang terlibat dan bertanggung jawab
secara moral atas iklan.
1. Produsen yang memiliki produk.
48
▪ Sejauh iklan berfungsi sebagai pemberi informasi, iklan
tetap menghargai kebebasan para konsumen untuk
memutuskan dalam membeli suatu produk.
▪ Iklan hanya memberi masukan tentang sebuah produk.
▪ Atas dasar ini, kesalahan atau kekeliruan dalam membeli
sebuah produk tidak bisa dibebankan sepenuhnya
kepada iklan.
▪ Sejauh konsumen bebas menentukan pilihan, akibat
apapun yang terjadi menjadi tanggumg jawab pembeli.
49
▪ Alasan mengapa iklan Normatif
lebih digemari.
1. Masyarakat yang semakin kritis dan tidak mudah
dibohongi.
2. Masyarakat mulai jenuh terhadap iklan yang terlalu
berlebihan.
50
2. Iklan sebagai Pembentuk Pendapat Umum
51
▪ Tipe persuasi :
52
▪ Persuasi non-rasional : tidak mementingkan kebebasan
individu.
▪ Persuasi non-rasional hanya memanfaatkan aspek (kelemahan)
psikologis manusia untuk membuat konsumen bisa tertarik dan
terdorong untuk membeli produk tersebut.
53
APAKAH ETIS KITA MELAKUKAN PERSUASI
SEPERTI ITU ?
54
▪ Dari segi etika teleologi dapat dikatakan bahwa iklan yang
persuasif dapat dibenarkan dan diterima secara moral
kalau iklan tersebut tidak mengganggu kebebasan individu
dan sejauh iklan tersebut tidak merugikan kepentingan
konsumen atau masyarakat pada umumnya.
55
58
MENIPU & BERBOHONG
▪ Menipu adalah mengenakan tipu muslihat, mengecoh,
mengakali, memperdaya dengan niat yang telah
direncanakan.
60
a. Menipu positif
secara sengaja mengatakan hal yang tidak ada dalam
kenyataannya dengan maksud memperdaya orang
lain.
b. Menipu Negatif
secara sadar tidak mengatakan (menyembunyikan)
kenyataan yang sebenarnya (biasanya kenyataan yang
tidak baik/berbahaya sehingga orang lain terpedaya.
IKLAN YANG TIDAK ETIS
: ▪ Berlebih-lebihan
▪ Disengaja menyembunyikan kebenaran
▪ Tidak sesuai dengan kenyataan
62
3 kondisi menipu :
▪ Pernyataan yang salah secara sengaja dengan
maksud memperdaya.
65
THANKS!
Any questions?
Feel Free to Ask about Business Ethics!
66