Anda di halaman 1dari 14

X.

Bisnis Dan Perlindungan Konsumen


1. Latar belakang
•Kosumen berperan penting untuk menjamin kesuksesan bisnis, baik bisnis besar maupun kecil
•Konsumen harus diperlakukan secara baik karena tuntutan etis dan syarat keberhasilan dan keberlangsungan bisnis
•Kekuasaaan konsumen terbatas karena daya belinya, pengetahuannya, keahliannya dan waktu ttg begitu banyak
produk yang ada di pasar sehingga tidak bisa memilih produk dengan tepat
•Konsumen mudah untuk ‘dipermainkan’produsen, menjadi korban manipulasi produsen
•Kewajiban moral untuk melindungi konsumen

2. Hak dan kewajiban Produsen


2.1. Produsen adalah
a.pihak yang menghasilkan barang (KBBI)
b. Produsen = Pelaku usaha adalah perseorangan atau badan usaha baik berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum
yang melakukan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
2.2. Hak Produsen
a. Menerima pembayaran sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan
nilai tukar produk yang diperdagangkan
b. Mendapatkan perlindungan hukum dari Tindakan konsumen yang tidak
beritikad baik
c. Melakukan pembelaan diri sepatutnya didalam penyelesaian hukum sengketa
dengan konsumen
d. Merehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian
konsumen tidak diakibatkan oleh produk yang diperdagangkan

2.3. Kewajiban Produsen


e. Beritikad baik dalam kegiatan usaha
f. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan produk serta berikan penjelasan, penggunaan, perbaikan dan
pemeliharaan
g. Memperlakukan/ melayanikonsumen secara benar, jujur dan tidak
diskriminatif
d. Menjamin mutu produk yang diproduksi/ diperdagangkan berdasarkan standar mutu
produk yang berlaku
e. Memberi kesempatan pada konsumen untuk menguji/ mencoba produk yang dibuat/
diperdagangkan
f. Memberikan kompensasi ataupun ganti rugi atau penggantian atas kerugian akibat
penggunaan/ pemanfaatan Produk yang diperdagangkan

3. Hak dan Kewajiban Konsumen


3.1.Konsumen adalah: setiap orang yang memakai produk yang tersedia dalam masyarakat
baik bagi kepentingan diri sendiri ataupun keluarga, tidak untuk diperdagangkan

3.2. Hak konsumen


a. Hak atas keamanan
Konsumen berhak atas produk yang aman, artinya produk yang tidak merugikan
kesehatannya atau bahkan membahayakan hidupnya.
contoh : pestisida, obat- obatan, makanan, mainan anak, kendaraan bermotor dan alat
kerja
b. Hak atas informasi.
konsumen berhak mengetahui segala informasi yang relevan mengenai produk
yang dibelinya, baik bahan bakunya, bagaimana cara pemakaian ataupun resiko
yg menyertai pemakaian produk.Hak ini meliputi segala aspek pemasaran dan
periklanan

c.Hak untuk memilih


Konsumen berhak untuk memilih antara berbagai produk yang ditawarkan. serta
membandingkannya sebelum membeli

d. Hak untuk didengarkan


Keluhan konsumen harus dipertimbangkan dan didengarkan. jika pemerintah
ingin membuat peraturan/ undang- undang yg menyangkut produk, harus
dikonsultasikan kepada konsumen.

e. Hak privasi
informasi yang diungkapkan selama transaksi komersial,, tidak dibagikan kepada
pihak lain kecuali atas izin konsumen
3.3 Kewajiban konsumen
a. Membaca/ mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian/
pemanfaatan produk demi keamanan/ keselamatan
b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian produk
c. Membayar sesuai dengan alat tukar yang disepakati
d. Mengikuti upaya penyelesaian hukun sengketa perlindungan konsumen
secara patut.

4. Tanggung jawab bisnis Kepada Konsumen


a. Menyediakan produk yang aman
b. Kualitas Produk (produk sesuai dgn apa yang dijanjikan)
c. Harga Yang adil
d. Pengemasan dan pemberian label

5. Teori tentang Hubungan Produsen- Konsumen yaitu:


a. Teori Kontrak
b. Teori Perhatian semestinya/The due care Theory
c.Teori biaya sosial
Note : Teori kontrak menempatkan tanggung jawab yg lebih besar pada
konsumen, Teori due care dan teori biaya sosial menempatkan sebagaian
besar tanggung jawab pada produsen

5.1. Teori kontrak


• Prinsip Caveat emptor ( hendaklah pembeli berhati-hati)
• Hubungan perusahaan dan konsumen merupakan hubungan kontraktual,
kewajiban moral perusahaan pd konsumen spt yg diberikan dalam
hubungan kontraktual.
• Saat konsumen membeli sebuah produk, konsumen secara sukarela
menyetujui kontrak penjualan dengan perusahaan.
• Pihak perusahaan secara sukarela dan sadar, setuju utk memberikan
sebuah produk pada konsumen dgn karakteristik tertentu, konsumen juga
secara sukarela dan sadar setuju membayar sejumlah uang pada
perusahaan utk produk, perusahaan berkewajiban memberikan produk
sesuai dengan karakteristik yang dimaksud.
• Kontrak pada dasarnya adalah suatu perjanjian bebas antara dua pihak. Hak
kontraktual adalah: hak yg timbul dan dimiliki seseorang ketika ia memasuki suatu
persetujuan / kontrak dengan pihak lain.

Kelemahan teori kontrak


a. Produsen- konsumen berada pada taraf yg sejajar, tetapi kenyataannya tidak
demikian, Produsen lebih mengetahui seluk beluk produk.
b.Mengandaikan hubungan langsung Produsen – konsumen, padahal hampir selalu
ada perantara diantara produsen dan konsumen
c.Tidak cukup melindungi konsumen dengan baik, karena dalam kontrak jual beli, tidak
terjamin produk bisa diandalkan , berumur lama dsbnya.

5.2. Teori Due Care


o Prinsip: Caveat vendor : biarkan penjual yang harus memerhatikan
o Penjual / Perusahaan dan konsumen tidak sejajar kedudukannya
o Kepentingan- kepentingan konsumen sangat rentan terhadap tujuan- tujuan
perusahaan yg dalam hal ini memiliki keahlian dan pengetahuan yg tidak dimiliki
konsumen
o Karena posisi produsen lebih unggul, mereka wajib untuk menjamin
kepentingan- kepentingan konsumen tidak dirugikan oleh produk yg mereka
tawarkan.
o Karena konsumen harus bergantung pada keahlian produsen, maka
produsen tidak hanya berkewajiban untuk memberikan produk yang sesuai
dengan klaim yang dibuatnya, namun Juga wajib berhati- hati untuk
mencegah orang lain tidak terluka oleh produk tersebut (Isi teori due care)
o Perusahaan dianggap melanggar/ melalaikan kewajiban ini jika mereka
gagal memberikan perhatian yang seharusnya bisa dilakukan dan perlu
dilakukan utk mencegah org lain tidak dirugikan oleh pemakaian suatu
produk
o Prinsip ini didukung oleh kaum utilitarian dengan alasan jika hal ini
diterima, maka kesejahteraan semua orang akan menjadi lebih baik.
o Prinsip ini muncul berdasarkan teori kategoris (mutlak) Kant, bahwa orang-
orang harus diperlakukan sebagai tujuan, bukan hanya sebagai sarana.
o Atau dengan kata lain, mereka memiliki hak positif untuk ditolong saat
mereka tidak mampu untuk menolong diri sendiri.
o Rawls menyatakan bahwa semua orang “sesungguhnya” setuju pada
prinsip ini karena mampu memberikan dasar bagi lingkungan sosial yang
aman.

Menurut teori due care tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen ada
tiga bagian
a. Desain.
b. Produksi
c. Informasi/Label produk

Kelemahan teori due care


a. Tidak ada metode yang jelas untuk menentukan kapan seseorang/
produsen telah memberikan perhatian yang memadai.
b. Teori ini mengasumsikan bahwa produsen mampu menemukan resiko-
resiko yg muncul dalam penggunaan sebuah produk sebelum digunakan
5.3. Teori Biaya Sosial
 Teori ini merupakan versi yg lebih tegas dari Caveat vendor
 Teori ketiga ini menyatakan bahwa perusahaan harus membayar biaya
kerugian yang diakibatkan oleh semua kerusakan atau cacat dalam produk,
sekalipun perusahaan telah memberikan semua perhatian dan dalam
proses pembuatannya telah mengambil langkah untuk memperingatkan
konsumen tentang bahayanya.
 Menurut teori ini perusahaan berkewajiban menanggung semua kerugian,
termasuk kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan produk yang tidak bisa
diperhitungkan / diketahui sebelumnya.
 Teori ini menjadi dasar dari doktrin hukum pertanggungjawaban penuh
dibentuk dari argumen- argumen utilitarian
 Argumen utilitarian tsb menyatakan bahwa biaya- biaya eksternal dari
kerugian yang diakibatkan dari cacat dalam desain sebuah produk
merupakan bagian dari biaya yang harus ditanggung masyarakat dalam
memproduksi dan menggunakan suatu produk
Kelemahan teori biaya Sosial
a. Pandangan ini dianggap tidak adil karena melanggar norma- norma keadilan
kompensatif. Keadilan kompensatif : wajib memberi ganti rugi kepada pihak yg dirugikan
jika perusahaan mampu memperkirakan dan melakukan tindakan untuk mencegahnya.
b. Asumsi yg menyatakan membebankan semua kerugian pada perusahaan akan
mengurangi jumlah kecelakaan, mendorong konsumen jadi ceroboh.

6. Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian untuk
memberikan perlindungan hukum kepada konsumen

6a. Perlindungan Preventif.


Perlindungan yang diberikan kepada konsumen pada saat konsumen tersebut akan
membeli atau menggunakan atau memanfaatkan suatu produk

6b. Perlindungan Kuratif


Perlindungan yang diberikan kepada konsumen sebagai akibat dari penggunaan atau
pemanfaat barang/ jasa tertentu oleh konsumen .
7.Keputusan Bisnis yang melindungi konsumen
a. Produk : aman, kualitas produk sesuai dengan yang dijanjikan,
pengemasan dan pemberian label
b. Harga yang sesuai dengan kualitas
c. Promosi yang jujur (memuat konten yang sesuai dengan kondisi
produk yang diiklankan)
d. Saluran distribusi yang dapat dijangkau konsumen
8. Contoh Kasus
Tylenol adalah obat analgesik (penghilang nyeri) yang diproduksi oleh perusahaan
Amerika Johnson & Johnson. Obat yang boleh dijual tanpa resep
dokter ini tersedia dalam bentuk tablet maupun kapsul. Bulan September 1982 di
wilayah Chicago tujuh orang meninggal dunia setelah minum kapsul
Tylenol, karena isinya dicemari oleh cyanide, racun yang sangat berbahaya.
Sesudah peristiwa tragis ini, penjualan Tylenol anjlok dengan mendadak,
sedangkan sebelumnya obat ini menguasai 37 persen dari pasaran, Itu berarti
obat ini dipakai oleh kira-kira satu juta orang Amerika.

Perusahaan sendiri tentu tidak bertanggung jawab atas tindakan kriminal ini.
Hanya perlu diakui, produk tidak seluruhnya aman, karena kapsulnya bisa dibuka.
Johnson & Johnson bereaksi cepat dengan menarik kembali dari toko semua
kemasan Tylenol dalam kapsul. Kepada pelanggan yang sudah terlanjur membeli
kapsul Tylenol, ditawarkan menggantikannya dengan tablet, sekaligus diadakan
kampanye iklan untuk menginformasikan bahwa Tylenol dalam tablet tetap aman.
Di samping itu, dibuka nomor telepon khusus (hotline) untuk menjawab
pertanyaan dari masyarakat. Sementara itu Johnson & Johnson mengambil
keputusan untuk mengembangkan kapsul aman yang tidak bisa dibuka. Pada
akhir bulan Desember 1982 Tylenol dalam kapsul baru sudah bisa diiklankan.
Biaya untuk pembaharuan ini berjumlah 150 juta dollar Amerika. Penjualan
Tylenol pulih kembali, diluar dugaan para ahli pemasaran, dan sesudah setahun
malah melebihi pangsa pasar sebelumnya

Bahas Kasus Ini Dari Hak Dan Kewajiban Produsen Dan Teori Hubungan
Produsen –Konsumen serta Perlindungan Konsumen

Anda mungkin juga menyukai