Anda di halaman 1dari 15

MINGGU 10

ETIKA KONSUMEN
• Pengertian Etika Konsumen:
Etika konsumen adalah etika yang
menjelaskan tentang kewajiban moral
produsen untuk melindungi kepentingan
konsumen,
• Slogan-slogan: Bandingkan !!! customer is
king, Be a smart customer, customes is
victim, customer is to be important,
customer satisfaction is number one,
Customer is my toy, money is everything,
customer is nothing !!
• Perhatian terhadap kepentingan
konsumen:
• John F. Kennedy: “Special Message on
Protecting the Consumer Interest”
thn 1962. Ada 4 hak yang dimiliki
setiap konsumen:
• The right to safety,
• The right to be informed,
• The right to choose,
• The right to be heard
Perhatian untuk konsumen:
1. Hak atas keamanan: setiap produk bebas
dari risiko kesehatan dan keamanan
konsumen, dari obat2-an yang berbahaya,
pestisida, mainan anak yang aman dari
risiko kecelakaan,
2. Hak atas informasi: informasi ttg isi,
berat, tanggal daluwarsa, hal tidak hal, dll
3. Hak untuk memilih: dalam sistem ekonomi
pasar, hak konsumen untuk memilih
produk harus dilindungi dan dihormati,
4. Hak untuk didengar. Hak konsumen untuk didengar
keluhannya, keinginan dan pertimbangan konsumen
atas produk yang ditawarkan. Keinginan Konsumen
hendaknya diperhatikan dan dipertimbangkan
ketika pemerintah membuat undang-undang tentan
perlindungan konsumen,
5. Hak lingkungan hidup: produk yang dihasilkan
sedapat mungkin tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan,
6. Hak konsumen atas pendidikan: konsumen harus
menyadari haknya dan bebas melakukan kritikan
atas produk yang ditawarkan.
3Tanggungjawab produsen terhadap
konsumen:
1. Kualitas produk: produk yang dihasilkan
harus memiliki garansi terutama
berkaitan dengan garansi:
a. Garansi eksplisit: menyangkut ciri-ciri produk,
masa pemakaian, kemampuan dan daya tahan
produk. Kalau dalam jangka waktu tertentu
barang rusak wajib diganti atau diperbaiki
produsen,
b. Garansi implisit: garansi tidak terang-
terangan. Terlihat dalam iklan produk. Pisau
ini anti karat, kalau karat dapat ditukar.
2. Harga: harga barang biasanya ditentukan
oleh mekanisme pasar. Penetapan harga
kerapkali bersentuhan dengan etika:
– Penipuan: penentuan harga untuk memperoleh
keuntungan yg tidak wajar,
– Ketidaktahuan: pihak konsumen dimanipulasi
dgn pemberian discount, harga dinaikan
terlebih dahulu,
– Penyalahgunaan kekuasaan. Mematok harga
seenaknya, karena monopoli,
– Manipulasi emosi: harga menjadi tidak adil
karena memanipulasi emosi konsumen: harga
peti mati utk yg sedang berduka.
3. Pengemasan dan pemberian label:
kemasannya bagus tapi isinya bermutu
rendah, atau isi berbeda dgn yang
tertera di label. Hal ini jelas
bertentangan dengan etika.
CAVEAT EMPTOR!!!!
= HAI PARA PEMBELI BERHATI-
HATILAH,
= TELITI SEBELUM MEMBELI !!!!
Teori ttg hubungan antara produsen
dan konsumen:
1. Teori Kontrak: hubungan antara
produsen dan konsumen bersifat
kontrak. Produsen berkewajiban
untuk menyediakan produk yang baik
dan berkualitas bagi konsumen. Dan
konsumen menyediakan sejumlah
dana untuk mendapatkan produk. Ini
adalah sebuah kontrak. Dengan
begitu :
Produsen berkewajiban menyediakan
produk sesuai yang diharapkan konsumen,
yaitu:
1. Produk bisa diandalkan, karena berfungsi
sebagaimana mestinya,
2. Produk dapat digunakan selama periode
waktu yang diharapkan,
3. Produk dapat dipelihara dan diperbaki
apabila rusak,
4. Produk aman dan tidak membahayakan
kesehatan dan keselamatan si konsumen.
Kritik terhadap teori kontrak:
• Teori kontrak mengandaikan kedudukan produsen
dan konsumen berada pada taraf yg sama.
Faktanya, posisi produsen lebih kuat daripada
konsumen, tidak ada persamaan.
• Teori kontrak mengandaikan hubungan langsung
antara produsen dan konsumen. Faktanya, jarang
produsen berhubungan langsung dengan konsumen.
Ada jaringan yang luas yg terdiri dari pemasok,
distributor dan pengecer,
• Konsepsi kontrak tidak cukup melindungi konsumen
dengan baik. Bila terlanjur ada kontrak belum
tentu ada jaminan produk bisa diandalkan,
berumur lama, bersifat aman dlsbnya.
2. Teori perhatian semestinya, due care
theory. Teori ini menyatakan bahwa posisi
konsumen berada dalam posisi lemah,
karena itu sudah semestinya produsen
memperhatikan kepentingan konsumen.
3. Teori biaya sosial: teori ini menuntut
kewajiban moral produsen untuk selalu
bertanggungjawab terhadap semua
kekurangan produk dan kerugian konsumen
sebagai dampak dari penggunaan produk.
Produsen berkewajiban untuk menanggung
risiko.
• Perhatikan dan kaji lebih dalam ttg
Undang-Undang Perlindunan Konsumen
nomor 8 tahun 1999
• Isi:
• Pasal 1,2,3 tentang perlindungan konsumen,
• Pasal 4 tentang hak konsumen,
• Pasal 5 tentang kewajiban konsumen,
• Pasal 6 tentang hak pelaku usaha,
• Pasal 7 tentang kewajiban usaha,
• Pasal 8-17 tentang perbuatan yang dilarang
bagi pengusaha
• Pasal 19-22 tentang tanggungjawab pelaku
usaha,
• Pasal 23-30 tentang pembinaan dan
pengawasan,
• Pasal 31-43 tentang Badan Perlindungan
konsumen nasional,
• Pasal 44-48 tentang lembaga perlindungan
konsumen.
SILAKAN KAJI DAN DALAMI SEJAUH
MANA UNDANG-UNDANG INI BENAR-
BENAR MELINDUNGI KEPENTINGAN
KONSUMEN !!!!!!!!
Etika Konsumen

Anda mungkin juga menyukai