Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yuliana Dewi

Nim : 220350068
Kelas : Manajemen D

Masalahetis seputar konsumen

1. Masalah Etis Seputar Konsumen Konsumen merupakan stakeholder yang sangat


hakiki dalam bisnis modern. Bisnis tidak mungkin berjalan, kalau tidak ada kosnumen
yang menggunakan produk atau jasa yang dibuat dan ditawarkan oleh bisnis. Agar
bisnis dapat berkesinambungan, konsumen perlu secara teratur memakai serta
membeli produk atau jasa dan menjadi seorang pelanggan bagi suatu perusahaan.
Pelanggan, dalam hal ini menduduki posisi kunci. Hal ini secara tidak langsung
menunjukkan tugas pokok produsen atau penyedia jasa untuk selalu mengupayakan
kepuasan konsumen. Pelanggan harus dilayani dan dijadikan tujuan utama dalam
kegiatan produsen. Menyangkut hal tersebut, dapat dikatakan bahwa konsumen
harus diperlakukan dengan baik secara moral, bukan saja untuk memenuhi tuntutan
etis, melainkan juga untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis. a. Perhatian untuk
Konsumen Saat ini, kesadaran akan kewajiban bisnis terhadap para konsumen belum
begitu lama timbul dalam dunia bisnis. Kebanyakan produsen lebih mencurahkan
perhatiannya kepada produk yang ditawarkan dan bukannya kepada konsumen.
Padahal, belum tentu barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen tersebut sama
dengan yang ingin dibeli atau diinginkan oleh konsumen. Kerap kali, barang atau jasa
yang beredar di pasaran tidak benar-benar menawarkan sesuai dengan keinginan
atau ekspektasi pelanggan. Karenanya, pada tahun 1962, Presiden John F. Kennedy
mengirim kepada Kongres Amerika suatu hal yang disebut Special Message on
Protecting the Consumer Interest, dimana dalam pesan tersebut, beliau menetapkan
empat hak yang dimiliki setiap konsumen. Yakni:
•The Right to Safety
•The Right to be Informed
•The Right to Choose
•The Right to be Heard
Kualitas dan harga produk tentu saja akan berbeda. Begitupun bahan baku yang
digunakan oleh produk yang ditawarkan,konsumen memiliki hak untuk
membandingkannya sebelum mengambil keputusan untuk membeli. Hak untuk
Didengarkan Konsumen adalah orang yang menggunakan produk atau jasa, maka ia
berhak untuk menyampaikan keinginannya tentang produk atau jasa tersebut.
Konsumen juga berhak untuk didengarkan dan dipetimbangkan baik saran maupun
keluhannya. Akan lebih baik jika hak-hak konsumen dapat dipahami sebagai cita-cita
atau tujuan yang harus direalisasikan di masyarakat, terutama sebagai pertimbangan
oleh para produsen baik jasa maupun produk-produk yang beredar di masyarakat.
Hak Lingkungan Hidup Melalui produk yang digunakan, konsumen tentu saja
memanfaatkan sumber daya alam. Konsumen dalam hal ini berhak untuk menerima
produk yang dibuat sedemikian rupa,sehingga tidak mengakibatkan pencemaran
lingkungan atau merugikan keberlanjutan proses-proses alam.
b. Tanggung Jawab Bisnis untuk Menyedikan Produk yang Aman Kerugian konsumen
sebagai akibat dari pemakaian produk tertentu menjadi tanggung jawab produsen .
akan tetapi produsen hanya bertanggung jawab kalau kerugian disaebabkan karena
kesalahan produksi atau konstruksi. jika produk disalahgunakan oleh konsumen ,
maka produsen tidak bertanggung jawab . Produsen juga tidak bertanggung jawab
bila alat yang berbahaya mengakibatkan kerugian karena konsumen tidak berhatihati.

Ada tiga pandangan dasar teoritis bagi pendekatan etis maupun yuridis mengenai
hubungan antara produsen dan konsumen , khususnya dalam hal tanggung jawab
atas produk yang ditawarkan oleh produsen dan dibeli oleh konsumen yaitu:Teori
kontrak Menurut pandangan ini hubungan antara produsen dan konsumen sebaiknya
dilihat sebagai semacam kontrak dan kewajiban produsen terhadap konsumen
didasarkan atas kontrak itu. Jika konsumen membeli sebuah produk, ia seolah olah
mengadakan kontrak dengan perusahaan yang menjual produk tersebut. Transaksi
jual beli harus dijalankan sesuai dengan apa yang tertera dalam kontrak itu dan hak
pembeli maupun kewajiban penjual memperoleh dasarnya dari apa yang tertera. Agar
kontrak tersebut menjadi sah , kontrak harus memenuhi beberapa syarat lagi, yaitu:
• Kedua belah pihak harus mengetahui betul baik arti kontrak maupun sifat produk
• Kedua belah pihak harus melukiskan dengan benar fakta yang menjadi obyek
kontrak.
• Ketiga tidak boleh ada paksaan antar kedua belah pihak. Kewajiban paling penting
adalah melaksanakan kontrak sesuai dengan ketentuanya.
Produk yang disampaikan kepada konsumen harus mempunyai kualitas yang
dijanjikan atau disepakati sebelumnyadan dalam memberi kesepakatan konsumen
harus mengambil keputusan dengan kebebasan penuh. Dari berbagai segi pandangan
kontrak tidak memuaskan, ada 3 keberatan terhadap pandangan ini, yaitu:
• Teori kontrak mengandaikan bahwa produsen dan konsumen berada pada taraf
yang sama.
• Teori kontrak mengandaikan hubungan langsung antara produsen dan konsumen.
• Konsepsi kontrak tidak cukup untuk melindungi konsumen dengan baik.
 Teori Perhatian semestinya Berbeda dengan pandangan kontrak,
pandangan kedua ini tidak menyetarakan produsen dan konsumen, melainkan
bertolak dari kenyataan bahwa konsumen selalu dalam posisi lemah, karena
produsen mempunyai jauh lebih banyak pengetahuan dan pengalaman tentang
produk yang tidak dimiliki oleh konsumen.

 Teori Biaya sosial Teori biaya sosial menegaskan bahwa produsen


bertanggung jawab atas semua kekurangan produk dan setiap kerugian yang dialami
konsumen dalam memakai produk tersebut. Hal itu juga berlaku jika produsen sudah
mengambil semua tindakan yang semestinya dalam merancang serta memproduksi
produk bersangkutan atau jika produsen sudah mengingatkan kepada konsumen
tentang resiko yang ditimbulkan dari produk tersebut. Teori ini terlalu berat sebelah
dengan membebankan segala tanggung jawab pada produsen. c. Tanggung Jawab
Bisnis Lainnya terhadap Konsumen Tiga kewajiban moral lain yang masing masing
berkaitan dengan kualitas produk harganya, dan pemberian label serta pengemasan:
Kualitas Produk Produk harus sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh produsen
(melalui iklan atau informasi lainya) dan apa yang secara wajar boleh diharapkan oleh
konsumen. Konsumen

berhak atas produk yang berkualitas, karena ia membayar untuk itu. Dan bisnis
berkewajiban untuk menyampaikan produk yang berkualitas, misalnya seperti produk
yang tidak kadaluwarsa. Salah satu cara yang biasanya ditempuh oleh produsen
adalah dengan cara memberikan jaminan kualitas produk berupa garansi dari produk
tersebut. Akhirnya bahwa kualitas produk tidah hanya merupakan suatu tuntutan etis
melainkan juga suatu syarat untuk mencapai sukses dalam bisnis . Harga Harga yang
adil merupakan sebuah topik etika yang sudah tua. Dalam zaman yunani kuno,
masalah etis sudah dibicarakan dengan cukup mendalam. Karena itu masalah harga
pun menjadi kenyataan ekonomis sangat kompleks yang ditentukan oleh banyak
faktor namun masalah ini tetap mempunyai implikasi etis yang penting. Harga
merupakan buah hasil perhitungan faktor faktor seperti biaya produksi, biaya
investasi, promosi, pajak dan laba yang wajar. Dalam sistem ekonomi pasar bebas,
sepintas harga yang adil adalah hasil akhir dari perkembangan daya pasar. Harga yang
adil dihasilkan oleh tawar menawar sebagaimana dilakukan di pasar tradisional,
dimana si pembeli sampai pada maksimum harga yang mau ia bayar dan sampai pada
minimum harga yang mau penjual pasang. Dalam situasi harga yang adil terutama
merupakan hasil dari penerapan dua prinsip tersebut, yaitu pengaruh pasar dan
stabilitas harga.
Harga menjadi tidak adil setidaknya karena 4 faktor, yakni:
• Penipuan Terjadi bila beberapa produsen berkoalisi untuk menentukan harga.
• Ketidaktahuan Ketidaktahuan pada pihak konsumen juga mengakibatkan
harga menjadi tdak adil.
• Penyalahgunaan kuasa Terjadi dengan banyak cara, salah satunya adalah
pengusaha besar yang merasa dirinya kuat memasang harga murah hingga sainganya
tergeser dari pasaran
• Manipulasi emosi Merupakan faktor lain yang bisa mengakibatkan harga
menjadi tidak adil.
Memanipulasikan keadaan emosional seorang untuk memperoleh untung besar
melalui harga tinggi dan tak lain mempermainkan konsumen itu sendiri. Pengemasan
dan Pemberian Label Pengemasan produk dan label yang ditempelkan pada produk
merupakan aspek bisnis yang semakin penting. Selain bertujuan melindungi produk
dan memungkinkan mempergunakan produk dengan mudah. Pada produk yang
berbahaya, harus disebut informasi yang dapat melindungi si pembeli dan orang lain.
Tuntutan etis lainya adalah bahwa pengemasan tidak boleh menyesatkan konsumen

Anda mungkin juga menyukai