PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
dihadapkan dengan peningkatan pesaing sehingga perubahan sangat
dibutuhkan agar perusahaan mampu mengembangkan suatu produknya
agar dapat diterima oleh konsumen.
B. Tujuan
1. Mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya perkembangan
manajemen operasional
2. Mengetahui hak dan kewajiban dari pihak konsumen dan produsen
3. Mengetahui bentuk persaingan yang sehat
4. Mengetahui latar belakang gerakan konsumen
5. Mengetahui bentuk-bentuk perubahan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
a. Perlunya aturan moral yang tertanam dalam hati sanubari masing-masing
orang dan seluruh masyarakat yang akan berfungsi mengendalikan dan
memaksa dari dalam, baik produsen maupun konsumen untuk menghargai
atau tidak merugikan hak dan kepentingan masing-masing pihak.
b. Perlunya aturan hukum dengan sanksi dan hukumannya yang secara
efektif mengendalikan dan memaksa setiap pihak untuk menghormati atau
paling kurang tidak merugikan hak dan kepentingan masing-masing pihak.
1. Hak Produsen
Produsen memiliki hak sebagai berikut:
2. Kewajiban Produsen
Kewajiban produsen adalah sebagai berikut:
Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya.
Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang/ jasa serta memberi penjelasan dan penggunaan,
perbaikan, dan pemeliharaan.
Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur, tidak
diskriminatif.
4
Menjamin mutu barang/jasa yang diproduksi/diperdagangkan berdasarkan
ketentuan standar mutu barang/jasa yang berlaku.
Memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mencoba barang/jasa
tertentu serta memberi memberi jaminan (garansi) atas barang yang dibuat
atau yang diperdagangkan.
Memberi kompensasi, gantirugi/pergantian atas kerugian akibat
penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang/jasa yang
diperdagangkan.
Memberi kompensasi, ganti rugi/penggantian apabila barang atau jasa
yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian
1. Hak Konsumen
Hak konsumen adalah sebagai berikut:
2. Kewajiban Konsumen
Kewajiban konsumen adalah sebagai berikut:
5
Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen
secara patut.
6
1. Produk yang semakin banyak
Di satu pihak menguntungkan konsumen karena mereka
mempunyai pilihan yang banyak, namun disisi lain, menjadi rumit karena
sulit menentukan pilihannya. Karena itu, konsumen membutuhkan
pedoman atau informasi yang akurat tentang berbagai produk. Informasi
seperti itu sulit didapat dari produsen sehingga kehadiran gerakan atau
lembaga konsumen sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi yang
netral dan objektif dari berbagai produk. Dalam hal ini, lembaga
konsumen diharapkan menjadi mitra yang baik dari produsen, bukan
sebaliknya.
2. Spesialisasi Jasa
Jasa semakin terspesialisasi sehingga menyulitkan konsumen untuk
memutuskan mana yang benar-benar dibutuhkannya. Dalam memilih
pengacara, dokter, biro perjalanan, dan semacamnya banyak orang tidak
punyai data objektif tentang baik buruknya jasa pelayanan tertentu.
Pelayanan konsumen dapat menjadi informasi baik, tetapi sering sulit
mendapatkannya. Karena itu, kehadiran lembaga konsumen juga berfungsi
mengumpulkan data dan informasi semacam itu dan menyebarluaskannya
kepada masyarakat luas tentu sangat diperlukan dan berguna.
3. Iklan
Pengaruh iklan melalui media massa baik cetak maupun elektronik,
membawa pengaruh yang sangat besar bagi konsumen. Konsumen tidak
hanya bingung, tetapi juga iklan-iklan tersebut sering merusak kepribadian
pihak tertentu (khususnya anak-anak) baik secara moral maupun kultural.
Oleh karena itu, kehadiran lembaga konsumen untuk menangkal pengaruh
iklan tersebut sangat mendesak.
4. Safety produk
Kenyataan menunjukkan bahwa keamanan produk jarang sekali
diperhatikan secara serius oleh produsen. Ini menyangkut keamanan
pribadi ataupun social, fisik ataupun moral mental budaya, termasuk di
dalamnya keamanan lingkungan hidup.
5. Perjanjian Jual-Beli
Dalam hubungan jual-beli yang didasarkan pada kontrak, konsumen
lebih berasal dari kelas social bawah, membutuhkan konsultasi, advokasi
dan perlindungan untuk menuntut hak dan kepentingan mereka sesuai
dengan prinsip kontrak yang adil dan etis. Karena itu, lembaga konsumen
sangat dibutuhkan untuk memberikan advokasi dan konsultasi yang
dibutuhkan konsumen tersebut, baik secara terangterangan diminta,
maupun yang tidak diminta (khususnya melalui media massa).
7
A.2. Persaingan
Persaingan atau kompetisi adalah kunci sukses perusahaan. Oleh
karena itu, kompetisi jangan ditakuti.Competition is mother of innovation.
(Setyanto, Mantan Dirut PT. Telkom)
8
Kualitas, dan Biaya. Persaingan dalam hal kecepatan (SPEED)
menghendaki organisasi bisnis cepat bergerak (Fast Moves), cepat adaptasi
(Fast adaptation), dan terkait erat dengan lingkungan (tight linkage).
Persaingan dalam hal fleksibilitas menghendaki organisasi bisnis
memproduksi banyak jenis dan variasi produk, mengenalkan produk baru,
memodifikasi produk yang sudah ada dengan cepat, dan merespon
kebutuhan konsumen. Persaingan dalam hal kualitas, menyebabkan
organisasi bisnis mencari beberapa cara untuk menyenangkan pelanggan.
Oleh karena itu, suatu produk/bermutu atau tidak, ditentukan dari
kacamata pelanggan.Persaingan dalam hal biaya ditempuh dengan cara
menghilangkan pemborosan, memperbaharui fasilitas dan peralatan,
merampingkan operasi serta melaksanakan pelatihan dan pengembangkan.
1. Speed (kecepatan)
Kecepatan yang diinginkan oleh lingkungan bisnis saat ini
mennyebabkan organisasi bisnis harus bergerak cepat. Motto dahulu ”Biar
lambat asal selamat” sepertinya telah terkubur dengan perkembangan
zaman sendiri dan digantikan menjadi “Cepat,Tepat, dan Benar”. Ketika
Filma menyerang Bimoli dengan jargon iklan” Lebih sehat”, maka Bimoli
menyerang balik dengan mengeluarkan Bimoli Spesial. Cepat adaptasi
merupakan tindakan yang dilakukan perusahaan untuk bersaingan dalam
hal kecepatan (Speed). Perusahaan yang beradaptasi terlalu lama akan
ditinggal oleh pesaingannya.
2. Flexibility (fleksibilitas)
Kunci persaingan kedua setelah kecepatan adalah Fleksibilitas.
Strategi yang dapat ditemput adalah memproduksi banyak jenis dan variasi
produk. Akibatnya, mesin yang digunakan dapat dipakai untuk membuat
berbagai variasi tersebut, hal ini menyebabkan fleksibilitas mesin dapat
tercapai.
3. Quality (mutu)
Karena mutu tergantung pada mata pelanggan, maka persaingan
melalui mutu ini dicapai dengan cara menyenangkan pelanggan, atau
9
memberi kepuasan lebih dari pada yang diharapkan pelanggan. Itulah
sebabnya, mengapa motor Honda tidak khawatir ketika pasar sepeda motor
diserbu oleh motor Cina dengan berbagai merk. Pelanggan tetap
menempatkan motor Honda sebagai sepeda motor yang layak untuk
dipertimbangan.
4. Cost (biaya)
Jurus utama dalam menghemat biaya adalah “Menghilangkan
semua pemborosan” (eliminate waste). Inilah yang mendasari lahirnya
konsep manajemen Just In Time (JIT). Efisien tidak memperkenankan
adanya pemborosan. Pemborosan harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan filsafat manajemen. Tujuan besar manajemen adalah efisien dan
efektivitas. Jika pemborosan menyebabkan inefisiensi, maka pemborosan
adalah musuh manajemen. Oleh karena itu, untuk menghilangkan
pemborosan, maka organisasi terlebih dahulu melakukan investasi dalam
bentuk: memperbaharui fasilitas dan peralatan, merampingkan operasi
serta melakukan pelatihan dan pengembangan.
1. Restrukturisasi
2. Ekspansi
3. Aliansi
4. Integrasi Hulu-Hilir
5. Penguasaan Eceran
6. Diversifikasi Produk
A.3. Perubahan
The Constant is CHANGE. Itulah bahasa yang tepat untuk
menggambarkan sifat perubahaan itu sendiri. Seakan-akan mengikuti
sabda alam, semua hal mengalami perubahan, apakah perubahan fisik,
perubahan mental, perubahan lingkungan dan yang jelas perubahan itu
pasti terjadi mau tidak, suka tidak suka.
10
mengoperasikan bisnis pun berubah dengan cepat. Kalau melihat kondisi
Indonesia misalnya, maka kecenderungan saat ini adalah bagaimana
melakukan privatisasi terhadap Badan Usaha Milik Negara(BUMN).
Padahal, saat ini Indonesia mengalami krisis ekonomi yang cukup berat.
11
perencanaan strategis harus diubah menjadi manajemen strategis. James
Botkin, Dan Dimancescu, and Ray Stata melihat bahwa inovasi
entrepreneur harus diubah menjadi inovasi institusi. Inovasi institusi ini
menjadi penting karena institusi yang tidak berinovasi akan mati. Ed Shien
melihat bahwa mendesaindan mengendalikan struktur dan proses harus
berubah menjadi menciptakan dan mengendalikan budaya. Donald
Clifford dan Richard Cavanagh melihat bahwa mengimplementasikan
tradisi yang sudah berhasil, harus diubah menjadi menciptakan tradisi
baru. James O’Toole melihat bahwa variabel-variabel juggling harus
diubah menjadi variabel-variabel yang seimbang.
12
Pada generasi ini computer digerakkan oleh komponen elektronik
yang disebut MOS (Metal Oxid Semi Conductor Integrated Circuit). Pada
tahun 1974 telah digunakan pengolahan daftar gaji melalui computer, yang
merupakan gagasan revolusioner pada tahun 1954 dan kini telah dianggap
sebagai sebuah terapan system.
13
sebagai pemenang dalam percaturan bisnis. Ekonomi global akan memacu
setiap pebisnis untuk memikirkan dan mengiplementasikan jurus-jurus
manajemen yang dianggap dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas.
Oleh karena itu, ekonomi global telah membawa dunia pada suatu tatanan
baru, yaitu perdagangan tanpa batas (borderless trading).
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Faktor-faktor yang menjadi pemicu perkembangan manajemen
operasi, yaitu tuntutan pelanggan (customer); persaingan
(competitiveness); perubahan (change). Dimana faktor tersebut harus di
perhatikan oleh perusahaan agar bisnis yang dijalankan tetap exis dan
mampu berkembang seiring dengan perkembangan jaman.
Tuntutan konsumen
Persaingan
Perubahan
15
3.2. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Islam45
http://bahankuliahmanajemen.blogspot.com/2012/08/sejarah-
perkembangan-manajemen.html. diakses 13 Juni 2015, 11.44 WIB
http://dedylondong.blogspot.com/2009/01/manajemen-produksi-dan-
operasi-history.html. diakses 02 Mei 2015
Seven. 24. 2012. Hak dan Kewajiban Konsumen dan Produsen Sesuai Dengan
Etika Bisnis.
Diperoleh dari:
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/03/perkembangan-manajemen-
operasi.html. diakses 30 Mei 2015, 20.01WIB
17