Anda di halaman 1dari 11

Etika Produksi dan Pemasaran Konsumen

Summary

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Etika Bisnis

Yang dibina oleh Ibu Bety Nur Achadiyah, S.Pd, M.Sc.

Disusun Oleh :
1. Ulfateresa Dwi Wahyuni (180422623107)
2. Via Aningtyas Putri (180422623077)
3. Violita Wahyu Aprinda Sari (180422623157)
4. Wardatul Jannah (180422623024)
5. Yuniar Cysearlika Sudiro (180422623146)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FEBRUARI 2020
A. Pasar dan perlindungan konsumen

Banyak orang yang percaya bahwa konsumen secara otomatis terlindungi dari
kerugian dengan adanya pasar yang bebas dab kompetitif dan bahwa pemerintah
atau para pelaku bisnis tidak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
menghadapi masalah ini.

Dalam pendekatan “pasar” terhadap perlindungan konsumen, keamanan


konsumen dilihat sebagai produk yang paling efisien bila disediakan melalui
mekanisme pasar bebas dimana penjual memberiakn tanggapan terhadap
permintaan konsumen.

B. Pandangan kontrak kewajiban produsen terhadap konsumen

Menurut pandangan kontrak tentang tugas usaha bisnis terhadap konsumen,


hubungan antara perusahaan dengan konsumen pada dasarnya merupakan
hubungan kontraktual, dan kewajiban moral perusahaan pada konsumen adalah
seperti yang diberikan dalam hubungan kontraktual.

Kaum moralis tradisional menegaskan bahwa tindakan menyetujui kontrak


atau perjanjian tunduk pada beberapa batasan moral sekunder:

1. kedua belah pihak harus mengetahui sepenuhnya sifat perjanjian yang


mereka buat.
2. kedua belah pihak tidak boleh dengan sengaja menyalahartikan fakta-fakta
perjanjian pada pihak lain.
3. kedua belah pihak tidak boleh menyetujui perjanjian karena keterpaksaan
atau pengaruh lain.

a). Kewajiban untuk mematuhi


kewajiban moral paling dasar perusahaan terhadap konsumen, menurut
pandangan kontrak, adalah kewajiban untuk memberikan suatu produk dengan
karakteristik persis seperti yang dinyatakan perusahaan, yang mendorong
konsumen untuk membuat kontrak dengan sukarela dan yang membentuk
pemahaman konsumen tentang apa yang disetujui akan dibelinya.

b). Kewajiban untuk mengungkapkan


hal ini mengimplikasikan bahwa penjual yang akan membuat perjanjian
dengan konsumen berkewajiban untuk mengungkapkan dengan tepat apa yang
akan dibeli konsumen dan apa saja syarat penjualannya.

c). Kewajiban tidak memberikan gambaran yang salah


seseorang yang dengan sengaja memberikan penjelasan yang salah pada
orang lain agar orang tersebut melakukan sesuatu seperti yang diinginkannya,
bukan seperti yang diinginkan orang itu sendiri apabila dia mengetahui yang
sebenarnya.

d). Kewajiban tidak memaksa.


Kewajiban untuk Tidak Memaksa Penjual berkewajiban untuk tidak
memanfaatkan keadaan emosional yang mungkin mendorong pembeli untuk
bertindak secara irasional dan bertentangan dengan kepentingannya, tidak
memanfaatkan ketidaktahuan, ketidakdewasaan, kebodohan, atau faktor lain yang
mengurangi atau menghapuskan kemampuan pembeli untuk menetapkan pilihan
secara bebas.

e). Kelemahan teori kontraktual.


1. Mengasumsikan bahwa perusahaan melakukan perjanjian secara langsung
dengan konsumen.
2. Fokus pada fakta bahwa sebuah kontrak sama dengan pedang bermata dua.
3. Mengkritik asumsi bahwa pembeli dan penjual adalah sama dalam
perjanjian penjualan.

C. Teori Due Care

Teori ‘due care’ tentang kewajiban perusahaan terhadap konsumen didasarkan


pada gagasan bahwa pembeli dan konsumen tidak saling sejajar dan bahwa
kepentingan-kepentingan konsumen sangat rentan terhadap tujuan-tujuan
perusahaan yang dalam hal ini memiliki pengetahuan dan keahlian yang tidak
dimiliki konsumen.Karena produsen berada dalam posisi yang menguntungkan,
maka berkewajiban untuk menjamin bahwa kepentingan-kepentingan konsumen
tidak dirugikan oleh produk yang mereka tawarkan.

Perhatian juga bisa dimasukkan dalam desain produk, proses pembuatan,


proses kendali mutu yang dipakai untuk menguji dan mengawasi produksi, serta
peringatan, label, dan instruksi yang ditempelkan pada suatu produk. Pada semua
aspek tersebut menurut pandangan due care pihak perusahaan yang dalam hal ini
lebih ahli dan lebih mengetahui produk mereka memiliki kewajiban untuk
mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa produk
mereka aman saat keluar dari pabrik, dan konsumen punya hak untuk memperoleh
jaminan ini.

 Tugas Untuk Memberikan Perhatian

Menurut teori due care (memberi perhatian) perusahaan dikatakan memberi


perhatian yang memadai jika mereka melakukan langkah2 untuk mencegah
pengaruh2 merugikan yang dapat diperkirakan terjadi akibat penggunaan produk
mereka oleh konsumen, setelah melakukan pengamatan atas cara bagaimana
produk tersebut diginakan dan setelah mengantisipasi kemungkinan kesalahan
penggunaannya. Jadi seorang produsen tidak bisa dikatakan secara moral lalai,
apabila ada orang lain yang di rugikan oleh produknya jika kerugian tersebut tidak
bisa diperkirakan atau di cegah sebelumnya.

Ada 3 aspek tanggung jawab produsen menurut due care:

1. Desain. Produsen harus memastikan apakah desain sebuah produk


mengandung bahaya dilengkapai dengan perangkat pengamanan yang diperlukan
dan apakah menggunakan bahan2 yang memadai untuk keperluan penggunaan
produk tersebut. Staf teknisi harus mengetahui bahaya yang mungkin terjadi dari
penggunaan waktu yang lama, serta memberitahu konsumen tentang
kemungkinan bahaya2nya

2. Produksi. Manajer produksi perlu mengawasi proses pemanufakturan untuk


menyingkirkan produk2 yang cacat, mengidentifikasi kelemahan yang muncul
selama produksi dan memastikan bahwa kegiatan mengganti material dengan
bahan yang lebih murah ataupun langkah2 ekonomis lain tidak terjadi selama
proses pemanufakturan yang dalam hal ini akan berpengaruh terhadap hasil akhir
produk.

3. Informasi. Produsen perlu melampirkan label,peringatan atau instruksi pada


produk yang memberitahu pemakaian tentang semua bahaya penggunaan atau
penyalah gunaan suatu produk dan yang memungkinkan mereka menjaga diri.
Instruksi harus jelas dan sederhana.

 Kelemahan Teori Due Care

Hambatan utama teori due care adalah tidak ada metode yang jelas untuk
menentukan kapan seseorang atau produsen telah memberikan perhatian yang
memadai. Dengan kata lain tidak ada peraturan yang tetap guna menentukan
sejauh mana sebuah perusahaan perlu memberikan jaminan keamanan atas
produknya.

Hambatan kedua muncul karena teori ini mengasumsikan bahwa produsen


mampu menemukan resiko yang muncul dalam penggunaan sebuah produk
sebelum konsumen membeli dan menggunakannya , pada kenyataannya dalam
masyarakat dengan inovasi teknologi yang tinggi produk2 baru yang
kerusakannya tidak bisa di deteksi sebelum dipakai selama beberapa tahun atau
beberapa decade akan terus disalurkan ke pasar.

Hambatan ketiga, teori due care terlihat paternalistic, teori ini


mengasumsikan bahwa produsen adalah pihak yang mengambil keputusan penting
bagi konsumen, setidaknya dalam kaitannya dengan tingkat resiko yang layak di
terima oleh konsumen.
D. Pandangan Biaya Sosial tentang Kewajiban Perusahaan
Kewajiban perusahaan memperluas kewajiban tersebut diluar kewajiban yang
diberikan oleh hubungan kontraktual serta kewajiban memebrikan perhatian untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan. Teori ini menyatakan bahwa
perusahaan harus membayar biaya kerugian yang diakibatkan oleh semua
kerusakan atau cacat dalam produk,sekalipun perusahaan telah memberikan
semua perhatian dalam proses pembuatannya telahmengambil langkah untuk
memperingatkan konsumen tentang kemungkinan bahayanya. Kritik utama
terhadap pandangan biaya sosial tentang kewajiban biaya perusahaan
adalahkarena melanggar norma-norma keadilan kompensatif. Keadilan
kompensatif mengimplikasikan bahwa seorang wajib memberikan ganti rugi pada
pihak yang dirugikan hanya jika mampu memperkirakan dan melakukan tindakan
untuk mencegahnya. Dengan memaksa perusahaan membayar ganti rugi atas
akibat-akibat yang tidak bisa mereka perkirakan atau mereka cegah,maka teori
biaya sosial memperlakukan perusahaan secara tidak adil. Kritik kedua terhadap
pandangan ini ditujukan pada asumsi bahwa membebankan semua biaya kerugian
pada perusahaan, akan mengurangi jumlah kecelakaan. Sebaliknya, karena
konsumen tidak dibebani tanggungjawab atas kecelakaan yang mereka alami,
berarti mendorong konsumen untuk bertindak ceroboh.

E. Masalah dengan Pandangan Biaya Sosial


a. Pandangan ini tidak adil karena melanggar norma-norma keadilan
kompensatif
Pandangan ini dianggap tidak adil karena melanggar norma-norma keadilan
kompensatif (seorang wajib memberikan ganti rugi pada pihak yang
dirugikan hanya jika mampu memperkirakan atau melakukan tindakan
untuk mencegahnya).
b. Membebankan semua biaya kerugian pada perusahaan
Jadi teori biaya sosial (pertanggungjawaban biaya penuh) memperlakukan
perusahaan tidak adil begitu juga konsumen (karena mewajibkan biaya
kerugian ditanggung oleh semua konsumen). Asumsi membebankan semua
kerugian pada perusahaan akan mengurangi kecelakaan justru mendorong
konsumen bertindak ceroboh dan mengarah pada kenaikan jumlah
kecelakaan.
c. Beban Finansial yang diberikan pada pihak perusahaan dan asuransi
Beban Financial diberikan kepada perusahaan dan asuransi. Justru saat ini
makin banyak konsumen mengajukan tuntutan dan nilai ganti rugi yang
semakin besar mengakibatkan krisis dalam industri asuransi (kerugian
besar) dan selanjutnya indutri asuransi menaikkan biaya, yang pada
akhirnya perusahaan tidak mampu lagi memberikan asuransi.

F. Etika Iklan

Iklan komersial didefinisikan sebagai salah satu bentuk informasi


sedangkan yang memasang iklan adalah yang memberi informasi.
Implikasinya, fungsi iklan adalah untuk memberikan informasi kepada
konsumen. Iklan sering tidak memuat banyak informasi objektif karena fungsi
sesungguhnya dari iklan itu adalah untuk menjual sebuah produk kepada calon
pembeli, dan apapun informasi yang dibawa iklan tersebut sifatnya hanya
sebagai tambahan dari fungsi dasar.
Iklan komersial dapat didefinisikan sebagai jenis komunikasi tertentu
antara penjual dan calon pembeli. Jenis komunikasi ini berbeda dari
komunikasi lain dalam dua hal, yaitu:
- Iklan ditujukan pada khalayak ramai, yang berbeda dari pesan yang
disampaikan kepada individu. Karena sifat publik tersebut, iklan bisa
dipastikan memiliki pengaruh-pengaruh sosial yang luas.
- Iklan dimaksudkan untuk mendorong sebagian orang yang melihat atau
membacanya untuk membeli produk yang dimaksud.
a. Pengaruh Sosial Iklan
Para kritikus iklan menyatakan bahwa iklan memberikan sejumlah pengaruh
pada masyarakat, misalnya menurunkan citarasa manusia karena menyajikan
tampilan-tampilan yang menjengkelkan dan secara estetis tidak
menyenangkan., merupakan pemborosan sumber daya karena menurut para
kritikus biaya yang digunakan untuk membuat iklan adalah “biaya penjualan”
seharusnya biaya ini digunakan untuk meningkatkan biaya produksi bukan
hanya untuk membujuk orang-orang agar membeli produk tersebut, dan
menciptakan monopoli karena dalam beberapa decade para penulis menyatakan
bahwa usaha iklan yang massif dari perusahaan-perusahaan modern
memungkinkan mereka mencapai dan mempertahankan monopoli (harga
tinggi) atas pasar.
b. Pembentukan Keinginan Konsumen
John K. Galbraith dan yang lain menyatakan bahwa iklan bersifat manipulatif
yang artinya iklan tersebut berusaha mempengaruhi konsumen untuk
melakukan apa yang yang diinginkan pembuat iklan dan bukan apa yang
diinginkan konsumen itu sendiri. Iklan-iklan tersebut ditujukan untuk
menciptakan keinginan psikologis dalam diri konsumen terhadap suatu produk
tanpa disadarinya, dan konsumen tersebut juga tidak mampu menimbang
secara rasional apakah produk tersebut termasuk barang yang dibutuhkan.
c. Pengaruhnya pada Keyakinan Konsumen
Karena iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi, maka iklan bisa
dipercaya ataupun tidak dan sebagian besar kritik terhadap iklan difokuskan
pada aspek-aspek penipuan seperti memberikan gambaran yang salah atas
suatu produk dengan rekayasa, menuliskan harga yang tidak benar, tidak
menunjukkan cacat dalam produk, meremehkan produk pesaing, atau
menggunakan nama merek yang mirip dengan merek yang terkenal.

G. Privasi Konsumen
Secara umum, hak untuk memperoleh privasi adalah hak untuk tidak
diganggu, yang artinya hak yang memfokuskan pada privasi sebagai hak
seseorang agar orang lain tidak memata-matai kehidupan pribadinya begitu
pula hak privasi yang didapat oleh konsumen. Di dalam hak privasi konsumen
perlu diimbangi dengan kebutuhan bisnis lain yang sah, antara lain;
1. Relevansi, di mana data-data yang memuat informasi tentang konsumen
selayaknya hanya mencakup informasi yang relevan dengan tujuan
penggunaanya.
2. Pemberitahuan, pihak-pihak yang mengumpulkan informasi tentang
konsumen perlu memberitahu konsumen bahwa mereka bertugas
mengumpulkan informasi dan memberitahu tujuan pengumpulan informasi
tersebut.
3. Persetujuan, hanya boleh mengumpulkan informasi konsumen dengan
persetujuan dari orang yang bersangkutan.
4. Ketepatan, informasi yang diperoleh harus akurat dan benar.
5. Tujuan, tujuan pengumpulan informasi konsumen harus sah.
6. Penerima dan keadilan, informasi konsumen yang didapat harus tetap
aman dan tidak diberikan kepada orang yang tidak diperbolehkan.

H. Kasus Toy Wars (Perang mainan)

Pada tahun 1986, Tom Daner, presiden perusahaan periklanan Daner


Associates, dihubungi oleh Mike Teal, manajer penjualan Crako Industries. Crako
Industires adalah perusahaan milik keluarga yang memproduksi mainan anak-
anak dan telah lama menjadi klien favorit dan penting dari Daner Associates.
Manajer penjualan Crako Industries menjelaskan bahwa perusahaan baru saja
mengembangkan helikopter mainan baru. Mainan itu dimodelkan pada helikopter
militer yang telah digunakan di Vietnam. Mike Teal menjelaskan bahwa mainan
itu dikembangkan sebagai respons terhadap kegemaran terhadap mainan militer
yang telah menyapu seluruh negara setelah film-film aksi.
Perusahaan mainan Crako Industries milik keluarga pada awalnya menolak
untuk pindah ke mainan militer karena anggota keluarga keberatan dengan
kekerasan yang terkait dengan mainan tersebut. Namun, ketika segmen pasar
mainan semakin diambil alih oleh mainan militer, keluarga mulai merasa bahwa
masuk ke pasar mainan militer sangat penting untuk bisnis mereka. Mike Teal
sekarang ingin Daner Associates mengembangkan kampanye iklan televisi untuk
mainan helikopter mereka. Jika perusahaan ingin berhasil bersaing di pasar
mainan saat ini, menurut manajer penjualan, itu harus mengadopsi pendekatan
periklanan yang bahkan "lebih jahat dan lebih keras daripada apa yang dilakukan
perusahaan lain.
Tom Danner merasa enggan bila perusahaannyaharus membuat iklan yang
menambah adegan kekerasan yang dirasanya sudah terlalu berlebihan dalam
televisi yang ditujukan untuk anak-anak. Tom juga mengatakan bahwa tiga
jaringan televisi besar Amerika tidak akan menerima iklan untuk anak-anak yang
menggambarkan adegan kekerasan. Semuanya berpegang pada kode etik
periklanan yang melarang iklan kekerasan yang berlebihan dan tidak realistis
untuk anak-anak. Akan tetapi, itu semua tampaknya bukan masalah bagi Mike
Teal. Meskipun jaringan televisi menolak meneyangkan iklan anak-anak yang
dianggap terlalu keras, namun stasiun-stasiun televisi lokal tidak terlalu pilih-
pilih. Mike Teal menegaskan: Jika Daner Associates tidak bisa membuat iklan
yang diminta, maka perusahaan tersebut akan mencari agen lain yang bersedia
membuatnya. Dengan enggak Tom Daner menyetujui permintaan tersebut karena
Craki Industries mewakili $1 juta dari pendapatan total Danner.
Setelah itu Tom Daner membicarakan perjanjian tersebut dengan komisi
eksekutif dan para staf kreatif. Dalam waktu singkat staf kreatif mampu membuat
salinan video yang menggambarkan sebuah helikopter “terbang diangkasa dengan
senapan mesinyang menderu” di atas desa di tengah hutan. Jenis iklan ini menurut
mereka persis seperti yang diminta klien. Namun Tom Daner menolak
menggunakannya karena melanggar aturan-aturan jaringan televisi nasional.
Beberapa hari kemuadian staf kreatif mengajukan proposal kedua: iklan yang
menggambarkan sebuah hlikopter mainan terbang melintasi ruang tamu saat
seorang anak memainkannya; selanjutnya adegan beralih pada munculnya batu di
ruang tengah dan membawa anak tersebut ke atas; helikopter mainan itu menukik
turun dan menyelamatkannya. Tom menyukainya dan versi akhir dari iklan ini
difilmkan.
Beberapa minggu kemudian, Tom bertemu Mike Teal bersama timnya dan
menunjukkan film tersebut dan hasilnya tidak terlalu sukses. Jika versi
selanjutnya tidak “lebih keras dan kejam”, Crako Industries akan mencari agen
lain. Karena kecewa, Tom Daner akhirnya menemui staf kreatif dan mengatakan
pada mereka untuk membuat apa saja desain yang mereka inginkan. Saat melihat
hasilnya, dia kurang senang dan memutuskan bertemu dengan para staf kreatif dan
mengatakan apa yang dirasakannya. Akhirnya versi baru dari iklan ini dibuat,
menggambarkan helikopter yang terbang di atas hutan. Suara tembakan dan musik
latar memberikan kesan menggemparkan, menegangkan, dan bahaya. Helikopter
tersebut terbang di atas hutan, melintasi sungai dan jembatan untuk menolong
seorang anak keluar dari desa yang terbakar. Namun cukup jelas bhwa versi iklan
ini tetap tidak lulus sensor jaringan karena tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Pertanyaan:

1. Dari sudut pandang moral, menurut Anda keputusan akhir apa yang harus
diambil Tom Daner? Jelaskan jawaban Anda. Apa yang harus Tom lakukan jika
diminta untuk membuat iklan yang lebih keras dibandingkan iklan misi
penyelamatan yang telah difilmkan?

2. Jawab pertanyaan yang diajukan Tom Daner pada dirinya sendiri: Apakah iklan
misi penyelamatan benar-benar jauh berbeda dari iklan yang menunjukkan
helikopter menghancurkan desa-desa musuh? Bukankah iklan misi penyelamatan
itu sendiri masih melanggar peraturan-peraturan jaringan televisi? Apakah pantas
atau tepat bila dia bereksperimen dengan produk klien, khususnya produk yang
sangat penting bagi masa depan bisnis klien?

Analisis:

1. Keputusan akhir Tom Daner harus berpegang pada apa yang benar-benar
sesuai dengan aturan dan regulasi jaringan. Karena produk ini mayoritas
untuk anak di bawah umur, mereka harus tetap berpegang pada iklan tanpa
kekerasan. Lalu jika Tom Daner diminta untuk membuat iklan lebih keras dan
eksperimental maka pemirsa mungkin tidak sepenuhnya mengerti apa yang
mereka katakan dengan produk. Dan juga tidak dijamin bahwa mereka akan
mendapat untung lebih baik ketika mereka akan berpegang pada apa yang
disebut iklan "macho" yang diinginkan klien. Ya, jika produk itu untuk orang
dewasa, maka mereka cukup dewasa sehingga iklan kekerasan itu hanya
untuk promosi produk dan bukan untuk promosi kekerasan, tidak seperti
anak-anak mungkin berpikir bahwa kekerasan adalah tren baru.

2. Kekerasan didefinisikan sebagai menggunakan atau melibatkan penggunaan


kekuatan fisik untuk menyebabkan kerusakan atau kerusakan pada seseorang
atau sesuatu. Iklan misi penyelamatan berbeda dari iklan yang menunjukkan
penembakan desa sehubungan dengan itu. Helikopter yang dipasang dengan
replika senapan mesin yang bisa dilepas adalah apa yang bisa kita lihat
sebagai "kekuatan fisik" dalam iklan penembakan. Ini menyebabkan bahaya
dan kerusakan dengan menembaki desa yang sudah terbakar. Itu memang
lebih keras dibandingkan dengan iklan penyelamatan. Iklan penyelamatan di
sisi lain, meskipun menggunakan kekuatan fisik yang seharusnya, telah
menggunakannya dengan cara yang mempromosikan menyelamatkan hidup
bukannya kekerasan terhadapnya. Helikopter itu digunakan untuk
menyelamatkan seorang anak laki-laki dari desa yang terbakar.

Masih penting diingat bahwa mereka melanggar beberapa peraturan jaringan.


Peraturan ini untuk melindungi anak-anak. Meskipun iklan misi
penyelamatan melanggar beberapa sensor jaringan, itu masih jauh lebih
disukai dibandingkan dengan iklan penembakan. Dan saya percaya bahwa
dengan beberapa perubahan kecil, seperti mengubah latar belakang hutan
menjadi latar belakang kota, serta mengurangi efek suara iklan itu akan
diterima.

Berkaitan dengan bereksperimen dengan produk klien terutama yang penting


bagi masa depan bisnis klien itu salah. Anda bisa jika anda diberi izin oleh
klien itu sendiri. Ini berarti bahwa mereka cukup mempercayai Anda untuk
melakukan hal tersebut dan percaya bahwa itu untuk kepentingan terbaik
produk mereka. Untuk konflik antara iklan yang akan digunakan, saya lebih
suka Tom Daner tetap dengan yang mempromosikan kerjasama dan keluarga.
Jika Mike Teal memutuskan untuk tetap menggunakan yang kekerasan atau
membuat iklan penyelamatan menjadi kekerasan, lebih baik Tom Daner
melepaskan klien tersebut. Anda harus memprioritaskan terlebih dahulu
audiens Anda, yang dalam hal ini adalah anak-anak, daripada tunduk pada
keinginan klien anda untuk membuat iklan kekerasan.

Anda mungkin juga menyukai