Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKA & HUKUM BISNIS

MASALAH ETIS SEPUTAR KONSUMEN

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

JINAN ABDUL KADIR BAJAMAL ( C201 19 110 )

MOH IKHSAN S. KORONA ( C201 19 508 )

MOH. FIKRI ADY PRAMUDYA ( C201 19 099 )

MUHAMMAD FAUZI ( C201 19 151 )

PUTRA KESUMA BANGSA ( C201 19 103 )

RAHMAT TRIADI ( C201 19 105 )

UNIVERSITAS TADULAKO

2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kita pada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya pada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.salawat serta salam tak lupa pula saya haturkan pada junjungan kita nabi besar
Muhammad saw yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang penuh dengan
cahaya, seperti yang kita rasakan sekarang.

Kami juga berterima ksih kepada bapak/ibu dosen mata kuliah etika & hukum bisnis yang telah
membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, bahkan jauh dari
kesempurnaan untuk itu kami selalu mengharapkan kritik dan saran dari segenap pembaca
pemakainya agar tercipta makalah yang lebih baik dari sebelumnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumus masalah................................................................................................................1

1.3 Tujuan..............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perhatian Untuk Konsumen.............................................................................................2

2.2 Tanggung Jawab Untuk Produk Yang Aman..................................................................3

2.3 Tanggung Jawab Lainya..................................................................................................5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................7

3.3 Saran................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori etika merupakan suatu tema yang tidak mudah dan tentu tidak mungkin diuraikan.
Etika bisnis adalah penerapan prinsip-prinsip etika yang umum pada suatu wilayah perilaku
manusia yang khusus, yaitu kegiatan ekonomi dan bisnis. Secara konkret teori etika ini sering
terfokuskan pada perbuatan. Bila dikatakan juga bahwa teori etika membantu kita untuk
menilai keputusan etis. Teori etika menyediakan kerangka yang memungkinkan kita
memastikan benar tidaknya keputusan moral kita. Berdasarkan suatu keputusan etika kita,
keputusan moral yang kita ambil bisa menjadi beralasan. Dengan kata lain, karena teori etika
itu keputusan dilepaskan dari suasana sewenang–wenang. Teori etika menyediakan justifikasi
untuk keputusan kita.

Konsumen merupakan stakeholder yang sangat hakiki dalam bisnis modern. Bisnis tidak
mungkin berjalan kalu tidak ada konsumen yang menggunakan produk atau jasa yang dibuat
dan ditawarkan oleh bisnis. Dalam hal ini tentu tidak cukup, bila konsumen tampil satu kali
saja pada saat bisnis dimulai .

Konsumen harus diperlakukan dengan baik secara moral, tidak saja merupakan tuntunan etis,
melainkan juga syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis. Sebagaimana
halnya dengan banyak topik etika bisnis lainya. disini pun berlaku bahwa etika dalam praktek
bisnis sejalan dengan kesuksesan dalam berbisnis. Perhatian untuk etika dalam hubungan
dengan konsumen harus dianggap hakiki demi kepentingan bisnis itu sendiri. Karena itu
bisnis mempunyai kewajiban moral untuk melindungi konsumen dan menghindari terjadinya
kerugian bagi konsumen

1.2 Rumusan Masalah

a bagaimana perhatian untuk konsumen ?


b Bagaimana tanggung jawab produk yang aman terhadap konsumen ?
c Apa tanggung jawab lainya kepada konsumen ?

1.3 Tujuan

a mengetahui bagaimana wujud perhatian untuk konsumen


b mengetahui bagaimana tanggung jawab untuk produk yang aman
c mengetahui tanggung jawab apa saja yang harus diberikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perhatian Untuk Konsumen

Kesadaran akan kewajiban bisnis terhadap para konsumen belum begitu lama timbul dalam
dunia bisnis dan di banyak tempat belum berakar dalam dan belum begitu kuat . Suatu bisnis
dimulai dengan mencurahkan segala perhatianya kepada produk yang dihasilkan bukan
kepada konsumen .

Hak–hak konsumen yang dipandang sebagai jalan masuk yang tepat dalam masalah etis
seputar konsumen sangat diperlukan. Hak–hak tersebut adalah sebagai berikut

1 Hak atas Keamanan

Konsumen berhak atas produk produk yang aman , artinya produk yang tidak mempunyai
kesalahan tekhnis atau kesalahan lainya yang bisa merugikan kesehatanya atau bahkan
mengancam jiwanya. seperti adanya obat pengawet pada makanan, mainan anak, dll

2 Hak atas informasi

Konsumen berhak mengetahui segala informasi yang relevan mengenai produk yang
dibelinya, baik apa sesungguhnya produk itu maupun bagaimana cara memakai yang
benar dan maupun resiko yang ditimbulkan dari produk tersebut .

3 Hak untuk memilih

Konsumen berhak untuk memilih antara berbagai produk dan jasa yang ditawarkan
kualitas dan harga produk bisa berbeda sehingga konsumen berhak membandingkanya
sebelum mengambil keputusan untuk membeli.

4 Hak untuk didengarkan

Konsumen berhak keinginanya tentang produk atau jasa didengarkan dan


dipertimbangkan, terutama keluhanya dan produsen harus menerima baik keluhan
tersebut. hak ini merupakan hak legal yang dapat dituntut di pengadilan.

5 Hak lingkungan hidup

Melalui produk yang digunakanya konsumen memanfaatkan sumber daya alam.


konsumen berhak bahwa produk dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
lingkungan atau merugikan keberlanjutan proses alam.

2
6 Hak konsumen atas pendidikan

Konsumen mempunyai hak untuk secara positif dididik ke arah yang baik terutama di
sekolah adan melalui media massa, masyarakat harus dipersiuapkan menjadi konsumen
yang kritis dan sadar akan haknya

2.2 Tanggung Jawab Untuk Produk Yang Aman

Kerugian konsumen sebagai akibat dari pemakaian produk tertentu menjadi tanggung jawab
produsen. akan tetapi produsen hanya bertanggung jawab kalau kerugian disaebabkan karena
kesalahan produksi atau konstruksi. jika produk disalahgunakan oleh konsumen, maka
produsen tidak bertanggung jawab. Produsen juga tidak bertanggung jawab bila alat yang
berbahaya mengakibatkan kerugian karena konsumen tidak berhati–hati .

Ada tiga pandangan dasar teoritis bagi pendekatan etis maupun yuridis mengenai hubungan
antara produsen dan konsumen, khususnya dalam hal tanggung jawab atas produk yang
ditawarkan oleh produsen dan dibeli oleh konsumen yaitu :

1 Teori kontrak

Menurut pandangan ini hubungan antara produsen dan konsumen sebaiknya dilihat
sebagai semacam kontrak dan kewajiban produsen terhadap konsumen didasarkan atas
kontrak itu . jika konsumen membeli sebuah produk , ia seolah olah mengadakan kontrak
dengan perusahaan yang menjual produk tersebut . Transaksi jual beli harus dijalankan
sesuai dengan apa yang tertera dalam kontrak itu dan hak pembeli maupun kewajiban
penjual memperoleh dasarnya dari apa yang tertera .

Agar kontrak tersebut menjadi sah , kontrak harus memenuhi beberapa syarat lagi .

a Kedua belah pihak harus mengetahui betul baik arti kontrak maupun sifat produk
b Kedua belah pihak harus melukiskan dengan benar fakta yang menjadi obyek kontrak .
c Ketiga tidak boleh ada paksaan antar kedua belah pihak .

Kewajiban paling penting adalah melaksanakan kontrak sesuai dengan ketentuanya.Produk


yang disampaikan kepada konsumen harus mempunyai kualitas yang dijanjikan atau
disepakati sebelumnyadan dalam memberi kesepakatan konsumen harus mengambil
keputusan dengan kebebasan penuh .

3
Dari berbagai segi pandangan kontrak tidak memuaskan . ada 3 kebneratan terhadap
pandangan ini yaitu :

a Teori kontrak mengandaikan bahwa produsen dan konsumen berada pada taraf yang
sama.
b Teori kontrak mengandaikan hubungan langsung antara produsen dan konsumen .
c Konsepsi kontrak tidak cukup untuk melindungi konsumen dengan baik .

2 Teori Perhatian semestinya

Berbeda dengan pandangan kontrak , pandangan kedua ini tidak menyetarafkan produsen
dan konsumen , melainkan bertolak dari kenyataan bahwa konsumen selalu dalam posisi
lemah , karena produsen mempunyai jauh lebih banyak pengetahuan dan pengalaman
tentang produk yang tidak dimiliki oleh konsumen .

Produsen bertanggung jawab atas kerugiian yang dialami konsumen dengan memakai
produk , walaupun tanggung jawab itu tidak tertera dalam kontrak jual beli atau bahkan
disangkal secara eksplisit .

Pandangan ’perhatian semestinya’ ini tidak memfokuskan kontrak atau persetujuan antara
konsumen dan produsen , melainkan terutama kualitas produk serta tanggung jawab
produsen . karena itu tekananya bukan pada segi hukum saja akan tetapi pada etika dalam
arti luas . sehingga teori ini mempunyai basis etika yang teguh.

Setelah mempelajari seluk beluknya maka pandangan ”perhatian semestinya” ini lebih
memuaskan daripada pandangan kontrak . namun demikian hal itu tidak berarti bahwa
pandangan ini pun tidak mempunyai kelemahan . dua kesulitan yang bisa muncul di teori
ini adalah :

a tidak gampang menentukan apa arti ”semestinya”


b pengetahuan produsen juga terbatas .

3 Teori Biaya sosial

Teori biaya sosial menegaskan bahwa produsen bertanggung jawab atas semua
kekurangan produk dan setiap kerugian yang dialami konsumen dalam memakai produk
tersebut . hal itu juga berlaku jika produsen sudah mengambil semua tindakan yang
semestinya dalam merancang serta memproduksi produk bersangkutan atau jika produsen
sudah mengingatkan kepada konsumen tentang resiko yang ditimbulkan dari produk
tersebut . Teori ini terlalu berat sebelah dengan membebankan segala tanggung jawab
pada produsen .

4
2.3 Tanggung Jawab Lainya

Tiga kewajiban moral lain yang masing masing berkaitan dengankualitas produk harganya ,
dan pemberian label serta pengemasan :

1 Kualitas produk

Produk harus sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh Produsen ( melalui iklan atau
informasi lainya) dan apa yang secara wajar boleh diharapkan oleh konsumen.
Konsumen berhak atas produk yang berkualitas , karena ia membayar untuk itu . Dan
bisnis berkewajiban untuk menyampaikan produk yang berkualitas , misalnya seperti
produk yang tidak kadaluwarsa.

Salah satu cara yang biasanya ditempuh oleh produsen adalah dengan cara memberikan
jaminan kulaitas produk berupa garansi dari produk tersebut . Akhirnya bahwa kualitas
produk tidah hanya merupakan suatu tuntutan etis melainkan juga suatu sayarat untuk
mencapai sukses dalam bisnis .

2 Harga

Harga yang adil merupakan sebuah topik etika yang sudah tua . Dalam zaman yunani
kuno , masalah etis sudah dibicarakan dengan cukup mendalam . karena itu masalah
harga pun menjadi kenyataan ekonomis sangat kompleks yang ditentukan oleh banyak
faktor namun masalah ini tetap mempunyai implikasi etis yang penting.

Harga merupakan buah hasil perhitungan faktor faktor seperti biaya produksi , biaya
investasi , promosi , pajak dan laba yang wajar . dalam sistem ekonomi pasar bebas ,
sepintas harga yang adil adalah hasil akhir dari perkembangan daya pasar . harga yang
adil dihasilkan oleh tawar menawar sebagaimana dilakukan di pasar tradisional , dimana
si pembeli sampai pada maksimum harga yang mau ia bayar dan sampai pada minimum
harag ayang mau penjual pasang.

Dalam situasi harga yang adil terutama merupakan hasil dari penerapan dua prinsip
tersebut : pengareuh pasar dan stabilitas harga . Harga menjadi tidak adil setidaknya
karena 4 faktor ;

a Penipuan: terjadi bila beberapa produsen berkoalisi untuk menentukan harga


b Ketidaktahuan: Ketidak tahuan pada pihak konsumen juga mengakibatkan harga menjadi
tidak adil
c Penyalahgunaan kuasa: Terjadi dengan banyak cara . salah satunya adalah pengusaha
besar yang merasa dirinya kuat memasang harga murah hingga sainganya tergeser dari
pasaran

5
d Manipulasi emosi: Merupakan faktor lain yang bisa mengakibatkan harga menjadi tidak
adil . memanipulasikan keadaan emosional seorang untuk memperoleh untung besar
melalui harga tinggidan tak lain mempermainkan konsumen itu sendiri .

3 Pengemasan dan pemberian label

Pengemasan produk dan label yang ditempelkan pada produk merupakan aspek bisnis
yang semakin penting . selain bertujuan melindungi produk dan memungkinkan
mempergunakan produk dengan mudah.

Pada produk yang berbahaya harus disebut informasi yang dapat melindungi si pembeli
dan orang lain . tuntutan etis lainya adalah bahwa pengemasan tidak boleh menyesatkan
konsumen

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan mengenai masalah etis seputar konsumen
yaitu

a perhatian untuk konsumen


b tanggung jawab produsen untuk menyediakan produk yang aman
c tanggung jawab lainya terhadapkonsumen

Hak – hak konsumen

a Hak atas Keamanan


b Hak atas informasi
c Hak untuk memilih
d Hak untuk didengarkan
e Hak lingkungan hidup
f Hak konsumen atas pendidikan

pandangan dasar teoritis hubungan antara produsen dan konsumen

a Teori kontrak
b Teori Perhatian semestinya
c Teori Biaya sosial

3.2 Saran

Karya ini adalah hasil buah tangan penulis yang masih sangat kurang ilmu pengetahuan, dan
penulis juga sangat menyadari bahwa dalam penulisan karya ini masih menyisakan banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, sebagai penulis kami mohon kerendahan hati dai
para pembaca untuk memaklumi kekurangannya dan dihaapkan kesediaanya untuk
memberikan kritik yang bersifat konstruktif untuk mejadi bahan evaluasi bagi penulis agar di
kemudian hari dapat menulis dengan lebih sempurna

7
DAFTAR PUSTAKA

Bertens, K. 1999. Pengantar Etika Bisnis. Cetakan keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

J. Verstraeten/J.van gerwen , business en ethiek

Keraf, A. Sony. 1998. Etika Bisnis : Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta:Kanisius

http://andyseptianwibisono.wordpress.com/2012/10/22/pengertian-bisnispengertian-etika-
bisnisindikator-etika-bisnis/

http://rickaastry.wordpress.com/2012/10/14/1-tugas-etika-bisnis-pelaku-bisnis-yang-melakukan-
pelanggaran-dan-faktor-penyebabnya/

Anda mungkin juga menyukai