1
Pasal 19 ayat (1) Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
2
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlidungan Konsumen (Sinar Grafika 2011) 103-104
B. Strict Liability (Tanggung Jawab Mutlak)
Strict liability atau prinsip tanggung jawab mutlak adalah prinsip tanggung jawab
yang tidak didasarkan pada aspek kesalahan dan hubungan kontrak, tetapi pada cacatnya
produk dan risiko atau kerugian yang diderita konsumen. Tujuan utama dari strict
liability adalah memberikan jaminan atau konsekuensi yang diakibatkan oleh suatu
produk yang menyebabkan kerugian pada konsumen.
Pemberlakuan prinsip tanggung jawab mutlak (strict liability) di Indonesia belum
bisa diberlakukan untuk semua bidang usaha ataupun terhadap semua produk, tetapi
hanya diberlakukan atas kelompok usaha atau produk tertentu yang dimaksud adalah:
1. Produk yang memiliki Resiko penggunaan.
2. Tingkat kelalaian produsen yang sangat tinggi dalam menentukan standar
maupun kualitas barang.
3. Produk – produk yang dipergunakan secara massal.
4. Produk – produk yang mengandung bahan berbahaya.
5. Produk – produk yang bersentuhan langsung dengan manusia.
6. Kelompok penjual yang termasuk kategori konglomerasi ataupun produsen
berskala besar.
Kategori diatas sebagai kelompok mutlak yang harus dibebankan atas prinsip
tanggung jawab mutlak, karena kelompok tersebut termasuk penjual besar dan telah
memiliki sistem yang baik dalam menjalankan usahanya. Pengecualian ini bukan
merupakan bentuk diskriminasi, tetapi hal tersebut merupakan bentuk apresiasi dan
penghargaan yang harus ditunjukkan oleh penjual besar terhadap konsumennya. Selain
itu, penjual dapat dijadikan contoh atau teladan yang baik bagi para penjual menengah
dan kecil dalam hal taat hukum, standarisasi produk, pelayanan konsumen, tanggung
jawab atas produk dan sebagainya. 3
Bebarapa kasus di Indonesia yang menerapkan prinsip strict liability yang terjadi
pada produk cacat sehingga membuat konsumen mengalami kerugian atau kerusakan
yaitu:
1. Kasus ledakan tabung gas LPG
3
Banu Ariyanto, Hari Purwadi, Emmy Latifah. TANGGUNG JAWAB MUTLAK PENJUAL AKIBAT PRODUK CACAT
TERSEMBUNYI DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DARING (Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana: 2021, hal
107-126)
2. Kasus susu mengandung melamine
3. Kasus kosmetik yang mengandung merkuri
4. Kasus bahan bakar premium bermasalah
Strict liability ini sering juga diidentikan dengan prinsip tanggung jawab absolut
(absolute liability). Pembedaan antara strict liability dengan absolute liability dapat
dilihat dari ada tidaknya hubungan kausalitas antara subjek yang bertangung jawab
dengan kesalahannya, pada strict liability harus ada hubungan kausalitas, sedangkan pada
absolute liability hubungan kausalitas ini tidak selalu ada.