OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
U S U
2019
1. Product Safety and Liability
1.1. Product Safety
Menurut IATF 16949, Product Safety adalah standar yang terkait dengan
desain dan proses suatu produk yang tidak menghasilkan hazard atau kerugian di
pelanggan, salah satu pemastiannya dengan penerapan coretools (SPC, MSA,
FMEA-Control Plan, APQP dan PPAP).
Definisi suatu sistem di perusahaan yang baik adalah bagaimana sistem itu
menghasilkan layanan / produk yang sesuai dengan persyaratan (customer,
pemerintah atau yang lainnya), untuk sistem automotive salah satu tujuannya
adalah menghasilkan product yang aman. Agar produk yang sesuai dengan
persyaratan dihasikan maka perlu adanya pemastian oleh semua departemen yang
terlibat. Jadi dalam implementasinya, implementasi Product Safety juga melekat
pada kegiatan-kegiatan teknik di semua departemen. Berikut ini beberapa
ketentuan di IATF 16949 yang mengatur tentang Product Safety:
Project Planning/design and product/process design, bagaimana desain
sudah megidentifikasi karakter penting (Product Safety) yang menjadi
perhatian engineer dan bagian produksi, karakter penting itu salah satunya
mencakup ke karakter Product Safety.
Purchasing, bagaimana bagian purchasing engineer sudah
mengidentifikasi standard material yang disepakati di awal (spec, harga dll),
sehingga variasi proses dari pengaruh material kecil. Dengan variasi material
yang kecil maka produk yang dihasilkan akan lebih sesuai dengan tuntutan,
termasuk tuntutan ke safety.
Production process control, bagaimana bagian produksi melakukan
monitoring secara konsisten pada spec, untuk karakter penting (pada Product
Safety) ditekankan permintaan validasi sistem pengukuran (pekerja dan alat)
juga memastikan kestabilan dan kemampuan proses.
Identification and traceability dan masa simpan Record, bagaimana proses
mampu telusur baik ketika trial, massprod, dan ketika ada perubahan mampu
terhubung dengan baik, jelas dan mudah. Dalam implementasi boleh saja
mampu telusur kategori Product Safety dan yang bukan dibedakan.
Masa Simpan, penentuan masa simpan record dipastikan harus menjadi
informasi produk dibuat, sehingga masa simpan harus mempertimbangan masa
produk aktif, biasanya untuk Product Safety akan lebih lama.
Product Inspection, bagaimana sistem sampling, point check, dan review
check dilakukan pada produk.
Changes Control, bagaimana penanganan perubahan sehingga identifikasi
perubahan tetap minimal sesuai ketentuan dan semua produk setelah perubahan
dan sebelum perubahan teridentifikasi sampai masa perubahannya selesai.
Personel Training, untuk training spesifik bagaimana dihasilkan untuk
memastikan pemahaman semua pekerja terkait produk, misalkan saat
sosialisasi produk baru atau sosialisasi fungsi produk ke pelanggan.
2. Workers Compensation
Dengan pertumbuhan revolusi industri, korban jiwa, cedera, medis
pengeluaran, dan hilangnya pendapatan meningkat pesat untuk pria, wanita, dan
anak-anak yang dipekerjakan di pabrik. Masyarakat menemukan hasil-hasil ini
tidak dapat diterima dan mendorong dilakukannya reformasi pekerjaan lebih
aman. Mereka juga berusaha untuk menempatkan setidaknya beberapa beban pada
pengusaha untuk membayar kerugian yang dialami pekerja. Namun, upaya itu
digagalkan, karena hukum pertahanan memberi majikan banyak perlindungan.
Jika seorang pekerja ingin mendapatkan kompensasi atau ganti rugi berdasarkan
hukum umum, pekerja harus menuntut majikan dan membuktikan bahwa
kelalaian majikan adalah satu-satunya penyebab cedera. Karyawan itu membawa
secara virtual semua risiko dalam pekerjaan. Selanjutnya, upaya untuk
mendapatkan kompensasi melalui gugatan itu kemungkinan akan mengakibatkan
hilangnya pekerjaan dan niat buruk.
Kompensasi adalah upah, gaji, dan semua fasilitas lainnya yang merupakan
balas jasa atau pembayaran yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan
kepada para pekerja atau karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan
dan mungkin saja perusahaan dapat mempertahankan karyawan juga, Kompensasi
sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena besarnya
kompensasi merupakan ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Sebaliknya
besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi dan
kepuasan kerja karyawan. Kompensasi bukan hanya penting untuk karyawan saja,
melainkan juga penting bagi perusahaan itu sendiri, karena program-program
kompensasi merupakan pencerminan perusahaan untuk mempertahankan sumber
daya manusiannya.
Jenis-jenis kompensasi selai upah atau gaji tetap yaitu insentif yang akan
mendorong karyawan untuk menghasilkan upah yang lebih tinggi. Insentif adalah
penghargaan atau balas jasa yang diberikan untuk memotivasi para karyawan agar
produktivitasnya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu. Insentif
merupakan pemberian upah atau gaji berdasarkan perbedaan prestasi kerja
sehingga bisa jadi dua orang memiliki jabatan yang sama namun akan menerima
upah yang berbeda.
Dengan demikian, kompensasi memiliki fungsi yang cukup penting dalam
memperlancar jalannya roda perusahaan. Fungsi-fungsi kompensasi adalah
a. Penggunaan SDM secara lebih efisien dan efektif. Semakin banyak karyawan
yang diberi kompensasi yang tinggi maka semakin banyak karyawa yang
berprestasi tinggi sehingga akan mengurangi biaya untuk kerja-kerja yang tidak
perlu.
b. Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Sistem pemberian
kompensasi yang baik secara langsung dapat membantu stabilitas perusahaan
dan secara tidak langsung ikut serta dalam mendorong stabilitas dan
pertumbuhan ekonomi.
http://repo.unsrat.ac.id/1241/1/PRODUCT_LIABILITY_DAN_PROFESIONAL_
LIABILITY.pdf
https://www.neliti.com/id/publications/80803/aspek-yuridis-mengenai-product-
liability-menurut-undang-undang-perlindungan-kons
http://www.improvementqhse.com/produk-safety-di-iatf-16949/
https://www.kompasiana.com/ilfin/585748aaf37a6124058b456b/pemberian-
kompensasi-terhadap-kinerja-karyawan
http://fatkhan.web.id/komunikasi-bahaya-hazard-communication/