Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PROSES MANUFAKTUR

Oleh Kelompok VIII :


Jansen Stanlie 180403151
Muhammad Dwi Alfandi B. 180403164
Jonathan Pasaribu 180403177

Disetujui Oleh

Asisten Laboratorium
Komputasi

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat yang diberikan, praktikan dapat menyelesaikan Makalah tentang
proses gergaji dan parut. Makalah ini membahas tentang metode gergaji dan parut.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian Makalah tentang proses gergaji dan parut,
diantaranya:
1. Orang tua yang selalu memberikan dukungan moril ataupun materil dalam
penyelesaian Makalah ini.
2. Pak Erwin Sitorus ST,MT selaku dosen matakuliah proses manufaktur kelas
E.
3. Seluruh teman kelompok VIII dalam pengerjaan makalah.
Kami menyadari di dalam penulisan makalah.ini masih banyak terdapat
kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran yang dapat membangun praktikan
terima untuk pembuatan makalah.ke depannya. Semoga makalah.ini bermanfaat
bagi pembaca.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KELOMPOK VIII


MEDAN, 02 OKTOBER 2019
ii
LEMBAR JUDUL....................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................ iii

I PENDAHULUAN.......................................................................
1
1.1. Proses pemesinan.................................................................
1
II PROSES GERGAJI DAN PARUT...........................................
5
2.1. Penggergajian (Sawing)........................................................ 6
2.2. Pisau gergaji......................................................................... 9
2.3. Mesin Parut (Broaching)...................................................... 10
III PENUTUP.................................................................................. 12
3.1. Kesimpulan ……………………………………………… 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Proses Pemesinan


Proses pemesinan adalah Proses pemotongan logam disebut sebagai
proses pemesinan adalah proses pembuatan dengan cara membuang material yang
tidak diinginkan pada benda kerja sehingga diperoleh produk akhir dengan
bentuk, ukuran, dan surface finish yang diinginkan.
Proses pemesinan atau lebih spesifik lagi proses pembuangan material
(material removal process), memberikan ketelitian yang sangat tinggi dan
fleksibilitas (keluwesan) yang besar. Namun demikian proses ini cenderung
menghasilkan sampah dari proses pembuangan material tersebut secara sia-sia.
Proses permesinan (Machining process) merupakan proses pembentukan
suatu produk dengan pemotongan dan menggunakan mesin perkakas. Umumnya,
benda kerja yang di gunakan berasal dari proses sebelumnya, seperti proses
penuangan (Casting) dan proses pembentukan (Metal Forging). Proses
permesinan ini berdasarkan bentuk alat potong dapat di bagi menjadi 2 tipe, yaitu:
1. Bermata potong tunggal (single point cutting tools)
2. Bermata potong jamak (multiple points cuttings tools)
Gerak relatif pahat terhadap benda kerja dibagi menjadi dua macam,
yaitu:
1. Gerak potong (Cutting Movement)
2. Gerak makan (Feeding Movement)
Secara umum, gerakan pahat pada proses permesinan terdapat 2 tipe
yaitu : gerak makan (feeding movement) dan gerak potong (cutting movements).
Sehingga berdasarkan proses gerak potong dan gerak makannya, proses
permesinan dapat di bagi menjadi beberapa tipe, antara lain :
1. Proses Bubut (Turning)
2. Proses (Knurling)
3. Prose Freis (Milling)
4. Proses Gurdi (Drilling)
5. Proses Bor (Boring)
6. Proses Sekrap (Planning, Shaping)
7. Proses pembuatan kantung (Slotting)
8. Proses Gergaji atau parut (Sawing, Broaching)
9. Proses (Hobbing)
10. Proses Gerinda (Grinding)

Proses permesinan akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan


teknologi di bidang manufaktur karena benda – benda (produk) yang dihasilkan
juga beragam.Beberapa keuntungan proses pemesinan diantaranya adalah :
1. Produk yang dihasilkan memiliki ukuran yang lebih akurat dibandingkan
dengan produk hasil proses pengecoran dan pembentukan. Disamping itu
dimungkinkan untuk membuat bentuk profil pada bagian dalam benda kerja
dan membuat sudut geometri yang lebih tajam.
2. Proses pemesinan diperlukan pada proses finishing terutama untuk produk
yang telah dilakukan perlakuan panas dimana diperlukan proses pemolesan
atau gerinda untuk menghaluskan permukaannya.
3. Proses pemesinan lebih ekonomis untuk mengerjakan produk yang jumlahnya
tidak terlalu banyak.

Beberapa kelemahan dari proses pemesianan diantaranya adalah :


1. Proses pemesinan akan menghasilkan banyak wasteatau bahan produk yang
terbuang dan biasanya membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dan
lebih ahli sehingga biaya operasinya menjadi tinggi.
2. Proses pemotongan biasanya memerlukan waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya.

BAB II
PROSES GERGAJI ATAU PARUT

2.1. Penggergajian (Sawing)


Penggergajian adalah proses pemotongan bendakerja dengan celah yang
sempit, menggunakan perkakas yang memiliki sejumlah gigi dengan jarak yang
rapat. Penggergajian pada umumnya digunakan untuk memotong bendakerja
menjadi dua bagian atau memotong bagian dari bendakerja yang tidak diperlukan.
Pada kebanyakan operasi penggergajian, bendakerja dipegang secara
tetap sedang pisau gergaji bergerak relatif terhadap bendakerja. Berdasarkan
gerakan pisau gergajinya, penggergajian dapat diklasifikasikan atas tiga jenis
dasar seperti berikut ini :
1. Gergaji ulak-alik
pada umumnya digunakan untuk operasi pemotongan. Pisau gergaji ulak-alik
merupakan perkakas tipis dan lurus dengan gigi potong pada satu sisi. Proses
pemotongan dilakukan dengan menggerakkan pisau gergaji ke depan, sedang
gerakan balik pisau gergaji dalam kondisi tidak bekerja (idle). Oleh karena itu
pemotongan berlangsung secara tidak kontinu, sehingga kurang efisien
dibandingkan dua jenis gergaji yang lain yang dapat bekerja secara kontinu.
Gergaji ulak-alik dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan daya.
Daya digunakan untuk menggerakkan mekanisme kecepatan sesuai dengan
yang diinginkan, juga untuk kecepatan hantaran/makan (feed rate) atau
tekanan
penggergajian (sawing press).

Sumber : Slideshare
Gambar 2.1 Gergaji Ulak-Alik

2. Gergaji pita
merupakan proses penggergajian dengan gerakan linear secara kontinu,
menggunakan pisau gergaji bentuk pita tanpa ujung (loop tertutup) yang
fleksibel dengan gigi-gigi pada satu sisinya. Gergaji pita menggunakan
mekanisme puli untuk menggerakkan dan memandu pisau gergaji ke
bendakerja. Gergaji pita dapat diklasifikasikan atas dua jenis yaitu gergaji pita
vertical  dan gergaji pita horizontal. Gergaji pita vertical selain digunakan
untuk memotong, juga digunakan untuk membuat kontour (contouring) dan
celah (slotting).
3. Gergaji bulat
menggunakan pisau gergaji putar sehingga gerakan pisau gergaji ke
bendakerja dapat dilakukan secara kontinu. Gergaji bulat sering digunakan
untuk memotong batang panjang, pipa, dan bentuk-bentuk memanjang
lainnya. Gerakan memotongnya mirip dengan operasi frais celah (slot
milling),tetapi pisau gergaji lebih tipis dan memiliki lebih banyak gigi
pemotong dibandingkan dengan perkakas frais celah. Mesin gergaji bulat
memiliki spindel untuk memutar pisau gergaji dan mekanisme hantaran untuk
menggerakkan pisau gergaji putar ke benda kerja.

Dua jenis operasi yang berkaitan dengan gergaji bulat adalah :


1.    pemotong abrasif (abrasive cutoff).
2.    gergaji gesek (friction sawing).

Pemotong abrasif menggunakan piringan abrasif untuk melakukan


operasi pemotongan pada bahan keras yang sulit digergaji dengan pisau gergaji
konvensional.Gergaji gesek menggunakan piringan baja yang diputar ke

bendakerja dengan kecepatan sangat tinggi, menghasilkan panas gesek yang dapat
menyebabkan bahan (logam) menjadi cukup lunak, sehingga piringan baja
tersebut dapat menghasilkan penetrasi menembus benda kerja.

Sumber : Slideshare
Gambar 2.2 Mesin Gergaji Bulat

2.2. Pisau Gergaji


Bentuk pisau gergaji :
1. Nomenklatur untuk geometri pisau gergaji
a) sudut garuk/sudut muka (rake angle/face angle)
b) sudut ruang bebas (clearance angle)
c) jarak gigi (tooth spacing)
d) alur antara gigi (gullet)
e) kedalaman alur (gullet depth)

2. Dua jenis bentuk gigi (tooth form)


a) gigi lurus (straight tooth)
memiliki sudut garuk nol digunakan untuk pisau gergaji kecil
b) gigi pemotong bawah 
digunakan untuk pisau gergaji yang lebih besar
3. Setelan gigi 
a) setelan lurus (straight set)
memiliki setelan gigi ke kanan dan gigi berikutnya ke kiri, digunakan
untuk kuningan, tembaga, dan plastic.
b) setelan garuk (raker set)
terdapat satu gigi lurus berselang-seling dengan dua gigi yang arahnya
berlawanan, digunakan untuk pemotong baja dan besi (logam keras).
Sumber : Slideshare
Gambar 2.3 Pisau Gergaji

2.3. Mesin Parut (Broaching)


Operasi pelepasan logam pada mesin parut dilakukan dengan pahat
yang memiliki sejumlah gigi berurutan dengan ukuran makin besar, dan
memotong dalam satu jejak yang tetap. Sebuah suku cadang diselesaikan
dalam satu langkah, gigi terakhir pada pahat pemotong menyesuaikan kepada
bentuk yang diinginkan dari permukaan yang diselesaikan.
Jenis mesin parut berdasarkan metode operasinya :
1. Parutan tarik
Pahat parut di tarik menembus atau melintas bendakerja stasioner.
2. Parutan dorong
Pahat parut didorong menembus atau melintas benda kerja stasioner.
3. Parutan permukaan
Pahat parut melintas pada permukaan benda kerja stasioner atau

sebaliknya.
4. Parutan kontinu
Benda kerja digerakkan kontinu terhadap parut yang stasioner, jalur
gerakan dapat lurus atau melingkar.

Sumber : Slideshare
Gambar 2.4 Mesin Parut (Broaching)
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesmipulan
Penggergajian adalah proses pemotongan bendakerja dengan celah yang
sempit, menggunakan perkakas yang memiliki sejumlah gigi dengan jarak yang
rapat sedangkan proses parut merupakan operasi peleasan logam dengan pahat
yang memiliki sejumlah gigi berurutan.
Mesin parut dan gergaji memiliki kelebihan dan kekurangan masing
masing pada proses pemesinan atau pada proses pemotongan logam. Jika pada
proses gergaji pemakan atau pemotong benda kerja oleh salah satu mesing, pada
mesin broaching pada keseluruhan dari sisi pahat potong.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.Slideshare.net/prosman-04-proses-pemesinan-bor-ketam-gergaji
http://mahfudridoi.blogspot.com/2014/04/proses-pemesinan.html
https://www.Slideshare.net/pemesinan
https://nrhilda.wordpress.com/2011/05/26/mengenal-sawing-machine/

Anda mungkin juga menyukai