1
Salmon. 2018. Penerapan Metode Analytical Hierarcy Process (Ahp) pada Pemilihan Staf
Laboratorium Komputer STMIK Widya Cipta Dharma Samarinda. ISSN : 1410-3737
I-2
I-3
1. Harga
2
Harga adalah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh
konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanan dari suatu produk.
2. Suku Cadang
3
Suku cadang atau sparepart adalah suatu alat yang mendukung pengadaan
barang yang digunakan dalam proses produksi.
3. Merek
4
Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang, disain, atau gabungan
semuanya yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual
atau sekelompok penjual yang diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari
produk pesaing.
Didalam penelitian ini metode yang dipakai dalam pengambilan keputusan
untuk pemilihan mobil adalah metode Analitical Hierarchy Process (AHP)..
Seluruh data tentang mobil dan segala kelengkapannya yang ada di dalam
penelitian ini diambil dari sumber literatur online.
2
Sarini, Kodu. 2013. Harga, Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza. Jurnal EMBA. ISSN 2303-1174
3
Ahmad, Arifin. 2016. Sistem Informasi Perhitungan Suku Cadang (Sparepart) Dalam Satu
Mesin Produksi. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088 – 1762
4
Resti, Lusan Nugrahaini. 2014. Analisis Penguatan Merek Dalam Membentuk Ekuitas Merek
pada Minuman Sari Buah BB. Jurnal Agribisnis. ISSN : 1979-0058
I-4
Di dalam gambar 1.1 juga terdapat 3 merk dan model mobil, yaitu
Toyota Yaris, Honda Brio, dan Nissan March.
BAB II
PENGUMPULAN DATA
I-6
I-7
2. Level II
Pada level II, yang dibandingkan adalah alternatif dengan alternatif itu
sendiri yang terdiri dari: Toyota Yaris, Honda Brio, dan Nissan March.
Perbandingan pada level ini untuk alternatif dari harga dapat dilihat seperti
pada Tabel 2.3. sebagai berikut
Perbandingan pada level ini untuk alternatif dari Suku Cadang dapat
dilihat seperti pada Tabel 2.4. sebagai berikut,
Perbandingan pada level ini untuk alternatif dari Merek dapat dilihat
seperti pada Tabel 2.5. sebagai berikut
III-9
III-10
X
0,48 0,66 0,74 0,52 0,57
0,36 0,15 0,18 x 0,33 = 0,26
0,15 0,18 0,07 0,14 0,15
2.
Hitung nmax :
i=n th
1 entry in Aw T 1
n max=
n
∑ iith entry in w T
=
3 ( )(0,57 0,26 0,15
0,52 0,33 0,14 )
+ + = 3,98
i=1
3. Hitung CI :
n max -n 3,98-3 0.98
CI = = = = 0,49
n-1 3-1 2
4. Hitung RI :
1,98(n-2) 1,98(3-2)
RI = = = 0,66
n 3
5. Hitung CR :
CI 0,49
CR= = = 074
RI 0,66
3.2. Kesimpulan
1. Metode Analytic Hierarchy Process memerlukan interaksi dan
konsistensi pengguna agar solusi yang dihasilkan optimal.
2. Hasil analisis dari perhitungan Analytical Hierarchy Process menyatakan
bahwa mobil alternatif yang terpilih dan yang berpotensi untuk
mahasiswa kelas E Teknik Industri Universitas Sumatra Utara adalah
Toyota Yaris dengan suku cadang/mesin 2NR-FE 4, DOHC, Dual VVT-
i, 1496 cc, 4 Silinder dan harga Rp 278.850.000. Data hasil perhitungan
AHP diperoleh dari 3 kuesioner yang diisi oleh responden dan didapat
hasil akhir bahwa mobil Toyota Yaris lebih unggul dengan bobot 0,57
atau 57%. Sedangkan prioritas kedua dimiliki oleh mobil Honda Brio
dengan nilai bobot 0,26 atau 26% dan prioritas terakhir dimiliki oleh
mobil Nissan March dengan nilai bobot 0,15 atau 15%.
3.3. Saran
1. Sebaiknya materi AHP lebih dipelajari lagi karena metode ini merupakan
salah satu metode sangat penting dalam pengambilan keputusam.