Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BESAR

MATA KULIAH RISET OPERASI II

MUHAMMAD DWI ALFANDI BANUREA


180403164
KELAS E

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebutuhan masyarakat akan kendaraan roda empat untuk menunjang
perpindahan dari satu tempat ke tempat lain terus meningkat. Masing-masing
individu memiliki kebutuhan yang berbeda akan jenis mobil yang ingin dimiliki.
Sebuah mobil dengan yang jenis berbeda memiliki fungsi yang berbeda pula.
Mobil adalah jenis kendaraan darat yang memiliki empat roda dimana sistem
geraknya menggunakan peralatan teknik atau mesin yang berfungsi sebagai alat
transportasi darat. Berasal dari Bahasa latin “carra” kata mobil digunakan pertama
kali pada abad ke 14.
Penelitian ini akan membahas sistem pendukung keputusan pemilihan mobil
yang diharapkan dapat membantu calon pembeli mobil dalam memilih mobil yang
sesuai dengan keinginannya. Hasil yang diberikan pendukung keputusan dapat
memberikan suatu alternatif pemecahan masalah yang ada, sehingga keputusan
yang dibuat menjadi lebih baik.
Metode yang dipakai dalam pengambilan keputusan pemilihan mobil ini
adalah metode Analitical Hierarchy Process (AHP).
1
Metode AHP adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan
efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat
proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut ke dalam
bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki.
Kemudian dilakukan penetapan kriteria dalam permasalahan ini yang
nantinya akan dibagi kedalam satu ruang lingkup. Kriteria-kriteria yang menjadi
prioritas utama pemilihan mobil diantaranya adalah

1
Salmon. 2018. Penerapan Metode Analytical Hierarcy Process (Ahp) pada Pemilihan Staf
Laboratorium Komputer STMIK Widya Cipta Dharma Samarinda. ISSN : 1410-3737

I-2
I-3

1. Harga
2
Harga adalah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh
konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanan dari suatu produk.
2. Suku Cadang
3
Suku cadang atau sparepart adalah suatu alat yang mendukung pengadaan
barang yang digunakan dalam proses produksi.
3. Merek
4
Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang, disain, atau gabungan
semuanya yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual
atau sekelompok penjual yang diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari
produk pesaing.
Didalam penelitian ini metode yang dipakai dalam pengambilan keputusan
untuk pemilihan mobil adalah metode Analitical Hierarchy Process (AHP)..
Seluruh data tentang mobil dan segala kelengkapannya yang ada di dalam
penelitian ini diambil dari sumber literatur online.

1.2. Tujuan Penelitian


Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami langkah-langkah pengambilan keputusan menggunakan AHP.
2. Mampu mengambil keputusan menggunakan AHP.

1.3. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti terbagi menjadi 2 cara.
Cara pertama dengan cara kuesinoer untuk mendapatkan data primer. Sedangkan
untuk data sekunder berasal dari mengumpulkan dan mengindetifikasi data tertulis
berbentuk jurnal dan buku yang berkaitan dengan penelitian.

2
Sarini, Kodu. 2013. Harga, Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza. Jurnal EMBA. ISSN 2303-1174
3
Ahmad, Arifin. 2016. Sistem Informasi Perhitungan Suku Cadang (Sparepart) Dalam Satu
Mesin Produksi. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088 – 1762
4
Resti, Lusan Nugrahaini. 2014. Analisis Penguatan Merek Dalam Membentuk Ekuitas Merek
pada Minuman Sari Buah BB. Jurnal Agribisnis. ISSN : 1979-0058
I-4

1.4. Populasi dan Sampel Penelitian


Sampel Penelitian diambil di Kelas E Departemen Teknik Industri
Universitas Sumatera Utara sekarang ini terdapat 33 mahasiswa. Peneliti
mengambil 3 orang sampel untuk dijadikan responden.

1.5. Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan adalah metode AHP. Hal ini
dikarenakan Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks
dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan
dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau
prioritas.

1.6. Struktur Analytical Hierachy Process


Dalam Hierarki keputusan ini terdapat objek yang akan dibahas atau goal,
kriteria dan alternatif. Berikut ini adalah gambar dari struktur Hierarki keputusan
yang digunakan.

Goal Pemilihan Mobil

Kriteria Harga Merk Suku Cadang

Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March

Sumber : Pengumpulan Data


Gambar 1.1. Struktur Hirarki Alternatif Pemilihan Mobil

Di dalam gambar 1.1 terdapat 3 kriteria, yaitu:


I-5

1. Harga, merupakan kriteria yang penting dalam pemilihan sebuah mobil.


Harga menjadi acuan seseorang dalam memilih mobil karena mahal dan
murahnya harga mobil menjadi perbandingan seseorang dalam membeli
mobil sesuai dengan biaya yang dimiliki.
2. Merek, adalah kriteria yang sering dipakai ketika seseorang akan membeli
sebuah mobil. Masyarakat pada umumnya dalam pemilihan sebuah mobil
sangat memperhatikan merek, karena dengan memilih merek yang terbilang
populer maka akan sangat berpengaruh dalam meningkatkan status sosial
orang tersebut.
3. Suku Cadang, merupakan kriteria yang tidak boleh diabaikan dalam
pembelian mobil. Karena biasanya seseorang akan memilih jenis mobil
yang suku cadangnya mudah didapatkan dan juga memiliki harga yang
ekonomis.

Di dalam gambar 1.1 juga terdapat 3 merk dan model mobil, yaitu
Toyota Yaris, Honda Brio, dan Nissan March.
BAB II
PENGUMPULAN DATA

2.1. Spesifikasi Responden


Data yang dikumpulkan adalah data hasil kuesioner AHP yang disebarkan
kepada 3 orang responden. Adapun spesifikasi responden tersebut dapat dilihat
pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Data Spesifikasi Responden Kuesioner AHP
No. Nama Usia Jenis Kelamin
1 Deswan Rakhmat Putra Bate'e 20 Pria
2 Rafif Akhmad Alfandya 21 Pria
3 Annisa Rahma 20 Wanita
Sumber : Pengumpulan Data

2.2. Rekapitulasi Kuesioner AHP


Rekapan kuesioner AHP dapat dilihat pada penjabaran di bawah :
1. Level 1
Pada level 1, yang dibandingkan adalah kriteria dengan kriteria itu sendiri,
yaitu: harga, suku cadang, dan merek. Perbandingan antara atribut primer
dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Rekapitulasi Kuisioner AHP untuk Level 1


Responden 1
Kriteria
Harga Suku Cadang Merek
Harga 1,00 0,14 9,00
Suku Cadang 7,00 1,00 7,00
Merek 0,11 0,14 1,00
Responden 2
Kriteria
Harga Suku Cadang Merek
Harga 1,00 3,00 5,00
Suku Cadang 0,33 1,00 0,33
Merek 0,20 3,00 1,00
Responden 3
Kriteria
Harga Suku Cadang Merek
Harga 1,00 5,00 2,00

I-6
I-7

Suku Cadang 0,20 1,00 3,00


Merek 0,50 0,33 1,00
Sumber : Pengumpulan Data

2. Level II
Pada level II, yang dibandingkan adalah alternatif dengan alternatif itu
sendiri yang terdiri dari: Toyota Yaris, Honda Brio, dan Nissan March.
Perbandingan pada level ini untuk alternatif dari harga dapat dilihat seperti
pada Tabel 2.3. sebagai berikut

Tabel 2.3. Rekapitulasi Kuisioner AHP Level 2 Kriteria Harga


Responden 1
Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March
Toyota Yaris 1,00 9,00 9,00
Honda Brio 0,11 1,00 9,00
Nissan March 0,11 0,11 1,00
Responden 2
Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March
Toyota Yaris 1,00 0,20 0,20
Honda Brio 5,00 1,00 3,00
Nissan March 5,00 0,33 1,00
Responden 3
Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March
Toyota Yaris 1,00 5,00 6,00
Honda Brio 0,20 1,00 2,00
Nissan March 0,16 0,50 1,00
Sumber : Pengumpulan Data

Perbandingan pada level ini untuk alternatif dari Suku Cadang dapat
dilihat seperti pada Tabel 2.4. sebagai berikut,

Tabel 2.4. Rekapitulasi Kuisioner AHP Level 2 Kriteria Suku Cadang


Responden 1
Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March
Toyota Yaris 1,00 8,00 8,00
I-8

Honda Brio 0,12 1,00 5,00


Nissan March 0,12 0,20 1,00
Responden 2
Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March
Toyota Yaris 1,00 3,00 3,00
Honda Brio 0,33 1,00 3,00
Nissan March 0,33 0,33 1,00
Responden 3
Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March
Toyota Yaris 1,00 8,00 6,00
Honda Brio 0,12 1,00 5,00
Nissan March 0,16 0,20 1,00
Sumber : Pengumpulan Data

Perbandingan pada level ini untuk alternatif dari Merek dapat dilihat
seperti pada Tabel 2.5. sebagai berikut

Tabel 2.5. Rekapitulasi Kuisioner AHP Level 2 Kriteria Merek


Responden 1
Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March
Toyota Yaris 1,00 9,00 9,00
Honda Brio 0,11 1,00 5,00
Nissan March 0,11 0,20 1,00
Responden 2
Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March
Toyota Yaris 1,00 5,00 7,00
Honda Brio 0,20 1,00 2,00
Nissan March 0,14 0,50 1,00
Responden 3
Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March
Toyota Yaris 1,00 6,00 7,00
Honda Brio 0,16 1,00 4,00
Nissan March 0,14 0,25 1,00
BAB III
PENGOLAHAN DATA

3.1. Langkah Penyelesaian menggunakan metode AHP


3.1.1. Penyusunan Matriks
1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyatukan pendapat dari
beberapa kuisioner menggunakan persamaan rata-rata geometri:
GM= √3 X1×X2×…×Xn
Keterangan :
GM = Geometric Mean
X1, X2, X3,….,Xn = Bobot penilaian ke 1,2,3,…,n
n = Jumlah n (ordo)
Berikut ini susunan Geometric Mean

Sumber : Pengolahan Data


Gambar 3.1. Susunan Geometric Mean

2. Menyusun matriks perbandingan, sebagai berikut:


a. Perbandingan berpasangan antar kriteria setelah menghitung
Geometric Mean dari setiap kuesioner
Tabel 3.1. Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria

Kriteria Harga Suku Cadang Merek


Harga 1,00 1,28 4,48
Suku Cadang 0,77 1,00 1,90

III-9
III-10

Merek 0,22 0,51 1,00


Total 1,99 2,79 7,38
Sumber : Pengolahan Data

b. Perbandingan berpasangan antar alternatif dari kriteria harga


setelah menghitung Geometric Mean dari setiap kuesioner.
Tabel 3.2. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif
Berdasarkan Harga

Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March


Toyota Yaris 1,00 2,08 2.21
Honda Brio 0,48 1,00 3,78
Nissan March 0,44 0,26 1,00
Total 1.92 3.34 6,99
Sumber : Pengolahan Data

c. Perbandingan berpasangan antar alternatif dari kriteria suku cadang


setelah menghitung Geometric Mean dari setiap kuesioner.
Tabel 3.3. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif
Berdasarkan Suku Cadang

Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March


Toyota Yaris 1,00 5,77 5,24
Honda Brio 0,17 1,00 4,22
Nissan March 0,18 0.23 1,00
Total 1,35 7,00 10,46
Sumber : Pengolahan Data

d. Perbandingan berpasangan antar alternatif dari kriteria merek


setelah menghitung Geometric Mean dari setiap kuesioner.
Tabel 3.4. Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif
Berdasarkan Merek

Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March


Toyota Yaris 1,00 6,46 7,61
III-11

Honda Brio 0,15 1,00 3,42


Nissan March 0,13 0,29 1,00
Total 1,28 7,75 12,03
Sumber : Pengolahan Data

3. Normalisasi Matriks Perbandingan.


Setelah mengitung rata-rata persamaan geometri antar kriteria selesai
maka dilakukan normalisasi matriks antar kriteria yang akan menentukan bobot
setiap kriteria dan alternatif.

Sumber : Pengolahan Data


Gambar 3.2. Susunan Normalisasi Matriks Perbandingan

a. Normalisasi matriks perbandingan antar kriteria.


Tabel 3.5. Normalisasi Perbandingan Berpasangan Antar
Kriteria

Kriteria Harga Suku Cadang Merek


Harga 0,50 0,46 0,61
Suku Cadang 0,39 0,36 0,26
Merek 0,11 0,18 0,13
Total 1,00 1,00 1,00
Sumber : Pengolahan Data

b. Normalisasi matriks perbandingan antar alternatif dari kriteria


harga.
III-12

Tabel 3.6. Normalisasi Perbandingan Berpasangan Antar


Alternatif Berdasarkan Harga

Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March


Toyota Yaris 0,52 0,62 0,32
Honda Brio 0,25 0,30 0,54
Nissan March 0,23 0,08 0,14
Total 1,00 1,00 1,00
Sumber : Pengolahan Data
c. Normalisasi matriks perbandingan antar alternatif dari kriteria
Suku Cadang
Tabel 3.7. Normalisasi Perbandingan Berpasangan Antar
Alternatif Berdasarkan Suku Cadang

Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March


Toyota Yaris 0,74 0,83 0,42
Honda Brio 0,13 0,14 0,18
Nissan March 0,13 0,03 0,40
Total 1,00 1,00 1,00
Sumber : Pengolahan Data
d. Normalisasi matriks perbandingan antar alternatif dari kriteria
merek.
Tabel 3.8. Normalisasi Perbandingan Berpasangan Antar
Alternatif Berdasarkan Merek

Alternatif Toyota Yaris Honda Brio Nissan March


Toyota Yaris 0,78 0,83 0,63
Honda Brio 0,12 0,13 0,29
Nissan March 0,10 0,04 0,08
Total 1,00 1,00 1,00
Sumber : Pengolahan Data
III-13

4. Menghitung Eigen Vector Matriks Perbandingan Setelah Normalisasi.


Cara menghitung eigen vector.
X1 X2 X3
X4 X5 X6
X7 X8 X9
a. Jumlahkan setiap elemen baris
Misalkan : X1+ X2+X3 = Xa
X4+ X5+X6 = Xb
X7+ X8+X9 = Xc
Xa Xb Xc
b. Eigen vector = ( , , )
3 3 3
Untuk setiap perbandingan berpasangan, eigen vector-nya adalah:
1. Perbandingan berpasangan antar kriteria
{0,52; 0,33; 0,14}
2. Perbandingan berpasangan antar alternatif berdasarkan harga
{0,48; 0,36; 0,15}

3. Perbandingan berpasangan antar alternatif berdasarkan suku cadang


{0,66; 0,15; 0,18}
4. Perbandingan berpasangan antar alternatif berdasarkan merek
{0,74; 0,18 0,07}

3.1.2. Menghitung Indeks Konsistensi


Untuk mengetahui tingkat konsistensi isian pengguna, metode AHP harus
dilengkapi dengan penghitungan Indeks Konsistensi (Consistency Index). Setelah
diperoleh indeks konsistensi, maka hasilnya dibandingkan dengan Indeks
Konsistensi Random (Random Consistency Index/RI) untuk setiap n objek.
CR(Consistency Ratio) adalah hasil perbandingan antara Indeks
Konsistensi (CI) dengan Indeks Random (RI). Jika CR <= 0.10 (10%) berarti
jawaban pengguna konsisten sehingga solusi yang dihasilkanpun optimal.
III-14

Tabel 3.9. Tabel Indeks Konsistensi Random


n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
R
0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49
I

Langkah-langkah pengecekan konsistensi hasil metode AHP adalah:


1. Hitung perkalian antara matriks awal dengan matriks nilai eigen yang
terakhir :
A x WT
Keterangan:
A : matriks awal
WT : matriks nilai eigen dalam format baris

X
0,48 0,66 0,74 0,52 0,57
0,36 0,15 0,18 x 0,33 = 0,26
0,15 0,18 0,07 0,14 0,15
2.
Hitung nmax :
i=n th
1 entry in Aw T 1
n max=
n
∑ iith entry in w T
=
3 ( )(0,57 0,26 0,15
0,52 0,33 0,14 )
+ + = 3,98
i=1

3. Hitung CI :
n max -n 3,98-3 0.98
CI = = = = 0,49
n-1 3-1 2

4. Hitung RI :
1,98(n-2) 1,98(3-2)
RI = = = 0,66
n 3
5. Hitung CR :
CI 0,49
CR= = = 074
RI 0,66

Hasil CR (≤0.10) menyimpulkan bahwa proses perbandingan antara tiga


kriteria dilakukan secara konsisten.
III-15

3.2. Kesimpulan
1. Metode Analytic Hierarchy Process memerlukan interaksi dan
konsistensi pengguna agar solusi yang dihasilkan optimal.
2. Hasil analisis dari perhitungan Analytical Hierarchy Process menyatakan
bahwa mobil alternatif yang terpilih dan yang berpotensi untuk
mahasiswa kelas E Teknik Industri Universitas Sumatra Utara adalah
Toyota Yaris dengan suku cadang/mesin 2NR-FE 4, DOHC, Dual VVT-
i, 1496 cc, 4 Silinder dan harga Rp 278.850.000. Data hasil perhitungan
AHP diperoleh dari 3 kuesioner yang diisi oleh responden dan didapat
hasil akhir bahwa mobil Toyota Yaris lebih unggul dengan bobot 0,57
atau 57%. Sedangkan prioritas kedua dimiliki oleh mobil Honda Brio
dengan nilai bobot 0,26 atau 26% dan prioritas terakhir dimiliki oleh
mobil Nissan March dengan nilai bobot 0,15 atau 15%.
3.3. Saran
1. Sebaiknya materi AHP lebih dipelajari lagi karena metode ini merupakan
salah satu metode sangat penting dalam pengambilan keputusam.

Anda mungkin juga menyukai