Anda di halaman 1dari 3

Denessa Farrah

14419036
TUGAS 1 - ESSAY

Pengembangan suatu produk sudah sepatutnya mengacu pada kebutuhan dari target pasar yang dituju
yaitu karakteristik konsumen yang akan menggunakan produk. Untuk memenuhi hal tersebut, muncullah
prinsip human centered design pada produk yang diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan dan
ekspektasi konsumen terhadap produk yang akan dikonsumsi. Pada dasarnya, sistem keamanan produk
diciptakan untuk menghindari terjadinya errors dan malfunctions. Hal ini dikarenakan pada dasarnya
tidak ada produk yang benar-benar sempurna sehingga apapun bisa menjadi tidak aman dan berbahaya
akibat penggunaan yang kurang tepat, overused, ataupun kesalahan pada sistem produk itu sendiri. Dalam
esai ini, akan dibahas secara lebih mendalam mengenai esensi dari produk yang aman serta
langkah-langkah untuk mengembangkan produk yang aman digunakan oleh konsumen.

Esensi dari produk yang aman yaitu produk yang terbebas dari risiko yang tidak dapat diterima atau biasa
disebut dengan unacceptable risk. Berdasarkan artikel yang dirilis oleh detik.com, Badan Standardisasi
Nasional mendefinisikan produk yang aman sebagai produk yang memiliki label standardisasi sebagai
penanda bahwa produk aman untuk digunakan oleh konsumen, yang mana sudah sepatutnya tidak
memiliki unacceptable risk yang dapat membahayakan keselamatan konsumen pengguna produk
(detik.com, 2013). Sebagai tindakan preventif terhadap unacceptable risk, terdapat beberapa aspek
keamanan produk yang perlu diketahui oleh pengguna seperti yang disebutkan pada BAB 1 dalam buku
Product Safery Excellence, diantaranya yaitu hazard, risk, safety, dan state of the art (Pine, 2012, #).
Hazard menjelaskan mengenai potensi bahaya yang dapat terjadi pada saat penggunaan produk.

Sebagai contoh, dalam video yang diunggah oleh South China Morning Post, terlihat seorang anak sedang
bermain catur dengan sebuah robot pemain catur sebagai oposisinya. Robot ini dapat menggerakkan
setiap bidak catur secara tepat dan akurat. Namun teknologi canggih ini tentunya memiliki beberapa
potensi hazard, yang mana apabila ditinjau secara lebih lanjut robot pemain catur ini menggunakan
semacam sensor lokasi untuk menggerakan setiap pion, kuda, benteng, dan peluncur pada papan catur.
Akan tetapi, bagaimana jika yang terdeteksi oleh robot bukan bidak catur pada papan, malahan jari dari
pemain oposisi yang posisinya berdekatan dengan bidak catur yang sedang dimainkan? Hal inilah yang
terjadi pada jari seorang anak yang terekam tengah bermain catur dengan robot pemain catur yang terlihat
pada video.

Di sisi lain, ayah dari anak tersebut sepatutnya sudah mengetahui risk atau risiko yang berpotensi untuk
terjadi sebelum memperbolehkan anaknya bermain catur dengan sebuah robot dan harus tetap waspada
dan mengawasi anaknya selama interaksi dengan robot pemain catur terjadi. Namun disisi lain, terdapat
aspek safety yang sepatutnya sudah dipenuhi oleh teknologi secanggih robot pemain catur tersebut yang
bebas dari risiko yang tidak dapat diterima (unacceptable risk). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
produk robot pemain catur belum dapat memenuhi esensi dari produk yang aman karena aspek
unacceptable risk masih belum dapat dipenuhi oleh produk terkait.

Selain meninjau video yang telah disebutkan di atas, video yang menunjukkan sebuah mobil bermerk
Tesla yang menabrak sebuah truk yang terguling juga ditinjau untuk mengetahui seberapa pentingnya
aspek keselamatan pengguna pada produk. Pada video, terlihat bahwa mobil Tesla tidak memperlambat
kecepatannya sedikitpun saat melaju lurus pada jalanan yang terhalang oleh sebuah truk kontainer yang
terguling sehingga menutupi jalan. Apabila dilakukan identifikasi sederhana, hal tersebut mungkin terjadi

MR4101
Occupational, Health, Safety and Environment 1
Denessa Farrah
14419036
karena sistem atau sensor pada mobil Tesla salah membaca keadaan lingkungan sehingga
menginterpretasikan truk yang melintang di hadapannya sebagai pembatas jalan ataupun semak-semak
yang terdapat pada sisi jalan tol.

Dari kedua video tersebut, teridentifikasi bahwa aspek keselamatan produk harus dijadikan sebagai fokus
dan prioritas dari tim pengembang produk dikarenakan hal ini dapat berbahaya bagi para konsumen
bahkan sampai mengancam nyawa dari konsumen itu sendiri. Oleh karena itu, terdapat beberapa langkah
yang dapat dilakukan oleh tim pengembang produk dalam rangka mengembangkan produk yang aman
digunakan. Pertama, tim pengembang produk harus dapat memanfaatkan segala bentuk sumber daya yang
ada. Kurangnya informasi dan pengetahuan merupakan akar utama permasalahan terjadinya kesalahan
keselamatan kerja pada produk. Berdasarkan BAB 2 dan 3 pada buku Product Safery Excellence, terdapat
beberapa sumber daya yang dapat dipergunakan serta langkah yang dapat dilakukan oleh tim pengembang
produk dalam merancang produk yang aman bagi konsumen, diantaranya sebagai berikut (Pine, 2012, #):

1. Mengetahui informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung proses perancangan
dan pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi konsumen. Hal ini
dapat dibagi menjadi pengetahuan yang sudah diketahui dan yang belum diketahui oleh tim
pengembang produk. Sering kali, pengetahuan yang belum diketahui oleh tim pengembang
produk inilah yang akan menimbulkan permasalahan pada tahap akhir pengembangan produk
yaitu pada saat uji coba sehingga hal ini penting untuk diminimalisir.
2. Informasi NEISS (The National Electronic Injury Surveillance System) dan data riwayat CPCS
(Consumer Product Safety Commission). Tujuan utamanya adalah untuk mengumpulkan data
tentang kecelakaan terkait produk konsumen yang terjadi di Amerika Serikat. Sampel dari 100
unit gawat darurat rumah sakit memungkinkan CPSC untuk membuat perkiraan nasional
kecelakaan yang terkait dengan produk konsumen tertentu. Data ini akan menjadi sangat berguna
bagi tim pengembang produk untuk menghindari kesalahan yang sama yang dimiliki oleh produk
yang sudah ada di pasar.
3. Asosiasi dagang, ahli medis, akademis, laboratorium, perusahaan konsultan dan mitra pemasok
dapat menjadi sumber penting dalam merancang sistem keselamat kerja pada produk yang
dirancang. Hal ini berhubungan dengan hazard, risk, dan safety yang telah disebutkan
sebelumnya untuk ditinjau secara mendetail dalam tahap pengembangan produk. Pihak-pihak
tersebut dapat memberikan masukan dan saran berdasarkan teori dan pengalaman yang mereka
miliki.
4. Benchmarking dilakukan untuk mengidentifikasi produk kompetitor manakah yang memiliki
bahaya keselamatan kerja paling rendah pada produk mereka. Hal ini dapat diteliti secara lebih
mendalam agar kesalahan-kesalahan yang dimiliki oleh produk kompetitor tidak terulang pada
produk yang sedang dirancang.

Setelah mengetahui dan menggunakan sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya, langkah selanjutnya
adalah melakukan evaluasi konsep produk untuk memenuhi aspek desain yang aman digunakan oleh
konsumen. Hal yang dapat dilakukan adalah meninjau pengaruh keamanan pada tahap awal produk
digunakan, menggunakan hazard identification checklist untuk mengetahui apakah terdapat bahaya yang
berpotensi terjadi pada saat penggunaan produk, dan mempertimbangkan human factors yang berkaitan
dengan karakteristik manusia dalam menggunakan produk terkait.

MR4101
Occupational, Health, Safety and Environment 2
Denessa Farrah
14419036
References

Donut Media. (2021, February 9). Why This Self-Driving Tesla Car Hit That Truck | Bumper 2 Bumper |
Donut Media. YouTube. Retrieved August 24, 2022, from
https://www.youtube.com/watch?v=TTXCcacdqz0
Finance detik.com. (2013, November 12). Tips Memilih Produk yang Aman untuk Digunakan.
detikFinance. Retrieved August 24, 2022, from
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2410402/tips-memilih-produk-yang-aman-untu
k-digunakan
Pine, T. A. (2012). Product Safety Excellence: The Seven Elements Essential for Product Liability
Prevention. ASQ Quality Press.
South China Morning Post. (2022, July 26). Chess robot breaks child's finger during an international
tournament in Russia. YouTube. Retrieved August 24, 2022, from
https://www.youtube.com/watch?v=32i5BwJjB8c

MR4101
Occupational, Health, Safety and Environment 3

Anda mungkin juga menyukai