Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

METODA ANALISA KECELAKAAN KERJA (JOB


SAFETY ANALYSIS)

Disusun Oleh:
Nurul Khotimah (6705220089)

D3 Teknologi Telekomunikasi
Fakultas Ilmu Terapan
Telkom University
2023
KATA PENGENTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang membahas tentang "Metoda Analisa Kecelakaan Kerja (Job Safety
Analysis)". Keselamatan kerja telah menjadi aspek yang sangat penting dalam dunia industri
dan berbagai sektor lainnya. Setiap pekerja berhak untuk mendapatkan lingkungan kerja yang
aman dan kondusif, di mana mereka dapat bekerja dengan optimal tanpa perlu khawatir akan
risiko kecelakaan.

Metoda Analisa Kecelakaan Kerja atau Job Safety Analysis (JSA) merupakan salah satu
metoda yang digunakan untuk mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengembangkan
tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan di tempat kerja.
Melalui JSA, kita dapat memahami berbagai proses kerja, mengevaluasi potensi risiko, dan
menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi karyawan serta sumber daya
perusahaan lainnya.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman


mengenai bagaimana JSA diaplikasikan dalam konteks dunia kerja. Semoga dengan membaca
makalah ini, pembaca dapat mengambil manfaat dan menerapkan prinsip-prinsip keselamatan
kerja dengan lebih baik lagi.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kritik dan saran sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.

Terima kasih.

Nurul Khotimah
21/10/2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................
1.2 Tujuan .........................................................................................................................
BAB II METODA ANALISA KECELAKAAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS).........................
2.1 Definisi Bahaya dan Risiko...............................................................................................
2.2 Proses Identifikasi...........................................................................................................
BAB III IDENTIFIKASI BAHAYA DALAM JSA.....................................................................
3.1 Definisi Bahaya dan Risiko ...........................................................................................
3.2 Metodologi Identifikasi ...............................................................................................
3.3 Implikasi dari Bahaya dan Risiko ..................................................................................
BAB IV PENGARUH SOP DALAM JSA.............................................................................
4.1 Definisi SOP .................................................................................................................
4.2 Pentingnya SOP dalam JSA ..........................................................................................
4.3 Implementasi SOP .......................................................................................................
BAB V PENGUKURAN POTENSI RISIKO DALAM JSA........................................................
5.1 Teknik-teknik Pengukuran ...........................................................................................
5.2 Fault Tree Analysis (FTA) ..............................................................................................
BAB VI PENERAPAN DAN REKOMENDASI......................................................................
6.1 Penerapan JSA dalam Industri .....................................................................................
6.2 Rekomendasi untuk Implementasi JSA ........................................................................
BAB VII PENUTUP.........................................................................................................
7.1 Kesimpulan ..................................................................................................................
7.2 Saran ...........................................................................................................................
Daftar Pustaka .............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap pekerja berhak mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan saat berada di
lingkungan kerja. Sebuah kecelakaan, meski sekecil apa pun, dapat membawa dampak signifikan, mulai
dari gangguan operasional, kerugian finansial, hingga efek psikologis bagi pekerja dan koleganya. Oleh
karena itu, upaya dalam mencegah kecelakaan kerja menjadi salah satu prioritas utama di setiap sektor
industri.

Job Safety Analysis (JSA), atau Metoda Analisa Kecelakaan Kerja, muncul sebagai solusi dalam
mengatasi permasalahan tersebut. JSA adalah teknik sistematis yang digunakan untuk menganalisis
prosedur pekerjaan, mengidentifikasi potensi bahaya, dan menentukan langkah-langkah preventif untuk
mengurangi risiko. Dengan pendekatan yang berfokus pada tindakan pencegahan, JSA bertujuan untuk
menjamin bahwa pekerja dapat melaksanakan tugasnya dengan aman.

Dalam era globalisasi dan pertumbuhan industri yang pesat, penerapan JSA menjadi semakin
relevan. Tuntutan produksi yang tinggi, penggunaan mesin-mesin canggih, serta kompleksitas proses
kerja menambah potensi risiko kecelakaan. Oleh karena itu, penerapan metoda seperti JSA menjadi
vital dalam menjamin bahwa setiap proses kerja telah mempertimbangkan aspek keselamatan.

Melihat urgensi dan relevansi JSA, sangat penting bagi kita untuk mendalami lebih jauh
metoda ini, memahami bagaimana penerapannya, dan melihat bagaimana dampak positif yang dapat
dihasilkannya dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.

1.2 Tujuan

Adpun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi Bahaya : Tujuan utama dari JSA adalah untuk mengenali potensi bahaya yang
mungkin terjadi dalam setiap tahapan pekerjaan.

2. Pencegahan Kecelakaan : Dengan memahami potensi bahaya, langkah-langkah pencegahan dapat


diterapkan untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja.
3. Optimalisasi Prosedur Kerja : Melalui analisis, prosedur kerja dapat dioptimalkan dengan
mempertimbangkan keselamatan tanpa mengorbankan efisiensi.

4. Peningkatan Kesadaran Karyawan : Membantu meningkatkan kesadaran karyawan tentang potensi


risiko dalam pekerjaan mereka dan bagaimana mencegahnya.

5. Kepatuhan terhadap Regulasi : Memastikan bahwa semua operasi dan tugas karyawan sesuai dengan
standar keselamatan yang telah ditetapkan oleh regulasi pemerintah atau standar industri.

6. Pengurangan Biaya : Mencegah kerugian finansial yang mungkin disebabkan oleh downtime,
kerusakan peralatan, atau tuntutan hukum akibat kecelakaan.

7. Meningkatkan Produktivitas : Lingkungan kerja yang aman mendukung kinerja karyawan, mengurangi
absensi akibat cedera, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

8. Pembuatan Dokumentasi Keselamatan : Menyediakan dokumentasi keselamatan yang rinci untuk


pelatihan karyawan baru dan referensi masa depan.

9. Mengoptimalkan Penggunaan Peralatan : Memastikan bahwa peralatan digunakan dengan cara yang
aman dan efisien.

10. Membangun Budaya Keselamatan : Dengan penerapan JSA yang konsisten, perusahaan dapat
membangun dan mempertahankan budaya keselamatan yang kuat di seluruh organisasi.
BAB II
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RESIKO K3

2.1 Definisi Bahaya dan Risiko K3

A. Defenisi Bahaya

Identifikasi bahaya merupakan langkah awal dari suatu sistem manajemen pengendalian resiko
yang merupakan suatu cara untuk mencari dan mengenali terhadap semua jenis kegiatan, alat, produk
dan jasa yang dapat menimbulkan potensi cidera atau sakit yang bertujuan dalam upaya mengurangi
dampak negative risiko yang dapat mengakibatkan kerugian aset perusahaan, baik berupa manusia,
material, mesin, hasil produksi maupun finansial. Identifikasi bahaya adalah proses determinasi
terhadap apa yang dapat terjadi, mengapa dan bagaimana (Rudi Suardi, 2005).

Pada umumnya kegiatan ini melakukan identifikasi terhadap sumber bahaya dan area yang
terkena imbasnya. Identifikasi sumber bahaya dilakukan dengan mempertimbangkan : 1) Kondisi dan
kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya. 2) Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang
mungkin dapat terjadi. Kesuksesan ini dapat dilihat bila seluruh risiko di tempat kerja dapat
teridentifikasi dangan sempurna. Tujuan dilakukan identifikasi bahaya adalah untuk mengenali seluruh
macam bahaya yang ada di tempat kerja, sehingga dapat dilakukan pengendalian terhadap bahaya
tersebut. Setiap kecelakaan adalah malapetaka, kerugian dan kerusakan kepada manusia, harta benda
atau properti dan proses produksi. Implikasi yang berhubungan dengan kecelakaan sekurang kurangnya
berupa gangguan kinerja perusahaan dan penurunan keuntungan perusahaan.

Pada dasarnya, akibat dari peristiwa kecelakaan dapat dilihat dari besar kecilnya biaya yang
dikeluarkan bagi terjadinya suatu kecelakaan. Pada umumnya peristiwa kerugian akibat kecelakaan kerja
cukup besar dan dapat mempengaruhi upaya peningkatan produktivitas kerja perusahaan (Tarwaka,
2008). Resiko adalah suatu kemungkinan terjadinya kecelakaan atau kerugian pada periode tertentu
atau siklus operasi tertentu (Tarwaka, 2008). Tergantung dari cara pengelolaannya, tingkat risiko
mungkin berbeda dari tingkat yang ringan sampai yang berat. Dampak kerugian finansial akibat
peristiwa kecelakaan kerja, gangguan kesehatan atau sakit akibat kerja, kerusakan atau kerugian aset
produksi, biaya premi asuransi, moral kerja dan sebagainya sangat mempengaruhi produktivitas dan
keuntungan perusahaan.

Melalui analisis dan penilaian potensi bahaya dan resiko, diupayakan tindakan mengeliminasi
atau pengendalian agar tidak menjadi bencana atau kerugian. Setelah diketahui berbagai potensi
bahaya yang ada di lingkungan pekerjaan selanjutnya perlu diadakan penilaian risiko tersebut untuk
menentukan tindakan pengendalian sesuai prioritas apakah risiko tersebut cukup besar dan
memerlukan pengendalian langsung atau dapat ditunda. Penilaian risiko pada hakikatnya merupakan
proses untuk menentukan pengaruh atau akibat pemaparan potensi bahaya yang dilaksanakan melalui
tahap atau langkah yang berkesinambungan.
2.2 Proses Identifikasi

Melibatkan observasi lapangan, wawancara dengan pekerja, dan analisis dokumentasi untuk
menemukan potensi bahaya.

**BAB III. PENGARUH SOP TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN KINERJA**

3.1 Definisi SOP

SOP adalah serangkaian instruksi yang harus diikuti untuk menyelesaikan tugas dengan benar dan
aman.

3.2 Hubungan SOP dengan Produktivitas dan Kinerja

SOP yang baik akan meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan kualitas output.

---

**BAB IV. PENGUKURAN POTENSI RISIKO K3**

4.1 Fault Tree Analysis (FTA)

Metode ini menggunakan diagram pohon untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyebab potensial
dari suatu kejadian yang tidak diinginkan.

4.2 Task Demand Assessment (TDA)

TDA mempertimbangkan tuntutan tugas dan potensi risikonya, membantu dalam desain pekerjaan dan
pelatihan.
4.3 Accident Potential Measurement Method (APMM)

Menggunakan data historis untuk mengukur dan memprediksi potensi kecelakaan.

---

**BAB V. ANALISIS RISIKO K3**

5.1 Penilaian Risiko

Setelah mengidentifikasi bahaya, risiko harus dinilai berdasarkan kemungkinan terjadinya dan potensi
dampaknya.

5.2 Pengendalian Risiko

Termasuk penerapan kontrol insinyur, administratif, dan perlindungan pribadi untuk mengurangi risiko.

---

**BAB VI. ANALISIS KEBERLANJUTAN KERJA DAN USAHA**

6.1 Pentingnya Keberlanjutan

Untuk keselamatan jangka panjang, tindakan pencegahan harus berkelanjutan dan adaptif.

6.2 Penerapan dalam Bisnis


Organisasi harus mengevaluasi dan memperbaharui metodenya secara berkala untuk memastikan
keselamatan berkelanjutan.

---

**BAB VII. PENUTUP**

7.1 Kesimpulan

JSA adalah alat penting untuk memastikan keselamatan dan efisiensi di tempat kerja.

7.2 Saran

Perusahaan harus menerapkan JSA sebagai bagian dari budaya keselamatan mereka dan melakukan
pelatihan berkala untuk stafnya.

---

**DAFTAR PUSTAKA**

1. Hughes, P., & Ferrett, E. (2016). *Introduction to health and safety at work*. Routledge.

2. Reason, J. (2016). *Human error*. Cambridge university press.

3. Smith, L. (2018). *Job Safety Analysis & Procedures*. Safety Publications.

---

Ini adalah makalah yang lebih panjang dan mendalam. Namun, untuk makalah yang benar-benar
komprehensif, diperlukan penelitian lebih lanjut, studi kasus, dan data untuk mendukung argumen dan
klaim yang dibuat.

Anda mungkin juga menyukai