Anda di halaman 1dari 5

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL 2023/2024

Mata Kuliah : K2 Sifat Ujian : Open Buku/Online

Program Studi / Konsentrasi : D4 TRKE/RESD Semester/Kelas : Ganjil / 7B

Hari / Tanggal : Rabu, 24/01/2023 Tahun Akademik : 2023/2024

Waktu : 100 menit Dosen : Ir.Benhur N,MT.

(20.00 -21.40)

PERHATIAN:

1. Membaca doa terlebih dahulu sesuai keyakinan agama masing-masing

2. Bacalah pertanyaan/soal ujian dengan teliti. Soal UAS bentuk Essay

3.Jawaban dikerjakan di lembaran soal ini.

4. Tuliskan nama, NIM, dan Kelas pada lembaran roal ini.

Nama :.RIFKI NUR ILHAM ...................NIM : 2302432061......................................Kelas : 7B

Soal essay

(1).(a).Apa yang dimaksud dengan inspeksi K3 ? Jelaskan

Jawab

Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan prosedur kritis dalam menjamin keamanan di lingkungan kerja. Proses ini melibatkan identifikasi

berbagai potensi bahaya, seperti risiko kecelakaan, paparan bahan kimia berbahaya, dan kondisi kerja yang tidak memenuhi standar keselamatan. Tujuan utamanya adalah

untuk mencegah cedera atau penyakit yang dapat menimpa karyawan serta untuk menghindari kerusakan pada fasilitas atau peralatan.

Dalam inspeksi K3, evaluasi risiko dilakukan untuk menentukan tingkat keparahan dan prioritas tindakan yang diperlukan. Ini termasuk pemantauan rutin terhadap

peralatan dan proses kerja, serta pengukuran standar keselamatan yang diimplementasikan. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa setiap aspek lingkungan kerja

beroperasi dalam kondisi aman dan sesuai dengan regulasi keselamatan kerja yang berlaku.

(b). Apa tujuan Inspeksi K3 diadakan ? Jelaskan

Jawab

Tujuan utama dari Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah untuk memastikan bahwa lingkungan kerja aman dan sehat bagi semua karyawan.

Inspeksi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai potensi bahaya di tempat kerja, termasuk risiko kecelakaan, paparan bahan kimia berbahaya, dan kondisi kerja

yang tidak aman. Dengan melakukan inspeksi ini, perusahaan dapat mengenali area-area yang memerlukan perbaikan atau tindakan pencegahan untuk mencegah terjadinya

kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Inspeksi K3 juga penting untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja yang ditetapkan

oleh pemerintah atau badan regulasi terkait.

Selain itu, inspeksi K3 bertujuan untuk menciptakan budaya keselamatan di tempat kerja. Dengan mengedepankan pentingnya keselamatan dan kesehatan,

perusahaan dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab karyawan terhadap isu keselamatan. Hal ini tidak hanya mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit, tetapi

juga meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Melalui inspeksi yang teratur, perusahaan dapat menunjukkan komitmennya terhadap keselamatan dan

kesehatan, yang pada akhirnya akan memperkuat kepercayaan dan moral karyawan serta memperbaiki citra perusahaan di mata publik dan stakeholder.

(2). (a)Apa yang dimaksud dengan Job Hazard Analysis (JHA) ? Jelaskan

Jawab

Job Hazard Analysis (JHA), yang dikenal juga sebagai Job Safety Analysis (JSA), adalah proses yang digunakan untuk mengidentifikasi, menilai, dan

mengendalikan bahaya yang terkait dengan proses kerja tertentu dalam suatu organisasi atau tempat kerja. Tujuan utama dari JHA adalah untuk meningkatkan keselamatan

kerja dengan mengurangi risiko kecelakaan dan cedera. Proses ini melibatkan penelaahan langkah demi langkah dari tugas pekerjaan individu, identifikasi potensi bahaya

yang terkait dengan setiap langkah, dan pengembangan kontrol atau langkah pencegahan untuk mengatasi risiko tersebut. JHA dianggap sebagai alat penting dalam

manajemen keselamatan kerja karena memungkinkan pemberi kerja dan karyawan untuk lebih memahami kondisi kerja dan potensi risiko yang terlibat.

Dalam melaksanakan JHA, langkah pertama adalah memilih pekerjaan yang akan dianalisis, biasanya pekerjaan yang memiliki sejarah kecelakaan atau cedera, atau

yang dianggap berisiko tinggi. Setelah itu, pekerjaan tersebut dipecah menjadi serangkaian langkah atau tugas yang lebih kecil. Untuk setiap langkah, tim JHA

mengidentifikasi potensi bahaya yang bisa muncul, baik yang bersifat fisik, kimia, biologi, atau ergonomis. Setelah mengidentifikasi bahaya, tim kemudian menentukan

langkah-langkah pencegahan atau kontrol untuk mengurangi atau menghilangkan risiko tersebut. Langkah-langkah ini dapat termasuk perubahan dalam proses kerja,
penggunaan peralatan pelindung pribadi (PPE), pelatihan keselamatan, atau perbaikan di lingkungan kerja. JHA adalah proses yang berkelanjutan dan harus secara teratur

diperbarui untuk memastikan bahwa semua risiko di tempat kerja diidentifikasi dan dikelola dengan efektif.

(b). Apa tujuan diadakannya JAH ? Jelaskan

Jawab

Tujuan utama Job Hazard Analysis (JHA) adalah untuk mengidentifikasi dan menilai bahaya dalam proses kerja, serta mengembangkan langkah-langkah

pencegahan dan kontrol yang efektif untuk mengurangi risiko cedera dan kecelakaan di tempat kerja. Dengan melakukan JHA, organisasi dapat meningkatkan keselamatan

dan kesehatan kerja, memastikan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan, dan mengurangi potensi kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan kerja. Ini membantu

menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan efisien, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan.

(c). Apa hubungan JAH dengan produktifitas ? Jelaskan

Jawab

Job Hazard Analysis (JHA) memiliki hubungan yang signifikan dengan peningkatan produktivitas dalam sebuah organisasi. Dengan mengidentifikasi dan

mengendalikan bahaya di tempat kerja, JHA membantu mencegah kecelakaan dan cedera, yang secara langsung mengurangi waktu henti kerja dan absensi karyawan. Saat

risiko kecelakaan berkurang, karyawan dapat bekerja dengan lebih aman dan percaya diri, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi dan kinerja kerja. Selain itu,

lingkungan kerja yang aman dan sehat mempromosikan kesejahteraan karyawan, yang penting untuk mempertahankan motivasi dan komitmen terhadap pekerjaan.

Selain itu, implementasi JHA yang efektif dapat mengarah pada optimasi proses kerja. Dalam proses analisis, seringkali ditemukan cara-cara untuk

menyederhanakan tugas atau memperbaiki metode kerja, yang tidak hanya mengurangi risiko bahaya tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional. Ini berarti bahwa JHA

tidak hanya berfungsi sebagai alat keselamatan kerja, tetapi juga sebagai alat untuk peningkatan produktivitas. Dengan demikian, JHA berperan penting dalam menciptakan

keseimbangan antara keselamatan kerja dan efisiensi operasional, yang keduanya merupakan komponen kunci untuk kesuksesan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang.

(3). (a).Apa yang dimaksud dengan APD ? Jelaskan

Jawab

Alat Pelindung Diri (APD) adalah peralatan atau perangkat yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi diri mereka dari risiko dan bahaya yang mungkin terjadi

selama melakukan tugas kerja. APD dirancang untuk melindungi berbagai bagian tubuh tergantung pada jenis risiko yang dihadapi, seperti helm untuk melindungi kepala,

kacamata keselamatan untuk mata, masker atau respirator untuk perlindungan pernapasan, sarung tangan untuk tangan, sepatu keselamatan untuk kaki, dan alat pelindung

pendengaran. Penggunaan APD sangat penting dalam industri atau lingkungan kerja yang berisiko, seperti konstruksi, manufaktur, laboratorium, dan banyak lagi.

(b). Apa tujuan APD disediakan ? Mengapa itu penting ? Jelaskan

Jawab

Tujuan utama penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah untuk melindungi karyawan dari berbagai risiko dan bahaya di tempat kerja yang dapat menyebabkan

cedera atau penyakit. Dalam banyak industri, pekerja terpapar pada kondisi yang berpotensi berbahaya, seperti bahan kimia beracun, listrik, mesin berat, suhu ekstrem, atau

bahaya fisik lainnya. APD dirancang untuk menjadi barier antara pekerja dan bahaya ini, dengan melindungi bagian tubuh yang rentan seperti kepala, mata, telinga, tangan,

dan kaki. Misalnya, helm melindungi kepala dari cedera akibat jatuh atau benda terbang, sarung tangan tahan kimia melindungi tangan dari bahan kimia korosif, dan sepatu

keselamatan melindungi kaki dari benda tajam atau jatuh. Penggunaan APD adalah langkah kritis dalam mengelola risiko keselamatan dan kesehatan di tempat kerja, dan

sering kali menjadi bagian dari persyaratan hukum dan peraturan keselamatan kerja.

Pentingnya APD tidak hanya terletak pada fungsi protektifnya terhadap cedera dan penyakit, tetapi juga dalam mempromosikan budaya keselamatan di tempat

kerja. Karyawan yang dilengkapi dengan APD yang tepat lebih mungkin merasa aman dan dihargai, yang meningkatkan moral dan produktivitas. Selain itu, penggunaan

APD yang efektif dapat mengurangi biaya bagi perusahaan dalam jangka panjang dengan menurunkan insiden kecelakaan kerja, yang berarti pengurangan biaya terkait

seperti kompensasi pekerja, downtime, dan biaya litigasi. Oleh karena itu, APD merupakan investasi penting dalam keselamatan dan kesehatan karyawan serta keberlanjutan

operasional bisnis. Penerapan APD yang benar dan edukasi tentang pentingnya keselamatan kerja menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan

produktif.

(c). Sebutkan jenis-jenis APD yang digunakan di industri

Jawab

Dalam industri, jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan bervariasi tergantung pada jenis risiko dan lingkungan kerja. Beberapa jenis APD yang

umum digunakan di industri meliputi:

1. Helm Keselamatan : Melindungi kepala dari cedera akibat benturan, benda jatuh, atau kontak dengan benda keras.

2. Kacamata Keselamatan : Melindungi mata dari partikel terbang, percikan kimia, radiasi, atau paparan cahaya intens.

3. Masker atau Respirator : Melindungi pernapasan dari debu, asap, uap berbahaya, gas, atau partikel udara berbahaya lainnya.
4. Pelindung Telinga : Seperti earplug atau earmuff, melindungi dari kebisingan tinggi yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

5. Sarung Tangan: Berbagai jenis untuk perlindungan dari bahan kimia, listrik, panas, potongan, dan abrasi.

6. Sepatu Keselamatan : Melindungi kaki dari benda jatuh, benda tajam, tergelincir, dan bahaya listrik.

7. Pakaian Pelindung : Seperti apron, baju tahan api, baju tahan kimia, untuk melindungi tubuh dari paparan kimia, panas, api, radiasi, atau kontaminan lainnya.

8. Alat Pelindung Jatuh : Termasuk sabuk pengaman dan tali pengaman untuk pekerjaan di ketinggian, mencegah cedera akibat jatuh.

9. Pelindung Wajah : Shield wajah atau visor untuk melindungi wajah dari percikan kimia, partikel, atau risiko lain.

10. Pelindung Tubuh Lengkap: Seperti harness atau baju hazmat untuk perlindungan komprehensif di lingkungan berbahaya.

Pemilihan jenis APD harus sesuai dengan jenis risiko yang dihadapi di tempat kerja, dan harus memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan oleh peraturan dan

standar industri. Penting juga bagi pekerja untuk dilatih dalam penggunaan dan pemeliharaan APD yang benar untuk memastikan perlindungan efektif.

(4). (a).Apa yang dimaksud dengan Surat Izin Kerja (SIKA) ? Jelaskan

Jawab

Surat Izin Kerja (SIKA) adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang atau manajemen perusahaan sebagai persetujuan formal untuk

melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu, terutama yang berisiko atau berbahaya, di lingkungan kerja. SIKA berfungsi sebagai alat kontrol untuk memastikan bahwa

semua aspek keselamatan telah dipertimbangkan dan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan telah diambil sebelum pekerjaan dimulai. Dokumen ini biasanya

mencakup detail pekerjaan, identifikasi risiko yang terkait, langkah-langkah keselamatan yang harus diikuti, peralatan keselamatan yang diperlukan, serta informasi tentang

individu atau tim yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut. SIKA adalah komponen penting dalam manajemen keselamatan kerja, terutama dalam

industri yang melibatkan pekerjaan berisiko tinggi seperti konstruksi, pertambangan, atau pekerjaan dengan bahan kimia berbahaya.

(b).Siapa yang bertanggung jawab dalam penerbitan SIKA ? Jelaskan

Jawab

Penerbitan Surat Izin Kerja (SIKA) biasanya menjadi tanggung jawab departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau manajemen keselamatan di sebuah

perusahaan atau organisasi. Dalam banyak kasus, ini melibatkan koordinasi antara manajer proyek, supervisor, atau pemimpin tim yang bertanggung jawab atas area kerja

atau proyek tertentu, serta spesialis keselamatan yang memiliki keahlian dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko terkait pekerjaan yang akan dilakukan. Proses

penerbitan SIKA mencakup penilaian risiko yang komprehensif, pembuatan rencana kerja yang aman, dan pengidentifikasian langkah-langkah pengendalian yang

diperlukan. Setelah proses ini selesai, SIKA dikeluarkan sebagai persetujuan formal untuk memulai pekerjaan, dengan syarat bahwa semua langkah keselamatan yang

disyaratkan diikuti dengan ketat. Tanggung jawab ini memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan cara yang aman dan sesuai dengan standar keselamatan yang

ditetapkan.

(c). Apa tujuan diterbitkan SIKA ? Jelaskan

Jawab

Tujuan utama diterbitkannya Surat Izin Kerja (SIKA) adalah untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja dalam lingkungan industri, khususnya untuk

aktivitas atau pekerjaan yang berisiko tinggi. Dengan SIKA, dijamin bahwa semua risiko yang berkaitan dengan pekerjaan tertentu telah diidentifikasi, dievaluasi, dan

dikendalikan sebelum pekerjaan dimulai. Ini mencakup memastikan bahwa langkah-langkah pengendalian yang tepat, seperti prosedur kerja aman, pelatihan karyawan, dan

penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), telah diterapkan. SIKA juga berfungsi untuk meningkatkan kesadaran di antara pekerja tentang potensi bahaya dan tindakan

pencegahan yang harus diambil saat melakukan tugas. Dengan demikian, SIKA memainkan peran kunci dalam pencegahan kecelakaan kerja, pengurangan cedera, dan

penciptaan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat.

5. (a). Apa dampak kebakaran terhadap ksehatan manusia ? Jelaskan

Jawab

Kebakaran dapat memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan manusia, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak jangka pendek termasuk luka

bakar, keracunan asap, dan masalah pernapasan akibat inhalasi asap dan gas beracun yang dihasilkan selama kebakaran. Asap dapat mengandung berbagai zat berbahaya

seperti karbon monoksida, hidrogen sianida, dan partikel halus yang dapat merusak paru-paru dan jantung. Dampak jangka panjang mungkin termasuk gangguan pernapasan

kronis, seperti asma atau bronkitis, serta risiko kesehatan mental seperti stres pascatrauma dan kecemasan. Paparan berkepanjangan terhadap residu dari bahan kimia yang

terbakar juga dapat meningkatkan risiko kanker dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, respons cepat dan efektif terhadap kebakaran dan paparan asap sangat

penting untuk meminimalkan dampak negatif pada kesehatan manusia.

(b).Ketika petugas Damkar memadamkan api mereka menghadapi potensi bahaya yang dapat

memhahayakan jiwa mereka.Sebutkan potensi sumber bahaya pada petugas damkar.

Jawab
Petugas pemadam kebakaran menghadapi berbagai potensi bahaya yang dapat mengancam jiwa mereka ketika memadamkan api. Risiko ini termasuk paparan

langsung ke api yang mengakibatkan luka bakar atau cedera akibat panas ekstrem. Asap tebal dan gas beracun yang dihasilkan selama kebakaran menyajikan ancaman

serius terhadap sistem pernapasan dan dapat menyebabkan keracunan asap atau kesulitan bernapas. Petugas juga berisiko mengalami kejatuhan benda atau runtuhnya

struktur bangunan, yang dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian. Risiko kejut listrik dari kabel listrik yang terkena api atau air juga signifikan, serta bahaya

dari bahan kimia berbahaya atau bahan peledak yang mungkin terlibat dalam kebakaran. Ditambah lagi, petugas pemadam kebakaran sering bekerja dalam kondisi yang

sangat menuntut fisik dan mental, yang meningkatkan risiko kelelahan dan stres. Pencegahan risiko ini melibatkan pelatihan intensif, penggunaan peralatan pelindung yang

tepat, dan prosedur operasi standar yang ketat untuk memastikan keselamatan maksimal.

(c). Jelaskan bagaimana sikap kita (karyawan) ketika pertama sekali melihat ada kebakaran di tempat

kerja.

Jawab

Ketika seorang karyawan pertama kali melihat ada kebakaran di tempat kerja, langkah pertama dan terpenting adalah tetap tenang dan segera memberitahukan

situasi tersebut kepada rekan kerja dan manajemen dengan cara yang jelas dan tenang. Segera gunakan alarm kebakaran atau sistem komunikasi darurat untuk memberi tahu

semua orang di gedung tersebut. Setelah itu, jika terlatih dan aman untuk melakukannya, gunakan alat pemadam kebakaran terdekat untuk mencoba memadamkan api pada

tahap awal, jika api masih kecil dan dapat dikendalikan. Jika api terlalu besar atau kondisi terlalu berbahaya, prioritaskan evakuasi segera menggunakan jalur keluar darurat

yang telah ditentukan, dan kumpulkan di titik berkumpul yang telah ditetapkan. Selalu hindari menggunakan lift dan perhatikan petunjuk keselamatan. Penting juga untuk

mematuhi petunjuk dari petugas pemadam kebakaran atau tim darurat ketika mereka tiba di tempat kejadian. Keselamatan diri dan rekan kerja adalah prioritas utama dalam

situasi seperti ini.

6.(a).Apa yang dimaksud degan tanggap darurat ?

Jawab

Tanggap darurat merujuk pada serangkaian tindakan dan prosedur yang dirancang untuk merespons dan mengelola situasi darurat atau bencana dengan cepat dan

efektif. Tujuannya adalah untuk meminimalisir dampak negatif terhadap orang, properti, dan lingkungan. Proses ini melibatkan pengidentifikasian situasi darurat, pemberian

peringatan dini, mobilisasi sumber daya dan personel, serta koordinasi tindakan dan komunikasi yang efisien antara berbagai pihak yang terlibat, seperti tim darurat, pihak

berwenang, dan publik yang terpengaruh. Tanggap darurat mencakup berbagai kegiatan, dari evakuasi, penyelamatan, hingga pemulihan pasca-bencana, dan sangat penting

dalam mengurangi risiko dan memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat di saat-saat kritis.

(b). Bagaimana skap karyawan ketika menghadapi tanggap darurat ? Jelaskan

Jawab

Ketika menghadapi situasi tanggap darurat, sikap karyawan sebaiknya ditandai dengan ketenangan, kesigapan, dan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan yang

telah ditetapkan. Penting bagi karyawan untuk segera mengenali sinyal atau peringatan darurat dan merespons dengan cepat, mengikuti rencana evakuasi atau instruksi yang

telah disiapkan. Ini termasuk berkumpul di titik berkumpul yang aman, membantu rekan kerja jika diperlukan, dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi.

Karyawan juga harus memperhatikan instruksi dari tim tanggap darurat dan tidak kembali ke area berbahaya kecuali sudah dinyatakan aman oleh otoritas yang berwenang.

Komunikasi yang jelas dan tenang, serta pemahaman yang baik tentang prosedur darurat, sangat penting dalam memastikan bahwa situasi darurat ditangani dengan cara

yang paling aman dan efektif.

7. Tuliskan resume dari materi kuliah Keselamatan Ketenagalistrikan. Bahan dari topi-topik kuliah yang telah dipelajari.

Jawab

Resume

1. Rencana Pembelajaran UUK3 dan Hubungan K2 dan K3 : Fokus pada pemahaman UU K3, yang mengatur tentang keamanan dan kesehatan di tempat kerja.

Hubungan antara Keselamatan (K2) dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.

2. Orientasi K3 dan Industrial Hygiene : Penekanan pada orientasi K3 untuk semua karyawan baru, meliputi aspek kebersihan industri yang berkaitan dengan

pencegahan penyakit akibat kondisi kerja.

3. Pengendalian Kecelakaan Kerja : Strategi dan metode untuk mengendalikan dan mencegah kecelakaan di tempat kerja, termasuk pelatihan kesadaran keselamatan.

4. Kesehatan dan Keselamatan Kerja : Penjelasan komprehensif mengenai pentingnya mempertahankan standar tinggi dalam kesehatan dan keselamatan di tempat

kerja untuk melindungi karyawan.

5. Pedoman Keselamatan Umum : Pedoman umum tentang praktik keselamatan, termasuk pemahaman umum tentang risiko dan cara menghindarinya.

6. Kesehatan Lingkungan : Membahas dampak lingkungan kerja terhadap kesehatan dan cara mengoptimalkan lingkungan kerja untuk mendukung kesehatan.

7. Keselamatan Instalasi Listrik dan Bahaya Listrik : Mengidentifikasi bahaya yang terkait dengan listrik dan langkah-langkah keselamatan untuk instalasi listrik.
8. Bahaya Listrik: Menekankan pada risiko spesifik yang berkaitan dengan listrik dan cara menghindari kecelakaan listrik.

9. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Implementasi dan pentingnya sistem manajemen K3 untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan

sehat.

10. Job Hazard Analysis (JHA) : Metode untuk mengidentifikasi bahaya dalam proses kerja dan cara mengendalikannya.

11. Alat Pemadam Api Ringan: Pemahaman tentang berbagai jenis alat pemadam api dan penggunaannya yang tepat.

12. Surat Izin Kerja (SIKA) : Prosedur dan pentingnya SIKA dalam mengontrol dan memonitor pekerjaan berisiko tinggi.

13. Inspeksi K3: Pentingnya inspeksi berkala untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan mematuhi standar keselamatan.

14. Tools dan Pengendalian Bahaya Risiko: Alat dan metode untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko di tempat kerja.

15. K3 dan Alat Deteksi Kebakaran : Peran alat deteksi kebakaran dalam sistem keselamatan dan cara kerjanya.

16. K3 Prosedur Tanggap Darurat : Pengembangan dan implementasi prosedur tanggap darurat untuk menghadapi situasi darurat di tempat kerja.

Resume ini menekankan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam berbagai aspek dan cara-cara efektif untuk mengimplementasikannya di lingkungan kerja.

Setiap topik memberikan panduan spesifik untuk mengurangi risiko dan meningkatkan keselamatan bagi semua karyawan.

SELAMAT BEKERJA

Acuan: Soal ini dibuat oleh: Ditinjau & divalidasi oleh:


1. RPS Pengajar Kepala Program Studi Teknik Konversi
Keselamatan Ketenagalistrikan Energi,

2. Kurikulum : TKE / JTM

(Ir.Benhur Mainggolan, MT)


(Yuli Mafendro, S.Pd, M.T)

Anda mungkin juga menyukai