Rini Alfatiyah*
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, UNPAM
Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang, Tangerang Selatan
*
E-mail: alfatiyah_rini@yahoo.co.id
ABSTRAK
PT. XYZ unit Serpong adalah perusahan manufaktur yang bergerak dibidang plumbing fitting yang mengutamakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam setiap aktifitas pekerjaannya. Guna mendukung penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) maka penelitian dilakukan dengan menggunakan
Metode Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) di Seksi Casting. Potensi bahaya
pada 5 tahapan pekerjaan seksi casting di PT XYZ. adalah tahapan proses core, LPDC (Low Pressure Die
Casting), shotblast, cutting dan grinding. Setelah dilakukan penelitian dengan Metode Hazard Identification,
Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) di dapat kategori tingkat risiko bahaya substansial sebanyak 60 %
yaitu proses core, LPDC dan cutting. Sedangkan kategori risiko bahaya acceptable sebanyak 40 % yaitu proses
shotblas dan grinding.
Kata Kunci: Manajemen Risiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Metode HIRARC
ABSTRACT
PT. XYZ Serpong unit is a manufacturing company involved in the installation of a pipe that prioritizes Safety
and Health (K3) in every work activity. To support the implementation of the Occupational Safety and Security
Management System (SMK3), the investigation was conducted using Hazard Risk Assessment, Risk Assessment
and Risk Control (HIRARC) in the Casting section. Possible dangers in 5 stages of work breaker at PT XYZ. is
the process star rating, LPDC (Low Pressure Die Casting), shotblast, cutting and range. After conducting an
investigation with Hazard Risk Assessment, Risk Assessment and Risk Assessment (HIRARC) in the category of
major hazard risk stages, 60% were core processes, LPDC and cutting. Although the risk hazard category that
may be accepted as much as 40% is the process of shooting and range.
Jurnal Mesin Teknologi (SINTEK Jurnal) Volume 11 No. 2 Desember 2017 p-ISSN : 2088-9038
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/sintek e-ISSN : 2549-9645
89
Jurnal Mesin Teknologi (SINTEK Jurnal) Volume 11 No. 2 Desember 2017 p-ISSN : 2088-9038
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/sintek e-ISSN : 2549-9645
90
Bahaya kesehatan kerja merupakan bahaya upaya pengendalian risiko yang telah dilakukan,
yang memiliki dampak tehadap kesehatan antara lain [12]:
manusia dan penyakit akibat kerja. Dampak yang
ditimbulkan bersifat kronis. Jenis bahaya 1. Analisis Kualitatif
kesehatan kerja dapat diklasifikasikan menjadi: Metode analisis kualitatif menggunakan
1. Bahaya Fisik (Physical Hazard) bentuk kata atau skala deskriptif untuk
2. Bahaya Kimia (Chemical Hazard) menjelaskan seberapa besar potensi risiko
3. Bahaya Biologi (Biological Hazard) yang akan diukur. Analisis kualitatif
4. Bahaya Ergonomi (Ergonomical Hazard) digunakan untuk kegiatan skrining awal pada
5. Bahaya Psikologi (Psychological Hazard) risiko yang membutuhkan analisis lebih rinci
dan lebih mendalam.
Sistem Manajemen Keselamatan dan 2. Analisis Semi-Kuantitatif
Kesehatan Kerja (SMK3) Metode analisis semi-kuantitatif merupakan
Sistem Manajemen Keselamatan dan metode yang mengkominasikan antara angka
Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari yang bersifat subjektif pada kecenderungan
sistem manajemen perusahaan secara dan dampak dengan rumus matematika, yang
keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko menghasilkan tingkat risiko dengan kriteria
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna tertentu. Metode ini berguna untuk
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan mengidentifikasi dan memberikan peringkat
produktif (Peraturan Pemerintah Republik dari suatu kejadian yang berpotensi
Indonesia Nomor 50 Tahun 2012) [9,10]. menimbulkan konsekuensi yang parah.
Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan bagian dari
seluruh manajemen sistem yang memfasilitasi METODE PENELITIAN
manajemen risiko Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) yang berhubungan dengan bisnis Ruang Lingkup Penelitian
organisasi (perusahaan) tersebut (OHSAS 18001: Untuk memfokuskan kegiatan penelitian
2007) [11,12]. yang dilakukan, maka ruang lingkup penelitian
dibatasi berdasarkan tempat dan objek penelitian
Hazard Identification, Risk Assessment, And sebagai berikut:
Risk Control (HIRARC) 1. Tempat Penelitian
1. Menentukan Proses Pekerjaan Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ Unit
Ada beberapa justifikasi dalam menetukan Serpong yang berada di lokasi Jl. MH.
proses pekerjaan misalnya: Thamrin KM. 7 Serpong Tangerang Selatan-
a. Tahapan produksi atau proses pelayanan Banten.
b. Tidak terlalu luas misalnya merakit mobil 2. Objek Penelitian
atau motor Objek penelitian ini adalah identifikasi
2. Identifikasi Bahaya bahaya proses pekerjaan Seksi Casting dari
Ada berbagai macam metode identifikasi Mesin Core sampai dengan Mesin Gerinding.
bahaya, antara lain:
a. Metode Pasif Metode Penelitian
b. Metode Semi Proaktif Dalam melakukan penelitian ini,
c. Metode Proaktif menggunakan metode antara lain:
1. Metode analisis, yang terdiri dari:
Analisis Risiko a. Metode Deskriptif
Risiko adalah kombinasi antara Metode yang menggambarkan data
kemungkinan terjadi suatu kejadian/frekuensi dan masalah yang ada dan berkembang pada
konsekuensi dari peristiwa tersebut dalam hal ini saat penelitian dilakukan (data aktual
cidera atau sakit (OHSAS 18001:2007). Adapun yang kemudian dianalisis untuk menguji
tipe-tipe metode analisis risiko berdasarkan hipotesis yang telah dilakukan) melihat
OHSAS 18001: 2007 dengan mempertimbangkan keadaan serta mengumpulkan beberapa
Jurnal Mesin Teknologi (SINTEK Jurnal) Volume 11 No. 2 Desember 2017 p-ISSN : 2088-9038
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/sintek e-ISSN : 2549-9645
91
b. Metode Historis
1. Proses Core
Mengumpulkan data perusahaan tidak
Dalam proses pekerjaan core ada 4 aktivitas
hanya pada masa kini tetapi juga masa
pekerjaan yaitu:
lalu untuk melihat perkembangan
a. Pembuatan Resin
perusahaan.
Pembuatan resin ini meliputi 2 uraian
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
pekerjaan:
a. Lokasi Penelitian
i. Menimbang Tepung Resin
Penelitian ini dilakukan di XYZ Unit
Menimbang tepung resin merupakan
Serpong yang berada di lokasi Jl. MH.
langkah paling dasar dalam proses
Thamrin KM. 7 Serpong Tangerang
pembuatan resin. Kegiatan tersebut
Selatan-Banten.
mempunyai risiko menghirup tepung
b. Waktu Penelitian
resin, memiliki nilai Likelihood 1
Penelitian dilakukan dari Bulan April
(remotely) risiko tersebut terjadi
2016 Sampai dengan September 2016,
apabila perilaku pekerja tidak
sedangkan data yang digunakan dari
menggunakan masker kain dengan
Januari 2016 sampai dengan Juni 2016.
benar. Beberapa recommend yang
3. Teknik Pengolahan Data
dapat dilakukan berupa pengawasan
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini
terhadap pemakaian APD (Alat
dibagi menjadi dua bagian yaitu:
Pelindung Diri), membuat Safety Talk
a. Pengolahan Data secara Kualitatif
mengenai bahaya tepung resin
Teknik pengolahan data ini bersifat
mengandung silika (SiO2).
dikotomi (baik/buruk), yang dilakukan
ii. Menuang Hardener/Resin
dengan cara membandingkan antara teori
Risiko dalam pekerjaan menuangkan
dengan keadaan yang ada dilapangan.
hardener/resin kaki kejatuhan ember
Kemudian dianalisa dan diuraikan atau
isi resin, memiliki nilai Likelihood 1
dijelaskan dengan berbagai alternatif
(Remotely) Berdasarkan penentuan
pemecahannya.
nilai diatas didapatkan nilai Risk Of
b. Pengolahan Data secara Kuantitatif
Level 6 (Acceptable).
Teknik ini merupakan pengolahan data
b. Produksi
secara perhitungan dimana data-data
Proses produksi meliputi 4 uraian
yang disajikan berupa angka.
pekerjaan:
i. Mengambil Core yang Menempel di
Metode Analisa Data
Mold
Metode yang digunakan dalam penelitian
Mengambil core yang menempel di
ini adalah Metode HIRARC yang terdiri dari:
mold memiliki potensi bahaya tangan
1. Hazard Identification yaitu mengidentifikasi
terjepit mold, memiliki nilai
potensi bahaya proses pekerjaan casting dari
Likelihood 1 (remotely) risiko tersebut
mesin core sampai dengan mesin gerinding.
terjadi apabila perilaku pekerja tidak
2. Risk Assesment yaitu menilai setiap risiko
menggunakan sarung tangan dengan
pekerjaan casting dari mesin core sampai
benar. Untuk nilai Concequence
dengan mesin gerinding.
adalah 15 (Serious). Beberapa
3. Risk Control yaitu pengendalian risiko
recommend yang dapat dilakukan
pekerjaan casting dari mesin core sampai
berupa pengawasan terhadap
dengan mesin gerinding.
pemakaian APD (Alat Pelindung
Diri), membuat Safety Talk mengenai
HASIL DAN PEMBAHASAN bahaya yang disebabkan saat
Jurnal Mesin Teknologi (SINTEK Jurnal) Volume 11 No. 2 Desember 2017 p-ISSN : 2088-9038
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/sintek e-ISSN : 2549-9645
92
Jurnal Mesin Teknologi (SINTEK Jurnal) Volume 11 No. 2 Desember 2017 p-ISSN : 2088-9038
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/sintek e-ISSN : 2549-9645
94
Jurnal Mesin Teknologi (SINTEK Jurnal) Volume 11 No. 2 Desember 2017 p-ISSN : 2088-9038
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/sintek e-ISSN : 2549-9645
95
Substan
1 6 15 90
sial
Tabel 2. Penilaian Risiko Proses
Accep
LPDC (Low Preasure Die Casting) 1 6 1 6
table
Accep
1 6 1 6
table
IDENTIFIKA
d.
SI POTENSI PENILAIAN RISIKO Cleaning 1 6 15 90
Substan
BAHAYA sial
inductor
Nilai Substan
AKTI 1 6 15 90
URAIAN Ris sial
VITAS Tingkat
KER L E C iko
KER Risiko
JA LxE Substan
JA 1 6 15 90
xC sial
Mema
Pasang sang dan Substan
Substan 1 6 15 90
riser memanas 1 6 15 90 sial
sial
tube kan riser Substan
tube 1 6 15 90
sial
Substan
1 6 15 90
sial KATEGORI TINGKAT RISIKO BAHAYA =
SUBSTANSIAL
Substan
1 6 15 90
sial
1 6 1 6 Acceptable
Mele
3. Proses Shotblast
Dandori pas dan
1 6 25 150
Substan Dalam proses pekerjaan shotblast ada 4
Mold mema sial
sang mold aktivitas pekerjaan yaitu:
Substan
1 6 15 90
sial
a. Persiapan
Persiapan ini meliputi 2 uraian pekerjaan:
1 6 1 6 Acceptable
i. Menyiapkan Peralatan Kerja
1 6 1 6 Acceptable Pekerjaan menyiapkan peralatan
a.Mema memiliki potensi bahaya tangan
sang core
Produk dan
1 6 15 90
Substan tergores peralatan kerja memiliki nilai
si mengam sial
bil barang Likelihood 1 (Remotely) dampak
produksi
Substan
bahaya yang ditimbulkan cidera
1 6 15 90
sial tangan. Untuk nilai Concequence
1 6 15 90
Substan adalah 1 (Noticeable). Recommend
sial
Substan
yang dapat dilakukan berupa lebih di
1 6 15 90
sial perketat pengawasan terhadap
b. Menam
bah pemakaian APD (Alat Pelindung
material
ingot,
1 6 15 90
Substan
sial
Diri).
runner,
recycle
ii. Menyiapkan Kereta Shotblast
1 6 1 6 Acceptable
Pekerjaan menyiapkan kereta
shotblast memiliki potensi bahaya
Substan
1 6 25 150
sial kaki tertabrak kereta shotblast
Service
a. Service
1 6 15 90
Substan memiliki nilai Likelihood 1
mold sial
(Remotely). Recommend yang dapat
Jurnal Mesin Teknologi (SINTEK Jurnal) Volume 11 No. 2 Desember 2017 p-ISSN : 2088-9038
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/sintek e-ISSN : 2549-9645
96
Jurnal Mesin Teknologi (SINTEK Jurnal) Volume 11 No. 2 Desember 2017 p-ISSN : 2088-9038
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/sintek e-ISSN : 2549-9645
97
KERJA LxExC
Setting jarak part meliputi 2 uraian
a. Menyiap pekerjaan:
kan
Persiapan 1 6 1 6 Acceptable
peralatan
kerja
b. Menyi
apkan
1 6 1 6 Acceptable
kereta
shotblast
a. Pasang
i. Setting Jarak Cover Ke Benda
Proses
Shotblast
lock 1 6 15 90 Substansial Kerja
bendera
b. masukkan Setting jarak cover ke benda kerja
barang 1 6 1 6 Acceptable
shotblast memiliki potensi bahaya tangan
c. Lepas lock
1 6 1 6 Substansial
terjepit, memiliki nilai Likelihood 1
bendera
a. Pasang
(remotely) risiko tersebut terjadi
Mengelua
rkan hasil
kereta hasil
1 6 1 6 Acceptable apabila perilaku pekerja tidak
penampung
shotblast
shotblast menggunakan sarung tangan dengan
b. Menge
luarkan benar. Beberapa recommend yang
barang 1 6 15 90 Substansial
hasil dapat dilakukan berupa pengawasan
shotblast
c. Periksa
terhadap pemakaian APD (Alat
hasil 1 6 1 6 Acceptable Pelindung Diri), membuat Safety Talk
shotblast
Mengirim
Dorong mengenai bahaya setting jarak cover
kereta
shotblast
ke proses
shotblast ke 1 6 1 6 Acceptable ke benda kerja.
proses
grinding
grinding ii. Menyiapkan Barang yang akan di
KATEGORI TINGKAT RISIKO BAHAYA = Potong
ACCEPTABLE Pekerjaan ini memiliki potensi bahaya
kaki kejatuhan barang memiliki nilai
4. Proses Cutting Likelihood 1 (Remotely) dampak
Dalam proses pekerjaan cutting ada 3 bahaya yang ditimbulkan cidera kaki.
aktivitas pekerjaan yaitu: Berdasarkan penentuan nilai diatas
a. Persiapan didapatkan nilai Risk Of Level 6
Persiapan ini meliputi 2 uraian pekerjaan: (Acceptable). Recommend yang dapat
i. Menyiapkan Peralatan Kerja dilakukan berupa lebih di perketat
Pekerjaan menyiapkan peralatan pengawasan terhadap pemakaian APD
memiliki potensi bahaya tangan (Alat Pelindung Diri).
tergores peralatan kerja memiliki nilai c. Proses Memotong
Likelihood 1 (Remotely) dampak Proses memotong meliputi 3 uraian
bahaya yang ditimbulkan cidera pekerjaan:
tangan. Recommend yang dapat i. Ambil Barang yang akan di Potong
dilakukan berupa lebih di perketat Kemudian Dorong kearah Mata
pengawasan terhadap pemakaian APD Gergaji
(Alat Pelindung Diri). Pekerjaan ini memiliki potensi bahaya
ii. Menyiapkan Kereta Barang jari tangan terpotong memiliki nilai
Pekerjaan menyiapkan kereta barang Likelihood 1 (remotely) risiko tersebut
memiliki potensi bahaya kaki terjadi apabila perilaku pekerja tidak
tertabrak kereta shotblast memiliki menggunakan sarung tangan dengan
nilai Likelihood 1 (Remotely) dampak benar. Untuk nilai Concequence
bahaya yang ditimbulkan cidera kaki. adalah 15 (Serious) dampaknya
Untuk nilai Concequence adalah 1 cedera tangan. untuk nilai Exposure
(Noticeable). Recommend yang dapat adalah 6 (Frequently). Beberapa
dilakukan berupa lebih di perketat recommend yang dapat dilakukan
pengawasan terhadap pemakaian APD berupa pengawasan terhadap
(Alat Pelindung Diri). pemakaian APD (Alat Pelindung
Diri), membuat Safety Talk mengenai
b. Setting Jarak Part bahaya potong barang di proses
Jurnal Mesin Teknologi (SINTEK Jurnal) Volume 11 No. 2 Desember 2017 p-ISSN : 2088-9038
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/sintek e-ISSN : 2549-9645
98
di potong
cutting dan menambahkah finger pada kemudian
sarung tangan. dorong ke
arah mata
gergaji
b. Dorong
potongan
agari ke
ii. Dorong Potongan agar ke Lubang lubang
1 6 15 90 Substansial
Penampungan penampu
ngan
Pekerjaan ini memiliki potensi bahaya c. Simpan
barang
1 6 15 90 Substansial
jari tangan tersangkut gergaji dalam
kotak
memiliki nilai Likelihood 1 (remotely)
KATEGORI TINGKAT RISIKO BAHAYA =
risiko tersebut terjadi. Beberapa SUBSTANSIAL
recommend yang dapat dilakukan
berupa pengawasan terhadap
pemakaian APD (Alat Pelindung 5. Proses Grinding
Diri), membuat Safety Talk mengenai Dalam proses pekerjaan cutting ada 4
bahaya potong barang di proses aktivitas pekerjaan yaitu:
cutting dan menambahkah finger pada a. Persiapan
sarung tangan. Persiapan ini meliputi 2 uraian pekerjaan:
d. Simpan Barang dalam Kotak i. Menyiapkan Peralatan Kerja
Pekerjaan ini memiliki potensi bahaya Pekerjaan menyiapkan peralatan
kaki kejatuhan barang memiliki nilai memiliki potensi bahaya tangan
Likelihood 1 (remotely) risiko tersebut tergores peralatan kerja memiliki nilai
terjadi apabila perilaku pekerja tidak Likelihood 1 (Remotely) dampak
menggunakan safety shoes dengan benar. bahaya yang ditimbulkan cidera
Beberapa recommend yang dapat tangan. Recommend yang dapat
dilakukan berupa pengawasan terhadap dilakukan berupa lebih di perketat
pemakaian APD (Alat Pelindung Diri), pengawasan terhadap pemakaian APD
membuat Safety Talk mengenai bahaya di (Alat Pelindung Diri).
proses cutting. ii.Menyiapkan Kereta Barang
Pekerjaan menyiapkan kereta barang
Penilaian Risiko Proses Cutting seperti pada memiliki potensi bahaya kaki
Tabel 4. tertabrak kereta shotblast memiliki
nilai Likelihood 1 (Remotely) dampak
Tabel 4 Penilaian Risiko Proses Cutting bahaya yang ditimbulkan cidera kaki.
Recommend yang dapat dilakukan
berupa lebih di perketat pengawasan
IDENTIFIKASI POTENSI
BAHAYA
PENILAIAN RISIKO
terhadap pemakaian APD (Alat
Nilai Pelindung Diri).
AKTIVITA URAIAN Risiko Tingkat
S KERJA KERJA
L E C
LxEx Risiko b. Persiapan Mesin Gerinda
C
Persiapan mesin Gerinda ini meliputi 4
a. Menyi
Persiapan
ap kan
1 6 1 6 Acceptable
uraian pekerjaan:
perala
tan kerja i. Periksa Permukaan Batu Gerinda
b. Menyi
apkan Pekerjaan ini memiliki potensi bahaya
1 6 1 6 Acceptable
kereta
barang
tangan terjepit memiliki nilai
a. Setting Likelihood 1 (remotely) risiko tersebut
jarak
Setting jarak cover
1 6 15 90
Substan terjadi apabila perilaku pekerja tidak
part ke sial
benda menggunakan sarung tangan dengan
kerja
b.Menyi benar. Beberapa recommend yang
apkan
barang
dapat dilakukan berupa pengawasan
1 6 1 6 Acceptable
yang
akan di
terhadap pemakaian APD (Alat
potong Pelindung Diri), membuat Safety Talk
Proses a. Ambil
Substan
memo barang 1 6 15 90
sial
tong yang akan
Jurnal Mesin Teknologi (SINTEK Jurnal) Volume 11 No. 2 Desember 2017 p-ISSN : 2088-9038
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/sintek e-ISSN : 2549-9645
99
Jurnal Mesin Teknologi (SINTEK Jurnal) Volume 11 No. 2 Desember 2017 p-ISSN : 2088-9038
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/sintek e-ISSN : 2549-9645
100
c. Periksa
barang
1 6 1 6 Acceptable
tiap hasil
grinda
DAFTAR PUSTAKA
a. Hasil
grinda [1] Afandi, M., Anggraeni, S. K., & Mariawati,
ditempatk
Menyusun barang
hasil grinda
an pada 1 6 1 6 Acceptable A. S., 2015, Manajemen Risiko K3
area in
proses Menggunakan Pendekatan HIRARC
casting
(Hazard Identification, Risk Assessment and
KATEGORI TINGKAT RISIKO BAHAYA = Risk Control) Guna Mengidentifikasi
ACCEPTABLE
Potensi Hazard. Jurnal Teknik Industri
Untirta 3(2).
KESIMPULAN DAN SARAN [2] Alfiah, Suzi. (2012). Penilaian Risiko
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada
Kesimpulan Kegiatan Operasi Dan Produksi PT
Berdasarkan identifikasi bahaya Pertamina Geothermal Energy Area
menggunakaan metode HIRARC di dapat hasil Lahedong Tahun 2012. Depok: Fakultas
sebagai berikut: Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
1. Potensi bahaya pada 5 tahapan pekerjaan [3] Anizar. (2009). Teknik Keselamatan dan
seksi casting di PT. XYZ adalah sebagai Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta:
berikut: Graha Ilmu.
a. Tahapan Proses Core. [4] Australian Standard/New Zaeland, 1999,
b. Tahapan LPDC (Low Pressure Die Handbook Risk Managemenet Guidlines
Casting) companion to AS/NZS 4360 : 1999, Sydney
c. Tahapan Shotblast and Wellington, Author.
d. Tahapan Cutting [5] Australian Standard/New Zaeland, 2004,
e. Tahapan Grinding. Handbook Risk Managemenet Guidlines
2. Implementasi Metode Hazard Identification, companion to AS/NZS 4360 : 2004, Sydney
Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) and Wellington, Author.
di Seksi Casting PT. XYZ unit Serpong [6] Budiono, Sugeng, Jusuf dan Adriana
untuk mencegah kecelakaan kerja dapat Pusparini. (2003). Hiperkes & KK.
diketahui bahwa kategori tingkat risiko Semarang: Badan Penerbit Universitas
bahaya substansial sebanyak 60% yaitu Diponegoro Semarang
proses core, LPDC dan cutting. Sedangkan [7] Cross, J. (1998). Risk Management. Dalam
kategori risiko bahaya acceptable sebanyak Study Notes SESC921. Departement of
40% yaitu proses shotblas dan grinding. Safety Science University of New South
Wales.
Saran [8] Gunawan, A. A., 2015, Perbaikan
Berdasarkan hasil penelitian dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
kesimpulan yang telah dipaparkan maka peneliti Metode HIRARC di PT. Sumber
menyarankan: Rubberindo Jaya, Jurnal Titra, 3(2), 421-
1. Diperlukan pembuatan Job Safet Anaysis 426.
(JSA) untuk melakukan identifikasi bahaya [9] Halim, L. N., & Panjaitan, T. W. S. (2016).
pada setiap pekerja dalam proses Perancangan Dokumen Hazard
pekerjaannya. Untuk memudahkan melihat Identification Risk Assessment Risk Control
risiko bahaya yang didapat oleh setiap (HIRARC) Pada Perusahaan Furniture:
pekerja. Studi Kasus. Jurnal Titra, 4(2), 279-284.
2. Memberikan reward kepada pekerja yang [10] Indonesia, Peraturan Pemerintah 2012,
disiplin dalam penggunaan APD dan cara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
kerja yang aman agar dapat memotivasi Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan
pekerjaan agar disiplin dalam penggunaan Sistem Manajemen Keselamatan dan
APD dan cara kerjanya. Kesehatan Kerja, Jakarta.
Jurnal Mesin Teknologi (SINTEK Jurnal) Volume 11 No. 2 Desember 2017 p-ISSN : 2088-9038
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/sintek e-ISSN : 2549-9645
101
Jurnal Mesin Teknologi (SINTEK Jurnal) Volume 11 No. 2 Desember 2017 p-ISSN : 2088-9038
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/sintek e-ISSN : 2549-9645