Abstrak, PT Indonesia Power Grati POMU (Power Generation O&M Services Unit) merupakan unit bagian dari
PT Indonesia Power Head Office yang bergerak di pembangkitan dan jasa pembangkitan. Dalam proses produksi
usaha pembangkitan tenaga listrik, PLTGU memiliki tiga sistem utama, yaitu GTG (Gas Turbine Generator),
HRSG (Heat Recovery Steam Generator), dan STG (Steam Turbine Generator). Dengan produksi yang sangat
berkaitan dengan bahan bakar yang mudah terbakar, suhu tinggi, dan kebisingan sehingga sangat berpotensi
menyebabkan bahaya – bahaya, maka dari itu perlu untuk melakukan analisis potensi bahaya dan pengendalian
risiko dengan menggunakan Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC). Setelah
dilakukan penelitian, didapatkan 6 jenis risiko pada sistem GTG, 4 jenis risiko pada sistem HRSG, dan 9 jenis
risiko pada sistem STG. Kemudian menentukan pengendalian risiko untuk meminimalisir maupun mencegah
terjadinya kecelakaan kerja. Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi usulan perbaikan sistem K3 di
perusahaan.
197
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 4 No. 2 (2021)
hingga keluar area dengan yang ada. Hasil dari penilaian risiko tersebut
efek gangguan, kerugian
menjadi acuan dalam menentukan tindakan
finansial besar
(Sumber: AS/NZS 4360) pengendalian risiko yang diambil. Proses
penyusunan HIRARC dijelaskan seperti
Tabel 2. Kriteria Likelihood berikut:
198
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 4 No. 2 (2021)
Tabel 5. Contoh Risk Assesment pada sistem GTG (Gas Turbine Generator)
Risiko mengalami luka bakar berat pada risiko low risk. Risiko yang terdapat pada aktivitas
pengoperasian gas turbine diberikan nilai sistem STG (Steam Turbine Generator) tiga
likelihood sebesar 1 karena risiko tersebut hanya diantaranya tergolong high risk dan lima risiko
dapat terjadi pada keadaan tertentu (tidak pernah lainnya tergolong low risk.
terjadi dalam sejarah perusahaan) dan diberikan
nilai consequence sebesar 4 dikarenakan memberi Risk Control (Pengendalian Risiko)
dampak cidera berat dan kerugian finansial yang Pengendalian risiko (risk control)
besar. Risiko meninggal dan kematian instan pada merupakan tahap terakhir dalam metode HIRARC
pengoperasian gas turbine diberikan nilai 1 untuk (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk
kriteria likelihood dan nilai 5 untuk kriteria Control). Pada tahapan pengendalian risiko ini
consequence. Berdasarkan pengolahan data pada adalah untuk menentukan tindakan yang harus
Risk Assesment menunjukkan pada aktivitas sistem diambil dalam langkah meminimalisir ataupun
GTG (Gas Turbine Generator) terdapat tiga jenis mencegah terjadinya risiko kecelakaan kerja
risiko yang tergolong high risk dan tiga risiko yang dengan menggunakan standar OHSAS
tergolong low risk. Pada aktivitas sistem HRSG 18001:2007. Contoh Risk Assesment dapat
(Heat Recovery Steam Generator) terdapat tiga dilihat pada tabel 6 di bawah.
jenis risiko yang tergolong high risk dan satu jenis
Tabel 6. Contoh Risk Control pada sistem GTG (Gas Turbine Generator)
Pengendalian risiko
No. Risk
Eliminasi Substitusi Rekayasa Administrasi APD
G.1 Luka bakar berat
Kematian instan
Meninggal
Gangguan
pendengaran
G.2 Luka bakar berat
Kematian instan
Meninggal
Cidera ringan
Pada aktivitas pengoperasian gas turbine Administrasi yang dimaksudkan adalah dengan
pengendalian risiko yang dilakukan untuk risiko melakukan inspeksi rutin (preventive maintenance)
kematian instan, luka bakar berat dan meninggal untuk mencegah terjadinya kerusakan atau
adalah dengan pengendalian administrasi. terjadinya kesalahan dalam proses
199
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 4 No. 2 (2021)
pengoperasiannya. Dengan diadakannya inspeksi 3. Rekomendasi perbaikan yang diberikan dari
rutin pada gas turbine akan meminimalisir bahaya hasil penelitian ini dapat diaplikasikan pada
terjadinya ledakan dan kebakaran beserta risiko perusahaan untuk mengetahui apakah dapat
mengalami luka bakar berat, kematian instan, dan berdampak baik bagi perusahaan.
meninggal. Dalam pengendalian risiko untuk
meminimalisir maupun mencegah mengalami DAFTAR PUSTAKA
gangguan pendengaran diperlukan pengendalian Australian / New Zealand Standard. Nomor
berupa APD. APD yang digunakan adalah berupa 4360 Tahun 2004 Tentang Manajemen
penggunaan ear muff protector. Risiko.
Damayanti, Gusti Elissa. 2018. Analisis Risiko
KESIMPULAN DAN SARAN Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Kesimpulan menggunakan metode HIRARC Pada
Adapun kesimpulan yang dapat diberikan Proses Produksi Pembuatan Gula (Studi
pada dari penelitian ini: Kasus pada PG. Madukismo). Skripsi.
1. Pada bagian produksi PT. Indonesia Power Prodi Teknik Industri S1, Universitas
Grati POMU dalam proses produksinya Islam Indonesia, Yogyakarta.
memiliki 19 aktivitas kerja. Setiap aktivitas Darmawan, R., Ummi, N., & Umiyati, A. 2018.
kerja tersebut telah teridentifikasi memiliki Identifikasi Risiko Kecelakaan Kerja
bahaya – bahaya beserta risikonya. Potensi Dengan Metode Hazard Identification
bahaya yang terdapat dalam aktivitas kerja para and Risk Assessment (HIRA) di Area
operator adalah bahaya kebisingan, terkilir, Batching Plant PT XYZ. Jurnal Teknik
terpeleset, terhirup pernafasan, tenggelam, Industri Untirta.
terabsorpsi kulit, ledakan, kebakaran, tersengat Fauzan, Riandi., Puspitasari, Nia B. 2018.
listrik, terkena benda panas, dan terjatuh dari Evaluasi Bahaya Kerja Menggunakan
ketinggian Metode Hazard Identification Risk
2. Pada aktivitas sistem GTG (Gas Turbine Assesment and Risk Control Dalam
Generator) terdapat tiga jenis risiko yang Memproduksi Rak Engine Overhoul
tergolong high risk dan tiga risiko yang Pada CV. MANSGROUP.
tergolong low risk. Pada aktivitas sistem HRSG International Organization for Standarization.
(Heat Recovery Steam Generator) terdapat tiga Nomor 31000 tahun 2018 tentang
jenis risiko yang tergolong high risk dan satu Manajemen Risiko.
jenis risiko low risk. Risiko yang terdapat pada International Organization for Standarization,
aktivitas sistem STG (Steam Turbine Nomor 45001 tahun 2018 tentang Sistem
Generator) tiga diantaranya tergolong high risk Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
dan lima risiko lainnya tergolong low risk. Kerja.
3. Perusahaan dapat meminimalisir maupun Ismara, Ketut Ima. 2016. Kesehatan
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan Keselamatan Kerja di Bidang
melakukan perbaikan terhadap SOP yang Kelistrikan. Imajimu, Solo.
berlaku, melakukan preventive maintenance Mangkunegara, Anwar Prabu. 2001.
untuk seluruh infrastruktur dan penggunaan Manajemen Sumber Daya Manusia
APD untuk seluruh operator bagian produksi Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya,
dengan pengawasan ketat oleh bagian K3 Jakarta.
perusahaan. Murdani, dkk. 2014. Pengoperasian PLTGU
edisi 1 (Pembidangan Pra Jabatan PT.
Saran Indonesia Power). PLN Corporate
Berdasarkan penelitian yang telah University, Jakarta.
dilakukan, maka penulis dapat memberikan saran- PT. Indonesia Power. 2013. Laporan
saran untuk pengembangan selanjutnya, antara lain: Keberlanjutan 2013 PT Indonesia
1. Sebaiknya perusahaan selalu memastikan APD Power. PT Indonesia Power, Jakarta.
bagi operator dalam keadaan layak dan siap Purnama, D.S. 2015. Analisa Penerapan
pakai. Metode HIRARC (Hazard Identification
2. Bagian K3 di perusahaan harus lebih tegas Risk Assessment and Risk Control) dan
dalam melaksanakan tugas dalam hal HAZOPS (Hazard and Operability
pengawasan operator. Study) dalam Kegiatan Identifikasi
200
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 4 No. 2 (2021)
Potensi Bahaya dan Risiko Pada Proses Wardana, Rio., Musadieq, M.A., Nurtjahjono
Unloading Unit di PT. Toyota Astra G.W. 2014. Pengaruh Keselamatan
Motor. Jurnal Pasti, Vol. 9, No. (3), pp. Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan
311-319. Motivasi Kerja. Skripsi. Universitas
Ramli, S. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Brawijaya, Malang.
Risiko Dalam Perspektif K3. PT. Dian Santoso, Gempur. 2004. Manajemen
Rakyat, Jakarta. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Ratnasari, Septa Tri. 2009. Analisis Resiko Prestasi Pustaka, Jakarta.
Keselamatan Kerja Pada Proses Suma'mur. 2013. Higiene Perusahaan dan
Pengeboran Panas Bumi Rig Darat #4 Kesehatan Kerja. Sagung Seto, Jakarta.
PT APEXINDO Pratama Duta Tbk Tarwaka. 2008. Kesehatan dan Keselamatan
Tahun 2009. Skripsi. Universitas Kerja Manajemen dan Implementasi K3
Indonesia, Jakarta. di Tempat Kerja. Harapan Press,
Ria, Astuti. 2017. Analisis Kesalahan Surakarta.
Kesesuaian Subjek Kata Kerja Pada Widayana, I Gede, Wiratmaja, I Gede. 2014.
Kalimat Bahasa Perancis Kala Passe Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Compose. Universitas Indonesia, Jakarta. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Rumita, R., Nugroho S.W.P., Jantitya S.V., Wijaya, Albert., Panjaitan, Togar W.S., Palit,
2014. Analisa Potensi Bahaya Herry C. 2015. Evaluasi Kesehatan dan
Kecelakaan Kerja dengan Metode Keselamatan Kerja dengan Metode
HIRARC di PT. Coca Cola Semarang. HIRARC pada PT. Charoen Pokphand
Jurnal Teknik Mesin, Vol. 01, No. 1, h. Indonesia. Universitas Kristen Petra,
162-170. Surabaya.
201