ABSTRAK
PT. Ravana Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kontruksi yang membuat instalasi
bangunan maupun kerangka bangunan, dalam pekerjaan di bidang kontruksi tidak lepas dari
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan merupakan sesuatu peristiwa yang tidak
direncanakan serta tidak diharapkan yang bisa mengganggu proses operasi, merusak harta benda,
mencederai manusia, ataupun menggangu lingkungan. Maka dari itu dibutuhkan penerapan K3 di
perusahaan konstruksi ataupun perusahaan-perusahaan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi bahaya atau resiko yang ada di area workshop PT. Ravana jaya dan seberapa besar
tingkat bahaya tersebut. Sebelum mengendalikan bahaya sebaiknya perlu diketahui terlebih dahulu akar
penyebab dari bahaya atau resiko tersebut. Berdasarkan permaslahan dari PT. Ravana jaya maka metode
yang dapat digunakan adalah hazzard identification and risk assesment (HIRA) untuk mengidentifikasi
bahaya dan juga sebagai penilaian tingkat resiko dan metode fault tree analyzis (FTA) untuk
menganalisis akar penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Dari hasil penelitian ini terdapat 28 identifiksai
bahaya pada PT. Ravana Jaya. Dengan penilaian resiko sebagai berikut, 4 dengan kategori extreme risk
(E), 18 dengan kategori high risk (H), 3 dengan kategori medium risk (M) dan 3 dengan kategori low
risk (L). Akar penyebab dari kecelakaan kerja terdapat 2 aspek yaitu manusia dan lingkungan. Dari segi
manusia pekerja kurang pengetahuan tentang K3 sehinga pekerja tidak disiplin memakai APD, serta
kurangnya APD itu sendiri. Dari segi lingkungan kerja, area kerja, alat, dan material penataanya tidak
teratur sehingga tidak ada jalan bagi pengguna jalan atau jalanya berubah-ubah.
Insignifican
Catasirophi
Terdapat satu atau
Moderate
Minor
Major
lebih kejadian
dalam seminggu Likelihood
4 Likely
(mungkin terjadi
dalam semua
kondisi) 1 2 3 4 5
Terdapat satu atau 5 (Almost
lebih kejadian H H E E E
Certain)
dalam sebulan 4 (Likely) M H H E E
3 Passible
(mungkin terjadi 3 (Passible) L M H E E
dalam dibeberapa 2
kondisi tertentu) L L M H E
(Unlikely)
Terdapat satu atau 1
lebih kejadian L L M H E
(Rare)
dalam setahun Sumber : AS/NZS 4360 :1999
2 Unlikely (kemungkinanya
kecil terjadi
E : Extreme Risk
dalam beberapa
kondisi tertentu) H : High Risk
Terdapat kurang M : Moderate Risk
dari 1 kejadian L : Low Risk
dalam setahun
1 Rare
(Kemungkinan
Setelah mengetahui tingkat risiko HIRA
terjadi hanya pada
kondisi khusus) yang paling tinggi kemudian dianalisis
Sumber : AS/NZS 4360 :1999 menggunakan metode Fault Tree Analysis
(FTA). Fault Tree Analysis (FTA) adalah suatu
Tabel 3. Skala Tingkat Keparahan (Severity) metode analisis resiko dengan model grafik
Tingkat Deskripsi Keterangan serta logika yang menunjukan gabungan dari
Tidak terjadi kejadian-kejadian yang memungkinkan akan
cidera dan mengakibatkan kejadian yang tidak di inginkan
1 Insignifican kerugian (Krisna, 2018) dan (Nur & Ariwibowo, 2007).
perusahaan Bell Telephone Laboratories memperkenalkan
sedikit metode Fault Tree Analysis (FTA) pertama kali
Cidera ringan dan pada tahun 1962 (Pradipta, 2015).
2 Minor kerugian Menggunakan metode Fault Tree Analysis
perusahan sedang (FTA) dapat mengetahui faktor dan gabungan
Cidera sedang penyebab yang bisa mengakibatkan terjadinya
perlu perawatan kecelakaan kerja. Metode ini dapat digunakan
3 Moderate medis dan pada pekerjaan kontruksi, pekerjaan ketinggian
kerugian cukup dan pekerjaan pembangunan ,dll. Maka dari itu
besar
digunakan metode ini untuk mengetahui faktor
Cidera berat dan
dan gabungan penyebab yang tersembunyi yang
4 Major kerugian
perusaahn besar dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan
Fatal dan sehingga diharapkan kecelakaan tersebut dapat
5 Catasirophi dihindari (Nur & Halbi, 2020).
kerugian
656
E -ISSN : 2746 - 0835 JUSTI (Jurnal Sistem Dan Teknik Industri)
Memar,
Pekerja
lecet,
terjepit plat 2 3 M
patah
material
tulang
Luka
Pekerja gores,
3. HASIL DAN PEMBAHASAN terkena mata lecet, 2 2 L
3.1 Hazzard Identification and Risk pisau patah
tulang
Assesment (HIRA) Memar,
Pekerja
Data dalam penelitian ini didapatkan dengan tersandung
keseleo, 5 2 H
lecet
cara observasi, kuisioner dan wawancara yaitu Luka
penilaian resiko potensi bahaya yang didapat Pekerja gores,
dari kepala lapangan dan 8 pekerja PT. Ravana terkena mata lecet, 1 2 L
bor patah
Jaya. Berikut merupakan potensi bahaya yang tulang
ada pada workshop PT. Ravana Jaya dan Memar,
Pekerja
penilaian risiko hasil dari 9 responden yang di terjepit
lecet,
2 2 L
patah
tampilkan di tabel 5. material
tulang
Drilling
Melubangi
Luka
material
Tabel 5. Penilaian Resiko Potensi Bahaya Dan Pekerja gores,
terkena kebutaan
Penentuan Resiko percikan jika
5 2 H
Rincian kegiatan
gram terkena
Risk Matrix
Likelihood
mata
Severity
Bahaya
Resiko
Pekerja Memar,
Area
657
E -ISSN : 2746 - 0835 JUSTI (Jurnal Sistem Dan Teknik Industri)
Sumber : pengolahan data dari observasi, Dari segi lingkungan akar penyebab dari
kuisioner dan wawancara kecelakaan kerja dimana kondisi lingkungan
kerja penempatan alat dan material tidak sesuai
dengan penataan area sehingga menyebabkan
pekerja tersandung, terkena percikan api, dan
3.2 Fault Tree Analysis (FTA) terpapar benda panas.
Selanjutnya peneliti menganalisis dengan
metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk B. Area Lathe
mengetahui faktor dan kombinasi penyebab Berikut analisis akar penyebab terjadinya
yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kecelakaan kerja dengan metode FTA pada PT.
kerja. Ravana Jaya di area Lathe yang di tampilkan
pada gambar 3.
A. Area Cutting
Berikut analisis akar penyebab terjadinya Kecelakaan Perkerja
pada gambar 2.
Kondisi Kurangnya
workshop pengetahuan
Kecelakaan Perkerja tentang k3
Berserakanya
gram sisa
Lingkungan Manusia Tidak APD yang
material
menggunakan digunakan
APD kurang sesuai
Kondisi Kurangnya
workshop pengetahuan
tentang k3 Area yang sempit dan
kurang tertata
Kurangnya
Berserakanya ketersediaan
material dan APD
Tidak
juga sisa-sisa
menggunakan
material
APD
material dan
gram sisa
Tidak Pekerja Berserakanya alat dan Tidak
material material dan juga
menggunakan kurang fokus menggunakan
berserakan penempatan tidak sesuai
APD APD
dengan penataan area
(Sumber : pengolahan data dari observasi, (Sumber : pengolahan data dari observasi, kuisioner
kuisioner dan wawancara) dan wawancara)
Gambar 5. Fault Tree Analysis area Grinding
Gambar 4. Fault Tree Analysis area Drilling
Hasil analisis menggunakan metode FTA
Hasil analisis menggunakan metode FTA
pada area Grinding, dapat diketahui akar
pada area Driling, dapat diketahui akar
penyebab yang menyebabkan kecelakaan kerja
penyebab yang menyebabkan kecelakaan kerja
pada PT. Ravana Jaya. Dilihat dari segi
pada PT. Ravana Jaya. Dilihat dari segi
manusia, penyebab dari kecelakaan kerja
manusia, penyebab dari kecelakaan kerja ini
dimana para pekerja kurang pengetahuan
dimana para pekerja kurang focus saat bekerja
tentang K3 dalam bekerja sehingga pekerja
dan juga tidak menggunakan APD yang
tidak menggunakan APD karena kurangnya
seharusnya digunakan untuk melindungi
APD dan kurangnya kesadaran dari pekerja
anggota tubuh karena kurangnya pengetahuan
untuk menggunakan APD itu sendiri.
tentang K3 dalam bekerja.
Dari segi lingkungan akar penyebab dari
Dari segi lingkungan akar penyebab dari
kecelakaan kerja dimana kondisi lingkungan
kecelakaan kerja dimana kondisi lingkungan
kerja berseraka alat dan material dan juga
kerja alat dan material tidak sesuai dengan
penempatan tidak sesuai dengan penataan area
penataan area sehingga menyebabkan
sehingga menyebabkan pekerja tersandung dan
terjadinya kecelakaan kerja berupa tertancap
terkena percikan api.
gram, tersandung dan terkena percikan.
E. Area Welding
D. Area Grinding
Berikut analisis akar penyebab terjadinya Berikut analisis akar penyebab terjadinya
kecelakaan kerja dengan metode FTA pada PT. kecelakaan kerja dengan metode FTA pada PT.
Ravana Jaya di area Grinding yang di tampilkan Ravana Jaya di area Welding yang di tampilkan
pada gambar 5. pada gambar 6.
659
E -ISSN : 2746 - 0835 JUSTI (Jurnal Sistem Dan Teknik Industri)
PUSTAKA ACUAN
(Sumber : pengolahan data dari observasi, kuisioner Aini, N., Rahmawati, F., Setyono, K. J., Teknik,
dan wawancara) J., Politeknik, S., Semarang, N., &
Gambar 6. Fault Tree Analysis area Welding Inspection, S. (2019). Peningkatan
Produktivitas Kerja Melalui Penerapan
Hasil analisis menggunakan metode FTA Program K3 Di Lingkungan Konstruksi.
pada area Welding, dapat diketahui akar Bangun Rekaprima, 5(1), 1–12.
penyebab yang menyebabkan kecelakaan kerja https://doi.org/10.32497/bangunrekaprim
pada PT. Ravana Jaya. Dilihat dari segi a.v5i1.1404
Alexander, H., Nengsih, S., & Guspari, O.
manusia, penyebab dari kecelakaan kerja ini
(2019). Kajian Keselamatan dan
dimana para pekerja tidak menggunakan APD
Kesehatan Kerja ( K3 ) Konstruksi Balok
yang seharusnya digunakan untuk melindungi Pada Konstruksi Bangunan Gedung.
anggota tubuh dan kurangnya pengetahuan Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa, 15(1), 39.
tentang K3 dalam bekerja sehingga pekerja https://doi.org/10.30630/jipr.15.1.140
tidak hati-hati dan lengah saat bekerja. Alfons Willyam Sepang Tjakra, B. J., Ch Langi,
J. E., & O Walangitan, D. R. (2013).
Dari segi lingkungan akar penyebab dari Manajemen Risiko Keselamatan Dan
kecelakaan kerja dimana kondisi lingkungan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek
kerja penempatan alat tidak sesuai dengan Pembangunan Ruko Orlens Fashion
penataan area dan berserakanya material serta Manado. Jurnal Sipil Statik, 1(4), 282–
kabel listrik sehingga menyebabkan terjadinya 288.
kecelakaan kerja seperti tersandung. Asih, T. N., Mahbubah, N. A., & Fathoni, M. Z.
(2013). Identifikasi Bahaya Dan Penilaian
Resiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
4. SIMPULAN (K3) Pada Proses Fabrikasi Dengan
Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Menggunakan Metode Hirarc (Studi
di PT. Ravana Jaya terdapat 28 identifiksai Kasus PT.Ravana Jaya). JUSTI (Jurnal
bahaya. Dengan penilaian risiko sebagai Sitem Dan Teknik Industri), 42–48.
berikut: 4 dengan kategori extreme risk (E), 18 Darmawan, R., Ummi, N., & Umyati, A.
dengan kategori high risk (H), 3 dengan (2017). Identifikasi risiko kecelakaan
kategori medium risk (M) dan 3 dengan kategori kerja dengan metode hazard identification
low risk (L). and risk assessment (hira) di area batching
Akar penyebab dari kecelakaan kerja plant PT XYZ. Teknik Industri, 5(3), 308–
terdapat 2 aspek yaitu manusia dan lingkungan
660
E -ISSN : 2746 - 0835 JUSTI (Jurnal Sistem Dan Teknik Industri)
661