2, 2018
Juenal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri
ABSTRAK
PT. XYZ sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang konstruksi pembuatan aspal
untuk jalan raya. Besarnya potensi kecelakaan kerja yang terjadi pada proses pengolahan aspal menyebabkan
perusahaan untuk memberikan upaya pengendalian terhadap potensi kecelakaan kerja.Berdasarkan
permasalahan tersebut maka dilakukan indentifikasi dan evaluasi masalah-masalah yang mewakili resiko-
resiko perorangan atau peralatan atau mencegah operasi yang efisien.perhitungan nilai statistik kecelakaan
kerja (Accident Rate ), potensi bahaya dan sumber bahaya menggunakan metode Frequency Rate, Severity
Rate, Safe T- Scoredan Risk Matriks. Yang bertujuan untuk mengindentifikasi jumlah cidera yang
menyebabkan tidak bisa bekerja, untuk mengetahui tingkat keparahan dari suatu kecelakaan kerja yang
terjadi, untuk menilai tingkat perbedaan antara dua kelompok yang dibandingkan.Apakah perbedaan pada
dua kelompok tersebut bermakna atau tidak, dan untuk penetapan matriks resiko kecelakaan kerja itu
terjadi.Berdasarkan hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa nilaiFrequency Ratepada tahun
2013 sampai 2015 yaitu sebesar 21 pada setiap 200.000 jam kerja manusia, Severity Rate yaitu sebesar 60
hari pada setiap 200.000 jam kerja manusia, Safe T- Score yaitu 0,51 dan Risk Matriks yaitu tingkat bahaya
tinggi. Maka diperlukan perbaikan keselamatan kerja pada proses pengolahan aspal terutama untuk
melakukan pengawasan pada pekerja pentingnya APD (Alat Pelindung Diri).
Kata Kunci: Accident Rate, Frequency Rate, Risk Matriks, Safe T- Score,Severity Rate
133
Jurnal Teknik Industri Vol. 4, No.2, 2018
Juenal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri
kondisi operasi yang telah ditetapkan dari suatu 3. Melengkapi kriteria yang ada pada HAZOP
plant, mencari berbagai faktor penyebab (cause) worksheet dengan urutan sebagai berikut:
yang memungkinkan timbulnya kondisi abnormal a. Mengklasifikasikan hazard yang
tersebut, dan menentukan konsekuensi yang diketemukan (sumber hazard dan frekuensi
merugikan sebagai akibat terjadinya penyimpangan temuan hazard).
serta memberikan rekomendasi atau tindakan yang b. Mendeskripsikan deviation atau
dapat dilakukan untuk mengurangi dampak dari penyimpangan yang terjadi selama proses
potensi risiko yang telah berhasil diidentifikasi [5]. operasi.
Istilah terminologi yang dipakai untuk c. Mendeskripsikan penyebab terjadinya
mempermudah pelaksanaan HAZOP antara lain penyimpangan (cause)
sebagai berikut [5]: d. Mendeskripsikan apa yang dapat
1. Proses ditimbulkan dari penyimpangan tersebut
Proses apa yang sedang terjadi atau lokasi (consequences).
dimana proses tersebut berlangsung. e. Menentukan action atau tindakan
2. Sumber Hazard sementara yang dapat dilakukan.
Sumber bahaya (hazard) yang ditemukan di f. Menilai risiko (risk assessment) yang
lapangan. timbul dengan mendefinisikan kriteria
3. Deviation (Penyimpangan) likelihood dan consequences (severity).
Hal – hal apa saja yang berpotensi untuk Kriteria likelihood(seperti pada Tabel 2.1)
menimbulkan risiko. yang digunakan adalah frekuensi dimana
4. Cause (Penyebab) dalam perhitunganya secara kuantitatif
Adalah sesuatu yang kemungkinan besar akan berdasarkan data atau record perusahaan
mengakibatkan penyimpangan. selama kurun waktu tertentu. Kriteria
5. Consequence (Akibat/Konsekuensi) consequences (severity) yang digunakan
Akibat dari deviation yang terjadi yang harus adalah akibat apa yang akan diterima
diterima oleh sistem. pekerja yang didefinisikan secara kualitatif
6. Action (Tindakan) dan mempertimbangkan hari kerja yang
Tindakan dibagi menjadi dua kelompok yaitu hilang (seperti pada Tabel 2)
tindakan yang mengurangi atau g. Merancang perbaikan untuk risiko yang
menghilangkan akibat (konsekuensi). memiliki level "Ekstrim", kemudian
Sedangkan apa yang terlebih dahulu melakukan rekomendasi perbaikan untuk
diputuskan hal ini tidak selalu memungkinkan proses
terutama ketika berhadapan dengan kerusakan
peralatan. Namun, pada awalnya selalu Tabel 1 dan 2 menunjukkan kriteria Likelihood
diusahakan untuk menyingkirkan dan Kriteria Consequences/Severity [9].
penyebabnya dan hanya di bagian mana perlu
mengurangi konsekuensi. Tabel 1 Kriteria Likelihood
7. Severity Likelihood
Description
Merupakan tingkat keparahan yang Level Criteria
Kualitatif Kuantitatif
diperkirakan dapat terjadi.
8. Likelihood Dapat dipikirkan
Kurang dari
Adalah kemungkinan terjadinya konsekuensi Jarang tetapi tidak hanya
1 1 kali per 10
terjadi saat keadaan yang
dengan sistem pengaman yang ada. ekstrim
tahun
9. Risk
Risk atau risiko merupakan nilai risiko yang
didapatkan dari kombinasi kemungkinan Kemungki
Belum terjadi tetapi Terjadi 1
likelihood dan severity. 2 bisa muncul / terjadi kali per 10
nan kecil
pada suatu waktu tahun
134
Jurnal Teknik Industri Vol. 4, No.2, 2018
Juenal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri
135
Jurnal Teknik Industri Vol. 4, No.2, 2018
Juenal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri
Tabel 5 Data Kecelakaan Kerja PT. XYZ Tahun 2013- Hasil nya pada tahun 2013-2014 Safe – T Score nya
2015 adalah -0,09 yang dikategorikan baik. Kemudian
Jumlah
Hari
Man
Kerugian pada tahun 2014-2015 Safe – T Score nya adalah -
Total yang perusahaa
Tahun karyaw
accident hilan
hours
n 0,51 yang dikategorikan baik.
an APR
g (Rp)
2013 9 4 8 64 Rp. Potensi Bahaya dan Sumber Bahaya
4.200.000
2014 12 6 12 88 Rp.
Berdasarkan hasil observasi lapangan di
6.400.000 PT. PT. XYZ terdapat beberapa potensi bahaya
2015 18 14 19 136 Rp. yang diakibatkan pada proses pembuatan aspal.
9.800.000
Potensi bahaya tersebut digolongkan atas 3 faktor
yaitu faktor manusia atau pekerja, faktor bahaya
Metode Frequency Rate
pada proses pembuatan aspal dan faktor bahaya
Frequency Ratedigunakan untuk
pada pengangkutan material.
mengidentifikasi jumlah cidera yang menyebabkan
tidak bisa bekerja per sejuta orang pekerja.
Tabel 6 Potensi Bahaya
Banyaknya Kecelakaan X 200.000
FR =
Total Jam Kerja Manusia
136
Jurnal Teknik Industri Vol. 4, No.2, 2018
Juenal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri
Kesimpulan
137
Jurnal Teknik Industri Vol. 4, No.2, 2018
Juenal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri
Berdasarkan hasil perhitungan nilai Karsa Swandiri). Tugas Akhir Teknik Industri
statistik kecelakaan kerja dengan Fakultas Sains dan Teknologi.
menggunakan Metode Frequency Rate dari [3] Efranto, dkk. 2013. Analisis Potensi Bahaya
tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 Serta Rekomendasi Perbaikan Dengan Metode
didapatkan bahwa pada tahun 2015 Hazard and Operability Study (Hazop)
merupakan nilai frequencyrate tertinggi Melalui Perangkingan OHS Risk Assessment
dengan jumlah accident sebanyak 21 and Control. Program Studi Teknik Industri
accident/year. Sedangkan nilai frequency Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
rate yang terendah terdapat pada tahun [4] Peraturan Departmen Tenaga Kerja dan
2013 dengan jumlah accident sebanyak 13 Transmigrasi No: PER.05/MEN/1996 tentang
accident/year. Sistem Manajemen Kesehatan dan
b. Perhitungan Metode Severity Rate (SR) Keselamatan Kerja.
Berdasarkan hasil dari perhitungan nilai [5] Pujiono, dkk. 2013. Analisis Potensi Bahaya
statistik kecelakaan kerja dengan Serta Rekomendasi Perbaikan Dengan Metode
menggunakan Metode Severity Rate dari Hazard And Operability Study (HAZOP)
tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 Melalui Perangkingan Ohs Risk Assessment
didapatkan pada tahun 2015 merupakan And Control. Jurnal Teknik Industri Fakultas
nilai severity rate terbanyak atau hilangnya Teknik Universitas Brawijaya.
hari kerja akibat dari kecelakaan kerja [6] Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis
yaitu 60 Lost Day Cause Accident/Year. Manajemen Resiko dalam Perspektif K3 OHS
Sedangkan nilai severity rate terendah Risk Management. Jakarta: PT. Dian Rakyat.
ialah pada tahun 2013 yaitu sebesar 26 [7] Suma’mur P.K., 1989, Kesehatan Kerja dan
Lost Day Cause Accident/Year. Pencegahan Kecelakaan Kerja, Jakarta: CV.
c. Perhitungan Metode Safe-T Score Haji Masagung.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan [8] Syukri, Sahab. 1997. Teknik Manajemen
Metode Safe-T Score diketahui bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta:
besar Safe-T Score dari tahun 2013 sampai Bima Sumber Daya Manusia.
dengan 2015 ialah <= -2 yang artinya [9] UNSW Health and Safety (2008). Risk
menunjukkan membaiknya performance Management Program. Canberra: University of
ataupun kinerja K3, atau ada sesuatu yang New South Wales.
baik yang perlu dipertahankan. http://www.ohs.unsw.edu.au/ohsriskmanageme
2. Potensi kecelakaan kerja pada proses produksi nt/index.html.
aspal
Potensi pada sikap pekerja tidak memenuhi
persyaratan standard dalam keselamatan kerja
dan prosedur bekerja yang baik.Potensi pada
lalu lintas alat berat proses konstruksi yaitu
tidak adanya rambu – rambu untuk kondisi
lalu lintas alat berat yang cukup berbahaya.
3. Upaya pengendalian terhadap potensi
kecelakaan kerja
a. Melakukan pengawasan terhadap para
karyawan serta pelatihan tentang
pentingnya pengendalian terhadap potensi
kecelakaan kerja adalah APD
b. Memberikan rambu-rambu tentang kondisi
jalan serta pengontrolan kondisi jalan
secara teratur
Daftar Pustaka
138