Y. EKA WIYANA,ST.MT
Selintas Tentang Terjadinya
KECELAKAAN KERJA
KONSTRUKSI
LANDASAN HUKUM.
1. UNDANG – UNDANG NO. 1 TH.1970 , TENTANG
KESELAMATAN KERJA
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
Masalah Pelaksanaan K3
Masyarakat pekerja
– Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar
(upah dan tunjangan kesejahteraan).
– K3 belum menjadi tuntutan pekerja,
Pengusaha
– Menekankan penghematan beaya produksi dan
meningkatkan efisiensi, untuk mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya. Dan K3 dipandang
sebagai beban beaya operasional tambahan.
FAKTOR-FAKTOR
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN
ANCAMAN
RESIKO
RESIKO KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA
TENAGA
KERJA
BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
KECELAKAAN
KECELAKAAN
ADALAH
ADALAHAKIBAT
AKIBATDARI
DARIRANGKAIAN
RANGKAIANSEBAB-AKIBAT
SEBAB-AKIBAT
(DOMINO
(DOMINO EFFECTS)
EFFECTS)
SUMBER BAHAYA
SUMBER BAHAYA
KECELAKAAN
Korban / Kerugian
LOSS CAUSATION MODEL
(Model Penyebab Kerugian )
PENYEBAB PENYEBAB
KEKURANGAN
DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN
KONTROL
Ref. ILO
Data penyebab kecelakaan
Sektor konstruksi
- Jatuh : 26%
- Terbentur : 12 %
- Tertimpa : 9%
- Mesin dan alat : 8%
- Alat tangan : 7%
- Transport : 7%
- Lain-lain : 6%
Ref. ILO
JOB SAFETY ANALYSIS ( JSA)
ggggggggggg SAFE
PRODUCTION
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
JOB SAFETY ANALYSIS
( J.S.A. )
Analisa proses
pekerjaan dari aspek
K3
Langkah-langkah :
• uraikan tahapan pekerjaan,
• identifikasi potensi bahaya
yang mungkin ada,
• tetapkan tindakan untuk
mengendalikan bahaya atau
MENGURAIKAN PEKERJAAN
Identifikasi bahaya
Penilaian risiko
Inspeksi
Review
Pengendalian risiko Koreksi
Audit
Eliminasi
Evaluasi
Substitusi
Pengendalian
Rekayasa
Pengendalian
Administrasi
APD
Implementasi
Identifikasi Bahaya Apakah Hazards atau Bahaya itu?
Japan 2.6
33%
Singapore (2004) 4.9
54%
Taiwan (2001) 6.9
13% Hong Kong SAR 8.6
Malaysia 10.8
Construction
Ship
building and
Ship Repairing # Occupational Death per 100,000 workers
Sumber: MOM, sg
Indonesia ?
K3 PEKERJAAN TANAH
K3 PEKERJAAN TANAH
1.umum
Kecelakaan pada
perataan tanah.
Operator
sedang
membe-
lakangi
korban.
Korban
terlindas
1. DILARANG MENGOPERASIKAN DIBAWAH
TANAH YANG MENGGANTUNG
2. POSISI UNIT DILARANG BERADA PADA SISI
LUBANG GALIAN
K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH
1.umum
Jenis tanah umumnya dibedakan seperti :
– tanah lempung basah, tanah lempung kering
– tanah cadas
– tanah pasir basah , tanah pasir kering
– tanah krikil
– tanah lumpur
Sedangkan jenis tanah diberbagai daerah di Indonesia
diantaranya dengan komposisi yang mempunyai
kedalaman umumnya :
– lempung lembek, abu abu muda : 0 – 2 meter
– lempung lembek, abu abu kuning : 2 – 3 meter
– lempung agak keras, coklat kemerahan : 3 – 7 meter
– lempung keras, abu abu tua : 7 – 10 meter
– pasir batu : 10 – 11 meter
– pasir sedang padat : 11 – 12 meter
K3 PEKERJAAN GALIAN TANAH
Saat
melakukan
pekerjaan
yang
menggunaka
n tenaga
listrik
lingkungan
pekerjaan
harus kering
dan bersih
K3 PEKERJAAN TANAH
GALIAN
Dinding penahan roboh, pekerja
terkubur
TANAH
BERPASIR ?
PEKERJAANGALIAN
BILA TANAH LUNAK ?
K3 PEKERJAAN TANAH
SUMURAN
Ventilasi Udara
Perhatikan
ventilasi udara
pekerja yang
bekerja diruang
bawah tanah
K3 PEKERJAAN TANAH - SUMURAN
Alat Komunikasi
Perhatikan alat
komunikasi
pekerja
didalam ruang
bawah tanah
K3 PEKERJAAN TANAH - SUMURAN
Fasilitas
Keselamatan
Kerja
Perhatikan
fasilitas
keselamatan
kerja dan alat
pelindung diri
untuk bekerja di
ruang bawah
tanah
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA
PEKERJAAN SUMURAN
VENTILASI UDARA
KEBUTUHAN O2
ALAT KOMUNIKASI
IDENTIFIKASI GAS BERACUN
PEMADAM KEBAKARAN
ANTISIPASI KEADAAN DARURAT
K3
PEKERJAAN STRUKTUR
1) Pekerjaan Bekisting
2) Pekerjaan Pembesian
3) Pekerjaan Beton
4) Pekerjaan Shotcrete
5) Pekerjaan ditempat Tinggi
K3 PEKERJAAN STRUKTUR
1. Pekerjaan Bekisting
2. Pekerjaan Pembesian-1
2. Pekerjaan Pembesian-2
3. Pekerjaan Beton-1
3. Pekerjaan Beton-2
3. Pekerjaan Beton-3
b. Menara atau tiang yang dipergunakan untuk mengangkat adukan beton
( concrete bucket towers ) harus dibangun dan diperkuat sedemikian
rupa sehingga terjamin kestabilannya
c. Usaha pencegahan yang praktis harus dilakukan untuk menghindarkan
terjadinya kecelakaan selama pekerjaan persiapan dan pembangunan
konstruksi beton, antara lain :
kejatuhan benda-benda atau bahan yang diangkut dengan
ember,
singgungan langsung kulit terhadap semen, adukan atau kapur
d. Sewaktu beton dipompa atau dicor, pipa-pipa termasuk penghubung
atau sambungan dan penguat harus kuat
K3 PEKERJAAN STRUKTUR
3. Pekerjaan Beton-4
e. Sewaktu proses pembekuan beton ( setting concrete ) harus terhindar
dari goncangan dan bahan kimia yang dapat mengurangi kekuatan
f. Sewaktu lempengan ( panel ) atau lembaran beton ( slab ) dipasang
pada dudukannya, harus digerakkan dengan hati-hati terhadap :
melecutnya ujung besi beton yang mencuat sewaktu ditekan atau
direnggang
getaran sewaktu menjalankan vibrator
g. Setiap ujung-ujung ( besi, kayu, bambu dll ) yang mencuat, harus
dilengkungkan atau ditutup
h. Proses pengecoran harus dilakukan dengan hati-hati untuk menjamin
bekisting dan perancah dapat memikul / menahan seluruh beban
sampai beton mengeras
K3 PEKERJAAN STRUKTUR
3. Pekerjaan Beton-5
i. Untuk melindungi tenaga kerja sewaktu melakukan pekerjaan
konstruksi, harus dibuatkan lantai kerja sementara yang kuat
j. Tenaga kerja harus dilindungi terhadap bahaya paparan / singgungan
langsung anatar kulit dengan semen atau adukan beton, bahan
pengawet kayu dan bahan kimia lainnya
k. Apabila bahan-bahan yang mudah terbakar digunakan untuk keperluan
lantai, permukaan dinding dan pekerjaan lainnya, harus dilakukan
tindakan pencegahan terhadap :
– kemungkinan adanya api yang terbuka, timbulnya bunga api pada
pekerjaan pengelasan
– sumber api lainnya yang dapat menyulut uap yang mudah terbakar
yang timbul ditempat kerja dan daerah sekitarnya
K3 PEKERJAAN STRUKTUR
4. Pekerjaan Shotcrete
Positioning
Personal Fall Device Systems
Arrest System
8 Langkah menuju
Perlindungan jatuh
1. Pastikan struktur permukaan lantai kerja kuat
2. Lakukan asesemen kondisi & tindakan berbahaya
jatuh
3. Hilangkan kebutuhan perlindungan jatuh, jika mungkin
Langkah 4:
Pilih jenis sistem
perlindungan jatuh
:
Langkah 5 Kembangkan prosedur
penyelamatan / pemulihan
Langkah 8:
Lakukan monitoring program perlin-
dungan jatuh
Selidikilah kecelakaan atau insiden
(nearmiss) yang terjadi untuk menen-
tukan program yang harus direvisi
Harness Safety belt
JARING PENGAMAN
PAGAR PEMBATAS