Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN OBSERVASI K3 PADA LABORATORIUM

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Sertifikasi Ahli Madya K3 Konstruksi

Disusun oleh:

Anni Susilowati (196506131990032002)


A’isyah Salimah (199002072015042006)
Yelvi (197207231997022002)

PROGRAM STUDI TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat kepada kita sekalian,
khususnya kepada Penulis, sehingga laporan ”Observasi Penerapan K3 pada Laboratorium
Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta” dapat terselesaikan dengan baik.

Didalam penyelesaiannya penulis banyak sekali dibantu oleh beberapa pihak, oleh
karenanya pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Iman Purwoto


2. Bapak Ronald
3.
Penulis yakin masih banyak kesalahan dan kekurangan yang terdapat pada laporan ini,
baik dari segi penulisan maupun penyajiannya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangatlah penulis harapkan. Sehingga kesalahan dan kekurangan tersebut dapat
diperbaiki pada penyusunan berikutnya.
Akhirnya penulis berharap, semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya
penulis.

Depok, 21 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................i

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii

DAFTAR ISTILAH. ..............................................................................................................v

BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................................................1


1.1 Latar belakang ..................................................................................................1
1.2 Tujuan ...............................................................................................................1
1.3 Ruang Lingkup .................................................................................................2
1.4 Dasar Hukum ....................................................................................................2

BAB II. KONDISI LABORATORIUM DAN TEMUAN LAPANGAN .............................3


2.1 Penerapan K3 pada pekerjaan Struktur Bawah. ...............................................3
2.2 Penerapan K3 pada pekerjaan Struktur Atas. ...................................................7
2.3 Penerapan K3 pada pekerjaan Arsitektur. ........................................................17
2.4 Penerapan K3 pada pekerjaan ME. ...................................................................22

BAB III. PENUTUP ..............................................................................................................35


3.1 Kesimpulan .......................................................................................................35
3.2 Saran .................................................................................................................35

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam
sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. K3 tidak saja sangat penting dalam
meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu K3
mempunyai dampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerja. Oleh sebab itu, isu K3
pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi
juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain, pada saat ini K3 bukan
semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap pekerja dan bagi
setiap bentuk kegiatan pekerjaan.

Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih
sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja.
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum
diperkirakan termasuk rendah, padahal tenaga kerja adalah faktor penting bagi kegiatan
perusahaan, karena perusahaan tidak mungkin bisa lepas dari yang namanya tenaga kerja.
Menurut data indonesia dalam Ramli (2010:28) pada tahun 2007 terjadi 89000 kecelakaan
kerja diseluruh perusahaan yang menjadi anggota jamsostek yang meliputi 7 juta pekerja.
Jika jumlah pekerja di indonesia mencapai 90 juta orang maka jumlah kecelakaan
diperkirakan lebih 700.000 kejadian setiap tahun. Karena itu, ILO memperkirakan kerugian
akibat kecelakaan mencapai 2-4% dari GNP suatu negara. Kerugian akibat kecelakaan dan
kejadian lainnya ini merupakan risiko yang harus dihadapi oleh setiap organisasi atau
perusahaan. Menurut Siregar (2005:1) faktor manusia sebagai unsur penyebab utama
kecelakaan kerja menurut catatan adalah 85% (ILO, pencegahan kecelakaan kerja) dan 15%
merupakan faktor kondisi yang berbahaya. Oleh karena itu kecelakaan kerja lebih banyak
disebabkan faktor manusia.

Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan Indonesia di dunia


internasional masih sangat rendah. Indonesia akan sulit menghadapi pasar global karena
mengalami ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja yang rendah).
Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu

4
disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau
aturan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja sanagat penting bagi kita untuk menciptakan tempat
kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau
bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa
maupun kerugian materi bagi pekerja tetapi juga dapat merusak lingkungan yang pada
akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, dan peneliti melakukan
percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari kemungkinan bahaya dari
berbagai jenis bahan dan peralatan yang ada di dalamnya. Karena itu diperlukan pemahaman
dan kesadaran terhadap bahaya di laboratorium.Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun
menderita luka serta kerusakan fasilitas kerja yang sangat mahal. Semua kejadian ataupun
kecelakaan di laboratorium sebenarnya dapat dihindari jika mereka selalu mengikuti prosedur
kerja yang aman di laboratorium.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,
sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang pada akhirnya dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja
tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi Praktikan, tetapi juga
dapat mengganggu proses Praktikum secara menyeluruh.

1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah :
1. Mengetahui pelaksanaan prosedur K3 di laboratorium
2. Observasi temuan di laboratorium
3. Mengetahui penanganan kecelakaan kerja yang terjadi di laboratorium

1.3 Ruang Lingkup

5
1.4 Dasar Hukum

1.4.1 Undang-Undang

Perundang-undangan K3 ialah salah satu alat kerja yang sangat penting bagi para
Ahli K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) guna menerapkan K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) di Tempat Kerja. Berikut merupakan kumpulan perundang-undangan
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Republik Indonesia yang memuat isi sebagai
berikut antara lain :

1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-Undang


ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja
dalam melaksanakan keselamatan kerja.

2. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Undang- Undang ini


menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan kesehatan
badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan
dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan
kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja
juga berkewajiban memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta
mematuhi semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan. Undang-
undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga menekankan
pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh
produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan
kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
3. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Undang-Undang
ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai
dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampi dengan keselamatan dan
kesehatan kerja.
4. Undang-Undang RI No. 03 Tahun 1969 Hygiene dalam Perniagaan dan Kantor-
Kantor
5. Undang-Undang RI No. 14 Tahun 1969 Ketentuan-Ketentuan Pokok mengenai
Tenaga Kerja
6. Undang-Undang RI No. 01 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
7. Undang-Undang RI No. 18 Tahun 1999 Jasa Konstruksi

6
8. Undang-Undang RI No. 28 Tahun2002 Tentang Jasa Konstruksi Bangunan Gedung
9. Undang-Undang RI No. 18 Tahun2008 Pengelolaan Sampah
10. Undang-Undang RI No. 19 Tahun 2009 Bahan Pencemar organik yang Presisten
11. Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2017 Penanggulangan Bencana

1.4.2 PeraturanPemerintah

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 Pengendalian Pencemaran Udara
3. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2000 Usaha Dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
4. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
5. Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2002 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun
6. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahuin 2012 Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja
7. Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
Beracun

1.4.3 Keputusan Presiden


Keputusan Presiden RI No. 22 tahun 1993 Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
1.4.4 Keputusan Mentri

1. Permenaker No. 4 Tahun 1995 Tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
2. Instruksi Menaker RI No. 5 Tahun 1996 Tentang Pengawasan dan Pembinaan K3 pada
Kegiatan Konstruksi Bangunan
3. Permenaker No. 5 Tahun 1996 tentang SMK3 (Sistem Manajemen K3)

7
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penerapan K3 pada pekerjaan Struktur Bawah

Proses
No. Alat Pelindung Diri Tindakan Tidak Aman Kondisi Tidak Aman Potensi Bahaya APD/simbol
Konstruksi
Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang
1. Pekerjaan Persiapan
Mobilisasi alat Menggunakan Tidak menggunakan Tiang pancang jatuh Terluka dari
pancang dan sarung tangan, helm proyek dan dan menimpa mesin Bar
tiang pancang helm proyek dan sepatu safety petugas/orang yang Cutter
sepatu safety bekerja

lokasi Menggunakan Tidak menggunakan Jatuhnya tiang Terluka dari


penempatan sarung tangan, helm proyek dan pancang mengenai mesin Bar
tiang pancang helm proyek dan sepatu safety petugas/pekerja Bender
sepatu safety

Membuat denah Menggunakan Tidak menggunakan Terluka dari


titik sarung tangan, helm proyek dan kawat
helm proyek dan sepatu safety, sisa
sepatu safety

3
kawat dibuang
kemana saja
Mematok tiang Menggunakan Operator pengarah orang tidak tahu ada Tertimpa
pancang sarung tangan, tidak menggunakan pematokan tulangan,
menggunakan helm proyek dan alat pelindung diri tiang pancang di Tertimpa Tower
potongan besi sepatu safety sekitar itu Crane
besi

Memeriksa Menggunakan Tukang sudah Terkena


tanggal sarung tangan, menggunakan alat percikan Bunga
pembuatan tiang helm proyek dan pelindung diri api, mata
pancang,setelah sepatu safety bengkak hingga
itu dibawa ke kebutaan
lokasi setelah
umur 14 hari
mencegah
tejadinya retak
Membuat Menggunakan Tukang tidak Terluka dari
marking tiang sarung tangan, menggunakan alat kawat
pancang dengan helm proyek dan pelindungan diri
cat setiap sepatu safety
interval 0,5
meter
2. Pekerjaan Pelaksanaan
Mengangkat Menggunakan HT Menggunakan helm Jatuhnya tiang Tertusuk
tiang pancang antara operator proyek pancang mengenai serpihan kayu,
pada titik Tower Crane dan petugas/pekerja terluka oleh
angkatnya orang yang paku dan palu
mengarahkan dan
Menggunakan
sarung tangan,

4
helm proyek dan
sepatu safety
Memeriksa arah Menggunakan Menggunakan HT Terkena bagian tiang Tertimpa
horizontal posisi sarung tangan, antara operator Tower pancang komponen
tiang pancang helm proyek dan Crane dan orang yang yang mengakibatkan perancah,
pada koordinat sepatu safety mengarahkan luka Tertimpa Tower
titik tiang Crane
pondasi dan
periksa arah
vertikaldengan
lot vertikal
Melakukan Menggunakan Menggunkan helm Merusak
pemancangan sarung tangan, proyek dan sepatu pendengaran/teli
helm proyek dan safety nga
sepatu safety karena
menggunakan
hammer

Membuat Menggunakan
kalendering sarung tangan,
untuk mengukur helm proyek dan
jumlah sepatu safety
rebound pukulan
hammer per 1
meter
penurunan tiang
Melakukan Menggunakan Pada saat
penyambungan sarung tangan, penyambungan
tiang helm proyek dan terkena
sepatu safety

5
pemancangan bagian yang
dihentikan bila tajam tiang
ram stroke pancang
dan setting
mendekati tabel
yang diinginkan
pengambilan
final set pada 10
pukulan
terakhir

6
2.2 Penerapan K3 pada pekerjaan Struktur Atas

Proses
No. Alat Pelindung Diri Tindakan Tidak Aman Kondisi Tidak Aman Potensi Bahaya APD/simbol
Konstruksi
Pekerjaan Kolom
1. Pekerjaan Tulangan
Lingkungan tempat
Menggunakan pemotongan tulangan
Tidak menggunakan Terluka dari
Pemotongan sarung tangan, sudah pas dengan
helm proyek dan mesin Bar
tulangan helm proyek dan tempat yang cukup
sepatu safety Cutter
sepatu safety luas untuk proses
pemotongan
Lingkungan tempat
Menggunakan pemotongan tulangan
Tidak menggunakan Terluka dari
Pembengkokan sarung tangan, sudah pas dengan
helm proyek dan mesin Bar
tulangan helm proyek dan tempat yang cukup
sepatu safety Bender
sepatu safety luas untuk proses
pembengkokan
Tidak menggunakan
Menggunakan Tidak menyediakan
Perakitan helm proyek dan
sarung tangan, tempat untuk Terluka dari
tulangan dengan sepatu safety, sisa
helm proyek dan membuang sisa-sisa kawat
kawat kawat dibuang
sepatu safety kawat/tulangan
kemana saja
Menggunakan HT
Terdapat sampah- Tertimpa
antara operator Operator pengarah
Penyambungan sampah hasil tulangan,
Tower Crane dan tidak menggunakan
antar kolom konsumsi tukang dan Tertimpa Tower
orang yang alat pelindung diri
sisa sisa kayu Crane
mengarahkan

7
Menggunakan
Terkena
sarung tangan dan
Tukang sudah Peralatan dan alat percikan Bunga
Pemasangan kacamata las
menggunakan alat sudah disediakan api, mata
sepatu kolom (welding goggles),
pelindung diri lengkap bengkak hingga
helm proyek dan
kebutaan
sepatu safety

Menggunakan
Tukang tidak
Pemasangan sarung tangan, Terluka dari
menggunakan alat
beton tahu helm proyek dan kawat
pelindungan diri
sepatu safety

2. Pekerjaan Bekisting

Menggunakan Tertusuk
Pemasangan sarung tangan, Menggunakan helm serpihan kayu,
elemen acuan helm proyek dan proyek terluka oleh
sepatu safety paku dan palu

Menggunakan HT Tertimpa
Menggunakan HT
Pengangkatan antara operator komponen
antara operator Tower
komponen Tower Crane dan perancah,
Crane dan orang yang
acuan orang yang Tertimpa Tower
mengarahkan
mengarahkan Crane

Menggunakan Terjepit oleh


Perangkaian Menggunkan helm
sarung tangan, elemen acuan,
elemen acuan proyek dan sepatu
helm proyek dan terjatuh dari
dan perancah safety
sepatu safety ketinggian

3. Pekerjaan Pengecoran

8
Menggunakan tali
pengaman (safety Menggunakan helm
Pengangkatan Jatuh dari
harness), helm proyek dan sepatu
beton basah ketinggian
proyek dan sepatu safety
safety
Proses
Menggunakan tali
memasukan
pengaman (safety Menggunakan helm
beton basah ke Jatuh dari
harness), helm proyek dan sepatu
bekisting ketinggian
proyek dan sepatu safety
melalui pipa
safety
tremi
Menggunakan tali
Penggetaran
pengaman (safety Menggunakan helm
beton basah Jatuh dari
harness), helm proyek dan sepatu
menggunakan ketinggian
proyek dan sepatu safety
vibrator
safety
4. Pembongkaran bekisting

Menggunakan Terjepit oleh


Membuka baut- Menggunakan helm
sarung tangan, elemen acuan,
baut pada proyek dan sepatu
helm proyek dan terjatuh dari
bekisting safety
sepatu safety ketinggian

Menggunakan HT Tertimpa
Pengangkatan Menggunakan HT
antara operator komponen
komponen antara operator Tower
Tower Crane dan perancah,
acuan ke tempat Crane dan orang yang
orang yang Tertimpa Tower
lain mengarahkan
mengarahkan Crane
5. Pekerjaan Perawatan beton

9
Menggunakan Menggunakan helm
Penyiraman Terjatuh akibat
helm proyek dan proyek dan sepatu
beton licin
sepatu safety safety

Pekerjaan Balok & Pelat


1. Pekerjaan Tulangan
Tertimpa oleh
Menggunakan
Menggunakan sarung scafolding,
Pemasangan sarung tangan,
tangan, helm proyek terjepit oleh
Scafolding helm proyek dan
dan sepatu safety elemen
sepatu safety
scaffolding
Menggunakan Tertimpa balok
Menggunakan sarung
Memasang sarung tangan, suri suri, terkena
tangan, helm proyek
balok suri-suri helm proyek dan serpihan balok
dan sepatu safety
sepatu safety suri suri
Menggunakan
Menggunakan helm
Memasang besi sarung tangan, Tertimpa besi
proyek dan sepatu
hollow helm proyek dan hollow
safety
sepatu safety
Jatuh dari
Menggunakan
Memasang ketinggian,
sarung tangan,
acuan dan Tidak memakai APD tertusuk paku
helm proyek dan
perancah dan serpihan
sepatu safety
elemen acuan
2. Pekerjaan Tulangan
Terluka dari
Pemotongan Menggunakan Menggunakan sarung
mesin Bar
tulangan sarung tangan, tangan
Cutter

10
helm proyek dan
sepatu safety
Menggunakan
Terluka dari
Pembengkokan sarung tangan, Menggunakan sarung
mesin Bar
tulangan helm proyek dan tangan
Bender
sepatu safety
Menggunakan
Perakitan
sarung tangan, Menggunakan sarung Terluka dari
tulangan dengan
helm proyek dan tangan kawat
kawat
sepatu safety
Penyatuan Menggunakan
tulangan utama sarung tangan, Menggunakan sarung Terluka dari
dengan helm proyek dan tangan kawat
sengkang sepatu safety
Menggunakan HT
Menggunakan HT Tertimpa
antara operator
Penyambungan antara operator Tower tulangan,
Tower Crane dan
antar balok Crane dan orang yang Tertimpa Tower
orang yang
mengarahkan Crane
mengarahkan

Menggunakan
Pemasangan sarung tangan, Menggunakan sarung Terluka dari
beton tahu helm proyek dan tangan kawat
sepatu safety

Menggunakan HT
Menggunakan HT Tertimpa
Pengangkutan antara operator
antara operator Tower tulangan,
tulangan Tower Crane dan
Crane dan orang yang Tertimpa Tower
wiremesh orang yang
mengarahkan Crane
mengarahkan

11
Penyambungan
Menggunakan
tulangan Menggunakan sarung
sarung tangan, Terluka dari
wiremesh tangan, helm proyek
helm proyek dan kawat
dengan tulangan dan sepatu safety
sepatu safety
balok
3. Pekerjaan Pengecoran
Menggunakan tali
pengaman (safety Menggunakan helm
Pengangkatan Jatuh dari
harness), helm proyek dan sepatu
beton basah ketinggian
proyek dan sepatu safety
safety
Menggunakan tali
Penggetaran
pengaman (safety Menggunakan helm
beton basah Jatuh dari
harness), helm proyek dan sepatu
menggunakan ketinggian
proyek dan sepatu safety
vibrator
safety
4. Pembongkaran bekisting
Menggunakan Terjepit oleh
Membuka baut- Menggunakan helm
sarung tangan, elemen acuan,
baut pada proyek dan sepatu
helm proyek dan terjatuh dari
bekisting safety
sepatu safety ketinggian
Menggunakan HT Tertimpa
Pengangkatan Menggunakan HT
antara operator komponen
komponen antara operator Tower
Tower Crane dan perancah,
acuan ke tempat Crane dan orang yang
orang yang Tertimpa Tower
lain mengarahkan
mengarahkan Crane
5. Pekerjaan Perawatan beton
Menggunakan Menggunakan helm
Penyiraman Terjatuh akibat
helm proyek dan proyek dan sepatu
beton licin
sepatu safety safety

12
Tertimpan oleh
Menggunakan
Menggunakan sarung scafolding,
Pemasangan sarung tangan,
tangan, helm proyek terjepit oleh
Scafolding helm proyek dan
dan sepatu safety elemen
sepatu safety
scaffolding
Menggunakan Tertimpa balok
Menggunakan sarung
Memasang sarung tangan, suri suri, terkena
tangan, helm proyek
balok suri-suri helm proyek dan serpihan balok
dan sepatu safety
sepatu safety suri suri
Menggunakan
Menggunakan helm
Memasang besi sarung tangan, Tertimpa besi
proyek dan sepatu
hollow helm proyek dan hollow
safety
sepatu safety
Jatuh dari
Menggunakan
Memasang ketinggian,
sarung tangan,
acuan dan Tidak memakai APD tertusuk paku
helm proyek dan
perancah dan serpihan
sepatu safety
elemen acuan
Pekerjaan Tangga
1. Pekerjaan Bekisting
Tertimpan oleh
Menggunakan
Menggunakan sarung scafolding,
Pemasangan sarung tangan,
tangan, helm proyek terjepit oleh
Scafolding helm proyek dan
dan sepatu safety elemen
sepatu safety
scaffolding
Menggunakan Tertimpa balok
Menggunakan sarung
Memasang sarung tangan, suri suri, terkena
tangan, helm proyek
balok suri-suri helm proyek dan serpihan balok
dan sepatu safety
sepatu safety suri suri

13
Menggunakan
Menggunakan helm
Memasang besi sarung tangan, Tertimpa besi
proyek dan sepatu
hollow helm proyek dan hollow
safety
sepatu safety
Jatuh dari
Menggunakan
Memasang ketinggian,
sarung tangan,
acuan dan Tidak memakai APD tertusuk paku
helm proyek dan
perancah dan serpihan
sepatu safety
elemen acuan
2. Pekerjaan Tulangan
Menggunakan
Terluka dari
Pemotongan sarung tangan, Menggunakan sarung
mesin Bar
tulangan helm proyek dan tangan
Cutter
sepatu safety
Menggunakan
Terluka dari
Pembengkokan sarung tangan, Menggunakan sarung
mesin Bar
tulangan helm proyek dan tangan
Bender
sepatu safety
Menggunakan
Perakitan
sarung tangan, Menggunakan sarung Terluka dari
tulangan dengan
helm proyek dan tangan kawat
kawat
sepatu safety
Penyatuan Menggunakan
tulangan utama sarung tangan, Menggunakan sarung Terluka dari
dengan helm proyek dan tangan kawat
sengkang sepatu safety
Menggunakan HT Tertimpa
Menggunakan HT
Penyambungan antara operator Tower tulangan,
antara operator
antar balok Crane dan orang yang Tertimpa Tower
Tower Crane dan
mengarahkan Crane

14
orang yang
mengarahkan
Menggunakan
Pemasangan sarung tangan, Menggunakan sarung Terluka dari
beton tahu helm proyek dan tangan kawat
sepatu safety
3. Pekerjaan Pengecoran
Menggunakan tali
pengaman (safety Menggunakan helm
Pengangkatan Jatuh dari
harness), helm proyek dan sepatu
beton basah ketinggian
proyek dan sepatu safety
safety
Proses
Menggunakan tali
memasukan
pengaman (safety Menggunakan helm
beton basah ke Jatuh dari
harness), helm proyek dan sepatu
bekisting ketinggian
proyek dan sepatu safety
melalui pipa
safety
tremi
Menggunakan tali
Penggetaran
pengaman (safety Menggunakan helm
beton basah Jatuh dari
harness), helm proyek dan sepatu
menggunakan ketinggian
proyek dan sepatu safety
vibrator
safety
4. Pembongkaran bekisting
Menggunakan Terjepit oleh
Membuka baut- Menggunakan helm
sarung tangan, elemen acuan,
baut pada proyek dan sepatu
helm proyek dan terjatuh dari
bekisting safety
sepatu safety ketinggian
Pengangkatan Menggunakan HT Menggunakan HT Tertimpa
komponen antara operator antara operator Tower komponen

15
acuan ke tempat Tower Crane dan Crane dan orang yang perancah,
lain orang yang mengarahkan Tertimpa Tower
mengarahkan Crane
5. Pekerjaan Perawatan beton
Menggunakan Menggunakan helm
Penyiraman Terjatuh akibat
helm proyek dan proyek dan sepatu
beton licin
sepatu safety safety
Tertimpan oleh
Menggunakan
Menggunakan sarung scafolding,
Pemasangan sarung tangan,
tangan, helm proyek terjepit oleh
Scafolding helm proyek dan
dan sepatu safety elemen
sepatu safety
scaffolding
Menggunakan Tertimpa balok
Menggunakan sarung
Memasang sarung tangan, suri suri, terkena
tangan, helm proyek
balok suri-suri helm proyek dan serpihan balok
dan sepatu safety
sepatu safety suri suri
Menggunakan
Menggunakan helm
Memasang besi sarung tangan, Tertimpa besi
proyek dan sepatu
hollow helm proyek dan hollow
safety
sepatu safety
Jatuh dari
Menggunakan
Memasang ketinggian,
sarung tangan,
acuan dan Tidak memakai APD tertusuk paku
helm proyek dan
perancah dan serpihan
sepatu safety
elemen acuan
Pekerjaan Rangka Atas
1. Pekerjaan Pemasangan Pelat
Menggunakan Menggunakan sarung
Pemasangan Jatuh dari
sarung tangan, tangan, helm proyek
pelat baja ketinggian
helm proyek dan dan sepatu safety

16
sepatu safety,
safety harness
Menggunakan
Jatuuh dari
sarung tangan, Menggunakan sarung
Pemasangan ketinggian,
helm proyek dan tangan, helm proyek
baut bising akibat
sepatu safety, dan sepatu safety
alat bor baut
safety harness
Menggunakan HT
Menggunakan HT
antara operator Tertimpa rangka
Memasang antara operator Tower
Tower Crane dan atap, Tertimpa
rangka atap Crane dan orang yang
orang yang Tower Crane
mengarahkan
mengarahkan
Jatuh dari
Menggunakan
Memasang ketinggian,
sarung tangan,
acuan dan Tidak memakai APD tertusuk paku
helm proyek dan
perancah dan serpihan
sepatu safety
elemen acuan

17
2.3 Penerapan K3 pada pekerjaan Arsitektur

Proses
No. Alat Pelindung Diri Tindakan Tidak Aman Kondisi Tidak Aman Potensi Bahaya APD/simbol
Konstruksi
Pekerjaan Dinding
penggunaan helm, mata terkena
1 Pekerjaan sarung tangan, kaca percikan mortar,
Dinding mata kerja, sepatu iritasi kulit akibat
Plesteran safety, body semen, terjatuh
harnest. dari percancah.
penggunaan kaca mata terkena
mata kerja, percikan mortar,
pembuatan
2 menggunakan iritasi pada kulit,
adukan(mortar)
sepatu safety kaki terkena
shoes/sepatu boot. pacul.
penggunaan kaca
mata kerja,
menggunakan kaki tertimpa
pemasangan sepatu safety, jatuhan bata,
3
dinding 1/2 bata menggunakan mata terkena
helm, rapikan percikan adukan.
tempat kerja dan
penyimpanan.
plesteran menggunakan kaca terciprat adukan
4
dinding 1/2 bata mata kerja mortar
menggunakan kaca terciprat adukan
5 Acian mata kerja mortar
Pekerjaan Pintu, Jendela dan Aksesoris

18
kulit terluka
akibat
terplesetnya alat
penggunaan helm,
Pekerjaan Pintu, obeng, bor saat
sarung tangan, kaca
1 Jendela dan pembuatan
mata kerja sepatu
Aksesoris lubang, terkena
safety
salah pukul palu,
terjatuhnya alat
kerja palu
Pekerjaan Plafond
Terjatuhnya alat
kerja, terjatuh
penggunaan helm,
dari perancah,
kaca mata kerja,
Pekerjaan mata terkena
1 body harnest,
plafond serpihan kayu
penggunaan sepatu
atau logam bekas
anti statik
bor, tersengat
arus listrik.
penggunaan terjatuh dari
Pembuatan bodyharnest, perancah/tangga,
2
rangka plafond penggunaan kaca terkena buangan
mata kerja hasil bor
terkena buangan
penggunaan body hasil bor,
Pemasangan harnest, pengunan tertimpa panel
3
penutup plafond kaca mata, gypsm, terjatuh
pengunaan helm dari
perancah/tangga
Pekerjaan Penutup Dinding & Lantai

19
Terjatuhnya alat
penggunaan helm, kerja, percikan
Pekerjaan
kacamata kerja, mortar ke mata,
1 Penutup Dinding
sepatu safety, body terjatuh pada
& Lantai
harnest saat melakukan di
ketinggian
Pekerjaan Waterproofing Membrane
Pekerjaan
[enggunaan sarung
Waterproofing
1 tangan kaca mata iritasi kulit
Membrane
kerja

Pekerjaan Railing
Terkena bor yang
meleset, terkena
salah pukul palu,
kacamata kerja, menginjak paku
Pekerjaan Railing
1 helm, sarung tangan, atau sekrup,
sepatu safety percikan bekas
bor ke mata,
terjatuhnya alat
kerja
Pekerjaan Pengecatan
Terkena percikan
Penggunaan sarung
cat pada kulit dan
tangan kerja,
mata, terjatuh
penggunaan
Pekerjaan pada saat
1 kacamata kerja,
Pengecatan mengecat di
penggunaan helm,
ketinggian, rusak
penggunaan body
organ paru paru
harnest.
saat melakukan

20
pengecetan di
dalam ruangan

21
2.4 Penerapan K3 pada pekerjaan ME

No. Proses Alat Pelindung Diri Tindakan Tidak Aman Kondisi Tidak Aman Potensi Bahaya APD/simbol
Konstruksi
Pekerjaan Instalasi Air Bersih
1. Pemasangan Pipa Indoor
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Menggunakan pelindungan diri
Marking jalur sarung tangan, 2. Tukang tidak
1
pipa helm proyek dan serius dan tidak
sepatu safety fokus dalam
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Menggunakan Anggota tubuh
pelindungan diri
sarung tangan, terluka karena
2. Tukang tidak Kondisi eksisting
2 Bor plat lantai helm proyek, mengenai mata
serius dan tidak basah
penutup telinga dan bor, tersengat
fokus dalam
sepatu safety oleh aliran listrik
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
Anggota tubuh
Menggunakan menggunakan alat
terluka akibat
Pasang sarung tangan, pelindungan diri
3 kejatuhan pipa
gantungan pipa helm proyek dan 2. Tukang tidak
yang hendak
sepatu safety serius dan tidak
dipasang
fokus dalam

22
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Menggunakan pelindungan diri Anggota tubuh
Pemotongan sarung tangan, 2. Tukang tidak terluka akibat
4
pipa helm proyek dan serius dan tidak terkena pemotong
sepatu safety fokus dalam pipa
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Menggunakan pelindungan diri
Anggota tubuh
sarung tangan, 2. Tukang tidak
5 Snai pipa terluka akibat
helm proyek dan serius dan tidak
terkena snai pipa
sepatu safety fokus dalam
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Menggunakan pelindungan diri
Area wajah iritasi
sarung tangan, 2. Tukang tidak
6 Cat Pipa GIP akibat terkena cat
helm proyek dan serius dan tidak
pipa
sepatu safety fokus dalam
melakukan
pekerjaannya

23
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Anggota tubuh
Menggunakan pelindungan diri
Pemasangan terluka akibat
sarung tangan, 2. Tukang tidak
7 Pipa di kejatuhan pipa
helm proyek dan serius dan tidak
gantungan pipa yang hendak
sepatu safety fokus dalam
dipasang
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Anggota tubuh
Penyambungan Menggunakan pelindungan diri
terluka akibat
pipa yang telah sarung tangan, 2. Tukang tidak
8 kejatuhan pipa
terpasang pada helm proyek dan serius dan tidak
yang hendak
gantungan sepatu safety fokus dalam
dipasang
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
menggunakan alat
pengecatan Menggunakan pelindungan diri
Area wajah iritasi
untuk daerah sarung tangan, 2. Tukang tidak
9 akibat terkena cat
sambungan helm proyek dan serius dan tidak
pipa
pipa sepatu safety fokus dalam
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
Menggunakan menggunakan alat
Melakukan test sarung tangan, pelindungan diri
10
tekan pipa helm proyek dan 2. Tukang tidak
sepatu safety serius dan tidak
fokus dalam

24
melakukan
pekerjaannya
Pekerjaan Instalasi Air Kotor
1. Pemasangan Pipa Indoor
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Menggunakan pelindungan diri
Marking jalur sarung tangan, 2. Tukang tidak
1
pipa helm proyek dan serius dan tidak
sepatu safety fokus dalam
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Menggunakan
Bor plat lantai pelindungan diri Anggota tubuh
sarung tangan,
untuk 2. Tukang tidak terluka karena
2 helm proyek,
memasang serius dan tidak mengenai mata
penutup telinga dan
ganrtungan fokus dalam bor
sepatu safety
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Anggota tubuh
Menggunakan pelindungan diri
terluka akibat
Pasang sarung tangan, 2. Tukang tidak
3 kejatuhan pipa
gantungan pipa helm proyek dan serius dan tidak
yang hendak
sepatu safety fokus dalam
dipasang
melakukan
pekerjaannya

25
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Menggunakan pelindungan diri Anggota tubuh
Potong pipa
sarung tangan, 2. Tukang tidak terluka akibat
4 sesuai dengan
helm proyek dan serius dan tidak terkena
kebutuhan
sepatu safety fokus dalam pemotong pipa
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Anggota tubuh
Menggunakan pelindungan diri
Pasang pipa terluka akibat
sarung tangan, 2. Tukang tidak
5 PVC pada kejatuhan pipa
helm proyek dan serius dan tidak
gantungan yang hendak
sepatu safety fokus dalam
dipasang
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Anggota tubuh
Menyambung Menggunakan pelindungan diri
terluka akibat
pipa yang telah sarung tangan, 2. Tukang tidak
6 kejatuhan pipa
terpasang pada helm proyek dan serius dan tidak
yang hendak
gantungan sepatu safety fokus dalam
dipasang
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
Menggunakan menggunakan alat
Lakukan test sarung tangan, pelindungan diri
7
rendam pipa helm proyek dan 2. Tukang tidak
sepatu safety serius dan tidak
fokus dalam

26
8melakukan
pekerjaannya
2. Pemasangan instalasi valve
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Menggunakan pelindungan diri
sarung tangan, 2. Tukang tidak
1 Marking lokasi
helm proyek dan serius dan tidak
sepatu safety fokus dalam
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Anggota tubuh
Menggunakan pelindungan diri
terluka akibat
sarung tangan, 2. Tukang tidak
2 Pasang valve kejatuhan pipa
helm proyek dan serius dan tidak
yang hendak
sepatu safety fokus dalam
dipasang
melakukan
pekerjaannya
3. Pemasangan Instalasi pompa
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Menggunakan pelindungan diri
sarung tangan, 2. Tukang tidak
1 Marking lokasi
helm proyek dan serius dan tidak
sepatu safety fokus dalam
melakukan
pekerjaannya

27
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Menggunakan pelindungan diri
Buat pondasi sarung tangan, 2. Tukang tidak
2
pompa helm proyek dan serius dan tidak
sepatu safety fokus dalam
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Anggota tubuh
Pasang Menggunakan pelindungan diri
terluka akibat
instalasi sarung tangan, 2. Tukang tidak
3 kejatuhan pipa
pemipaan helm proyek dan serius dan tidak
yang hendak
ruang pompa sepatu safety fokus dalam
dipasang
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Menggunakan pelindungan diri
4 Pasang Pompa
sarung tangan, 2. Tukang tidak
dan valve-
helm proyek dan serius dan tidak
valvenya
sepatu safety fokus dalam
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
Menggunakan menggunakan alat
Sambung
sarung tangan, pelindungan diri
5 instalasi daya
helm proyek dan 2. Tukang tidak
ke unit pompa
sepatu safety serius dan tidak
fokus dalam

28
melakukan
pekerjaannya
1. Tukang tidak
menggunakan alat
Menggunakan pelindungan diri
Melakukan
sarung tangan, 2. Tukang tidak
6 running test
helm proyek dan serius dan tidak
pompa
sepatu safety fokus dalam
melakukan
pekerjaannya
Pekerjaan Elektrikal
1. Pemasangan Instalasi Kabel Listrik
1 Marking lokasi Menggunakan 1. Tukang tidak
sarung tangan, menggunakan alat
helm proyek dan pelindungan diri
sepatu safety 2. Tukang tidak serius
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya
2 Pemasangan Menggunakan 1. Tukang tidak Anggota tubuh
pipa konduit sarung tangan, menggunakan alat terluka akibat
helm proyek dan pelindungan diri kejatuhan pipa
sepatu safety 2. Tukang tidak serius yang hendak
dan tidak fokus dipasang
dalam melakukan
pekerjaannya

29
3 Memasukkan Menggunakan 1. Tukang tidak
kabel pancing sarung tangan, menggunakan alat
helm proyek dan pelindungan diri
sepatu safety 2. Tukang tidak serius
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya
4 Potong kabel Menggunakan 1. Tukang tidak Anggota tubuh
listrik sarung tangan, menggunakan alat terluka akibat
helm proyek dan pelindungan diri pemotong kabel
sepatu safety 2. Tukang tidak serius listrik
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya
5 Menghubungk Menggunakan 1. Tukang tidak
an jalur sarung tangan, menggunakan alat
instalasi titik helm proyek dan pelindungan diri
percabangan sepatu safety 2. Tukang tidak serius
didalam tee- dan tidak fokus
dos dalam melakukan
pekerjaannya
6 Marger Menggunakan 1. Tukang tidak
resistansi kabel sarung tangan, menggunakan alat
instalasi helm proyek dan pelindungan diri
sepatu safety 2. Tukang tidak serius
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya
a. Pemasangan Instalasi Lampu

30
1 Marking lokasi Menggunakan 1. Tukang tidak
sarung tangan, menggunakan alat
helm proyek dan pelindungan diri
sepatu safety 2. Tukang tidak serius
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya
2 Cutter ceiling Menggunakan 1. Tukang tidak Anggota tubuh
yang sarung tangan, menggunakan alat terluka akibat
dimarking helm proyek dan pelindungan diri terkena cutter
sepatu safety 2. Tukang tidak serius
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya
3 Bor lokasi Menggunakan 1. Tukang tidak Kondisi eksisting Anggota tubuh
tempat sarung tangan, menggunakan alat yang basah terluka akibat
gantungan helm proyek dan pelindungan diri terkena mata bor,
sepatu safety 2. Tukang tidak serius tersengat listrik
dan tidak fokus ketika
dalam melakukan menggunakan bor
pekerjaannya
4 Pasang Menggunakan 1. Tukang tidak Anggota tubuh
gantungan/sup sarung tangan, menggunakan alat terluka akibat
port helm proyek dan pelindungan diri kejatuhan
sepatu safety 2. Tukang tidak serius gantungan/suppor
dan tidak fokus t
dalam melakukan
pekerjaannya

31
5 Sambungkan Menggunakan 1. Tukang tidak
instalasi sarung tangan, menggunakan alat
dengan helm proyek dan pelindungan diri
armatur sepatu safety 2. Tukang tidak serius
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya
6 Pasang Menggunakan 1. Tukang tidak
armatur sarung tangan, menggunakan alat
helm proyek dan pelindungan diri
sepatu safety 2. Tukang tidak serius
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya
7 Rapikan Menggunakan 1. Tukang tidak
armatur dan sarung tangan, menggunakan alat
ceiling helm proyek dan pelindungan diri
sepatu safety 2. Tukang tidak serius
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya
a. Pemasangan Instalasi Saklar dan Stop Kontak
1 Marking lokasi Menggunakan 1. Tukang tidak
sarung tangan, menggunakan alat
helm proyek dan pelindungan diri
sepatu safety 2. Tukang tidak serius
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya

32
2 Cutter jalur Menggunakan 1. Tukang tidak Anggota tubuh
marking sarung tangan, menggunakan alat terluka akibat
helm proyek dan pelindungan diri terkena cutter
sepatu safety 2. Tukang tidak serius
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya
3 Bobok jalur Menggunakan 1. Tukang tidak Area wajah
instalasi sarung tangan, menggunakan alat terutama mata
helm proyek dan pelindungan diri terkena iritasi
sepatu safety 2. Tukang tidak serius akibat serpihan
dan tidak fokus bobokan
dalam melakukan
pekerjaannya
4 Pasang konduit Menggunakan 1. Tukang tidak
dan inbow-dos sarung tangan, menggunakan alat
helm proyek dan pelindungan diri
sepatu safety 2. Tukang tidak serius
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya
5 Tutup tembok Menggunakan 1. Tukang tidak
jalur instalasi sarung tangan, menggunakan alat
helm proyek dan pelindungan diri
sepatu safety 2. Tukang tidak serius
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya

33
6 Pasang kawat Menggunakan 1. Tukang tidak
pancing sarung tangan, menggunakan alat
helm proyek dan pelindungan diri
sepatu safety 2. Tukang tidak serius
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya
7 Potong kabel Menggunakan 1. Tukang tidak Anggota tubuh
instalasi sarung tangan, menggunakan alat terluka akibat
helm proyek dan pelindungan diri terkena pemotong
sepatu safety 2. Tukang tidak serius kabel
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya
8 Sambungkan Menggunakan 1. Tukang tidak
instalasi kabel sarung tangan, menggunakan alat
pada tee-dos helm proyek dan pelindungan diri
sepatu safety 2. Tukang tidak serius
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya
9 Lakukan test Menggunakan 1. Tukang tidak
konektifitas sarung tangan, menggunakan alat
helm proyek dan pelindungan diri
sepatu safety 2. Tukang tidak serius
dan tidak fokus
dalam melakukan
pekerjaannya

34
D3 – TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Karena Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor yang memiliki resiko
kecelakaan kerja yang cukup tinggi, K3 tentu merupakan hal yang sangat penting. Dengan
mengidentifikasi APD yang digunakan, kondisi tidak aman, tindakan tidak aman, potensi
bahaya serta rambu-rambu K3 dapat mengurangi dampak kecelakaan kerja di proyek
konstruksi karena penulis mengetahui hal apa saja yang perlu dilakukan kedepannya.

3.2 Saran
Tidak hanya peraturan yang dapat membuat semua pihak baik dari pegawai proyek,
perusahaan maupun pemerintah mengerti akan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3)
terlaksana dengan baik. Tetapi membuat sistem manejemen dan pengetahuan dari
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) jauh lebih baik.

35

Anda mungkin juga menyukai