Anda di halaman 1dari 13

1/20/2017

ANALISIS RISIKO K3

Analisis Risiko
Adalah sistematika penggunaan dari informasi yang tersedia
untuk mengidentifikasi hazard dan untuk memperkirakan suatu
risiko terhadap individu, populasi, banguna atau lingkungan
(Kolluru, 1996)
Dalam analisis terdapat data pendukung yang digunakan
sebagai pertimbangan pengambilan keputusan tentang cara
pengendalian yang paling tepat (cost-effective). (AS/NZS
4360:2004)
Urutan kompleksitas serta besarnya biaya analisis, AL :
kualitatif, semi-kuantitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif
untuk memberikan gambaran umum tentang level risiko. Setelah
itu dapat dilakukan analisis semi-kuantitatif ataupun kuantitatif
untuk lebih merinci risiko yang ada.(AS/NZS 4360:2004)

1
1/20/2017

Tipe-tipe Analisis Risiko


1. Analisis Kualitatif
Menggunakan bentuk kata/skala deskriptif untuk
menjelaskan besar potensi risiko. Dimana hasilnya dapat
dikategorikan dalam risiko rendah, sedang, dan tinggi, dan
digunakan untuk kegiatan screening awal pada risiko yang
membutuhkan analisis lebih rinci dan mendalam.
Analisis ini digunakan saat :
– Penilaian kuantitatif tidak diperlukan
– Pelaksanaan screening awal sebagai dasar melaksanakan
analisis yang lebih kecil
– Level risiko tidak terdapat batasan waktu dan data numerical
– Tidak terdapat data numerical/ data tidak mencukupi.

2. Analisis Semi-kuantitatif
• Metode yang mengkombinasikan angka yang bersifat
subyektif pada kecenderungan dan dampak dengan
rumus (formula) matematika.
• Berguna untuk mengidentifikasi dan memberikan
peringkat dari suatu kejadian yang berpotensi
menimbulkan kensekuensi yang parah seperti kerusakan
peralatan, gangguan bisnis, cidera manusia dan lain-lain
(Kollluru,1996)
• Diperlukan kehati-hatian dalam analisis semi-kuantitatif
karena nilai yang dibuat tentu mencerminkan kondisi
objektif. Ketetapan perhitungan tergantung dari
pengetahuan para ahli dari berbagai disiplin ilmu
terhadap proses terjadinya sebuah risiko. (AS/NZS
4360:2004)

2
1/20/2017

3. Analisis Kuantitatif
• Analisis kuantitatif menggunakan nilai numerik
untuk nilai konsekuensi dan likelihood dengan
menggunakan data dari berbagai sumber.
• Konsekuensi dihitung menggunakan metode
modeling hasil hasil dari kejadian/kumpulan
kejadian/memperkirakan kemungkinan dari studi
eksperimen/ data sekunder/ data terdahulu.
Konsekuensi digambarkan dalam lingkup
keuangan, teknikal atau efek pada manusia.
(AS/NZS 4360:2004).

3
1/20/2017

Risiko
Berikut merupakan beberapa Definisi Resiko dari beberapa
sumber :
• Meurut IEC/TC56 (AS/NZS 3931), Analisis Risiko adalah Sistem
teknologi, mengartikan risiko sebagai “kombinasi dari
frekuensi, atau probabilitas munculnya, dan konsekuensi dari
suatu kejadian berbahaya yang spesifik” (Cross, 1998)
• Menurut AS/NZS 4360:2004 risiko adalah peluang munculnya
suatu kejadian yang dapat menimbulkan efek terhadap suatu
objek

• Formula umum untuk perhitungan nilai risiko


menurut AS/NZS 4360:2004

“Risk = Consequence X Likelihood”

Likelihood : kemungkinan munculnya


sebuah peristiwa
Consequence : dampak ditimbulkan oleh
peristiwa tersebut.

4
1/20/2017

Risiko dibagi menjadi 5 macam (menurut Risk


Assesment and Management Handbook: For
Enviromental, health, and safety profesional) :
1. Risiko Keselamatan (Safety Risk)
Ciri-ciri resiko ini yaitu low probability, high-level
exposure, high-consequence accident, bersifat akut,
menimbulkan efek secara langsung.
2. Risiko Kesehatan (Health Risk)
Ciri-ciri risiko ini yaitu high probability, low level
exposure, low-consequence, long-latency, delayed
effect tidak langsung terlihat dan bersifat kronik.

3. Risiko Lingkungan dan Ekologi (Enviromental Ecological


Risk)
Ciri-ciri resiko ini yaitu melibatkan interaksi yang beragam
antara populasi dan komunitas, ekosistem pada tingkat
mikro maupun makro, ada ketidakpastian yang tinggi
antara sebab dan akibat, risiko ini fokus pada habitatdan
dampak ekosistem yang mungkin bisa bermanisfestasi
jauh dari sumber risiko.
4. Risiko Kesejahteraan Masyarakat (Public Welfare/
Goodwill Risk)
Ciri-ciri risiko ini persepsi kelompok atau umum tentang
performance sebuah organisasi/produk, nilai property,
estetika, dan penggunaan sumber daya terbatas.

5
1/20/2017

5. Risiko Keuangan (Financial Risk)


Ciri-ciri nya yaitu risiko panjang dan jangka
pendek dari kerugian property, perhitungan
asuransi, pengembalian investasi,
kemudahan pengoperasian dan aspek
finansial. Risiko ini menjadi pertimbangan
utama bagi stakeholder berkaitan dengan
finansial dan mengacu pada tingkat
efektivitas dan efisiensi.

Gambaran Proses Managemen Risiko


AS/NZS 4360:2004

6
1/20/2017

Identifikasi Risiko
Tujuan identifikasi risiko untuk mengembangkan daftar
komprehensif sumber risiko dan kejadian yang
mengikutinya yang dapat menghambat pencapaian tujuan.
Dalam proses identifikasi risiko terdapat beberapa hal
terkait dengan risiko, yaitu : sumber risiko, insiden,
konsekuensi, penyebab kejadian, pengendalian, waktu dan
tempat. (HB 436:2004)
Sumber infromasi yang dapat digunakan sebagai dasar
identifikasi risiko, yaitu : pengalaman, saran para ahli,
wawancara, diskusi, laporan klaim asuransi, suvei,
kuisioner, checklist, dan incient database. (HB 436:2004)

Beberapa metode yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi


potensi bahaya dalam kegiatan industri (Kolluru,1996), antara
lain :

• What if/check list


Setiap proses dipelajari melalui pendekatan brainstorming
untuk memformulasikan setiap pertanyaan meliputi kejadian
yang akan menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.
• HAZOPS (Hazard and Operability Study)
Mengidentifikasi permasalahan dari operasional proses yang
dapat mempengaruhi efisiensi produksi dan keselamatan
dengan mempelajari setiap tahapan proses untuk
mengidentifikasi semua penyimpangan dari kondisi operasi yang
normal, dan menentukan perbaikan penyimpangan yang ada.

7
1/20/2017

• FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)


Identifikasi risiko dengan menganalisisi berbagai pertimbangan
kesalahan dari peralatan yang digunakan dan mengevaluasi dampak
dari kesalahan tersebut.
• FTA (Fault Tree Analysis)
Suatu teknik yang digunakan untuk memprediksi setelah terjadinya
kecelakaan.
• ETA (Event Tree Analysis)
Metode yang menunjukkan dampak yang mungkin terjadi diawali
dengan mengidentifikasi pemicu kejadian dan proses tiap tahapan
yang menimbulkan kecelakaan.
• JHA (Job Hazard Analysis)
tahapan pekerjaan sebagai cara mengidentifikasi bahaya sebelum
suatu kejadian muncul.

Beberepa prioritas pekerjaan yang perlu dilakukan JHA,


antara lain:
1. Pekerjaan dengan tingkat kecelakaan/sakit yang
tinggi
2. Pekerjaan yang berpotensi menyebabkan luka,
cacat/sakit
3. Pekerjaan yang bila terjadi sedikit kesalahan
dapat memicu kecelakaan parah/luka
4. Pekerjaan baru atau mengalami perubahan
dalam proses dan prosedur
5. Pekerjaan cukup kompleks untuk ditulis
instruksi pelaksanaanya.

8
1/20/2017

RISK CONTROLLING
Setelah bahaya telah dinilai dari segi
risikonya, maka bahaya dan risiko tersebut
harus dikendalikan. Dan untuk mengendalikan
risiko tersebut merupakan tanggung jawab
perusahaan dan pekerjanganya agar risiko
tersebut dapat diminimalisir atau dengan kata
lain metode atau pekerjaan yang berisiko
tersebut dapat dioperasikan dalam tingkat
mana.

Hierarki Pengendalian
Pengendalian adalah proses, peraturan,
alat, pelaksanaan atau tindakan yang
berfungsi meminimalisasi efek negatif atau
meningkatkan peluang positif. (AS/NZS
4360:2000)
Hierarki pengendalian merupakan daftar
pilihan pengendalian yang telah diurutkan
sesuai dengan mekanisme pengurangan
paparan, dengan urutan sbb (Tranter, 1999) :

9
1/20/2017

1. Eliminasi
Eliminasi merupakan langkah awal dan solusi
terbaik dalam mengendalikan paparan,
namun juga langkah yang paling sulit untuk
dilaksanakan.
Kecil kemungkinan sebuah perusahaan
mengeliminiasi substansi/ proses tanpa
mengganggu kelangsungan produksi secara
keseluruhan.
Contohnya penghilangan timbal secara
perlahan pada produksi bahan bakar.

2. Substitusi
Jika suatu sumber bahaya tidak dapat dihilangkan
secara keseluruhan maka akan membutuhkan
banyak trial-and error.
contoh : penggunaan minyak daripada merkuri
dalam barometer, penyapuan dengan sistem
basah pada debu timbal dibandingkan dengan
penyapuan kering.
3. Pengendalian Engineering
Memiliki kemampuan untuk merubah jalur transmisi
bahaya atau mengisolasi pekerjaan dari bahaya.

10
1/20/2017

Sedangkan dalam Pengendalian Engineering, terdapat


tiga macam alternative antara lain :
• Isolasi
Menghalangi pergerakan bahaya dengan memberikan
pembatas atau pemisah terhadap bahaya maupun pekerja
• Guarding
Mengurangi jarak atau kesempatan kontak antara sumber
bahaya dengan pekerja.
• Ventilasi
Cara ini paling efektif untuk mengurangi kontaminasi udara,
berfungsi untuk kenyamanan, kestabilan suhu dan mengontrol
kontaminan.

4. Pengendalian Administratif
Pengendalian ini salah satu pilihan terakhir
karena mengandalkan sikap dan kesadaran
pekerja. Baik untuk jenis risiko rendah,
sedangkan tipe risiko yang signifikan harus
disertai dengan pengawasan dan peringatan.
Untuk situasi lingkungan kerja dengan tingkat
paparan rendah/jarang, maka beberapa
pengendalian yang berfokus terhadap pekerja
lebih tepat diberikan, Antara Lain :

11
1/20/2017

a. Rotasi dan penempatan kerja untuk mengurangi tingkat paparan


yang diterima pekerja dengan membagi waktu kerja dengan
pekerja lain.
b. Pendidikan dan pelatihan sebagai pendukung pekerja dalam
melakukan pekerjaan secara aman. Dengan pengetahuan dan
pengertian terhadap bahaya pekerjaan, maka akan membantu
pekerja untuk mengambil keputusan.
c. Penataan dan kebersihan mengurangi debu dan kontaminan lain
yang bisa menjadi jalur pemajan.
d. Perawatan secara berkala terhadap peralatan penting untuk
meminimalkan penuruna performance dan memperbaiki
kerusakan lebih dini.
e. Jadwal kerja, menggunakan prinsip waktu kerja, pekerjaan
dengan risiko tinggi dapat dilakukan saat jumlah pekerja yang
terpapar paling sedikit
f. Monitoring dan surveilan kesehatan untuk menilai risiko dan
memonitor efektivitas pengendalian yang sudah dijalankan.

12
1/20/2017

5. PPE (Personal Protective Equipment)

Cara terakhir yang dipilih dalam menghadapi


bahaya. Umumnya menggunakan alat seperti
respirator, sarung tangan dan overall dan apron, boots,
kacamata, helm, alat pelindung pendengaran (earplug,
earmuff), dll.

13

Anda mungkin juga menyukai