Anda di halaman 1dari 3

Yang saya hormati bapak/ibu dosen, teman-teman seiman dan seagama yang saya cintai.

Untuk mengawali jumpa kita lewat mimbar kuliah tujuh menit, marilah terlebih dahulu
menyanjungkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt., karena dengan limpahan
rahmat, hidayah serta inayah-Nya sampai saat ini kita masih ditakdirkan oleh Allah swt
menjadi orang iman dan Islam. Mudah-mudahan nikmat iman dan islam ini benar-benar
kita miliki sampi akhir hayat kita.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada nabi besar Muhamad saw.,
karena beliaulah yang memperjuangkan Islam sampai ke penjuru pelosok dunia, sehigga
kita dapat membedakan perkara haq dan yang bathil, sehinggga menjadi muslim, berkat
hidayah Allah swt semoga kita termasuk umat beliau yang setia mengikuti ajarannya.
Hadirin sekalian yang berbahagia pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan
memberikan sebuah tema pembicaraan saya tentang : sabar dan ikhlas. Pada umumnya
kita semua bisa lebih sabar, disaat kita di uji Allah dengan hal yang menyenagkan, tapi
saat kita di uji Allah dengan ujian yang tidak menyenangkan, seperti ujian kesulitan, ujian
kehilangan dan atau musibah maka kebanyakan dari kita, akan merasa begitu sulit
menerimanya dan sulit untuk bisa sabar.
Sebagai contoh ujian nabi Muhamad ketika dicela oleh orang - orang kafir maka
kemudian Allah berfirman berikut ini
Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui
apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.(QS Yasin ;76)
Akhirnya, pada ayat ini Allah SWT menghibur Nabi Muhammad saw dari tingkah laku
dan perbuatan kaum kafir dan musyrik itu, yaitu Nabi tidak merasa sedih mendengarkan
ucapan dan tuduhan mereka yang bukan-bukan, yang ditujukan kepadanya dan kepada Al
quran, karena Allah Maha Mengetahui semua perbuatan mereka, baik yang dilakukan
dengan terang-terangan maupun yang mereka rahasiakan. Semuanya itu akan dimintakan
pertanggungjawabannya kepada mereka kelak di Hari Kiamat dan mereka pasti akan
menerima balasannya, berupa azab yang pedih.
Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah lah pemilik yang sebenarbenarnya atas segala sesuatu apapun yang kita miliki di dunia ini.

Jadi, jangan menjadi stres, terpukul dan merasa kehilangan yang sangat berat, apabila kita
dicela oleh orang lain, diejek bahwa kita tak mempunyai apa - apa, jangan stres dan
bersedih hati apalagi sampai meratapi nasib saat usaha - usaha kita belum berhasil.
Karena sesungguhnya dengan adanya musibah, maka seorang hamba akan mendapatkan
pengampunan dari Allah SWT. Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini:

Tak

seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat
daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta
menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daundaunnya. (HR Bukhari dan Muslim).
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang bila kita renungkan dan pahami
dengan sebaik-baiknya, insya Allah bisa membuat kita semua bisa sabar dan ikhlas
dalam menghadapi ujian-Nya yang paling berat sekalipun :
1.

Kita harus percaya pada jaminan Allah bahwa : Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS Al Baqarah [2] : 286).

Allah

SWT yang memiliki diri kita, sangat tahu kemampuan kita, jadi tidak akan mungkin
Allah memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan kita.
2.

Sebenarnya, kita semua pasti mampu untuk bisa sabar dalam segala ujian dan segala
keadaan, asalkan kita kuat iman.

3.

Coba kita tanyakan pada diri kita, saat kita ditimpa suatu ujian kesulitan, kesedihan
dan atau kehilangan, apa manfaat yang bisa kita ambil kalau kita tidak sabar dan
tidak mengikhlaskannya? Apakah dengan tidak sabar dan tidak ikhlas nya kita,
maka bisa menghadirkan kenyamanan untuk kita? Atau bisa membuat ujian tersebut
tidak jadi datang atau tidak jadi menimpa kita? Sekarang mari kita pikirkan kembali,
kita sabar atau tidak sabar, ikhlas atau tidak ikhlas, ujian kesulitan / kesedihan atau
musibah tetap terjadi dan menimpa kita kan? Jadi lebih baik kita terima dengan
penuh kesabaran dan keikhlasan. Bila kita bisa sabar dan ikhlas menerimanya, maka
insya Allah, tidak akan terasa berat lagi ujian tersebut, percayalah. Dan ingat, dalam
sabar, terkandung ridha Allah SWT. Dan ridha Allah SWT terhadap kita, adalah
segalanya.

4.

Kita harus selalu baik sangka kepada Allah SWT dan jangan pernah sekalipun
meragukan dan mempertanyakan keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan

Allah. Kita harus bisa sabar dan ridha terhadap apapun keputusan, ketetapan dan
pengaturan-Nya. Kalau kita masih merasa tidak puas dengan semua keputusan,
ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah itu, maka cari saja Tuhan selain Allah.
Perhatikan firman-Nya dalam hadits Qudsi :Akulah Allah, tiada Tuhan melainkan
Aku. Siapa saja yang tidak sabar menerima cobaan dari-Ku, tidak bersyukur atas
nikmat-Ku dan tidak ridha dengan ketentuan-Ku, maka bertuhanlah kepada Tuhan
selain Aku. (hadist ini diriwatkan oleh al-Thabrani dalam Al-Mujam al-Kabir
melalui jalur Abu Hind al-Dari)
Karena itu, marilah kita sabar dan ikhlas dalam segala keadaan, yakinlah bahwa janji
Allah pasti benar. Percayalah, sabar dan ikhlas, akan membuahkan kebahagiaan hidup.
Demikianlah kultum yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat bagi rekan - rekan
semua, jika ada kekuragan saya mohon maaf.

Anda mungkin juga menyukai