Anda di halaman 1dari 126

MANAJEMEN

RISIKO

DIREKTORAT PENGAWASAN NORMA


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DEFINISI
Manajemen Resiko mrpkan penerapan secara
sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur
dan akitivitas dalam kegiatan identifikasi
bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan
pemantauan serta review risiko
WHEN TO IMPLEMENT RISK MANAGEMENT
• Risk management is an ongoing process that
should be undertaken:
– Now, if you have not done it before
– When any new work is planned including
laboratory/workshop/course work
– When a significant change occurs
– After an incident
– At regular predetermined intervals
ISO 450001 : 2018
TUJUAN
Memberikan informasi berkaitan
dengan kegiatan yang ada dalam
manajemen resiko sesuai dengan
tahapan-tahapannya
SASARAN
Menjelaskan pengertian dari manajemen
risiko
Menyebutkan tahapan-tahapan yang
dilakukan dalam manajemen risiko
Melaksanakan kegiatan manajemen risiko di
tempat kerja
Mengendalikan risiko di tempat kerja
dengan menggunakan prinsip manajemen
risiko
RISK
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard)) tertentu yang terjadi

o Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian


dari suatu bahaya, atau kombinasi dari
kemungkinan dan akibat risiko (konsekuensi)

The chance of loss or gain


Untuk menentukan resiko membutuhkan perhitungan antara
konsekuensi/dampak yang mungkin timbul dan probabilitas,
yang biasanya disebut sebagai tingkat resiko (level of risk).
Hazard
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan kerusakan (harm).
A condition with the potential for causing injury,
damage, or mission degradation.

Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia, bagian-bagian


mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.
Harm
Adalah kerusakan atau bentuk
kerugian berupa kematian, cidera,
sakit fisik atau mental, kerusakan
properti, kerugian produksi,
kerusakan lingkungan atau
kombinasi dari kerugian-kerugian
tadi.
Danger / Bahaya

Merupakan tingkat bahaya dari suatu


kondisi dimana atau kapan muncul sumber
bahaya.

Danger adalah lawan dari aman atau selamat.


AMAN (SELAMAT)
Aman (safe) adalah suatu
kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya
telah dapat dikendalikan ke
tingkat yang memadai, dan
ini adalah lawan dari
bahaya (danger).

Dikatakan aman (safe) apabila tiada ada suatu kemungkinan yang


dapat merusak atau merugikan.
SIAPA YANG MELAKUKAN 
PENILAIAN RISIKO
• Dapat dilakukan oleh manager/supervisor/ ahli
K3 di perusahaan yang bersangkutan.
• Dapat dilakukan oleh pihak ketiga.
• Memahami MSDS/Label/informasi tempat kerja.
• Kualifikasi yang melakukan :
– Memahami peraturan dan per-uu. K3
– Memiliki keahlian di bidang K3
masmutarno_0812 9737 5952
TAHAPAN  MANAJEMEN  RISIKO
K. Strat.
PENETAPAN
K. Org
KONTEKS
K. Peng.
IDENTIFIKASI BAHAYA
MONITOR  & 
REVIEW
ANALISA RISIKO

EVALUASI RISIKO
Penilaian Risiko

PENGENDALIAN  
RISIKO
PENETAPAN KONTEKS

Konteks Strategik : Aspek Internal dan eksternal


unit
Konteks Organisasi : Aspek dari Manajemen &
Organisasi
- Manajemen melibatkan pihak terkait dalam pengambilan
keputusan
- Terkait dengan kebijakan organisasi secara keseluruhan
- Terkait dengan alokasi sumber daya (personil, finansial,dll)

Konteks Pengelolaan Risiko : Apek terhadap ruang


lingkup yg lebih besar s/d pemerintah
IDENTIFIKASI 
BAHAYA
HAZARD IDENTIFICATION
IDENTIFIKASI BAHAYA
Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko
dimana kita melakukan identifikasi bahaya yang
terdapat dalam suatu kegiatan atau proses :

Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai


panduan

Apakah ada sumber yang menyebabkan cedera/loss ?


Target apa saja yang terkena/terpengaruh bahaya ?
Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul?
IDENTIFIKASI BAHAYA

Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera ?


Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari :
BAHAN / MATERIAL /ALAT/MESIN
Cara Kerja
LINGKUNGAN KERJA
Sifat Pekerjaan
Proses Produksi
IDENTIFIKASI BAHAYA
Target yang mungkin terkena/terpengaruh
sumber bahaya :
Ѳ Manusia
Ѳ Produk
Ѳ Peralatan/fasilitas
Ѳ Lingkungan
Ѳ Proses
Ѳ Reputasi
Ѳ Lainnya??
Potensi bahaya dan tingkat resiko
kecelakaan dengan variabel :
1. Mesin, pesawat, alat kerja, peralatan
lainnya, bahan-bahan dsb
2.Lingkungan
3.Sifat pekerjaan
4.Cara kerja
5.Proses produksi

Untuk masing‐masing variabel masih  dapat dijabarkan lebih lanjut sesuai 
dengan jumlah sub variabel yang ada di masing‐masing tempat kerja
TEHNIK  IDENTIFIKASI  BAHAYA

Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk


mengidentifikasi bahaya di tempat kerja. Beberapa
metode/tehnik tersebut :
 Inspeksi
 Pemantauan / survey
 Audit
 Kuesioner
 Data-data statistik
IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA
SUMBER Keterangan
BAHAYA KONSEKUENSI
BAHAYA (Resiko)

1. Mesin Bor a.Tangan terkena mata bor a.Tangan luka M

b.Mata terkena serbuk bram b. Mata buta VH

2. Penyemprotan ………… …………… …………...


hama dg
herbisida

3. Pressure ………... …………… …………..


vessel
handling

Keterangan :
VH = Very high
H = High
M = Medium
L = Low
VL = Very Low
PENILAIAN RISIKO
(ANALISA & EVALUASI
RESIKO)
ACUAN DALAM PENILAIAN RISIKO
Agar penilaian yang kita lakukan seo-bjective mungkin
maka perlu mengumpulkan informasi sebelum menilai
resiko dari suatu akitivitas :

Informasi tentang suatu aktivitas (durasi, frekuensi, lokasi  
dan siapa yang melakukan)
Tindakan pengendalian risiko yang telah ada
Peralatan / mesin yang digunakan untuk melakukan 
aktivitas 
Bahan yang dipakai serta sifat‐sifatnya (MSDS)
Data statistik kecelakaan / penyakit akibat kerja (internal 
& eksternal)
Hasil studi, survey / pemantauan
Literature
Benchmark pada industri sejenis
Penilaian pihak spesiality / tenaga ahli, dll
Analisa Risiko / Risk Analysis
Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara
menentukan besarnya kemungkinan/probability
dan tingkat keparahan dari akibat/consequences
suatu risiko
PROBABILITY
Peluang (Probability)
yaitu kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan /
kerugian ketika terpajan dengan suatu bahaya

 Peluang orang jatuh karena melewati jalan licin


 Peluang untuk tertusuk jarum
 Peluang tersengat listrik
 Peluang supir menabrak
CONSEQUENCES
Akibat (Consequences)
yaitu tingkat keparahan / kerugian yang mungkin terjadi
dari suatu kecelakaan / loss akibat bahaya yang ada. Hal
ini bisa terkait dengan manusia, properti, lingkungan, dll
Contoh :
◊ Fatality atau kematian
◊ Cacat
◊ Perawatan medis 
◊ P3K
ANALISA RISIKO

Ada 3 type cara dalam analisa risiko


yaitu :
 Kualitatif
 Semi kuantitatif
 Kuantitatif
ANALISA RISIKO
Analisa Kualitatif
Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko
dengan cara membandingkan terhadap suatu diskripsi
/ uraian dari parameter (peluang dan akibat) yang 
digunakan. Umumnya metode matriks dipakai

Analisa Semikuantitatif
Metode ini pada prinsipnya hampir sama dengan
analisa kualitatif, perbedaannya pada metode ini
uraian / deskripsi dari parameter yang ada dinyatakan
dengan nilai / skore tertentu
ANALISA RISIKO
Analisa Kuantitatif
Metode ini dilakukan dengan menentukan nilai dari
masing-masing parameter yang didapat dari hasil
analisa data-data yang representatif

Analisa terhadap nilai peluang atau akibat dilakukan


dengan beberapa metode seperti : analisa statistik,
model komputer, simulasi, fault tree analysis, dll
tergantung pada derajat resiko, sumberdaya yang
tersedia untuk penilaian dan keakuratan data yang
tersedia.
Risiko
o Resiko mempunyai 2 dimensi/parameter
yaitu Probability dan Consequence

▩ Resiko = Probability x Consequence

Faktor internal yang menjadikan konsekuensi


adalah Hazard dan exposure
Consequence = Hazard x Exposure
Exposure = konsentrasi x lama pemajanan

Resiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x lama waktu pajanan

 Tidak akan menjadi risiko jika tidak ada pemajanan


HAZARD PROBABILITY
CLASSIFICATION
SPECIFIC INDIVIDUAL
DESCRIPTION LEVEL
ITEM
FREQUENT A Likely to occur frequent

PROBABLE B Will occur several times

OCCASIONAL C Likely to occur sometime


Unlikely but possible to
REMOTE D
occur
IMPROBABLE E So unlikely
HAZARD SEVERITY
CLASSIFICATION
DESCRIPTION CATEGORY DEFINITION

Catastrophic I Death or System Loss

Severe Injury, severe occ.


Critical II illness or major system
damage
Minor injury, minor occ.
Marginal III Illness or minor system
damage

Less than minor injury, occ.


Negligible IV illness or system damage
MATRIX LEVEL PROBABILITY
MATRIX LEVEL OF RISK
RISK EVEL TASK
NEGLIGIBLE
1 DANGER
Corrective action optional
MINOR Safety devices or Procedural controls
2 DANGER required

MODERATE Engineering or Safety devices or


3 DANGER Procedural Controls Required

SERIOUS Engineering and Safety devices


4 DANGER required

IMMINENT Immediate engineering corrective


5 DANGER action required.
MATRIK  PROBABILITY dan CONSEQUENCES
CONSEQUENCES First Aid Lost Time Several Days Fatality /
PROBABILITY Injury off Work Disability

Very likely +++


Could happen regularly
M H VH VH
Likely ++
Could happen occasionaly L M H VH
Unlikely +
Could happen but prob. to VL L M H
occur
Very likely
Could happen but prob.
never will
VL VL L M

RESIKO :
VH : very high/ekstrim : Stop, perbaiki saat itu juga
H : high / tinggi : Perlu perbaikan dalam 24 jam
M : medium : Perlu perbaikan dalam 3 hari
L : low / rendah : Perlu perbaikan dalam 7 hari
VL : very low / dapat diabaikan : Tidak perlu tindakan khusus
ANALISA RESIKO

SUMBER BAHAYA BAHAYA KONSEKUENSI C P R

Keterangan :
S = Saverity
P = Probability
R = Risiko
ANALISA RESIKO
(pressure vessel handling)

PENGENDALIAN
SUMBER BAHAYA BAHAYA KONSEKUENSI C P R
RISIKO
1. Tanpa helm

2. Tanpa Safety Shoes

3. Tanpa gloves

4. Alat bantu/troly

5. Safety cup botol baja

6. Parkir car labil

7. Tidak ada jembatan

8. Leveling car dg lantai

9. Bantalan levering botol

Keterangan : Keterangan :
C = Konsekuensi Bahaya VH = Very high
P = Probability H = High
R = Risiko M = Medium
L = Low
VL = Very Low
3HP HULQJNDWDQ 5LVLNR
Konsekuensi
Insignificant Minor Moderate Major Catastrophic
(1) (2) (3) (4) (5)
Probabilitas
Almost
(5) S (5) S (10) H (15) H (20) H (25)
certain
Likely (4) M (4) S (8) S (12) H (16) H (20)

Moderate (3) L (3) M (6) S (9) H (12) H (15)

Unlikely (2) L (2) L (4) M (6) S (8) H (10)


Rare (1) L (1) L (2) M (3) S (4) S (5)

Hentikan pekerjaan hingga dilakukan perbaikan


H High Risk yang memadai. Segera terapkan rencana
pengendaliannya
Masih prioritas tinggi, tetapkan target waktu
S Significant Risk
untuk bertindak
Masih prioritas tinggi, tetapkan target waktu
M Moderate Risk
untuk bertindak
Tetapkan budget untuk upaya pengendalian,
L Low Risk
tanggung jawab management harus ditetapkan
EVALUASI RESIKO
Adalah pelaksanaan metode-metode untuk
menganalisa tingkat resiko, mempertimbangkan
resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger)
dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu
dapat dikendalikan secara memadai serta
mengambil langkah-langkah yang tepat.

Evaluasi suatu risiko dengan cara membandingkannya


terhadap tingkat atau karena risiko yang telah ditetapkan
PENGENDALIAN 
RISIKO
CONTROLE HIRARCHY
PENANGANAN RISIKO
Berdasarkan penilaian risiko kemudian ditentukan
apakah risiko tersebut masih bisa diterima
(acceptable risk) atau tidak (unacceptable risk)
oleh suatu organisasi

Apabila risiko tersebut tidak bisa diterima maka


organisasi harus menetapkan bagaimana risiko
tersebut ditangani hingga tingkat dimana risikonya
paling minimum / sekecil mungkin

Bila risiko mudah dapat diterima / tolerir maka


organisasi perlu memastikan bahwa monitoring
terus dilakukan terhadap risiko itu.
RISIKO YANG BISA DITERIMA 
Menentukan suatu risiko dapat diterima akan
tergantung kepada penilaian/pertimbangan
dari suatu organisasi berdasarkan :

 Tindakan pengendalian yang telah ada


 Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll)
 Regulasi / standard yang berlaku
 Rencana keadaan darurat
 Catatan / data kecelakaan terdahulu, dll
Catatan :
walau suatu risiko masih dapat diterima tapi tetap harus
dipantau / dimonitor
PENANGANAN RISIKO
Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus dilakukan
upaya penanganan risiko agar tidak menimbulkan
kecelakaan/kerugian. Bentuk tindakan penanganan risiko
dapat dilakukan sebagai berikut :

☻Hindari risiko
☻Kurangi / minimalkan risiko
☻Transfer risiko
☻Terima risiko
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI

REKAYASA/
3
ENGINEERING
PENGENDALIAN
4 ADMINISTRATIF

5 APD
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan / tahapan proses berbahaya

☻ Substitusi
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
 Proses menyapu diganti dengan vakum
 Bahan solvent  diganti dengan bahan water base
 Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan

☻ Rekayasa Teknik / Enggineering


 Pemasangan alat pelindung mesin (machine guarding)
 Pemasangan general dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor otomatis
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO K3

☻ Pengendalian Administratif
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pembentukan sistem kerja
 Pelatihan karyawan

☻ Alat Pelindung Diri


 Helmet
 Safety Shoes
 Ear plug / muff
 Safety glass
 dll
HIERARCHY OF RISK CONTROL MEASURES

Measures in rank order of preference


i. AVOID the risk by eliminating the hazard
ii. SUBSTITUTE with something less hazardous
iii. REDUCE the hazard at source
iv. REMOVE the person from the hazard
v. CONTAIN the hazard by enclosure
vi. GUARDING or SEGREGATION of people from the hazard
vii. REDUCE EXPOSURE
viii. ADAPT WORK to the individual
ix. WRITTEN PROCEDURES that are known and understood
x. ADEQUATE SUPERVISION
xi. TRAINING in respect of knowing the risk
xii. INFORMATION and INSTRUCTION
xiii. PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT
MONITORING  & 
REVIEW
PEMANTAUAN DAN TINJAUAN 
ULANG
Setelah rencana tindakan pengendalian risiko
dilakukan maka selanjutnya perlu dipantau dan
ditinjau ulang apakah tindakan tersebut sudah
efektif atau belum

Bentuk pemantauan antara lain :


 Inspeksi
 Pemantauan Lingkungan
 Audit
PEMANTAUAN DAN TINJAUAN ULANG

Harus dilakukan karena akan selalu ada potensi


hazard yang baru untuk setiap tempat kerja,
hazard ini dapat disebabkan oleh:
– Penggunaan teknologi, peralatan atau bahan-bahan
baru
– Penerapan dari metode atau prosedur kerja baru
– Perubahan lingkungan kerja (perpindahan ke kantor
yang berbeda, pengurangan staff, dll)
– Mempekerjakan staf baru dengan tingkat kemampuan
dan pengetahuan yang berbeda
Define, Scope, Objective, Criteria

Identify and Evaluate Hazards :


o-Incident Enumeration
o-Incident Selection

Analysis and Quantity Risk :


Causes – Likehood - Consequency

Reconfigure/modify system :
oReduce Likehood
Risk Acceptable/Tolerable ? oReduce Consequency
oChange Site
YES NO
oOptimize System
oReport Results Recalculate Risk and
oOperate System/Facility Review Acceptability/Tolerability
Manajemen Risiko
Penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen,
prosedur dan akitivitas dalam kegiatan :
 Identifikasi bahaya,
 Analisa,
 Penilaian,
 Mitigasi / penanganan SMK3
 Pemantauan, serta
 Review risiko
SEKIAN
Analisa/Investigasi
Kecelakaan
Oleh Emmy Ratna Putri
Pengawas Ketenagakerjaan Muda
Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia
Ruang Lingkup :

1. Pengertian
2. Teori Kecelakaan
3. Penyebab Kecelakaan
4. Analisa Kecelakaan
5. Langkah Pencegahan Kecelakaan
6. Kesimpulan
PENGERTIAN
Kecelakaan
Suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan
tidak diduga semula yang dapat menimbulkan
korban manusia dan atau harta benda

Kejadian Berbahaya Lainnya


suatu kejadian yang potensial, yang dapat menyebabkan
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja kecuali
kebakaran, peledakan dan bahaya pembuangan limbah

Pasal 1 ayat (1) dan (2) Permenaker No. 3/MEN/1998


Berhubungan dengan hub.
Kerja (termasuk PAK)

Kecelakaan Perjalanan berangkat dari


rumah ke tempat kerja
Kerja
Perjalanan pulang ke rumah
melalui jalan yang biasa atau
wajar dilalui

Pasal 1 ayat (4) Permenaker No. Per .04/MEN/1993


TEORI
KECELAKAAN KERJA
Teori Domino
William W. Heinrich 1928

ENVIRONMENT PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY

SOCIAL FAULT OF UNSAFE


ENVIRONMENT ACT/UNSAFE
PERSON CONDITION
Teori Domino
William W. Heinrich 1928

A B C D E

LINGKUNGAN SIFAT PERBUATAN/ KECELAKAAN CIDERA/RUSAK


SOSIAL INDIVIDU KONDISI
BERBAHAYA
Teori Gunung Es
PENYEBAB
KECELAKAAN
Teori Frank Bird & Germain, 1986

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB INSIDEN KERUGIAN


KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak)

oPROGRAM
STANDAR oFAKTOR oPERBUATAN <KEJADIAN> oKECELAKAAN
TAK SESUAI PERORANGAN TAK AMAN oKONTAK ATAU
& DENGAN
oKERUSAKAN
oKEPATUHAN oFAKTOR oKONDISI ENERGI
PELAKSANAAN TAK AMAN ATAU YANG TAK
KERJA
oBAHAN/ ZAT DIHARAPKAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PROGRAM TIDAK SESUAI


KERUGIAN

STANDARD TIDAK SESUAI


KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


LAYAK KERUGIAN
ENGINEERING
KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK PENGADAAN (PURCHASING)
STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI KURANG PERALATAN
STRESS MENTAL MAINTENANCE
KURANG PENGETAHUAN STANDAR KERJA
KURANG KEAHLIAN SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN
MOTIVASI TIDAK LAYAK
masmutarno
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

OPERASI TANPA OTORISASI PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


GAGAL MEMPERINGATKAN APD KURANG, TIDAK LAYAK
GAGAL MENGAMANKAN
PERALATAN RUSAK
KECEPATAN TIDAK LAYAK
MEMBUAT ALAT PENGAMAN RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI KERUGIAN SISTEM PERINGATAN KURANG
PAKAI ALAT RUSAK BAHAYA KEBAKARAN
PAKAI APD TIDAK LAYAK KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
PEMUATAN TIDAK LAYAK
KEBISINGAN
PENEMPATAN TIDAK LAYAK
MENGANGKAT TIDAK LAYAK TERPAPAR RADIASI
POSISI TIDAK AMAN TEMPERATUR EXTRIM
SERVIS ALAT BEROPERASI PENERANGAN TIDAK LAYAK
BERCANDA, MAIN-MAIN VENTILASI TIDAK LAYAK
MABOK ALKOHOL, OBAT
LINGKUNGAN TIDAK AMAN
GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

STRUCK AGAINST   menabrak/bentur benda diam/bergerak
STRUCK BY   terpukul/tabrak oleh benda bergerak
FALL TO   jatuh dari tempat yang lebih tinggi
FALL ON   jatuh di tempat yang datar
CAUGHT IN   tusuk, jepit, cubit benda runcing
CAUGHT ON   terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
KERUGIAN

CAUGHT BETWEEN   terpotong, hancur, remuk
CONTACT WITH   listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
OVERSTRESS   terlalu berat, cepat, tinggi, besar
EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN
Untuk mengetahui penyebab
kecelakaan harus dilakukan
ANALISIS
Serangkaian kegiatan
untuk mengadakan
ANALISIS penyelidikan terhadap
KECELAKAAN kejadian kecelakaan
yang merupakan
bagian penting
program pencegahan
kecelakaan
Tujuan Analisis Kecelakaan
1. Menggambarkan apa yang sebenarnya
terjadi
2. Menentukan sebab utamanya
3. Mengukur resiko
4. Mengembangkan tindakan control
5. Menentukan kecenderungan / trend
6. Not To Blame
1. Process/system checklist
2. Relative ranking
3. What-if analysis
4. HAZOP
5. Fault tree analysis
Metode Analisa 6. Event tree analysis
KECELAKAAN 7. Cause-consequence analysis
8. Human error analysis
9. Maximum credible accident analysis
10.Fish bone analysis
1. Mengamankan tempat kejadian (secure
the accident scene)
2. Mengumpulkan fakta / informasi (collect
facts about what happened)
3. Menentukan urutan kejadian (determine
Langkah Penyelidikan the sequence of events)
4. Menentukan penyebab (determine the
KECELAKAAN causes)
KERJA 5. Membuat rekomendasi perbaikan
(recommend improvements)
6. Menyusun laporan (write the Report)

Contoh blanko laporan terdapat pada


Lampiran Permenaker
No. Per. 03/MEN/1998
ANALISA STATISTIK KECELAKAAN

1. Tingkat kekerapan (Frequency Rate)

Jumlah Kecelakaan x 1.000.000


Jumlah jam orang

2. Tingkat keparahan (Severity Rate)

Jumlah hari hilang x 1.000.000


Jumlah jam orang
6/10/2020 22
6/10/2020
Langkah Pencegahan 
Kecelakaan
PRINSIP DASAR PENCEGAHAN

o Efektif (effectiveness)
o Dapat dilaksanakan (feasible)
o Murah (low cost)
o Cepat terealisir (soon as posible)
Pencegahan Kecelakaan

Pencegahan
Tersier

Pencegahan
Sekunder
Tindakan  Pencegahan
Primer
Proaktif
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI

3 REKAYASA
ENGINEERING

4 PENGENDALIAN
ADMINISTRATIF

5 APD
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya

☻ Substitusi
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
 Proses menyapu diganti dengan vakum
 Bahan solvent  diganti dengan bahan deterjen
 Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan

☻ Rekayasa Teknik
 Pemasangan alat pelindung mesin (mechine guarding)
 Pemasangan general dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor otomatis
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO K3

☻ Pengendalian Administratif
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pembentukan sistem kerja
 Pelatihan karyawan

☻ Alat Pelindung Diri


 Helmet
 Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles
 dll
Kesimpulan
Logika Kecelakaan Domino Squen

BASIC
LACK OF CAUSES INCIDENT
IMMIDIATE
CONTROL
CAUSES LOSSES
PENGENDALIAN KECELAKAAN

PRE CONTACT CONTACT POST CONTACT


CONTROL CONTROL CONTROL
Subsitusi & Menerapkan
Pengembangan dan peninjauan sistem minimalisasi
manajemen, pelatihan, penetapan rencana
energi, penanggulangan
program dan memeliharanya barricade, darurat
perbaikan
permukaan objek
penyebab
Keberhasilan pencegahan kecelakaan 

1. Kemampuan pengelolaan Lingkungan Kerja


2. Kemampuan mengelola metode operasi
3. Pendidikan, training, instruksi dan disiplin
4. Penyelidikan dan analisa kecelakaan (sistem laporan
yang baik)
PELAPORAN
KECELAKAAN KERJA

Oleh :
Diana Febriana
Pengawas Ketenagakerjaan
Kemnaker RI 1
DASAR HUKUM
- UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
- Permenaker No. PER-03/MEN/1998 tentang
Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan
- Kep Dir Binawas no. Kep.84/BW/1998
tentang Cara Pengisian Formulir Laporan
Dan Analisa Statistik Kecelakaan

2
UU NO. 1 TAHUN 1970
PASAL 11
1. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap
kecelakaan yg terjadi dalam tempat kerja
yg dipimpinnya, pd pejabat yg ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja.

2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan


kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam
ayat (1) diatur dgn peraturan perundangan.

3
PERMENAKER NO. 3 TAHUN 1998
PASAL 2 DAN 4
1. Pengurus atau pengusaha wajib melaporkan
tiap kecelakaan melaporkan tiap
kecelakaan yg terjadi di tempat kerja yg
dipimpinnya
2. Kecelakaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri dari :
a. Kecelakaan Kerja
b. Kebakaran atau peledakan atau
bahaya pembuangan limbah
c. Kejadian berbahaya lainnya

Pasal 4, dilakukan dalam waktu


2x24 jam dan dapat disampaikan
lisan sebelum laporan tertulis 4
PEMERIKSAAN KECELAKAAN
Kecelakaan
Lapor

Laporan Kec Kerja

Peg.Pengawas - Susun analisis Lap


Riksa & Kaji Kec. tiap akhir bulan
sesuai lamp VI
Formulir lap Riksa & Kaji Kemnaker/ - Sampaikan selambat-
- Lamp II utk Kec Ker Kadisnaker Prop
- Lamp III utk PAK 2nya tgl 5 bln
- Lamp IV utk Peledakan, Kebakaran berikutnya
dan bhy pembuangan limbah
- Lamp V utkanalisis laporan - Susun analisis Lap
kecelakaan Kec. Tiap-tiap bulan
MENTERI atau sesuai lamp VII
- Dirjen Binawas dan K3 Susun Pejabat yg - Sampaikan segera
analisis Lap FR & SR tk ditunjuk
Nasional 5
LAPORAN KECELAKAAN Lampiran 1 : PERATURAN MENTERI
NOMOR : 03/MEN/1998
TANGGAL : 26 Pebruari 1998

FORMULIR BENTUK 3
KK2 A

Wajib dilaporkan dlm 2 BENTUK Nomor KLUI :


x 24 jam setelah KK2 A No. Kecelakaan :
terjadinya kecelakaan Diterima tanggal :
(Diisi oleh Petugas Kantor)
Nomor Agenda :
1. Nama Perusahaan NPP
Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.
Jenis Usaha
No. Tenaga Kerja L P
No. Pendaftaran
(Bentuk KKI)
No. Akta
Pengawasan

6
2. Nama Tenaga Kerja No. KPA
Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.
Tmp dan tgl lahir L: P:
Jenis Pekerjaan/Jab
Unit/Bag Perusahaan
3. a. Tempat Kecelakaan
b. Tanggal Kecelakaan Jam :
4. Uraian Kejadian Kec. F*)
1. Bagaimana terjadinya G*)
kecelakaan
2. Jenis Pekerjaan dan waktu
kecelakaan
3. Saksi yg melihat Kec
4. a. Sebutkan : mesin, H*)
pesawat, instalasi, alat
proses, cara kerja,
bahan atau lingkung- an
yg menyebabkan
kecelakaan
b. Sebutkan : bahan, E*)
proses, lingkungan cara
kerja, atau sifat
pekerjaan yg
7
menyebabkan PAK
5. Akibat Kecelakaan
a. Akibat yg diderita korban Meninggal Dunia Sakit Luka-luka
b. Sebutkan bagian tubuh yg
sakit
c. Sebutkan jenis PAK
- Jabatan / Pekerjaan
- Lama bekerja
d. Keadaan penderita setelah
pemeriksaan pertama
1 Berobat jalan Sambil bekerja Tidak bekerja
2 Dirawat di : Alamat: Rumah sakit Puskesmas Poliklinik

6. Nama dan alamat dokter/


tenaga medik yg memberikan
pertolongan pertama (dlm hal
penyakit yg timbul karena
hubungan kerja, nama dokter
yg pertama kali mendiagnosa)
7. Kejadian di tempat kerja yg
membahayakan K3 (misal:
kebakaran, peledakan,
rubuhnya bagian konstruksi
bangunan, dll)
8
8. Perkiraan kerugian :
a. waktu (dlm hari – orang)
b. material
9. Upah Tenaga Kerja
a. Upah (upah pokok dan Rp.
tunjangan)
b. Penerimaan lain-lain Rp.
c. Jumlah a + b Rp.
10. Kecelakaan dicatat dlm
Buku Kecelakaan pada No.
Unit
11. Kecelakaan lain-lain yg
perlu
*) Jika perlu dapat ditambah Dibuat dengan
sesungguhnya

Nama dan tanda tangan Jabatan Tanggal


pimpinan perusahaan

Note :
Dibuat beberapa rangkap untuk arsip perusahaan,
diberikan ke Disnaker setempat dan BPJS
Ketenagakerjaan

9
Lampiran II : PERATURAN MENTERI
NOMOR : 03/MEN/1998
TANGGAL : 26 Pebruari 1998
LAPORAN PEMERIKSAAN DAN PENGKAJIAN KECELAKAAN KERJA

I. DATA UMUM :
A. Identitas Perusahaan
1. Nama Perusahaan :
2. Alamat Perusahaan :
3. Nama Pengurus :
4. Alamat Pengurus : C. Lain-lain
1. P2K3/Ahli K3 : Ada/Tidak*
2. KKB/PP : Ada/Tidak*
B. Informasi Kecelakaan 3. Program Jamsostek : Ada/Tidak*
1. Tmp, Tgl, Jam Kec : 4. Unit Kerja SPSI : Ada/Tidak*
2. Sumber Laporan : 5. Jml TK : org
3. Tgl Diterima Laporan : 6. Asuransi lainnya :
4. Tgl Pemeriksaan :
5. Atasan Langsung Korban :
6. Saksi-saksi :

10
Lampiran II : PER MEN NO. 03/MEN/1998
II. DATA KORBAN
Kode A
1. Jumlah : ………… org A

Laki-laki : ………… org A1


Perempuan : ………… org A2

2. Nama : a . ……………… Umur : ……… thn


b . ……………… Umur : ……… thn
c.*

3. Akibat Kec : Mati : ……… org A4


Luka Berat : ……… org A5
luka Ringan: ……… org A6

Tnp Korban: ……… jam org yg hilang


Jml Kerugian: Rp. ……………

4. Bagian Tubuh Yang Cidera


a. …………………………………………………
b. …………………………………………………
11
Lampiran II : PER MEN NO. 03/MEN/1998
III. FAKTA YANG DI DAPAT
1. Kondisi Yang Berbahaya 2. Tindakan Yang Berbahaya
a. ……………… a. ………………
b. ……………… b. ………………
c. ……………… c. ………………
d. dst d. dst

IV. URAIAN TERJADINYA KECELAKAAN


……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… *(Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)

V. SUMBER KECELAKAAN Kode B

VI. TYPE KECELAKAAN Kode C

VII. PENYEBAB KECELAKAAN


1. Kondisi Yang Berbahaya Kode D

2. Tindakan Yang Berbahaya Kode E

12
B. Sumber kecelakaan
1. Mesin produksi
2. Penggerak mula dan pompa
Incident 3. Lift
4. Pesawat angkat.
5. Converyor
Contact 6. Pesawat angkut
With 7 Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll).
Energy or 8 Perkakas kerja tangan
Substance
9. Pesawat uap dan bejana tekan
10. Peralatan listrik
11. Bahan kimia
12. Debu berbahaya
13. Radiasi dan bahan radioaktif
14. Faktor lingkungan
15. Bahan mudah terbakar dan benda panas
16. Binatang
17. Permukaan lantai kerja
18. Lain-lain. 13
C. Type
yp Kecelakaan
1. Terbentur
Incident 2. Terpukul
3. Tertangkap pada, dalam atau
diantara benda
Contact
With 4 Jatuh dari ketinggian yang sama.
Energy or 5. Jatuh dari ketinggian yang
Substance
berbeda.
6. Tergelincir.
7. Terpapar
8. Penghisapan, penyerapan
9. Tersentuh aliran listrik.
10. Lain-lain.

14
D. Kondisi berbahaya
1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
Immediate
Causes 3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
Substandard
Acts
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
Substandard 7. Tekanan udara yang tidak aman
Conditions
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak aman
10. Kejadian berbahaya lainnya

15
E. Tindakan berbahaya
1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
Immediate
Causes 4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa
peralatan.
Substandard 5. Melakukan Proses dengan tidak aman
Acts 6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya
Substandard 8. Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono /
Conditions
berkelakar, mengagetkan dan lain-lain.
9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang
ditentukan.
10. Lain-lain.

16
Lampiran II : PER MEN NO. 03/MEN/1998

VIII. SYARAT YANG DIBERIKAN


……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)

IX. TINDAKAN LEBIH LANJUT


……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)

X. HAL-HAL LAIN YANG PERLU DILAPORKAN


Jumlah jam kerja/hari : …………………………………… jam
Jumlah jam orang yang hilang : …………………………………… jam orang

Mengetahui : ……tmp……, …tgl… …bln… …th…


Kepala Kantor Pegawai Pengawas
Disnaker Provinsi

(_________________) (_________________)
Note :
a. Lampiran III mengenai Laporan Kajian PAK 17
b. Lampiran IV mengenai Laporan Kajian Kejadian Kebakaran/Peledakan/Kejadian Bahaya Lainnya
18

Anda mungkin juga menyukai