Anda di halaman 1dari 38

MANAJEMEN RISIKO K3

(IDENTIFIKASI BAHAYA DAN


PENILAIAN RISIKO)

OLEH :
DR. Jamalludin H
TUJUAN

Memberikan informasi berkaitan


dengan kegiatan yang ada dalam
manajemen resiko sesuai dengan
taapan-tahapannya
SASARAN
Menjelaskan pengertian dari manajemen
risiko K3
Menyebutkan tahapan-tahapan yang
dilakukan dalam manajemen risiko
Melaksanakan kegiatan manajemen
risiko di tempat kerja
Mengendalikan risiko di tempat kerja
dengan menggunakan prinsip
manajemen risiko
DEFINISI
Risiko/Risk
➢ Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian
dari suatu bahaya, atau kombinasi dari
kemungkinan dan akibat risiko
➢ Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu
Probability dan Konsekuensi
➢ Risiko = Probability x Konsekuensi
➢ Risiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x lama
RISIKO JG DAPAT DIDEFINISIKAN

1. UKURAN KEMUNGKINAN DAN KEPARAHAN


SERTA PENGARUH BURUK YANG DI TIMBUL
KAN OLEH KECELAKAAN

2. DIDEFINISIKAN SEBAGAI POTENSI BAHAYA


( hazards) YANG TELAH DI EVALUASI
Komponen Risiko/Risk
➢ Variasi individu yang berhubungan dengan
kerentanan
➢ Jumlah manusia yang terpajan
➢ Frekuensi pemajanan
➢ Derajat risiko individu
➢ Kemungkinan pengendalian bahaya
➢ Kemungkinan untukmencapai tingkat yang aman
➢ Aspek finansial individu
➢ Pendapat masyarakat
➢ Tanggung jawab sosial
DEFINISI
Analisa Risiko/Risk Analysis
Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara
menentukan besarnya kemungkinan/probability dan
tingkat keparahan dari akibat/consequences suatu
risiko

Penilaian Risiko/Risk Assessment


Penilaian suatu risiko dengan cara
membandingkannya terhadap tingkat atau karena
risiko yang telah ditetapkan
TUJUAN
PENILAIAN RISIKO
1. Untuk mengetahui, memahami dan
mengukur risiko yang terdapat di
tempat kerja
2. Untuk melakukan penilaian finansil
dan bahaya dari risiko yang ada
3. Untuk mengendalikan risiko
SIAPA YANG MELAKUKAN
PENILAIAN RISIKO
• Dapat dilakukan oleh manager/supervisor/
ahli K3 di perusahaan ybs.
• Dapat dilakukan oleh pihak ketiga.
• Memahami MSDS/Label/informasi tempat
kerja.
• Kualifikasi yang melakukan :
– Memahami perat.-peruu. K3
– Memiliki keahlian di bidang K3 Kimia
DEFINISI

Manajemen Risiko

Penerapan secara sistematis dari kebijakan


manajemen, prosedur dan akitivitas dalam
kegiatan identifikasi bahaya, analisa,
penilaian, penanganan dan pemantauan
serta review risiko
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO
PERENCANAAN
K. Org PENILAIAN

IDENTIFIKASI BAHAYA
MONITOR &
REVIEW
ANALISA RISIKO

PENILAIAN RISIKO

PENGENDALIAN
RISIKO
PERENCANAAN PENILAIAN
➢ Proses penilaian harus disesuaikan dengan
kebutuhan organisasi.
➢ Kebutuhan organisasi antara lain : penerapan
SMK3, pencapaian sasaran zerro accident,
investasi, pengembangan, dll
➢ Beberapa hal yang perlu disiapkan antara lain : tim
penilai, informasi dan data yang dibutuhkan, alat-
alat pndukung,
➢ Hasil perencanaan : skedul penilaian, tim yang
dibutuhkan dan target-target yang ditetapkan.
IDENTIFIKASI BAHAYA
Bahaya dapat diartikan
➢ Sesuatu/sumber yang berpotensi menimbulkan
cedera/kerugian (manusia, proses, properti dan
lingkungan
➢ Faktor internal yang menjadikan konsekuensi
Konsekuensi = Hazard x exposure
Exposure = konsentrasi x lama pemajanan
➢ Tidak akan menjadi risiko jika tidak ada pemajanan
IDENTIFIKASI BAHAYA
Tahap pertama dalam kegiatan manajemen risiko
dimana kita melakukan identifikasi bahaya yang
terdapat dalam suatu kegiatan atau proses :
Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai
panduan

Apakah ada sumber untuk menimbulkan


cedera/loss ?
Target apa saja yang terkena/terpengaruh
bahaya ?
Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat
timbul?
IDENTIFIKASI BAHAYA
Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera?
Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari :

BAHAN / MATERIAL
ALAT/MESIN
PROSES
LINGKUNGAN KERJA
METODE KERJA
CARA KERJA
PRODUK
IDENTIFIKASI BAHAYA
Terget yang mungkin terkena/terpengaruh sumber
bahaya :

Manusia
Produk
Peralatan/fasilitas
Lingkungan
Proses
Reputasi
Lainnya??
TEHNIK IDENTIFIKASI BAHAYA

Banyak alat bantu yang dapat digunakan untuk


mengidentifikasi bahaya di tempat kerja. Beberapa
metode/tehnik tersebut :

Inspeksi
Pemantauan/survey
Audit
Kuesioner
Data-data statistik
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
Peluang (Probability)
Yaitu kemungkinan terjadinya suatu
kecelakaan/kerugian ketika terpapar dengan suatu
bahaya
✓ Peluang orang jatuh karena melewati jalan licin
✓ Peluang untuk tertusuk jarum
✓ Peluang tersengat listrik
✓ Peluang supir menabrak
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
Akibat (Consequences)
Yaitu tingkat keparahan/kerugian yang mungkin terjadi
dari suatu kecelakaan/loss akibat bahaya yang ada.
Hal ini bisa terkait dengan manusia, properti,
lingkungan, dll
Contoh :
✓ Fatality atau kematian
✓ Cacat
✓ Perawatan medis
✓ P3K
ACUAN DALAM PENILAIAN RISIKO
Agar penilaian yang kita lakukan seobjective mungkin
maka perlu mengumpulkan informasi sebelum menilai
resiko dari suatu akitivitas :
✓ Informasi tentang suatu aktivitas (durasi, frekuensi,
lokasi dan siapa yang melakukan
✓ Tindakan pengendalian risiko yang telah ada
✓ Peralatan/mesin yang digunakan untuk melakukan
aktivitas
✓ Bahan yang dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS)
✓ Data statistik kecelakaan/penyakit akibat kerja (internal
& eksterbal)
✓ Hasil studi, survey/pemantauan
✓ Literature
✓ Benchmark pada industri sejenis
✓ Penilaian pihak spesiality/tenaga ahli, dll
ANALISA RISIKO
Ada 3 cara dalam penilaian risiko
yaitu :
Kualitatif
Semi kuantitatif
Kuantitatif
ANALISA RISIKO
Analisa Kualitatif
Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko
dengan cara membandingkan terhadap suatu
diskripsi/uraian dari parameter (peluang dan akibat)
yang digunakan. Umumnya metode matriks dipakai

Analisa Semikuantitatif
Metode ini pada prinsipnya hampir sama dengan
analisa kualitatif, perbedaannya pada metode ini
uraian/deskripsi dari parameter yang ada dinyatakan
dengan nilai/skore tertentu
ANALISA RISIKO
Analisa Kuantitatif
Metode ini dilakukan dengan menentukan nilai dari
masing-masing parameter yang didapat dari hasil
analisa data-data yang representatif

Analisa terhadap nilai peluang atau akibat dilakukan


dengan beberapa metode seperti : analisa statistik,
model komputer, simulasi, fault tree analysis, dll
MERUMUSKAN NILAI RESIKO

SEMUA BAHAYA HARUS DI RUMUSKAN DAN DIHITUNG RESIKONYA


TENTUNYA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SEMUA PENGENDALIAN
YANG SUDAH ADA DI AREA MASING-MASING.

SEMAKIN LENGKAP DAN SEMAKIN BAIK PENGENDALIAN YANG SUDAH


ADA, TENTUNYA AKAN SEMAKIN KECIL KEMUNGKINAN, KEPARAHAN
SERTA RESIKO YANG MUNGKIN TERJADI.
ELEMEN
PENILAIAN RISIKO

R = f (C, F)

R = Risk
C = Consequently
F = Frequency
Penentuan Resiko
• Severity of harm
– part(s) of the body likely to be affected;
– nature of the harm, ranging from slightly
to extremely harmful
• Likelihood of harm
– probability of occurrence
– frequency of exposure
Severity (Keparahan)

DESCRIPTOR DESCRIPTION

 1.Insignificant / Tidak Signifikan→ P3K atau kerugian dibawah


50.000
 2. Minor (Minor) → Penanganan Medis atau
kerugian 51.000 – 2jt
 3. Moderate (Menengah) → Kehilangan Hari Kerja atau
kerugian 2 jt up – 10 jt

 4. Major (Berat)
→ Bisa berakibat cacat atau
kerugian 10 jt up – 30 jt
 5. Catastrophic (Fatal) → Meninggal Dunia atau 30 jt
up
Risk Diagram – Severity vs Likelyhood

5 5M 10 H 15 H 20 E 25 E
L
i
k 4 4L 8M 12 H 16 E 20 E
e
l
y 3 3L 6M 9H 12 H 15 H
h
o
o 2 2L 4L 6M 8M 10 H
d

1 1 N 2L 3L 4L 5M

1 2 3 4 5

S e v e r i t y
Severity (Keparahan) vs Likelyhood (Keseringan)

LEVEL ACTION / CONTROL

 Negligible → Tidak diperlukan tindakan segera

 Low Risk → Tidak diperlukan kontrol tambahan


Diperlukan monitoring agar kontrol
yang ditetapkan dapat di ‘maintain’
 Moderate → Dikendalikan dengan monitoring yang
spesifik atau membuat prosedur
 High → Diperlukan tanggungjawab spesifik
Manajemen dan tindakan tepat &
cepat
 Extreme → Diperlukan tindakan sangat segera
CONTOH IDENTIFIKASI BAHAYA DAN
PENILAIAN RESIKO
Depart. Geologi Dibuat Oleh OEJ, ASD, WEN, SRO.
Kantor 30
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILIAIAN RESIKO Disetujui Oleh Ika Riawan
Lokasi
PT. IMC Tanggal 13-Okt-08

PENGENDALIAN TINGKAT KATEGORI


DETAIL LOKASI AKTIVITAS SEKENARION/KONDISI BAHAYA KEPARAHAN KEMUNGKINAN
YANG ADA RESIKO RESIKO

Pengoperasian Beberapa komputer


Ruang kantor.
komputer tersusun dalam satu meja
Radiasi. 0 1 5 5 H

Pembuatan order Mengenakan mesin Tersetrum. 0 2 1 2 L


sample. ketik electric.

Pengoperasian
Ruang Mincom.
komputer
Mengoperasikan Radiasi. 4 2 4 8 H
komputer.

Pengoperasian
Container
komputer
Mengetik di komputer. Radiasi. 4 2 4 8 H

Pengoperasian
komputer
Mengetik di komputer. Radiasi. 0 2 4 8 H

Pengoperasian
komputer
Instalasi listrik kurang baik Kena setrum, korslet, 4,5 4 2 8 H
komputer + printer rusak.

Penempatan drum oli. Penataan yang kurang baik Terjepit drum, oli tumpah. 4,5,6 4 2 8 H

Penataan gudang Penataan yang kurang Terjepit, tertimpa, ruang 4,5,6 4 2 8 H

spare part. baik. pengap, barang hilang.

Penataan tempat Instalasi listrik kurang Kena setrum, korslet. 4,5,6 4 2 8 H


charge accu logging. baik.

Penyampelan data Mengangkat core sample. Kejatuhan core. 10 2 2 4 L


bor di core shed. Menghancurkan core. Terkena pecahan. 10 2 2 4 L

Penyimpanan sample Mengangkat sample ke Terjatuh dari kursi, 10 2 2 4 L


batubara. rak. kejatuhan file sample.

Reject file sample Menurunkan sample dari Terjatuh dari kursi, 10 2 2 4 L


(mine out area). rak. kejatuhan file sample.
PENANGANAN RISIKO
Berdasarkan penilaian risiko kemudian ditentukan
apakah risiko tersebut masih bisa diterima
(acceptable risk) atau tidak (unacceptable risk) oleh
suatu organisasi
Apabila risiko tersebut tidak bisa diterima maka
organisasi harus menetapkan bagaimana risiko
tersebut ditangani hingga tingkat dimana risikonya
paling minimum/sekecil mungkin
Bila risiko mudah dapat diterima/tolerir maka
organisasi perlu memastikan bahwa monitoring
terus dilakukan terhadap risiko itu.
Risiko yang bisa diterima
Menentukan suatu risiko dapat diterima akan
tergantung kepada penilaian/pertimbangan dari
suatu organisasi berdasarkan :
Tindakan pengendalian yang telah ada
Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll)
Regulasi/standard yang berlaku
Rencana keadaan darurat
Catatan/data kecelakaan terdahulu, dll
Catatan : walau suatu risiko masih dapat diterima
tapi tetap harus dipantau/dimonitor
PENANGANAN RISIKO
Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus
dilakukan upaya penanganan risiko agar tidak
menimbulkan kecelakaan/kerugian. Bentuk tindakan
penanganan risiko dapat dilakukan sebagai berikut :
☻ Hindari risiko
☻ Kurangi/minimalkan risiko
☻ Transfer risiko
☻ Terima risiko
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI

3 REKAYASA/
ENGINEERING

PENGENDALIAN
4 ADMINISTRATIF

5 APD
Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
☻ Substitusi
✓ Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta
✓ Proses menyapu diganti dengan vakum
✓ Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
✓ Proses pengecatan spray diganti dengan
pencelupan
☻ Rekayasa Teknik
✓ Pemasangan alat pelindung mesin (mechin
guarding)
✓ Pemasangan general dan local ventilation
✓ Pemasangan alat sensor otomatis
Hirarki Pengendalian Risiko K3

☻ Pengendalian Administratif
✓ Pemisahan lokasi
✓ Pergantian shift kerja
✓ Pembentukan sistem kerja
✓ Pelatihan karyawan
☻ Alat Pelindung Diri
✓ Helmet
✓ Safety Shoes
✓ Ear plug/muff
✓ Safety goggles
PEMANTAUAN DAN TINJAUAN ULANG
Setelah rencana tindakan pengendalian risiko
dilakukan maka selanjutnya perlu dipantau dan
ditinjau ulang apakah tindakan tersebut sudah efektif
atau belum

Bentuk pemantauan antara lain :


✓ Inspeksi
✓ Pemantauan Lingkungan
✓ Audit
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai