Anda di halaman 1dari 62

HEALTH RISK ASSESMENT

RISK ASSESSMENT

DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN ENERGI


PROVINSI DKI JAKARTA

2/18/21 1
PENILAIAN RISIKO KESEHATAN (HRA)
merupakan langkah pertama sebelum
seseorang melakukan manajemen risiko
kesehatan.

Manajemen risiko adalah proses


mengidentifikasi,menganalisis,mengevaluasi,
mengendalikan, dan berusaha menghindari,
meminimalkan, atau bahkan menghilangkan
risiko yang tidak dapat diterima.
2/18/21 2
MANAJEMEN RISIKO K3

adalah suatu upaya mengelola risiko untuk


mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak
diinginkan secara komprehensif, terencana dan
terstruktur dalam suatu kesisteman yang
baik. Sehingga memungkinkan manajemen
untuk meningkatkan hasil dengan cara
mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang ada.

2/18/21 3
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANRISK

PROPERTIES

K-3 FINANSIAL

MANAJEMEN
LINGKUNGAN BISNIS
RISIKO

SOSIAL REGULASI

TEKNOLOGI BENCANA
ALAM
2/18/21 4
SIAPA YANG MELAKSANAKAN?

KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO SEBAIKNYA


DILAKUKAN OLEH SUATU TIM, KARENA:
n LEBIH BANYAK INFORMASI / DATA YANG
DAPAT TERKUMPUL;
n TERDAPAT SUDUT PANDANG YANG LEBIH
BERAGAM;
n SOLUSI AKAN LEBIH MUDAH DAPAT
DITERIMA SEMUA PIHAK.

2/18/21 5
KAPAN MANAJEMEN RISIKO DPT DILAKUKAN?

Kegiatan manajemen risiko dapat dilakukan pada


saat:
n Tahap awal / perencanaan;
n Pengembangan prosedur / instruksi kerja baru;
n Perubahan / modifikasi suatu proses atau
kegiatan;
n Ditemukannya bahaya yang baru dari suatu
kegiatan.

2/18/21 6
MENGAPA PERLU MANAJEMEN RISIKO?

n Tiap tempat kerja memiliki sumber bahaya


dari: bahan, proses, alat atau lingkungan kerja
yang sulit dihilangkan;
n Sebagai alat bantu dalam menentukan
tindakan pengendalian risiko yang sesuai
dengan sumber daya yang ada;
n Menilai apakah tindakan pengendalian risiko
yang telah ada sudah efektif.

2/18/21 7
Bahaya : sumber atau keadaan yang berpotensi terhadap
terjadinya kerugian dalam bentuk cedera, penyakit ,
gangguan kesehatan

Risiko K3 : Potensi Kerugian yang bisa diakibatkan apabila


berkontak dengan suatu bahaya ataupun terhadap kegagalan
suatu fungsi

Penilaian Risiko : kombinasi antara kemungkinan suatu kejadian


dalam setiap peristiwa dengan keparahan akibat
yang dinyatakan dalam kerugian

2/18/21 8
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
(ANALYSIS AND RISK ASSESSMENT)
Analisa dan penilaian risiko adalah merupakan bagian dari
Manajemen Risiko (Risk Management), yang tahapannya sbb:

1. KOMITMEN

2.PERSIAPAN

3. IDENTIFIKASI BAHAYA

4.ANALISA RISIKO 7. MONITOR &


REVIEW

AKIBAT PELUANG

5.PENILAIAN RISIKO

2/18/21 6. PENANGANAN RISIKO 9


1. KOMITMEN
KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO HARUS MEN-
DAPAT DUKUNGAN DARI PIHAK MANAJEMEN
OPERASI, KARENA:
v MANAJEMEN TERLIBAT DALAM PENGAM-
BILAN KEPUTUSAN;
v TERKAIT DENGAN KEBIJAKAN ORGANISASI
SECARA KESELURUHAN;
v TERKAIT DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA
(PERSONIL, FINANSIAL, SARANA, DLL.

2/18/21 10
2. PERSIAPAN
Agar supaya pelaksanaan manajemen risiko ber-
jalan dgn lancar, maka diperlukan persiapan-2,
antara lain:
† Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko;
† Personil yang terlibat dalam kegiatan
manajemen risiko;
† Standar atau acuan dalam menentukan
kriteria risiko;
† Prosedur / mekanisme laporan, pemantauan,
dan review;
† Dokumentasi yang terkait.
2/18/21 11
3. IDENTIFIKASI BAHAYA

TAHAP PERTAMA DLM KEGIATAN MANAJEMEN


RISIKO ADALAH KETIKA KITA MELAKUKAN IDEN-
TIFIKASI BAHAYA YG TERDAPAT DALAM SUATU
KEGIATAN ATAU PROSES.
ADA TIGA PERTANYAAN YANG DAPAT DIPAKAI
SEBAGAI PANDUAN:
v APAKAH ADA SUMBER YANG DAPAT MENIMBUL-
KAN CEDERA?
v SIAPA YANG TERPAPAR DENGAN SUMBER
TERSEBUT?
v BAGAIMANA CEDERA DAPAT TERJADI / TIMBUL?
2/18/21 12
a. APAKAH ADA SUMBER YANG DAPAT MENIM-
BULKAN CEDERA?
- BAHAN / MATERIAL (B)
- ORANG / PEKERJA (O)
- CARA / METODE KERJA (C)
- ALAT / MESIN (A)
- LINGKUNGAN KERJA (L)

b. SIAPA YANG TERPAPAR DENGAN SUMBER


TERSEBUT?
- PEKERJA USIA MUDA / LANJUT;
- PRIA / WANITA;
- WANITA HAMIL;
- PIHAK KETIGA (KONTRAKTOR, TAMU, DLL).
2/18/21 13
c. BAGAIMANA CEDERA DPT TERJADI / TIMBUL?
APAKAH SESEORANG DAPAT…………………………?

Ø JATUH DARI (ELEVASI SAMA ATAU BERBEDA)


Ø TERTIMPA / TERKENA BENDA JATUH
Ø TERBENTUR / TERTABRAK
Ø TERJEBAK / TERJEPIT
Ø MENGELUARKAN TENAGA BERLEBIHAN
Ø TERPAPAR / KONTAK DENGAN SUHU
BERLEBIHAN
Ø TERPAPAR / KONTAK DENGAN ARUS LISTRIK
Ø TERPAPAR / KONTAK DENGAN B-3
2/18/21 14
d. TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA:
BANYAK ALAT BANTU YG DAPAT DIGUNA-
KAN UTK MENGIDENTIFIKASI BAHAYA DI
TEMPAT KERJA.
BEBERAPA METODE / TEKNIK TERSEBUT AL:
Ø INSPEKSI
Ø PEMANTAUAN
Ø AUDIT
Ø KUESIONER
Ø DATA STATISTIK
Ø HAZOPS, FTA, EVENT TREES, DLL.
2/18/21 15
4. ANALISA RISIKO
ADALAH KEGIATAN ANALISA SUATU RISIKO
DGN CARA MENENTUKAN BESARNYA KEMUNG-
KINAN / PROBABILITY DAN TINGKAT KEPARAH-
AN DARI AKIBAT ATAU KONSEKUENSI SUATU
RISIKO.

5. PENILAIAN RISIKO / RISK ASSESSMENT


Keseluruhan proses dalam mengestimasi besarnya
suatu risiko, DGN CARA MEMBANDINGKANNYA THDP
TINGKAT ATAU KRITERIA RISIKO YANG TELAH
DITETAPKAN.

2/18/21 16
Kategori Penilaian
Kemungkinan terjadi/likelihood
n Rare : Kemungkinan terjadi bahaya sangat
kecil (pada keadaan luar biasa)
n Unlikely : Biasanya tidak terjadi, namun
kemungkinan terjadi ada
n Possible : Kemungkinan terjadi bahaya kecil
atau merupakan suatu kebetulan
n Likely : Kemungkinan terjadi bahaya pada
suatu keadaan tertentu
n Almost Certain : Sangat mungkin terjadi bahaya
2/18/21 17
Keseriusan Terjadi (severity)
n Insignificant : Cedera hanya memerlukan
pengobatan P3K
n Minor : Cedera memerlukan perawatan
medis, tetapi tetap masuk kerja
n Moderate : Cedera memerlukan perawatan
medis, tetapi tidak dapat masuk kerja
n Major : Cedera yang serius ( mengakibatkan
cacat anggota atau seluruh badan)
n Catastropic : Menimbulkan korban jiwa

2/18/21 18
2/18/21 19
Risk Level
Kategori Tingkat Risiko
n N/Negligible : tidak memerlukan tindakan khusus
n L/Low Risk : Pemantauan untuk memastikan tindakan
pengendalian telah berjalan dengan baik
n M/Moderate :Perlu perbaikan dan tambahan prosedur
n H/High Risk : Perlu mdpkan perhatian pihak manajemen dan
tindakan perbaikan
n E/Extrem : perlu segera tindakan perbaikan

2/18/21 20
Analisa & Penilaian Risiko dilakukan dgn meng-
gunakan prameter seperti peluang, akibat & paparan.

5.1. PELUANG (PROBABILITY): adalah kemungkinan


terjadinya suatu kecelakaan/ kerugian ketika
terpapar dengan suatu bahaya.

BEBERAPA JENIS PELUANG:


• Peluang org jatuh ketika melewati lantai licin;
• Peluang pekerja terhisap uap B3;
• Peluang terpukul jarinya ketika menggunakan palu;
• Peluang tersengat listrik ketika pegang kabel yg
terkelupas isolasinya;
• Peluang sopir tabrakan ketika mengendarai mobil.

2/18/21 21
5.2. AKIBAT (CONSEQUENCES): adlh ting-
kat keparahan / kerugian yg mungkin terjadi
dari suatu kecelakaan / loss akibat bahaya
yg ada. Hal ini dapat terkait dgn manusia,
properties, lingkungan dll.
Contoh tingkat keparahan / kerugian pada
manusia:
- Fatality atau kematian;
- Cacat;
- Perawatan medis;
- First aid.
2/18/21 22
5.3. PAPARAN (EXPOSURE): adalah frekuensi atau
durasi seseorang terpapar dgn suatu sumber
bahaya.
Parameter paparan ini biasanya dinyatakan dalam
jangka waktu atau periode tertentu, misalnya:
- Terus menerus / kontinyu (beberapa kali dalam
sehari);
- Seringkali (sekali dalam sehari);
- Kadang-kadang (sekali seminggu / sekali dalam
sebulan);
- Jarang (sekali dalam setahun atau beberapa
tahun).
2/18/21 23
5.4. ACUAN DALAM PENILAIAN RISIKO
Agar penilaian yg kita lakukan seobyektif mungkin, maka perlu
mengumpulkan informasi sebelum menilai risiko dari suatu
aktifitas. Informasi tsb adalah sbb:
A Informasi tentang suatu aktifitas (durasi,frekuensi,
lokasi dan siapa yang melakukan?);
A Tindakan pengendalian risiko yang telah ada;
A Peralatan / mesin yg digunakan utk melakukan aktifitas;
A Bahan yg dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS);
A Data statistik kecelakaan / penyakit akibat kerja (internal
& ekternal);
A Hasil studi, survey / pemantauan;
A Literatur / referensi;
A Benchmark pada industri sejenis;
A Pengkajian oleh spesialis / tenaga ahli.
2/18/21 24
5.5. CARA PENILAIAN RISIKO
Ada 3 cara Penilaian Risiko, yaitu:
A Kualitatif;
A Semikuantitatif;
A Kuantitatif.

2/18/21 25
5.5.1. PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF

Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko dengan


cara membandingkan terhadap suatu deskripsi / uraian
dari parameter (peluang dan akibat) yang digunakan.

Umumnya pada metode ini menggunakan bentuk matriks


risiko dengan 2 parameter, yaitu: peluang dan akibat.
Berikut ini adalah contoh sistem penilaian yang ada
pada:

Australian Standard 4360:1995, ttg Risk Management.

2/18/21 26
MATRIKS PENILAIAN RISIKO (AS / NZS 4360 : 1995
Tabel-1: Peluang / Kemungkinan
TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN
A Almost certain / Hampir pasti Suatu kejadian pasti akan terjadi pada semua kondisi / setiap kegiatan yang
dilakukan.
B Likely / Mungkin terjadi Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir semua kondisi.
C Moderate / Sedang Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu.

D Unlikely / Kecil kemungkinannya Suatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa kondisi tertentu, namun kecil
kemungkinan terjadinya.

E Rare / Jarang sekali Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada suatu kondisi yang khusus / luar biasa / setelah
bertahun-tahun.

Tabel-2: Akibat
TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN
1 Insignificant / Tidak signifikan Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil.

2 Minor / Minor Memerlukan perawatan P3K, kerugian materi sedang.

Moderate / sedang Memerlukan perawatan medis dan mengakibatkan hilangnya hari kerja / hilangnya
3 fungsi anggota tubuh utk sementara waktu, kerugian materi cukup besar.

Major / Mayor Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya fungsi tubuh secara total, tidak berjalannya
4 proses produksi, kerugian materi besar.

5 Catastrophe / Bencana Menyebabkan kematian, kerugian materi sangat besar.

2/18/21 27
MATRIKS PENILAIAN RISIKO (AS / NZS 4360 : 1995 (lanjutan)
Tabel-3: Matriks Penilaian Risiko
AKIBAT
Peluang 1 2 3 4 5

A S S T T T
B M S S T T
C R M S T T
D R R M S T

E R R M S S

Keterangan:
T : Tinggi, memerlukan perencanaan khusus di tingkat manajemen puncak, dan penanganan dengan segera / kondisi darurat.
S : Signifikan, memerlukan perhatian dari pihak manajemen dan melakukan tindakan perbaikan secepat mungkin.
M : Moderat, tidak melibatkan manajemen puncak, namun sebaiknya segera diambil tindakan penanganan / kondisi bukan
darurat.
R : Rendah, risiko cukup ditangani dengan prosedur rutin yang berlaku.
Perhatian !: Acuan di atas hanya berupa panduan / guidance dan dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing.

2/18/21 28
P Probable
(Pr)
T U U U
R
0 Possible
(Po)
A T U U
B
A Unlikely
(Un)
A A T U
B
Very
I Unlikely A A A T
L (Vu)
I Minor Moderate Serious Major
(Mi) (Mo) (Se) (Hi)
T
Y S E V E R I T Y
2/18/21 29
2/18/21 30
5.5.2. ANALISA SEMI KUANTITATIF

n Metode ini pada prisipnya hampir sama dengan analisa kualitatif, perbedaannya pada metode ini
uraian / deskripsi dari parameter yang ada dinyatakan dengan nilai / score tertentu.
n Parameter yang dipakai dapat lebih banyak, misalnya parameter pemaparan / exposure. Tingkat risiko
dinyatakan sebagai hasil penjumlahan atau perkalian dari angka / score tersebut.
n Berikut ini ditujukkan contoh analisa semikuantitatif.

KRITERIA PENILAIAN RISIKO (Metode Semikuantitatif)

KRITERIA KETERANGAN NILAI


Peluang
Almost certain / Hampir pasti Sangat mungkin akan terjadi / hampir dipastikan akan terjadi pada semua kesempatan. 10
Quite possible / Mungkin terjadi Mungkin akan terjadi atau bukan sesuatu hal yang aneh utk terjadi (50 – 50 kesempatan.) 6
Unusual but possible / Tidak biasa Biasanya tidak terjadi namun masih ada kemungkinan untuk dapat terjadi tiap saat 3
namun dpt terjadi
Remotely possible / Kecil kemung- Kecil kemungkinannya untuk terjadi / sesuatu yang kebetulan terjadi 1
kinannya
Conceivable / Sangat kecil Belum pernah terjadi sebelumnya setelah bertahun-tahun terpapar bahaya / kecil sekali 0.5
kemungkinannya kemungkinannya untuk terjadi
Practically impossible / Secara Belum pernah terjadi sebelumnya di manapun / merupakan sesuatu yang tidak mungkin untuk 0.1
praktek tidak mungkin terjadi terjadi

2/18/21 31
KRITERIA PENILAIAN RISIKO – Metode Semikuantitatif (Lanjutan)

KRITERIA KETERANGAN NILAI


Pemaparan
Continue / Terus-menerus Pemaparan terjadi beberapa kali dalam sehari. 10
Frequent / Sering Pemaparan terjadi harian / minimal sekali dalam sehari. 6
Occasional / Kadang-kadang Pemaparan terjadi seminggu sekali. 3
Infrequent / Tidak sering Pemaparan terjadi antara seminggu sampai sekali dalam sebulan. 2
Rare / Jarang Pemaparan terjadi beberapa kali dalam setahun. 1
Very rare / Sangat jarang Pemaparan terjadi sejkali dalam setahun. 0.5
No exposure / Tidak terpapar Pemaparan tidak pernah terjadi. 0
Akibat
Catastrophe / Malapetaka Banyak kematian, kerugian sangat besar / berhenti total. 100
Disaster / Bencana Beberapa kematian, kerugian besar / sebagian proses berhenti. 40
Very serious / Sangat serius Menyebabkan satu kematian, kerugian cukup besar. 15
Serious / Serius Menyebabkan cidera serius seperti cacat atau kehilangan anggota tubuh secara permanen. 7
Casualty treatment / Perawatan medis Menyebabkan cidera yang memerlukan perawatan medis atau tidak dapat masuk bekerja. 3
First aid treatment / P3K Cidera tidak serius / minor seperti lecet, luka kecil dan hanya perlu penanganan P3K. 1

2/18/21 32
RISIKO = PELUANG X PEMAPARAN X AKIBAT

n Diatas 400 : Sangat tinggi; hentikan kegiatan dan perlu


perhatian manajemen puncak.
n 200 – 400 : Tinggi; perlu mendapat perhatian dari manjemen
puncak dan tindakan perbaikan segera dilakukan.
n 70 – 200 : Substantial; lakukan perbaikan secepatnya dan
tidak diperlukan keterlibatan pihak manajemen puncak.
n 20 – 70 : Menengah; tindakan perbaikan dapat dijadwalkan
kemudian & penanganan cukup dilakukan dgn prosedur yg ada.
n Di bawah 20 : Rendah; risiko dapat diterima.

Sumber: - Mathematical Evaluation for controlling Hazards by William T,


Naval Ordinance Laboratory, Maryland.
- Practical Risk Analysis for Safety Management by G.F. Kinney & A.D.
Wiruth, Naval Weapon Center, China Lake, California
2/18/21 33
6. PENANGANAN RISIKO
Ø Berdasarkan penilaian risiko, kemudian ditentukan
apakah risiko tersebut masih dapat diterima
(acceptable risk) atau tidak (unacceptable risk).
Ø Apabila risiko tersebut tidak dapat diterima maka
organisasi harus menetapkan bagaimana risiko terse-
but ditangani hingga tingkat dimana risikonya paling
minimum / sekecil mungkin – ALARP.
Ø Bila risiko masih dapat diterima / tolerir maka orga-
nisasi perlu memastikan bahwa monitoring terus dila-
kukan terhadap risiko tersebut.
2/18/21 34
a. RISIKO YANG DITERIMA
Menentukan suatu risiko dapat diterima akan
tergantung kepada penilaian / pertimbangan dari
suatu organisasi berdasarkan:
E Tindakan pengendalian yang telah ada;
E Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll);
E Regulasi / standar yang berlaku;
E Rencana keadaan darurat;
E Catatan / data kecelakaan terdahulu, dll.
Catatan: Walaupun suatu risiko masih dapat diterima
akan tetapi harus tetap selalu dipantau /
dimonitor.
2/18/21 35
b. RISIKO YANG TIDAK DITERIMA
Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus
dilakukan upaya penanganan risiko agar tidak menim-
bulkan kecelakaan/ kerugian. Bentuk tindakan penga-
manan risiko dapat dilakukan sebagai berikut:
E Hindari risiko;
E Kurangi / Minimalkan risiko;
E Transfer risiko;
E Terima resiko.

2/18/21 36
c. HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO

Eliminasi
Substitusi
Rekayasa/Engineering
Pengendalian Administrasi

Alat Pelindung Diri

2/18/21 37
´ ELIMINASI (menghilangkan suatu bahan / tahapan
proses berbahaya.
´ SUBSTITUSI:
A Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta;
A Proses menyapu diganti dengan proses vakum;
A Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen;
A Proses pengecatan spray diganti dgn pencelupan.
´ REKAYASA TEKNIK:
A Pemasangan alat pelindung mesin (machine guarding);
A Pemasangan ventilasi umum dan lokal;
A Pemasangan alat sensor otomatis.
2/18/21 38
´ PENGENDALIAN ADMINISTRASI:
A Pemisahan lokasi;
A Pergantian shift kerja;
A Pemberlakuan sistem ijin kerja;
A Pelatihan karyawan.

´ ALAT PELINDUNG DIRI:


A Safety helmet;
A Safety shoes;
A Ear plug / muff;
A Safety goggles;
A Safety harness.
A Dll.
2/18/21 39
7. PEMANTAUAN DAN TINJAUAN ULANG

´ Setelah rencana tindakan pengendalian risiko


dilakukan, maka selanjutnya perlu dipantau
pelaksanaannya dan kemudian ditinjau ulang
apakah tindakan tersebut sudah baik & efektif
atau belum.
´ Bentuk pemantauan antara lain:
A Inspeksi;
A Pemantauan lingkungan;
A Audit.
2/18/21 40
HRA Team
.

Team Team Team


Agenda
01 Sosialisasi HRA

02 Workshop pengisian
template HRA
Timeline Style

Antisipasi Evaluasi
.
Melakukan Identidikasi
Bahaya
April April
Februari
I,II III, IV
2021
2021 2021

April
Maret
II,III
2021
Perencanaan Rekognisi 2021 Pengendalian
Melakukan konfirmasi atas Lakukan pengendalian
identifikasi bahaya sesuai konsep
Definisi

Identifikasi dan analisis


sistematis bahaya di
tempat kerja untuk Health Risk Assessment
menilai potensi risiko terhadap
kesehatan dan menentukan (Penilaian Resiko Kesehatan)
tindakan pengendalian
yang tepat untuk
melindungi kesehatan dan
kesejahteraan pekerja
.
Tujuan

Mengidentifikasi bahaya Menilai potensi risiko


kesehatan pekerjaan terhadap kesehatan
.
secara
sistematis dan proaktif

Untuk menentukan tindakan


Identifikasi kejadian yang
pengendalian yang tepat (termasuk
tidak diinginkan
identifikasi risiko bahaya yang
mengancam) untuk mencegah dan
melindungi kesehatan dan
kesejahteraan pekerja
Proses dalam HRA
meliputi >>>
Empat Elemen Kunci
Penilaian Resiko Kesehatan

Identifikasi bahaya dan sumber


1 bahaya

Memperkirakan potensi paparan dan


2 dampak kesehatan yang ditimbulkan.

3 Menghitung paparan.

4 Penilaian risiko
Kompetensi Yang Diperlukan Untuk Melakukan HRA Ditempat kerja

Keilmuan
Manajemen Komunikasi

Pengorganisasian
. Kesehatan

Pengetahuan Individu
Kompetensi Yang Diperlukan
Untuk Melakukan HRA Ditempat kerja

Pengetahuan Pengorganisasian

• Memiliki pemahaman dan pengalaman • Kemampuan mengumpulkan informasi


melakukan HRA secara sistematis dan komprehensif.
• Memiliki pemahaman tentang operasional di
tempat kerja yang akan dinilai.
• Memiliki pemahaman tentang metode untuk
mengendalikan paparan dan mengurangi risiko
di tempat kerja maupun tempat kerja yang terkait.
.
Kompetensi Yang Diperlukan
Untuk Melakukan HRA Ditempat kerja

Keilmuan
• Kemampuan untuk memprediksi kemungkinan bahaya dari praktik yang telah diamati dan memahami
artinya

• Kemampuan untuk melakukan tes diagnostik sederhana, misalnya menggunakan tabung asap untuk
menguji
gerakan udara, pengukuran tingkat suara sederhana atau menggunakan tabung kolorimetrik, dll.

• Kemampuan untuk mengidentifikasi dan meninjau literatur ilmiah dan teknis yang relevan

• Kemampuan untuk melihat tata cara yang ada secara tepat

• Kemampuan untuk mengamati dengan jelas dan memberi nilai aktivitas yang sedang dilakukan dan
pentingnya mengamati, terutama bila prosedur tertulis tidak dijalankan.

• Kemampuan untuk menilai paparan dan memperkirakan potensi risiko kesehatan yang ditimbulkan

• Kemampuan untuk mengembangkan kesimpulan yang kredibel, statistik yang valid dan kuat
berdasarkan analisa risiko kesehatan.
Kompetensi Yang Diperlukan
Untuk Melakukan HRA Ditempat kerja

Kesehatan Manajemen
Memiliki pengetahuan dan Memiliki kemampuan untuk
pemahaman tentang dampak menyelidiki dan untuk menghilangkan
kesehatan dari paparan fisik, kimia, potensi bahaya dari sumbernya
biologi, ergonomi dan psikologis di Memiliki kemampuan untuk mengukur
tempat kerja serta memiliki jangkauan dan keterbatasan tindakan
kemampuan untuk mengintegrasikan pengendalianya serta keefektifanya
pengetahuan ini dengan strategi
pengendalian.
Kompetensi Yang Diperlukan
Untuk Melakukan HRA Ditempat kerja

Komunikasi Individu
• Memiliki kemampuan untuk mengajukan Mempunyai kesadaran atas kemampuan diri
pertanyaan yang tepat kepada staf dan kepercayaan diri serta ketekunannya
operasional, manajer dan penasihat serta untuk bisa meminta, dan mendapatkan,
memahami pentingnya jawaban bantuan spesialis bila diperlukan.
• Kemampuan untuk menentukan dan
menindaklanjuti jenis tindakan
pengendalian yang diperlukan dan
penerapanya.
• Kemampuan untuk mencatat temuan
dengan cara yang mudah dimengerti.
Identifikasi Bahaya

Dekstop Analysis
A .

B Walk through survey

C Hazard Rating
• Laporan insiden
• Laporan Audit
• HRA tahun sebelumnya
• Laporan sakit dan cidera pada pekerja
• Catatan surveillance kesehatan
Dekstop •

Laporan absensi sakit
Laporan pemeliharan peralatan
Analysis • Survei higiene pekerjaan sebelumnya
• Inspeksi tempat kerja
• Safety meeting and health talk
• MSDS (Material Safety Data Sheets )
Walk • Bahaya lingkungan fisik
• Bahaya kimia
through • Bahaya Biologi
Bahaya Ergonomi
survey •
• Bahaya Psikososial
Peringkat Definisi
Bahaya

Minor Paparan pada tingkat ini tidak mungkin menyebabkan kerusakan.

Reversible Efek kesehatan reversibel yang tidak mengancam jiwa.

Hazard Adverse Efek merugikan kesehatan yang bersifat permanen namun tidak berpengaruh secar
a signifikan terhadap kualitas hidup atau umur panjang. Efek kesehatan yang mung

Rating kin agak membatasi atau melumpuhkan dan karena itu bisa menyebabkan perubah
an pendudukan dan gaya hidup.

Significant Efek kesehatan yang merugikan umumnya bersifat permanen dan dapat menyebab
kan penurunan kualitas hidup dan / atau umur panjang yang signifikan. Pemaparan
yang berlanjut umumnya cenderung menyebabkan cacat fisik atau mental permane
n atau penyakit jangka panjang yang membatasi.
Asessment (Penilaian)
Faktor risiko untuk digunakan dalam pendekatan kuantitatif

Faktor Risiko Nilai


Kemungkinan terpapar Terus menerus 10
Sebentar 6
Tidak biasa, tapi mungkin 3
Hanya mungkin dari jarak jauh (telah terjadi di suatu tempat) 1
Bisa dibayangkan, tapi sangat tidak mungkin 0,5
Periode Pajanan Terus-menerus selama 8 jam setiap shift 10
Terus-menerus antara 2 sampai 4 jam setiap shift 6
sedikit waktu setiap minggu 3
Tidak biasa (sedikit waktu setiap tahun) 1
Jarang (sekali setiap tahun) 0,5
Dampak Satu atau lebih korban jiwa 100
Cacat 15
Sakit serius - Absen selama lebih dari 14 hari 50
Sakit berat– Absen selama lebih dari 7 hari tapi kurang dari 14 hari 7
Sakit ringan - Absen selama 7 hari atau kurang 1
Tingkat Risiko = Kemungkinan x Periode Pajanan x Dampak
Pengendalian
.

• Eliminasi (Elimination)
• Subtitusi (Substitution)
• Rekayasa Teknik (Engineering Control)
• Pengendalian Administrasi
(Administrative Control)
• APD (Personal Protective Equipment )
Kesimpulan

1. Health Risk Asessment adalah upaya untuk mengidentifikasi potensi


bahaya kesehatan secara sitematis, dan terukur sehingga mampu
mengevaluasi dan menetapkan tindakan pengendalian secara tepat
2. Langkah- langkah dalam melakukan Health Risk Asessment yang
diperlukan adalah identifikasi, penilaian, pengendalian
3. Pengendalian yang dilakukan melalui health risk assessment mampu
mencegah dan mengurangi potensi bahaya secara dini dan tepat guna.
Thank you
SHORT CURICULUM VITAE

Nama : Dr drg Heny Mayawati MK3


Instansi : Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta
HP 081210091004
Email : henimayawati@yahoo.com
Pendidikan K3:
1. Doktor Ilmu Manajemen Lingkungan Universitas Negeri Jakarta
2. S-2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja – UI
3. S1 Kedokteran Gigi UGM
4. Assesor Kompetensi K3
5. Assesor LisensiK3
6. DJJ Pengawas Ketenagakerjaan
7. Ahli Industrial Hygiene Muda/ HIMU
8. Dokter Hiperkes
9. SMK3 dan OHSAS 18001
10. Auditor Produktivitas Kerja

62

Anda mungkin juga menyukai