Anda di halaman 1dari 54

WORKSHOP PENILAIAN MANDIRI

PENERAPAN K3 PERKANTORAN TAHUN 2022

Standar dan Implementasi


K3 Perkantoran
Permenkes No. 48 tahun 2016
KMK No. 328 Tahun 2020

Indri Hapsari S. SKM, M.KKK, PhD


POKOK BAHASAN

• Pengertian K3 perkantoran
• Lingkup standar K3 perkantoran
1. Kebijakan
2. Keselamatan Kerja
3. Kesehatan Kerja
4. Lingkungan Kerja
5. Ergonomi
• Organisasi pelaksana K3
Perkantoran
Pengertian K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin


dan melindungi keselamatan dan kesehatan
karyawan melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

(PMK 48 Tahun 2016)


Perkantoran
Bangunan yang berfungsi sebagai tempat
karyawan melakukan kegiatan perkantoran
baik yang bertingkat maupun tidak bertingkat
(PMK 48 Tahun 2016)
…K3 Perkantoran adalah
Segala kegiatan atau program
K3 di lingkungan perkantoran
yang bertujuan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan
dan kesehatan karyawan melalui
upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja
Tujuan Penerapan
K3 Perkantoran
1. Mencegah dan mengurangi penyakit
akibat kerja dan penyakit lain, serta
kecelakaan kerja khususnya pada
karyawan

2. Mewujudkan kantor yang sehat, aman,


dan nyaman serta karyawan yang sehat,
selamat, bugar, berkinerja dan produktif
Mengapa Perlu Penerapan K3 di
Perkantoran . . .?
Terdapat banyak
“PEKERJAAN” yang
dilakukan

Setiap pekerjaan “SELALU”


mempunyai BAHAYA dan
RISIKO

BAHAYA dan RISIKO berpotensi


menimbulkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja
• kebisingan
• getaran

Bahaya K3… •

pencahayaan
iklim kerja
• tekanan udara
• radiasi
• Mekanik
• Konflik Bahan kimia dengan
• Elektrik berbagai bentuk:
• Stres kerja Bahaya
• Kekerasan • Partikel/debu
Fisik
• Karir • Cairan
• dll • Uap/Vapour
Bahaya • Mist
Bahaya
Psikososial • dll
Kimia
Dapat menimbulkan kecelakaan
dan/atau sakit
• Posisi kerja tidak netral
• Gerakan berulang
• Kerja manual Bahaya
Ergonomi
• Kelebihan beban Biologi • Mikroorganisme patogen,
• dll seperti virus, bakteri, jamur,
vektor, dll
Bahaya di Kantor… t oh…
Con
Pekerja
• Perilaku tidak menutup mesin fotocopi

Material/bahan
• Material dekorasi mengeluarkan bahan kimia yang
mudah menguap dan iritan

Peralatan
• Cahaya yang keluar dari proses fotocopi

Metode kerja
• Pekerja menjangkau dokumen yang ada di rak yang
tinggi

Lingkungan
• Posisi meja kerja yang buruk, menghadap ke jendela
dan mengganggu pengguna komputer
Beberapa Masalah K3
Perkantoran
• Penataan dokumen dan peralatan yang tidak aman
Beberapa Masalah K3
Perkantoran
• Penataan kelistrikan yang tidak aman
Beberapa Masalah K3
Perkantoran
• Posisi kerja yang tidak ergonomis
Beberapa Masalah K3
Perkantoran
• Penempatan APAR yang tidak sesuai
Beberapa Masalah K3
Perkantoran
• Kondisi Hidran Gedung yang terhalang
Beberapa Masalah K3
Perkantoran
• Kondisi tangga darurat yang tidak sesuai
Lingkup Standar K3 Perkantoran

Permenkes RI Nomor 48 Tahun


2016 tentang
Standar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Perkantoran
Lingkup Standar K3 Perkantoran

kegiatan atau Standar Keselamatan


program K3 di dan Kesehatan Kerja
lingkungan Perkantoran
(PMK 48/2016)
perkantoran
Lingkup Standar K3 Perkantoran

1
Bagian dari sistem manajemen gedung
perkantoran secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
SMK3 perkantoran Penetapan kebijakan K3
perkantoran

• Merupakan pernyataan tertulis Pimpinan Kantor dan/atau Pengelola


Gedung mengenai kebijakan K3
• Tertulis dan bertanggal; terkinikan (update)
• Ditandatangani oleh orang yang tertinggi jabatannya di perkantoran
• Memuat minimal:
Visi dan Tujuan
Komitmen dan tekad dalam melaksanakan kebijakan K3 perkantoran
meliputi Kesehatan Lingkungan Kerja, Kesehatan Kerja dan
Ergonomi; dan Keselamatan Kerja
Kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan K3
Perkantoran secara menyeluruh yang bersifat umum dan/atau
operasional
• Diketahui dan dipahami oleh semua pegawai di kantor
SMK3
Perkantoran
Penetapan kebijakan K3
perkantoran

CONTOH
SMK3 Perkantoran Perencanaan K3
perkantoran

• Disusun dan ditetapkan oleh Pimpinan Kantor dan/atau Pengelola Gedung


• Harus mempertimbangkan:
a. hasil penelaahan awal
b. identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko
c. peraturan perundang-undangan dan persyaratan
d. sumber daya yang dimiliki
• Minimal memuat:
a. tujuan dan sasaran;
b. skala prioritas;
c. upaya pengendalian bahaya;
d. penetapan sumber daya;
e. jangka waktu pelaksanaan;
f. indikator pencapaian; dan
g. sistem pertanggungjawaban
SMK3 Perkantoran Pelaksanaan Rencana K3
perkantoran

• Pimpinan Kantor dan/atau Pengelola Gedung harus


melakukan upaya keselamatan kerja, Kesehatan Kerja,
kesehatan lingkungan kerja perkantoran, dan Ergonomi
perkantoran sesuai dengan standar K3 perkantoran

• Pelaksanaan rencana K3 didukung oleh sumber daya


manusia yang memiliki kompetensi dibidang K3 Perkantoran,
dan sarana dan prasarana.
SMK3 Perkantoran Pemantauan dan evaluasi
K3 perkantoran

• Pemantauan dan evaluasi K3 Perkantoran dilakukan oleh


Pimpinan Kantor dan/atau Pengelola Gedung melalui
pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit internal
sistem manajemen K3 Perkantoran.

• Apabila tidak memiliki sumber daya untuk melakukan


pemantauan dan evaluasi K3 maka dapat menggunakan jasa
pihak lain.

• Hasil pemantauan dan evaluasi K3 Perkantoran merupakan


masukan untuk melakukan tindakan perbaikan.
Peninjauan dan
SMK3 Perkantoran peningkatan kinerja SMK3
perkantoran

• Dilakukan oleh pimpinan Kantor dan/atau Pengelola Gedung.


• Dilakukan terhadap kebijakan, perencanaan, pelaksanaan,
dan pemantauan dan evaluasi dalam rangka perbaikan
kinerja
• Dilakukan berkala minimal sekali dalam 2 tahun atau:
• Bila terjadi perubahan peraturan perundang-undangan
• Adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan konsumen
• Terjadi perubahan struktur organisasi kantor
• Adanya pelaporan
• Adanya masukan dari karyawan
Lingkup Standar K3 Perkantoran

2
Lingkup Standar K3 Perkantoran
STANDAR KESELAMATAN KERJA

1. Persyaratan keselamatan kerja


2. Kewaspadaan bencana perkantoran
perkantoran

• Pelaksanaan pemeliharaan dan • Manajemen tanggap darurat Gedung


perawatan ruang perkantoran • Manajemen keselamatan dan kebakaran
• Desain alat dan tempat kerja gedung
• Penempatan dan penggunaan alat • Persyaratan dan tata cara evakuasi
perkantoran • Penggunaan mekanik dan elektrik
• Pengelolaan listrik dan sumber api • Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K)
Persyaratan keselamatan kerja perkantoran

• Pelaksanaan pemeliharaan
dan perawatan ruang
perkantoran
• Desain alat dan tempat
kerja
• Penempatan dan
penggunaan alat
perkantoran
• Pengelolaan listrik dan
sumber api
Kewaspadaan bencana
perkantoran
▪ Manajemen tanggap darurat gedung

a. identifikasi risiko kondisi darurat atau


bencana
b. Penilaian atau analisis risiko
kerentanan bencana
c. pemetaan risiko kondisi
darurat atau bencana
d. pengendalian kondisi
darurat atau bencana
e. simulasi kondisi darurat atau bencana
f. mengatasi dampak yang berkaitan
dengan kejadian setelah bencana.
Kewaspadaan bencana
perkantoran
▪ Manajemen tanggap darurat Gedung
▪ Manajemen keselamatan dan
kebakaran gedung
Untuk mewujudkan keselamatan penghuni
bangunan gedung dari kebakaran dengan
mengupayakan kesiapan instalasi proteksi
kebakaran agar kinerjanya selalu baik dan
siap pakai, seperti
• Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
• Alat Pemadam Api Berat (APAB)
• Sistem Alarm Kebakaran
• Hydrant halaman
• Sistem Sprinkler Otomatis
• Sistem Pengendalian Asap
Kewaspadaan bencana
perkantoran
▪ Manajemen tanggap darurat Gedung
▪ Manajemen keselamatan dan
kebakaran Gedung
▪ Persyaratan dan tata cara evakuasi
• SOP tanggap darurat dan prosedur evakuasi
• Rambu-rambu dan rute evakuasi
• Sarana evakuasi (tangga darurat, dll)
• Titik kumpul yang aman
• Tim evakuasi
• Fasilitas pendukung lainnya
• Simulasi evakuasi
Kewaspadaan bencana
perkantoran
▪ Manajemen tanggap darurat Gedung
▪ Manajemen keselamatan dan
kebakaran Gedung
▪ Persyaratan dan tata cara evakuasi
▪ Penggunaan mekanik dan elektrik
• Pemasangan instalasi listrik harus aman
• Memiliki pembangkit listrik darurat
sebagai cadangan berupa genset
darurat dengan minimum 40 % daya
terpasang
Kewaspadaan bencana
perkantoran
▪ Manajemen tanggap darurat Gedung
▪ Manajemen keselamatan dan
kebakaran Gedung
▪ Persyaratan dan tata cara evakuasi
▪ Penggunaan mekanik dan elektrik
▪ Pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K)
• Memiliki karyawan yang terlatih P3K dan mempunyai sertifikat P3K yang bertaraf nasional
• Fasilitas P3K harus di tempatkan pada tempat yang mudah dijangkau
• Ada SPO rujukan kasus penyakit ataupun kecelakaan
• Alat-alat P3K dan kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit dengan obat untuk kompres, perban,
kain kasa yang steril, antiseptik, plester, forniquet, gunting, splint, dan perlengkapan gigitan ular
• Isi dari kotak obat-obatan dan alat P3K harus diperiksa secara teratur
Lingkup Standar K3 Perkantoran

STANDAR KESEHATAN
KERJA
Peningkatan Pencegahan
Kesehatan Kerja di penyakit di
Perkantoran Perkantoran

Pemulihan
Penanganan
kesehatan bagi
penyakit di
karyawan di
Perkantoran
Perkantoran.
Peningkatan kesehatan kerja di
perkantoran
a. peningkatan pengetahuan
kesehatan kerja;
b. pembudayaan perilaku hidup
bersih dan sehat di tempat
kerja;
c. penyediaan ruang ASI dan
pemberian kesempatan
memerah ASI selama waktu
kerja di Perkantoran;
d. aktivitas fisik.
Pencegahan penyakit di
perkantoran
• Pengendalian faktor risiko
• Penemuan dini kasus penyakit
dan penilaian status kesehatan
a. Pemeriksaan pra penempatan
atau sebelum bekerja

b. Pemeriksaan berkala dilakukan


paling sedikit 1 (satu) kali
setahun

c. Pemeriksaan khusus

d. Pemeriksaan Pra Pensiun


Penanganan penyakit di
perkantoran
▪ Ditujukan untuk mengobati secara dini penyakit
dan mencegah keparahan dari penyakit menular
dan penyakit tidak menular, gangguan
kesehatan, penyakit akibat kerja, penyakit terkait
kerja, dan cedera akibat kerja

▪ Minimal terdiri atas:


▪ pertolongan pertama pada penyakit
▪ mekanisme rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pemulihan kesehatan bagi
karyawan
di perkantoran
▪ Melaksanakan program kembali bekerja
bagi karyawan yang telah mengalami sakit
parah atau kecelakaan kerja dengan
kondisi tidak dapat mengerjakan tugas
semula
▪ Pengkondisian karyawan untuk dapat
bekerja kembali sesuai dengan
kemampuannya.
Lingkup Standar K3 Perkantoran
STANDAR LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN

1. Standar dan persyaratan kesehatan lingkungan perkantoran


a. sarana bangunan
b. penyediaan air
c. Toilet
d. pengelolaan limbah
e. cuci tangan pakai sabun
f. pengamanan pangan
g. pengendalian vektor dan binatang
h. pembawa penyakit.

2. Standar lingkungan kerja perkantoran, meliputi aspek fisika,


kimia, dan biologi
Standar Lingkungan Kerja
Perkantoran

O H
N T
C O • Syarat kesehatan dan kenyamanan suhu ruang
perkantoran berkisar 23 C sampai 26 C
• Kelembaban ruang perkantoran 40-60%,
sedangkan untuk lobi dan koridor adalah 30-
70%.
Standar Lingkungan Kerja
Perkantoran
OZON : 0,08 ppm
VOCs (Volatile Organic Compounds/Senyawa Organik yang Mudah
Menguap): maksimal 3 ppm dalam waktu 8 jam
Carbon Monoksida: 10 ppm
Formaldehid maksimal 0.1 ppm
Bakteri maksimum 700 cfu/m3 udara bebas mikroorganisme patogen.
Jamur/Kapang : 1000 cfu/m3
Ventilasi Udara ruang kerja adalah 0,57 m3/org/min sedangkan
untuk ruang pertemuan adalah 1,05 m3/min/orang.

CONTOH
Sedangkan laju pergerakan udara yang disyaratkan adalah berkisar antar 0.15 – 0.50 m/detik.
Lingkup Standar K3 Perkantoran

STANDAR ERGONOMI PERKANTORAN

Tata letak peralatan


Luas tempat kerja Kursi
kantor

Meja kerja Postur kerja Koridor

Penanganan beban
Durasi kerja
manual
Luas tempat kerja
Permen PU Nomor 45 Tahun 2007

• Setiap orang yang bekerja


dalamcruangan itu mendapat ruang
udara yang sedikit-dikitnya 10 m3,
sebaiknya 15 m3
• Luas tempat kerja staf paling sedikit
2,2 m2
Tata letak peralatan
kantor
• Jarak antara mata dengan monitor
20 – 40 inchi dan sudut 15 – 20
derajat di bawah horizontal
• Sesuaikan tinggi sandaran
punggung dan tangan sehingga
tersangga dengan baik.
• Sesuaikan meja dengan posisi
keyboard dan mouse yang sejajar
Tata letak peralatan
kantor
Kursi

Atur sudut kemiringan sandaran kursi (100o – 110o)


Kursi

Cara Menyesuaikan Posisi Duduk yang


Ergonomik
Meja Kerja

Pengorganisasian Meja Kerja


Koridor
• Diantara baris-baris meja
disediakan lorong-lorong
untuk keperluan lalu lintas
dan kemudahan evakuasi
sewaktu keadaan darurat,
minimum jarak120 cm.

• Jarak antara satu meja


dengan meja yang
dimuka/dibelakang
selebar 80 cm.
Durasi Kerja
• Rehat singkat dilakukan dengan
metode 20 – 20 – 20 yaitu:
• Setiap 20 menit bekerja
menggunakan komputer.
• Diselingi 20 detik rehat
singkat.
• Dengan melihat selain
computer sejauh 20 feet.

• Setiap 2 jam kerja sebaiknya


diselingi peregangan selama 10 –
15 menit.
Penanganan Beban
Manual
Organisasi pelaksana K3
Perkantoran
• Dalam rangka melaksanakan K3
Perkantoran dibentuk organisasi atau
unit yang bertanggung jawab di bidang
K3.
• Organisasi atau unit tersebut
ditetapkan oleh Pimpinan Kantor
dan/atau Pengelola Gedung, yang
terdiri atas:
a. penanggung jawab K3; dan
b. perwakilan setiap unit kerja dalam
1 (satu) kantor.
Tugas unit/penanggung jawab
K3

1. Menyusun dan mengembangkan kebijakan, pedoman, panduan, dan standar prosedur


operasional K3 Perkantoran;
2. menyusun dan mengembangkan program K3 Perkantoran;
3. melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan K3 Perkantoran;
4. melakukan pembinaan K3 di internal kantor; dan
5. memberikan rekomendasi untuk bahan pertimbangan Pimpinan Kantor/Pengelola Gedung
yang berkaitan dengan K3 Perkantoran.
Pencatatan dan Pelaporan
1. Setiap manajemen gedung Perkantoran wajib membuat
pencatatan dan pelaporan terhadap pelaksanaan K3
Perkantoran secara berkala setiap 3 (tiga) bulan
2. Pencatatan dan pelaporan meliputi:
a) kejadian hampir celaka;
b) kejadian kecelakaan kerja;
c) penyakit akibat kerja;
d) kehilangan hari kerja; dan
e) kematian akibat kerja
3. Pelaporan ditujukan kepada pemilik gedung dan
ditembuskan kepada Menteri, dinas kesehatan provinsi,
dan dinas kesehatan kabupaten/kota secara berjenjang
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai