Anda di halaman 1dari 35

REGULASI DAN STANDAR

MANAJEMEN
K3 RUMAH SAKIT
SITUASI RS DAN PANDEMI COVID 19
HEALTHY WORKPLACE
WORKPLACE : A 20pri
WHO, 2010 “ A healthy workplace is one in which
workers and managers collaborate to use a
continual improvement process to protect and
promote the health, safety and wellbeing of all
workers and the sustainability of the
workplace, based on identified needs...”

RUMAH SAKIT merupakan


SALAH SATU TEMPAT
KERJA yang BERISIKO
TINGGI

WAJIB melaksanakan K3 untuk melindungi dan


meningkatkan kesehatan, keselamatan, dan
kesejahteraan semua pekerja di RS
Latar BelakangK3RS
•Tuntutan terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit semakin
meningkat.
•Rumah Sakit mempunyai karakteristik khusus antara lain banyak
menyerap tenaga kerja (labor intensive), padat modal & padat
teknologi.
•SDM Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupunlingkungan RumahSakit harus mendapatkanperlindungan
darigangguankesehatandan kecelakaan.

4
Permasalahan di RS

Kasus infeksi akibat tertusuk


jarum suntik yang
terkontaminasi virus
diperkirakan mengakibatkan Hasil Kajian implementasi pelayanan
Hepatitis B (32%), Hepatitis C kesehatan terintegrasi bagi pekerja di
(40%), dan HIV (5%)dari seluruh Rumah Sakit, beberapa permasalahan
infeksi baru. (WHO , 2000) kesehatan pada tenaga kesehatan di RS:
(Dit. Kesjaor, 2018)
❖ Muskuloskaletal (36,7%)
178 petugas medis yang terkena ❖ Insomnia (43,7%)
HIV AIDS. (Kemenkes (1987-2016)
❖ Kelelahan (49,3%)
❖ Stress (50%)
• PEKERJA
• PASIEN
• PENGUNJUNG
• LINGKUNGAN KERJA
• LINGKUNGAN SEKITAR
• UNDANG-UNDANG NO. 44/2009 TENTANG FASYANKES
RS PASAL 7 – 17, 40
• UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG
KESELAMATAN KERJA
RUMAH SAKIT
• UNDANG-UNDANG NO. 13/2003 TENTANG
KETENAGAKERJAAN
SASARAN
• UU NO. 36/2009 TENTANG KESEHATAN • KESELAMATAN DAN
• UU 36/2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN KESEHATAN KERJA DI
• PP No. 50/2012 TTG PENERAPAN SMK3 RUMAH SAKIT
• PP NO. 66/2014 TTG KESLING
• PERMENKES No. 66/2016 ttg K3RS

DASAR HUKUM
UU No. 1 Tahun 1970
TUJUAN
• Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dalam pekerjaannya
• Orang lain yang berada di tempat kerja perlu
menjamin keselamatannya
• Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien

Untuk melaksanakan tujuan dengan melalui :

1. Kampanye
2. Pemasyarakatan
3. Pembudayaan
4. Kesadaran dan kedisiplinan
UUNO. 1 TAHUN1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB I - ISTILAH
Pasal 1
(1) Tempat kerja Unsur tempat kerja, ada :
1. Ruangan/ lapangan
(1) Tenaga Kerja
2. Tertutup/ terbuka
(2) Sumber bahaya
3. Bergerak/ tetap
(3) usaha
(2) Pengurus → pucuk pimpinan (bertanggung jawab/ kewajiban)
(3) Pengusaha
orang/ badan hukum yg menjalankan usaha atau tempat kerja
(4) Direktur
pelaksana UU No. 1/1970 (Kepmen No. 79/Men/1977)
(5) Pegawai pengawas
- peg. Pengawas ketenagakerjaan dan spesialis
(6) Ahli Keselamatan Kerja
tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnaker
UUNO. 1 TAHUN1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 5
(1) Direktur sebagai pelaksana umum
(2) Wewenang dan kewajiban :
– Direktur (Kepmen No. 79/Men/1977)
– Peg. Pengawas (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No.
03/Men/1984)
– Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 2/Men/1992)

Pasal 6 Panitia banding (belum di atur)

Pasal 7 Retribusi
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK
(2) Berkala → (permen No. 02/Men/1980 dan Permen No.
03/Men/1983)
UUNO. 1 TAHUN1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 12 – Hak dan Kewajiban TK
a. Memberi keterangan yang benar (peg. Pengawas dan ahli K3)
b. Memakai APD
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat-syarat K3
e. Menyatakan keberatan kerja bila syarat-syarat K3 tidak dipenuhi
dan APD yang wajib diragukan
Pasal 13 – Kewajiban memasuki tempat kerja
Barangsiapa akan memasuki suatu tempat kerja diwajibkan
mentaati K3 dan APD
Pasal 14 – Kewajiban pengurus
a. Menempatkan syarat-syarat K3 di tempat kerja (UU No.
1/1970 dan peraturan pelaksananya)
b. Memasang poster K3 dan bahan pembinaan K3
c. Menyediakan APD secara cuma-cuma
Permenkes 66 Tahun
2016
Tujuan
Tujuan umum
• Terwujudnya penyelenggaraan K3RS secara optimal, efektif, efisien
dan berkesinambungan.
Tujuan khusus
• Menciptakan tempat kerja yang sehat, selamat, aman dan nyaman
bagi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit sehingga proses
pelayanan berjalan baik dan lancar.
• Mencegah timbulnya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK), Penyakit Akibat
Kerja (PAK), penyakit menular dan penyakit tidak menular bagi
seluruh sumber daya manusia Rumah Sakit.

13
Sasaran&RuangLingkup
Sasaran
1. Pimpinan dan manajemen Rumah Sakit
2. SDMRumah Sakit
3. Pasien
4. Pengunjung/pengantar pasien
Ruang Lingkup
1. SMK3 Rumah Sakit
2. Standar Pelaksanaan K3RS
3. Pendidikan dan Pelatihan

14
Isu K3 di Rumah Sakit

• Patient Safety
• Pharmaceutical safety
• Nurse Safety
• Waste Management
• Fire and Explosion
• Emergency Response
• Chemical Hazards (Gas,Liquid, Solid)
• Biological Hazards (virus, bacteria, fungi
• Occupational Health
• Industrial Higienes
Karakteristik Rumah Sakit

• Sifat penghuni beragam Keselamatan Pasien


(pekerrja medis dan non
medis,pasien, pengunjung Bahaya
•Kimia Kecelakaan kerja
• Pasien sangat rawan •Fisik
kecelakaan karena berada
dalam kondisi tidak mampu • Mekanik Penyakit akibat kerja
secara fisik, BAHA •Biologis
YA • Fisis Kebakaran dan peledakan
• Tingkat kepanikan tinggi, K3 • Listrik
khususnya dikalangan pasien
• Radiasi Gangguan
yang sedang sakit. Lingkungan/Polusi
• Ergonomi
• Sifat pekerjaan beragam • Psikologis
(kegiatan medis,administrasi, Gangguan Operasi/Bisnis
dapur, laundry dll)
• Kerusakan Instalasi/sarana
K3 RUMAH SAKIT

Pasien SDM

Penetapan
Peninjauan dan Kebijakan
Peningkatan
Segala Kinerja
kegiatan Wajib Membentuk, Sistem
menjamin mengembangkan, Manajemen
keselamatan menerapkan K3 Fasyankes
dan kesehatan SKMK3
Pemantauan dan
Perencanaan
Evaluasi Kinerja

Pelaksanaan
Rencana

Pendamping Pasien & Sarana dan lingkungan


Pengunjung Fasyankes
SINERGI
Emergency
PROGRAM Quality of
care preparedness
K3RS
di
RUMAH SAKIT
Infection prevention
and control
1. Prinsip kewaspadaan
standar
Water and
2. Penggunaan antimikroba
secara bijak Occupational health sanitation
3. bundles and safety

Patient safety
a. Ketepatan identifikasi pasien; Healthcare
b. Peningkatan komunikasi yang efektif;
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu waste
diwaspadai; management
d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi; Human
e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan resources for
kesehatan; dan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh.
health
5 Prinsip SMK3 RS
Penetapan
kebijakan K3RS

Peninjauan &
peningkatan kinerja
K3RS
Perencanaa
n K3RS;

Pemantauan dan
evaluasi kinerja
K3RS Pelaksanaan
rencana K3RS;

19
KebijakanK3RumahSakit
• Kebijakan K3 RS ditetapkan oleh Top Manajemen
• Top manajemen berkomitmen untuk:
• Merencanakan
• Melaksanakan
• Meninjau
• Meningkatkan pelaksanaan K3 RS
• Mematuhi seluruh Per UUyg berlaku
• Kebijakan K3RS harus tertulis, di ttd oleh top manajemen.
• Kebijakan K3RS disosialisasikan dan dipahami oleh seluruh
SDMRS

20
IMPLEMENTASI K3 RUMAH SAKIT

SMK3 STANDAR K3RS


1. Penetapan organisasi K3RS K3 1.


Manj. Risiko K3RS
Keselamatan dan Keamanan di
Pengelolaan pasein risiko jatuh
RS
2. Dukungan pendanaan, sarana dan prasarana 2. •Pengelolaan
Yankesja bayi tertukar

3. Perencanaan K3RS berdasarkan


RUMAH SAKIT 3.
4.
•Penyediaan
•Mitigasi
APAR
Pengelolaan
Pencegahan
B3 dari aspek K3
dan Pengendalian
bencana
Manajemen Risiko 5. Kebakaran
Peningkatan pencegahan infeksi sekunder
• Pengelolaan prasarana RS dari
6. Peningkatan
aspek K3 pengetahuan, pencegahan dan
4. Penetapan perencanaan K3RS oleh pimpinan
•pengobatan PAK
Pengelolaan dandari
alkes KAKaspek K3
RS 7. Peningkatan peggunaan APD pada
ruang-ruang tertentu
5. Pemantauan dan evaluasi dilakukan melalui
8. Peningkatan PHBS
pemeriksaan pengujian, pengukuran dan audit 9. Pemberian imunisasi pada nakes berisiko
internal SMK3 RS 10. Pemberian makanan tambahan pada nakes
berisiko.
6. Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh
SDM di bidang K3RS atau jasa pihak lain.
Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3RS
Kemajuanprogram K3RS ini dipantau secara periodik dengan cara melakukan inspeksi:
1. Inspeksi tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.
2. Inspeksi dilaksanakan bersama oleh dan wakil organisasi/unit yang bertanggung jawab
di bidang K3RS dan wakil SDM Rumah Sakit yang telah memperoleh orientasi dan/atau
workshop dan/atau pelatihan mengenai identifikasi potensi bahaya.
3. Inspeksi mencari masukan dari petugas yang melakukan tugas ditempat yang diperiksa.
4. Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat
inspeksi.
5. Laporan inspeksi diajukan kepada organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang
K3RS sesuai dengankebutuhan.
6. Tindakan korektif dipantau untuk menentukan efektifitasnya.
7. Pimpinan Rumah Sakit atau organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3RS
menetapkan penanggung jawab untuk pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil
laporanpemeriksaan/inspeksi.

22
Peninjauan dan Peningkatan Kinerja K3RS
• Pimpinan RumahSakit harus melakukan evaluasi dankaji
ulang terhadap kinerja K3RS.
• Indikator kinerja K3RS yang dapat dipakai antara lain:
a) Menurunkan absensi karyawan karena sakit.
b) Menurunkan angka kecelakaan kerja.
c) Menurunkan prevalensi penyakit akibat kerja.
d) Meningkatnya produktivitas kerja Rumah Sakit.

23
PMK 12 Tahun 2020 tentang
AKREDITASI RUMAH SAKIT dan
Implementasinya Dalam MFK
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan

• Rumah sakit menyusun program untuk pengelolaan fasilitas


dan lingkungan serta program pengelolaan risiko untuk
pemantauan keselamatan di seluruh lingkungan rumah sakit.
• Rumah sakit perlu membentuk satuan kerja yang dapat
mengelola, memantau dan memastikan fasilitas dan pengaturan
keselamatan yang ada tidak menimbulkan potensi bahaya dan
risiko yang akan berdampak buruk bagi pasien
• Satuan kerja yang dibentuk dapat berupa Komite K3 RS / Tim
K3 RS yang disesuaikan dengan kebutuhan, ketersediaan
sumber daya dan beban kerja rumah sakit
Fokus Standar Penerapan MFK
1. Kepemimpinan dan perencanaan;
2. Keselamatan;
3. Keamanan;
4. Pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun (B3);
5. Proteksi kebakaran;
6. Peralatan medis;
7. Sistim utilitas;
8. Penanganan kedaruratan dan bencana;
9. Konstruksi dan renovasi; dan
10. Pelatihan
Standar MFK 1
Rumah sakit mematuhi persyaratan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan bangunan, prasarana dan
peralatan medis rumah sakit.
ELEMEN PENILAIAN MFK 1

a) Rumah sakit menetapkan regulasi terkait Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang
meliputi poin 1-10 pada gambaran umum.

b) Rumah sakit telah melengkapi izin-izin dan sertifikasi yang masih berlaku sesuai persyaratan
peraturan perundang-undangan.

c) Pimpinan rumah sakit memenuhi perencanaan anggaran dan sumber daya serta memastikan
rumah sakit memenuhi persyaratan perundang-undangan.
Standar MFK 2

Rumah Sakit menetapkan penanggungjawab yang


kompeten untuk mengawasi penerapan
manajemen fasilitas dan keselamatan di rumah
sakit.
Maksud Dan Tujuan MFK 2

Untuk dapat mengelola fasilitas dan keselamatan


di rumah sakit secara efektif, maka perlu di
tetapkan penanggung jawab manajemen fasilitas
dan keselamatan (MFK) yang bertanggungjawab
langsung kepada Direktur
Penanggung jawab MFK harus memiliki kompetensi yang
dibutuhkan serta berpengalaman untuk dapat melakukan
pengelolaan dan pengawasan manajemen fasilitas dan
keselamatan (MFK) seperti kesehatan dan keselamatan kerja,
kesehatan lingkungan, farmasi, pengelolaan alat kesehatan,
pengelolaan utilitas, dan unsur-unsur terkait lainnya sesuai
kebutuhan rumah sakit
Standar MFK 3

• Rumah sakit menerapkan Program


Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK) terkait keselamatan di rumah sakit.
Elemen Penilaian MFK 3
a) Rumah sakit menerapkan proses pengelolaan keselamatan rumah sakit
meliputi poin a)-c) pada maksud dan tujuan.
b) Rumah sakit telah mengintegrasikan program Kesehatan dan
keselamatan kerja staf ke dalam program manajemen fasilitas dan
keselamatan.
c) Rumah sakit telah membuat pengkajian risiko secara proaktif terkait
keselamatan di rumah sakit setiap tahun yang didokumentasikan dalam
daftar risiko/risk register.
d) Rumah sakit telah melakukan pemantauan risiko keselamatan dan
dilaporkan setiap 6 (enam) bulan kepada piminan rumah sakit.
Closing Remarks

✔ SMK3 RS: lingkungan kerja aman, sehat dan nyaman baik bagi
karyawan, pasien, pengunjung ataupun masyarakat di sekitar RS.
✔ Pengelolaan K3 di RS dapat berjalan dengan baik bila ada komitmen
pimpinan puncak/Direktur RS.
✔ Perlu pemahaman, kesadaran dan perhatian yang penuh dari segala
pihak yang terlibat di RS, sehingga apa yang diharapkan bisa tercapai.

Anda mungkin juga menyukai