MANAJEMEN
K3 RUMAH SAKIT
SITUASI RS DAN PANDEMI COVID 19
HEALTHY WORKPLACE
WORKPLACE : A 20pri
WHO, 2010 “ A healthy workplace is one in which
workers and managers collaborate to use a
continual improvement process to protect and
promote the health, safety and wellbeing of all
workers and the sustainability of the
workplace, based on identified needs...”
4
Permasalahan di RS
DASAR HUKUM
UU No. 1 Tahun 1970
TUJUAN
• Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dalam pekerjaannya
• Orang lain yang berada di tempat kerja perlu
menjamin keselamatannya
• Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien
1. Kampanye
2. Pemasyarakatan
3. Pembudayaan
4. Kesadaran dan kedisiplinan
UUNO. 1 TAHUN1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB I - ISTILAH
Pasal 1
(1) Tempat kerja Unsur tempat kerja, ada :
1. Ruangan/ lapangan
(1) Tenaga Kerja
2. Tertutup/ terbuka
(2) Sumber bahaya
3. Bergerak/ tetap
(3) usaha
(2) Pengurus → pucuk pimpinan (bertanggung jawab/ kewajiban)
(3) Pengusaha
orang/ badan hukum yg menjalankan usaha atau tempat kerja
(4) Direktur
pelaksana UU No. 1/1970 (Kepmen No. 79/Men/1977)
(5) Pegawai pengawas
- peg. Pengawas ketenagakerjaan dan spesialis
(6) Ahli Keselamatan Kerja
tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnaker
UUNO. 1 TAHUN1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 5
(1) Direktur sebagai pelaksana umum
(2) Wewenang dan kewajiban :
– Direktur (Kepmen No. 79/Men/1977)
– Peg. Pengawas (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No.
03/Men/1984)
– Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 2/Men/1992)
Pasal 7 Retribusi
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK
(2) Berkala → (permen No. 02/Men/1980 dan Permen No.
03/Men/1983)
UUNO. 1 TAHUN1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 12 – Hak dan Kewajiban TK
a. Memberi keterangan yang benar (peg. Pengawas dan ahli K3)
b. Memakai APD
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat-syarat K3
e. Menyatakan keberatan kerja bila syarat-syarat K3 tidak dipenuhi
dan APD yang wajib diragukan
Pasal 13 – Kewajiban memasuki tempat kerja
Barangsiapa akan memasuki suatu tempat kerja diwajibkan
mentaati K3 dan APD
Pasal 14 – Kewajiban pengurus
a. Menempatkan syarat-syarat K3 di tempat kerja (UU No.
1/1970 dan peraturan pelaksananya)
b. Memasang poster K3 dan bahan pembinaan K3
c. Menyediakan APD secara cuma-cuma
Permenkes 66 Tahun
2016
Tujuan
Tujuan umum
• Terwujudnya penyelenggaraan K3RS secara optimal, efektif, efisien
dan berkesinambungan.
Tujuan khusus
• Menciptakan tempat kerja yang sehat, selamat, aman dan nyaman
bagi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit sehingga proses
pelayanan berjalan baik dan lancar.
• Mencegah timbulnya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK), Penyakit Akibat
Kerja (PAK), penyakit menular dan penyakit tidak menular bagi
seluruh sumber daya manusia Rumah Sakit.
13
Sasaran&RuangLingkup
Sasaran
1. Pimpinan dan manajemen Rumah Sakit
2. SDMRumah Sakit
3. Pasien
4. Pengunjung/pengantar pasien
Ruang Lingkup
1. SMK3 Rumah Sakit
2. Standar Pelaksanaan K3RS
3. Pendidikan dan Pelatihan
14
Isu K3 di Rumah Sakit
• Patient Safety
• Pharmaceutical safety
• Nurse Safety
• Waste Management
• Fire and Explosion
• Emergency Response
• Chemical Hazards (Gas,Liquid, Solid)
• Biological Hazards (virus, bacteria, fungi
• Occupational Health
• Industrial Higienes
Karakteristik Rumah Sakit
Pasien SDM
Penetapan
Peninjauan dan Kebijakan
Peningkatan
Segala Kinerja
kegiatan Wajib Membentuk, Sistem
menjamin mengembangkan, Manajemen
keselamatan menerapkan K3 Fasyankes
dan kesehatan SKMK3
Pemantauan dan
Perencanaan
Evaluasi Kinerja
Pelaksanaan
Rencana
Patient safety
a. Ketepatan identifikasi pasien; Healthcare
b. Peningkatan komunikasi yang efektif;
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu waste
diwaspadai; management
d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi; Human
e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan resources for
kesehatan; dan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh.
health
5 Prinsip SMK3 RS
Penetapan
kebijakan K3RS
Peninjauan &
peningkatan kinerja
K3RS
Perencanaa
n K3RS;
Pemantauan dan
evaluasi kinerja
K3RS Pelaksanaan
rencana K3RS;
19
KebijakanK3RumahSakit
• Kebijakan K3 RS ditetapkan oleh Top Manajemen
• Top manajemen berkomitmen untuk:
• Merencanakan
• Melaksanakan
• Meninjau
• Meningkatkan pelaksanaan K3 RS
• Mematuhi seluruh Per UUyg berlaku
• Kebijakan K3RS harus tertulis, di ttd oleh top manajemen.
• Kebijakan K3RS disosialisasikan dan dipahami oleh seluruh
SDMRS
20
IMPLEMENTASI K3 RUMAH SAKIT
22
Peninjauan dan Peningkatan Kinerja K3RS
• Pimpinan RumahSakit harus melakukan evaluasi dankaji
ulang terhadap kinerja K3RS.
• Indikator kinerja K3RS yang dapat dipakai antara lain:
a) Menurunkan absensi karyawan karena sakit.
b) Menurunkan angka kecelakaan kerja.
c) Menurunkan prevalensi penyakit akibat kerja.
d) Meningkatnya produktivitas kerja Rumah Sakit.
23
PMK 12 Tahun 2020 tentang
AKREDITASI RUMAH SAKIT dan
Implementasinya Dalam MFK
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
a) Rumah sakit menetapkan regulasi terkait Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang
meliputi poin 1-10 pada gambaran umum.
b) Rumah sakit telah melengkapi izin-izin dan sertifikasi yang masih berlaku sesuai persyaratan
peraturan perundang-undangan.
c) Pimpinan rumah sakit memenuhi perencanaan anggaran dan sumber daya serta memastikan
rumah sakit memenuhi persyaratan perundang-undangan.
Standar MFK 2
✔ SMK3 RS: lingkungan kerja aman, sehat dan nyaman baik bagi
karyawan, pasien, pengunjung ataupun masyarakat di sekitar RS.
✔ Pengelolaan K3 di RS dapat berjalan dengan baik bila ada komitmen
pimpinan puncak/Direktur RS.
✔ Perlu pemahaman, kesadaran dan perhatian yang penuh dari segala
pihak yang terlibat di RS, sehingga apa yang diharapkan bisa tercapai.