Anda di halaman 1dari 26

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/358457030

KONSEP DASAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN RUMAH SAKIT


(K3RS)

Presentation · February 2022

CITATIONS READS

0 2,102

1 author:

Ikhram Hardi S.
Universitas Muslim Indonesia
26 PUBLICATIONS   9 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Pengaruh Kadar Benzena Terhadap Gejala Gangguan Kesehatan Pekerja SPBU View project

Risk Factors Cause MDR to Patients with Tuberculosis in Labuang Baji Hospital in Makassar View project

All content following this page was uploaded by Ikhram Hardi S. on 09 February 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KONSEP DASAR
KESEHATAN DAN KESELAMATAN
RUMAH SAKIT (K3RS)

Dr. Ikhram Hardi S., SKM., M.Kes.


Outline Materi

1. Definisi K3, 4. Tujuan,


2. Jenis Rumah 3. Fungsi RS & Sasaran dan
Rumah Sakit Ruang Lingkup
Sakit K3 RS
dan K3 RS K3 RS

6. Prinsip dan 7.
Dasar hukum 8. Peluang Bagi
5. Program K3 Permasalahan
peraturan Ahli K3 di
RS perundangan K3 Rumah Sakit
Rumah Sakit
RS dari Aspek K3

2
PENDAHULUAN
• Yankes: Hak Setiap orang yg
dijamin UUD RI 1945, dan RS: • Bahaya Fisik: Radiasi, dll
Institusi Yankes Padat IPTEK, • Bahaya Kimia: anestesi, detergen,
Padat Karya (UU No. 44 Tahun dll
2009) • Bahaya Biologi: Virus, Bakteri, dll Lingkungan :
• Rumah Sakit: Tempat kerja yang • Bahaya Ergonomi: Mengangkat Tenaga Kerja berisiko: • Pencemaran
memiliki Risiko bahaya tinggi Pasien, dll • Kecelakaan kerja Pasien:
(PMK No. 66 Tahun 2016) • Bahaya Psikologi: Pekerjaan • Peny.Akibat Kerja • Infeksi Nosokomial
• RS Tahun 2019 : 2877 Unit (Profil Monoton • Ggn Kes. lainnya Pengunjung:
• Bahaya Keamanan: Kerusuhan, • Kecelakaan, Penyakit
Kesehatan Indonesia, 2019)
• RS Tahun 2020: 2943 Unit (Data Teror, Bencana, dll
KPPU, 2020)

Rumah Sakit:
UPAYA • Kerugian/Loss
PENGELOLAAN • Kualitas-kuantitas
DAN Layanan
PRODUKTIVITAS PENGENDALIAN • Keberlangsungan RS
(Kuantitas, Kualitas, Efisiensi)
&
KESEJAHTERAAN
PENDAHULUAN
• Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam UUD
Negara RI Tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
• Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
• Rumah sakit merupakan tempat kerja dengan risiko tinggi terhadap keselamatan
dan kesehatan SDM RS, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan rumah sakit;
• Dalam rangka pengelolaan dan pengendalian risiko yang berkaitan dengan
keselamatan dan kesehatan kerja di RS perlu diselenggarakan keselamatan dan
kesehatan kerja di RS agar tercipta kondisi RS yang sehat, aman, selamat, dan
nyaman
DEFINISI
• Kesehatan Kerja: upaya peningkatan & pemeliharaan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan,
pencegahan penyimpangan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi
pekerjaan, perlindungan pekerja dari risiko akibat faktor yang
merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam
suatu lingkungan kerja yang mengadaptasi antara pekerjaan dengan
manusia dan manusia dengan jabatannya (PMK No. 66 Tahun 2016)
• Keselamatan Kerja: upaya yang dilakukan untuk mengurangi
terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik
terhadap manusia, maupun yang berhubungan dengan peralatan,
obyek kerja, tempat bekerja, dan lingkungan kerja, secara langsung
dan tidak langsung (PMK No. 66 Tahun 2016)
DEFINISI K3
Suatu layanan/upaya utk PENINGKATAN & PEMELIHARAAN
derajat kesehatan fisik, mental & kesejahteraan sosial yg
setinggi-tingginya bagi pekerja disemua jabatan dan
PENCEGAHAN gangguan kesehatan yg disebabkan oleh kondisi
pekerjaan, serta PERLINDUNGAN pekerja dari faktor risiko
pekerjaan yg merugikan kesehatan, penempatan & pemeliharaan
pekerja dalam suatu lingkungan kerja sebagai adaptasi antara
pekerjaan dgn manusia & manusia dgn pekerjaannya
(Komisi Gabungan WHO & ILO, 1995)
DEFINISI
• Rumah Sakit: Institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat
• K3 Rumah Sakit: Segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan bagi sumber daya
manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan
kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja di rumah sakit
Jenis Rumah Sakit (UU No.44 Tahun 2009)

❑ Rumah Sakit dapat dibagi berdasarkan jenis


pelayanan dan pengelolaannya
❑ Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan →
Rumah Sakit Umum (A, B, C, D) dan Rumah
Sakit Khusus (A, B, C)
❑ Berdasarkan pengelolaannya → Rumah Sakit
publik dan Rumah Sakit privat
Fungsi Rumah Sakit
(UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang RS)
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian
pelayanan kesehatan
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan
Fungsi K3 Rumah Sakit
1. Bagi RS:
a. Meningkatkan mutu pelayanan
b. Mempertahankan kelangsungan operasional RS
c. Meningkatkan citra RS
2. Bagi karyawan RS:
a. Melindungi karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK)
b. Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
3. Bagi pasien dan pengunjung:
a. Mutu layanan yang baik
b. Kepuasan pasien dan pengunjung
Tujuan Umum Penyelenggaraan K3 Rumah
Sakit

Terwujudnya penyelenggaraan K3RS secara


optimal, efektif, efisien dan berkesinambungan
Tujuan Khusus Penyelanggaran K3 Rumah Sakit
1. Menciptakan tempat kerja yang sehat, selamat, aman dan
nyaman bagi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan
Rumah Sakit sehingga proses pelayanan berjalan baik dan
lancar
2. Mencegah timbulnya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK),
Penyakit Akibat Kerja (PAK), penyakit menular dan penyakit
tidak menular bagi seluruh sumber daya manusia Rumah
Sakit
Sasaran K3 Rumah Sakit

1. Pimpinan dan manajemen Rumah Sakit


2. SDM Rumah Sakit
3. Pasien
4. Pengunjung/Pengantar Pasien
Ruang Lingkup K3 Rumah Sakit

1. Pembentukan dan Pengembangan Sistem


Manajemen K3 Rumah Sakit
2. Penerapan Standar Pelaksanaan K3 Rumah Sakit
3. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Prinsip dasar penerapan K3

Risk assessment Tindakan


identifikasi & Pengendalian
analisa potensi bahaya
bahaya

HAZARD CONTROL
PRINSIP K3RS
PENYERASIAN

https://bit.ly/3LfC73n https://bit.ly/3grPm2z

Kapasitas Kerja: Beban Kerja: Lingkungan Kerja:


-Status Kes & Gizi - Beban Fisik: -Bising,panas,
-Jenis Kelamin - Mengangkat, getaran, radiasi
-Umur - Mendorong,dll -Debu, uap, larutan
-Pendidikan -Beban Mental -Bakteri, virus
-Keterampilan -dll 16
Program K3 Rumah Sakit
(KMK No. 1087 Tahun 2010)

1. Pengembangan Kebijakan K3 RS
2. Pembudayaan Perilaku K3RS
3. Pengembangan SDM K3RS
4. Pengembangan Pedoman, Juknis dan SOP K3RS
5. Pemantauan dan Evaluasi Kesehatan Lingkungan Tempat Kerja
6. Pelayanan Kesehatan Kerja
7. Pelayanan Keselamatan Kerja
8. Pengembangan Program Pemeliharaan Pengelolaan Limbah Padat, Cair dan Gas
9. Pengelolaan Jasa, Bahan Beracun Berbahaya dan Barang Berbahaya
10. Pengembangan Manajemen Tanggap Darurat
11. Pengumpulan, Pengolahan, Dokumentasi Data dan Pelaporan Kegiatan K3
12. Review Program Tahunan
Dasar hukum peraturan perundangan K3 RS
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor
9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
Dasar hukum peraturan perundangan K3 RS

8. PP Nomor 63 Tahun 2000 tentang Keselamatan & Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Radiasi
Pengion
9. PP Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3
10.PP Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
11.Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit
12.PERMEN LH Nomor 03 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan
Berbahaya dan Beracun
13.PERMENKES RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit
14.PERMENKES RI Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan RS
15.PERMENKES RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana RS
16.PERMENKES RI Nomor 66 Tahun 2016 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit
Permasalahan Rumah Sakit dari Aspek K3
1. NSC (National Safety Council):
• Kecelakaan di RS 41% > pekerja di industri lain
• Kasus yg sering tjd : tertusuk jarum, terkilir, sakit pinggang, tergores/terpotong, luka bakar, &
penyakit infeksi lainnya
2. Israel:
Angka prevalensi cidera punggung tertinggi pd perawat (16,8%) dibandingkan sector industri lain
3. Australia:
Diantara 813 perawat, 87% pernah low back pain, prevalensi 42%
4. AS:
Insiden cidera musculoskeletal 4,62 per 100 perawat per tahun
5. Indonesia:
Data penelitian sehubungan dg bahaya-bahaya di RS blm tergambar dg jelas, namun diyakini byk
keluhan-keluhan dr petugas di RS
Permasalahan Rumah Sakit dari Aspek K3
➢ Petugas di ruang operasi mempunyai risiko masalah reproduksi /gastroenterology
➢ Pajanan limbah gas anastesi, risiko luka potong tusuk, radiasi, dll
➢ Teknisi radiologi potensial terpajan radiasi dari sinar X & radioaktif isotop / zat kimia lain
➢ Perawat sering cidera punggung, terpajan zat kimia beracun, radiasi & stress akibat shift kerja
➢ Bagian pemeliharaan terpajan : solvent, asbes, listrik, bising & panas
➢ Pekerja CS terpajan daterjen, desinfektan, tertusuk sisa jarum suntik, dll
➢ Pekerja catering sering mengalami terpotong jari, tertusuk, luka bakar, terpeleset, keletihan,
stress kerja, dll
➢ Penyakit yg sering diderita : hipertensi, varices, anemia (wanita), ginjal (wanita), dermatitis,
low back pain, saluran pernafasan & saluran pencernaan
➢ Pekerja yg paling sering cidera : perawat, pekerja dapur, pemeliharaan alat, laundry, CS &
teknisi
Peluang Bagi Ahli K3 di Rumah Sakit
• Setiap RS yang menerapkan K3 Rumah Sakit diwajibkan
memiliki Unit Fungsional K3RS yang memiliki kualifikasi
paling rendah S1 bidang keselamatan dan Kesehatan Kerja,
atau tenaga kesehatan lain dengan kualifikasi paling rendah
S1 yang memiliki kompetensi di bidang K3RS (Pasal 26 ayat 2
PMK 66 tahun 2016).
• Anggota atau pelaksana unit kerja fungsional K3RS harus
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi di bidang K3
Rumah Sakit (Penjelasan Pasal 24 PMK 66 Tahun 2016).
SDM K3 Rumah Sakit
1.Tenaga S2 di bidang keselamatan dan Kesehatan Kerja, atau S2 bidang kesehatan yang
telah mendapatkan pelatihan tambahan tentang K3 rumah sakit atau jabatan fungsional
pembimbing Kesehatan Kerja.
2.Tenaga dokter spesialis okupasi atau dokter Kesehatan Kerja atau dokter umum yang terlatih
Kesehatan Kerja dan diagnosis penyakit akibat kerja.
3.Tenaga kesehatan masyarakat S1 jurusan/peminatan keselamatan dan Kesehatan Kerja
atau tenaga kesehatan lain yang terlatih K3 Rumah Sakit atau jabatan fungsional pembimbing
Kesehatan Kerja.
4.Tenaga S1 bidang lainnya yang terlatih keselamatan dan Kesehatan Kerja konstruksi,
keselamatan dan Kesehatan Kerja radiasi, dan keselamatan dan Kesehatan Kerja kelistrikan,
dan lain-lain.
5.Tenaga DIII/DIV jurusan/peminatan keselamatan dan Kesehatan Kerja atau tenaga kesehatan
lain yang terlatih K3RS atau jabatan fungsional pembimbing Kesehatan Kerja.
KESIMPULAN
1. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
merupakan tempat kerja yang memiliki risiko tinggi terhadap
keselamatandan kesehatan sumber daya manusia rumah sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit
2. Meningkatnya pemanfaatan Rumah Sakit oleh masyarakat maka
kebutuhan terhadap penyelenggaraan K3RS semakin tinggi.
3. Pengelola Rumah Sakit harus menjamin kesehatan dan keselamatan
baik terhadap SDM Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit dari berbagai potensi
bahaya di Rumah Sakit.
4. Pengelola Rumah Sakit dituntut untuk melaksanakan upaya kesehatan
dan Keselamatan Kerja yang dilaksanakan secara terintegrasi,
menyeluruh, dan berkesinambungan sehingga risiko terjadinya penyakit
akibat kerja, kecelakaan kerja serta penyakit menular dan tidak menular
lainnya di Rumah Sakit dapat dihindari.
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai